Anda di halaman 1dari 43

email : nurman.agus47@yahoo.

com
email : pwmsumbar2005@yahoo.co.id
Telp. 0751 766685, HP : 08126712614, Oleh : H. Nurman Agus
08197508484
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat
MUQADDIMAH

Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar maruf


Nahi mungkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Quran
dan As-Sunnah.

Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta


pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan 18
November 1912 Miladiyah. Kata Muhammadiyah berasal dari
kata Muhammad yaitu nama Rasulullah SAW. Yang diberi
tambahan ya nisbah dan ta marbutah. Artinya bahwa
Muhammadiyah merupakan organisasi yang mengikuti jejak
perjuangan nabi Muhammad SAW.
Muhammadiyah Sumatera Barat berdiri untuk
pertama kalinya di Sungai Batang Maninjau pada
tanggal 29 Mei 1925 di sponsori oleh
Syech Dr. H. Abdul Karim Amarullah, dkk.
Kemudian di Padang Panjang disponsori oleh
Saalah Yusuf Sutan Mangkuto, dkk pada
tanggal 2 Juni 1926.
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan Persyarikatan


Muhammadiyah adalah menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya (Anggaran
Dasar Bab III pasal 6).
PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH
SUMATERA BARAT
PERIODE 2010 - 2015

Pimpinan Harian sebanyak 13 orang


Majelis / Lembaga / Badan sebanyak 19
Ortom Tingkat Wilayah sebanyak 7
SUSUNAN ORGANISASI
Persyarikatan Muhammadiyah Sumatera Barat bergerak dalam
Propinsi Sumatera Barat tersusun dalam tingkatan sebagai berikut :

1.Ranting adalah kesatuan anggota suatu tempat atau kawasan,


jumlahnya; 797 ranting.
PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH
SUMATERA BARAT
PERIODE 2010 - 2015

2. Cabang adalah kesatuan ranting di suatu


tempat, jumlahnya; 146 cabang.
3. Daerah adalah kesatuan cabang di suatu
Kabupaten/Kota, jumlahnya 19 daerah.
4. Wilayah adalah kesatuan daerah di Sumatera
Barat.
AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
SUMATERA BARAT
Secara umum amal usaha Muhammadiyah mencakup beberapa
bidang, diantaranya :
1.Bidang Keagamaan
2.Bidang Pendidikan
3.Bidang Sosial Kemasyarakatan.

Dalam bidang sosial kemasyarakatan amal usaha Muhammadiyah


mencakup beberapa usaha, diantaranya:
a.Mendirikan rumah sakit, rumah bersalin, poliklinik, balai
pengobatan, apotik dan sebagainya.
b.Mendirikan panti asuhan anak yatim, lanjut usia, santunan
keluarga dan sebagainya.
AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
SUMATERA BARAT

c. Menghimpun dan menyalurkan dana-dana bantuan bagi korban


bencana alam dan bantuan solidaritas kemanusiaan lainnya.
d. Memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi keluarga dan
masyarakat mengenai hidup islami berbangsa dan bernegara.

4. Bidang Partisipasi Politik.


Amal Usaha Muhammadiyah Sumatera Barat terdiri atas :

1. Universitas 1 buah (UMSB) dengan 10 fakultas, dan Program


Pasca Sarjana
2. Akademi Perawat Kesehatan (AKPER) Aisyiah
3. Baitul Mal wat-Tamwil (BMT) : 5 buah
4. Rumah Sakit Umum : 2 buah
5. Poliklinik : 2 buah, rumah bersalin 1 buah
6. Balai Pengobatan : 2 buah
7. Badan Pengelola Ekonomi Islam (BPEI) at-Taqwa : 3 unit usaha,
toko buku, pangkas rambut, wartel dan foto copy.
Amal Usaha Muhammadiyah Sumatera Barat terdiri atas :

8. Masjid dan Mushalla : 291 buah


9. Koperasi : 1 buah
10. Panti Asuhan : 42 buah
11. Apotik : 2 buah
12. LAZISMU : 2 buah
13. Badan Pengelola Gerakan Wakaf Uang Muhammadiyah
Sumatera Barat :1 buah
Aset Muhammadiyah Sumatera Barat

Jumlah tanah : 1. 612 persil


2. 2.237.818 M2

Jumlah Sekolah/Madrasah
1. TK Bustanul Athfal : 138 buah
2. MIM : 6 buah
3. SD Muhammadiyah : 33 buah
4. MTsM : 44 buah
5. SLTPM : 17 buah
Aset Muhammadiyah Sumatera Barat

6. MAM : 16 buah
7. SMUM : 12 buah
8. SMKM : 5 buah
9. Pondok Pesantren : 6 buah
10. Mualimin/mualimat : 1 buah
Latar Belakang Masalah

WHO (1997) : .433.000 kasus TB di dunia terbanyak di Asia Tenggara.


TB di Indonesia merupakan tiga besar di dunia.
SKRT 1980 dan 1986 :TB penyebab kematian ke 4.
SKRT 1992 : penyebab kematian ke 2

WHO : Indonesia 175.000 kematian/tahun akibat TB terdapat 450.000 kasus


TB baru setiap tahunnya.

World Bank, TB : 7,87% dari total disease burden di Indonesia, lebih


tinggi dari berbagai negara di Asia lain yang angkanya hanya sekitar
4%.
Pencegahan : vaksinasi BCG
Lanjutan

1. Batuk lama dan berat


2. Sangat menular, melalui batuk
3. Penyebab Bordetella pertussis
4. Sumber penularan : Anak remaja dan dewasa
5. Menyebabkan kematian 360,000 kematian/tahun

Pencegahan : vaksin DPT, DPaT


Solusinya menurut Agama Islam

1. Inti ajaran Islam adalah merealisasikan kemaslahatan (jalb al-


mashlahah) dan mencegah terjadinya kemadaratan (daf'u al-madlarrah).
2. Bahaya di sini adalah yang menimpa manusia baik bahaya yang
mengancam fisik maupun psikis.
3. Tujuannya adalah agar manusia dapat menjalankan tugasnya sebagai
hamba sekaligus khalifah Allah SWT di muka bumi ini dengan baik. Jika
kondisi fisik atau psikis seseorang tidak sehat tentu ia tidak akan dapat
menunaikan tugas tersebut dengan baik.
4. Dengan demikian Islam sangat mendorong umatnya untuk senantiasa
menjaga kesehatan.
5. Menjaga kesehatan dapat dilakukan pada dua fase;
(i) melakukan upaya preventif agar tidak terkena penyakit; dan (ii)
berobat manakala sakit agar diperoleh kesehatan kembali.
6. Makalah ini hendak mengupas pokok masalah mengenai upaya
preventif dalam menjamin kesehatan, melalui imunisasi.
Perspektif Islam tentang Kesehatan

1. Keutamaan mukmin yang secara fisik lebih kuat



2. Anjuran untuk hidup sehat
Berolahraga

Makan yang halal dan bergizi


Menghindari yang membahayakan

Teori Preventif dalam Penetapan Hukum

1.Dalam kajian hukum Islam, teori preventif dikenal


dengan prinsip sadd al-dzari'ah, bentuk perbuatan
yang esensi perbuatan itu tidak dilarang tetapi
dikhawatirkan dengan mengerjakan perbuatan tersebut,
seseorang terjatuh kepada perbuatan yang dilarang.
2.Di antara empat madzhab fikih yang besar, ada dua
madzhab yang secara eksplisit menjadikan teori ini
sebagai salah satu landasan dalam penetapan hukum.
Status Kehujjahan Sadd al-Dzariah
Mazhab Status Ruang Lingkup Pola Penggunaan Kadar Posisi
Hanafiyyah Hujjah Ibadah, muamalah, Implisit Rendah Pendukung
munakahah

Malikiyah Hujjah Muamalah, 'uqubah, Eksplisit Sangat Mandiri,


munakahah Tinggi manifestasi
maslahah
mursalah

Syafi'iyyah Hujjah Muamalah, ibadah, Implisit, dengan qa'idah Rendah Pendukung,


fiqhiyyah dg q'idah
fiqhiyyah

Hanabilah Hujjah Muamalah Eksplisit Tinggi Mandiri


Beberapa Ketetapan Hukum
Yang Didasarkan Prinsip Sadd al-Dzari

1. Perkawinan Campuran
2. Pornografi dan Pornoaksi
3. Aborsi
4. Penggunaan Organ Tubuh untuk Obat dan Kosmetika
5. Produk Makanan dengan Nama yang Haram
6. Larangan mencaci Tuhan agama lain.
7. Larangan makan makanan yang tidak halal dan tidak
bergizi.
Landasan Normatif terhadap
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
Pencegahan secara dini terhadap terjangkitnya suatu penyakit,
seperti dengan imunisasi polio, campak, dan juga DPT serta BCG,
adalah cermin perintah Allah agar tidak meninggalkan keluarga yang
lemah








Secara operasional, pencegahan diwujudkan dalam dua aktifitas;
menjaga seluruh sarana, termasuk di dalamnya sanitasi
-
-

melakukan tindakan isolasi.
-






Preventif : Isolasi dan
Karantina


"Bila kalian mendengar ada wabah penyakit di suatu daerah maka jangan
masuk ke daerah wabah tersebut. Dan bila wabah tersebut telah
terjadi di suatu daerah sedang kalian berada di situ, maka jangan
keluar dari daerah tersebut". (HR. Bukhari)

Hadis ini menjelaskan dua hal;


1. seruan untuk menjauhi daerah pandemic wabah penyakit
untuk mencegah terjadinya penularan;
2. perihal karantina dan isolasi atas suatu wabah penyakit akan
tidak terjadi penularan meluas, keluar dari daerah pandemic.
Imunitas dan Kekebalan Tubuh
Keharusan memberikan air susu yang pertama keluar (colostrum,
al-liba-- )kepada anaknya.
Kaedah fiqihiyyah

Melalui kaidah ini dapat difahami bahwa menolak penyakit
dengan daya kebal dan daya tangkal yang kuat itu lebih utama,
lebih ampuh dan lebih mudah daripada menyembuhkan penyakit
yang sudah terlanjur menempel pada badan manusia.
Dalam konteks kesehatan ibu dan anak misalnya, imunisasi dan
pemberian asi serta makanan bergizi harus mendapatkan
perhatian utama dalam upaya menciptakan generasi yang sehat.
Pengobatan untuk mencegah
suatu penyakit


Barangsiapa makan tujuh butir kurma Madinah pada pagi hari, ia
tidak akan terkena pengaruh buruk sihir atau racun


"Sesungguhnya habbah sauda' (jinten hitam) merupakan obat bagi
setiap jenis penyakit kecuali sam", saya (Aisyah) bertanya apakah sam
ini, beliau menjawab: "mati".

Beliau berbekam dan memberikan ongkos bekam kepada
juru bekam.
Upaya yang telah
Dilakukan
Upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut pada setiap
waktu dan daerah tertentu diperlukan upaya, terutama Immunisasi Polio
dalam rangka menuju Indonesia bebas Polio. Meski mengalami
hambatan adanya penolakan sebagian masyarakat yang dikaitkan
dengan kehalalan bahan vaksin Polio tersebut.
Sehubungan dengan hambatan tersebut kerja sama telah dilakukan
dengan Majelis Ulama Indonesia, Organisasi Sosial keagamaan Islam
dengan Pemerintah telah berjalan dengan baik. Dalam penyelenggaraan
PIN (Pekan Immunisasi Nasional) telah diterbitkan fatwa MUI No.16
tahun 2005 tentang Penggunaan Vaksin Polio Oral (OPV) yang berisi
kebolehan vaksinasi polio dalam keadaan darurat dan perlunya upaya
penelitian pembuatan vaksin yang halal. Juga telah dilakukan kegiatan
sosialisasi kepada para ulama, organisasi sosial keagamaan, di
daerah.
Lanjutan
Sehubungan dengan hambatan tersebut kerja sama telah
dilakukan dengan Majelis Ulama Indonesia, Organisasi Sosial
keagamaan Islam dengan Pemerintah telah berjalan dengan
baik. Dalam penyelenggaraan PIN (Pekan Immunisasi
Nasional) telah diterbitkan fatwa MUI No.16 tahun 2005
tentang Penggunaan Vaksin Polio Oral (OPV) yang berisi
kebolehan vaksinasi polio dalam keadaan darurat dan
perlunya upaya penelitian pembuatan vaksin yang halal. Juga
telah dilakukan kegiatan sosialisasi kepada para ulama,
organisasi sosial keagamaan, di daerah.
Fatwa-fatwa Ulama Dunia

1. Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah

[Mufti Besar Kerajaan Arab Saudi ketua Lajnah Daimah dan


Mantan Rektor Universitas Islam Madinah]
Ketika beliau ditanya tentang hal ini,

Apakah hukum berobat dengan imunisasi sebelum tertimpa
musibah?
Fatwa-fatwa Ulama Dunia
Beliau menjawab :
La basa (tidak masalah) berobat dengan cara seperti itu jika
dikhawatirkan tertimpa penyakit karena adanya wabah atau sebab-
sebab lainnya. Dan tidak masalah menggunakan obat untuk menolak
atau menghindari wabah yang dikhawatirkan. Hal ini berdasarkan
sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits shahih (yang
artinya),Barangsiapa makan tujuh butir kurma Madinah pada pagi hari,
ia tidak akan terkena pengaruh buruk sihir atau racun
Ini termasuk tindakan menghindari penyakit sebelum terjadi. Demikian juga
jika dikhawatirkan timbulnya suatu penyakit dan dilakukan immunisasi
untuk melawan penyakit yang muncul di suatu tempat atau di mana
saja, maka hal itu tidak masalah, karena hal itu termasuk tindakan
pencegahan. Sebagaimana penyakit yang datang diobati, demikian
juga penyakit yang dikhawatirkan kemunculannya.
,
Fatwa-fatwa Ulama Dunia
2. Fatwa Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafidzahullah
[Imam masjid dan khatib di Masjid Umar bin Abdul Aziz di kota al
Khabar KSA dan dosen ilmu-ilmu keagamaan, pengasuh situs
www.islam-qa.com]
Dalam fatwa beliau mengenai imunisasi dan vaksin
beliau menjawab.
Rincian bagian ketiga yang sesuai dengan pembahasan
imunisasi dengan bahan yang haram tetapi memberi manfaat
yang lebih besar. syaikh berkata,
rincian ketiga: vaksin yang terdapat didalamnya bahan yang
haram atau najis pada asalnya. Akan tetapi dalam proses
kimia atau ketika ditambahkan bahan yang lain yang
mengubah nama dan sifatnya menjadi bahan yang mubah.
Proses ini dinamakan istihalah. Dan bahan [mubah ini]
mempunyai efek yang bermanfaat.
Fatwa-fatwa Ulama Dunia
Vaksin jenis ini bisa digunakan karena istihalah mengubah nama
bahan dan sifatnya. Dan mengubah hukumnya menjadi
mubah/boleh digunakan.

3. Fatwa Majelis Majelis Ulama Eropa untuk Fatwa dan Penelitian


[
] memutuskan dua hal :
Pertama:
Penggunaan obat semacam itu ada manfaatnya dari segi medis. Obat semacam itu dapat
melindungi anak dan mencegah mereka dari kelumpuhan dengan izin Allah. Dan obat semacam ini
(dari enzim babi) belum ada gantinya hingga saat ini. Dengan menimbang hal ini, maka penggunaan
obat semacam itu dalam rangka berobat dan pencegahan dibolehkan. Hal ini dengan alasan karena
mencegah bahaya (penyakit) yang lebih parah jika tidak mengkonsumsinya. Dalam bab fikih,
masalah ini ada sisi kelonggaran yaitu tidak mengapa menggunakan yang najis (jika memang cairan
tersebut dinilai najis). Namun sebenarnya cairan najis tersebut telah mengalami istihlak (melebur)
karena bercampur dengan zat suci yang berjumlah banyak. Begitu pula masalah ini masuk dalam
hal darurat dan begitu primer yang dibutuhkan untuk menghilangkan bahaya. Dan di antara tujuan
syariat adalah menggapai maslahat dan manfaat serta menghilangkan mafsadat dan bahaya.
Fatwa-fatwa Ulama Dunia

Kedua:
Majelis merekomendasikan pada para
imam dan pejabat yang berwenang
hendaklah posisi mereka tidak bersikap
keras dalam perkara ijtihadiyah ini yang
nampak ada maslahat bagi anak-anak
kaum muslimin selama tidak bertentangan
dengan dalil yang definitif (qothi).
Fatwa-fatwa Ulama Dunia
B.Fatwa Lembaga dan Organisasi Islam di Indonesia

1. Fatwa MUI [Majelis Ulama Indonesia]


Fatwa MUI 4 Syaban 1431 H/16 Juli 2010 M [Fatwa Terbaru MUI]
Fatwa no. 06 tahun 2010 tentang, Penggunaan vaksin meningitis bagi jemaah
haji atau umrah
Menetapkan ketentuan hukum :
1.Vaksin MencevaxTM ACW135Y hukumnya haram
2.Vaksin Menveo meningococal dan vaksin meningococcal hukumnya halal
3.Vaksin yang boleh digunakan hanya vaksin yang halal
4.Ketentuan dalam fatwa MUI nomor 5 tahun 2009 yang menyatakan bahwa
bagi orang yang melaksanakan wajib haji atau umrah wajib, boleh
menggunakan vaksin meningitis haram karena Al-hajah [kebutuhan
mendesak] dinyatakan tidak berlaku lagi
Fatwa-fatwa Ulama Dunia
Fatwa-fatwa Ulama Dunia
Fatwa-fatwa Ulama Dunia
Setelah keterangan singkat di atas, kami yakin pembaca sudah bisa
menebak kesimpulan kami tentang hukum imunisasi ini, yaitu
kami memandang bolehnya imunisasi jenis ini dengan alasan-
alasan sebagai berikut :
1.Imunisasi ini sangat dibutuhkan sekali sebagaimana penelitian ilmu
kedokteran.
2.Bahan haram yang ada telah lebur dengan bahan-bahan lainnya.
3.Belum ditemukan pengganti lainnya yang mubah.
4.Hal ini termasuk dalam kondisi darurat.
5.Sesuai dengan kemudahan syariat di kala ada kesulitan.
Harapan Semua Orang Tua

Semua Anak :
Sehat, tidak sakit, tidak cacat
MENJADI ANAK SOLEH/SOLEHAH
Tumbuh kembang optimal
Fisik kuat
Cerdas, kreatif
Berperilaku baik
Mengapa anak bisa sakit ?
Penyebab sakit :
infeksi
kelainan bawaan
gangguan metabolisme, gizi
trauma, cedera, kecelakaan, keracunan
penyakit imunologi,
degeneratif
KEHALALAN VAKSIN
BANYAK ISSUE YANG BEREDAR
DI MASYARAKAT TENTANG KETIDAK
HALALAN VAKSIN,
MAKA MUHAMMADIYAH/AISYIYAH
YANG MEMILIKI BANYAK
PELAYANAN KESEHATAN PERLU
MELURUSKAN
PERAN MUHAMMADIYAH/
AISYIYAH
MUHAMMADIYAH DAN AISYIYAH SEBAGAI
ORGANISASI DAKWAH MEMPUNYAI AMAL
USAHA DI BIDANG KESEHATAN ANTARA LAIN :
96 RSU (15 DIANTARANYA MILIK AISYIYAH), 218
KLINIK, RB, BKIA, 40 AKADEMI PERAWAT ,20
AKADEMI KEBIDANAN DAN 10 FAKULTAS
KEDOKTERAN
MERASA PERLU UNTUK MELURUSKAN ISSUE
TERSEBUT
KEHALALAN VAKSIN

TANGGAL 17 MEI 2007 DI KANTOR PIMPINAN


PUSAT MUHAMMADIYAH DIADAKAN RAPAT
TENTANG ISSUE-ISSUE YANG BERKEMBANG DI
MASYARAKAT TENTANG KEHALALAN
VAKSIN,DIPRAKARSAI AISYIYAH BEKERJASAMA
DENGAN PROMKES DEPKES.
ISSUE-ISSUE TERSEBUT PERLU DI LURUSKAN
UNTUK KEPENTINGAN MASYARAKAT LUAS.
NARA SUMBER ADALAH DARI DEPKES, DITJEN
POM ,LPOM MUI DAN MAJELIS TARJIH DAN
TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH.
Segera Lengkapi Imunisasi Dasar Bayi dan Balita
agar Terlindung Dari Penyakit Berbahaya
yang dapat Mengakibatkan Kematian atau Cacat
JANGAN RAGU LAGI TENTANG KEHALALAN VAKSIN

Anda mungkin juga menyukai