Anda di halaman 1dari 25

GANGGUAN CEMAS

LAINNYA
Perceptor : dr. Tendry Septa, Sp.KJ (K)

Airi Firdausia Kudsi


Nurul Sahana
Rizky Indria
GANGGUAN PANIK
Gangguan panik adalah ditandai dengan terjadinya
serangan panik yang spontan dan tidak diperkirakan.
Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan
yang kuat dan relatif singkat (biasanya kurang dari satu
tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentu seperti
palpitasi dan takipnea
Di Amerika Serikat > 30 juta penderita
Wanita > laki-laki
Onset timbul sekitar 35 tahun
ETIOLOGI

Faktor Biologis Faktor Faktor


psikososial Genetik
Gangguan GABA
Neuro-
transmitter Serotonin

CO2
bikarbonat
Panikogenik FAKTOR BIOLOGIS

Disregulasi
system saraf
Teori
Teori
kognitif
psikoanalitik
perilaku
GAMBARAN KLINIS
Episode yang berlangsung 10-30 menit.
Adanya gejala otonom seperti jantung berdebar, nyeri dada, gemetar,
mual, perasaan takut mati atau takut menjadi gila
Dapat terjadi spontan ataupun respon terhadap situasi tertentu.
KRITERIA SERANGAN PANIK
Suatu periode tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman, di mana
empat (atau lebih) gejala berikut ini terjadi secara tiba-tiba dan
mencapai puncaknya dalam 10 menit.
1. Palpitasi, jantung berdebar kuat, atau kecepatan jantung
bertambah cepat
2. Berkeringat
3. Gemetar atau bergoncang
4. Rasa napas sesak atau tertahan
5. Perasaan tercekik
6. Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
7. Mual atau gangguan perut
8. Perasaan pusing, bergoyang, melayang, atau pingsan
9. Derealisasi (perasaan tidak realitas) atau depersonalisasi
10. Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila
11. Rasa takut mati
12. Parestesia (mati rasa atau sensasi geli)
13. Menggigil atau perasaan panas.
KRITERIA GANGGUAN PANIK
A. Baik (1) atau (2)
1) Serangan panik rekuren yang tidak diharapkan
2) Sekurangnya satu serangan telah diikuti oleh sekurangnya 1 bulan (Atau
lebih ) berikut ini:
a) Kekhawatiran yang menetap akan mengalami serangan tambahan
b) Ketakutan tentang arti serangan atau akibatnya (misalnya, kehilangan
kendali, menderita serangan jantung, menjadi gila)
A. Tidak terdapat agoraphobia
B. Serangan panik bukan karena efek fisiologis langsung dari zat (misalnya,
obat yang disalah gunakan, medikasi) atau suatu kondisi medis umum
(misalnya, hipertiroidisme).
C. Sereangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain,
seperti fobia sosial (misalnya, terjadi saat mengalami situasi fobik
tertentu), gangguan obsesif kompulsif (misalnya, terpapar kotoran pada
seseorang dengan obsesi tentang kontaminasi), gangguan stres
pascatraumatik (misalnya, sebagai respons terhadap stimuli yang
berhubungan dengan stressor parah, atau gangguan cemas perpisahan
(misalnya, sebagai respons jauh dari rumah atau sanak saudara dekat)
PEDOMAN DIAGNOSTIC PPDGJ III
Gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila
tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik.
Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali
serangan anxietas berat (severe attacks of autonomic anxiety)
dalam masa kira-kira satu bulan:
Pada keadaan-keadaan di mana sebenarnya secara objektif tidak ada
bahaya;
Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga
sebelumnya (unpredictable situations);
Dengan keadaan yang relative bebas dari gejala-gejala anxietas pada
periode di antara serangan-serangan panik (meskipun demikian, umumnya
dapat terjadi juga anxietas antisipatorik, yaitu anxietas yang terjadi
setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi).
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

Contoh: sertraline, fluoxetine


SSRI Diberikan 3-6 bulan, sebagai
terapi utama.

Onset cepat, dikonsumsi 4-6


Alprazolam minggu
Dikombinasikan dengan SSRI
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH /
GENERALIZED ANXIETY DISORDER
Gangguan kecemasan umum /menyeluruh atau disebut
juga Generalized Anxiety Disorder merupakan kekhawatiran
yang berlebihan dan meresap, disertai oleh berbagai gejala
somatik, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam
fungsi sosial atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas
bagi pasien
ETIOLOGI
Faktor Biologis
Faktor psikososial
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi 3-8% dari seluruh populasi setiap tahunnya
50% dari pasien denga GAD memiliki gangguan mental
lainnya
Wanita:laki-laki = 2:1
GAMBARAN KLINIS
Kecemasan
Ketegangan motoric gemetar, gelisah, sakit kepala
Hiperaktivitas otonomik sesak napas, keringat berlebihan, palpitasi, gejala
GI
Kewaspadaan kognitif mudah tersinggung, mudah terkejut
PPDGJ III
Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa
bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
khusus tertentu saja (sifatnya free floating atau mengambang)
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk
ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatic berulang yang
menonjol.
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari),
khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas
menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari
episode depresif, gangguan anxietas fobik, gangguan panik, atau
gangguan obsesif kompulsif.
PSIKOTERAPI
Pendekatan kognitif-perilaku
Suportif
Terapi berorientasi tilikan.
MEDIKAMENTOSA
Benzodiazepine
Buspirone
GANGGUAN CAMPURAN CEMAS DAN
DEPRESI
Gangguan campuran cemas dan depresi merupakan
gejala kecemasan dan depresi yang bermakna secara
klinis tetapi tidak memenuhi kriteria untuk gangguan mood
spesifik atau gangguan kecemasan spesifik
PEDOMAN DIAGNOSTIC PPDGJ III
Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak
menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis
tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun
tidak terus-menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, harus
dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas
fobik.
Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan
masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut dikemukakan, dan
diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal
hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus
diutamakan.
Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang jelas, maka
harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.
TATALAKSANA
Psikoterapeutik
Farmakoterapi alprazolam, buspirone
KESIMPULAN
Gangguan panik ditandai dengan terjadinya serangan panik yang
spontan dan tidak diperkirakan. Serangan panik adalah periode
kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relatif singkat (biasanya
kurang dari satu tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentu seperti
palpitasi dan takipnea.
Gangguan cemas menyeluruh kekhawatiran yang berlebihan dan
meresap, disertai oleh berbagai gejala somatik, yang menyebabkan
gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan atau
penderitaan yang jelas bagi pasien
Gangguan campuran cemas-depresif merupakan gejala kecemasan
dan depresi yang bermakna secara klinis tetapi tidak memenuhi kriteria
untuk gangguan mood spesifik atau gangguan kecemasan spesifik.

Anda mungkin juga menyukai