Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

JULI 2015

SINDROM NEFROTIK

Oleh :
ANDI FUJI ASTUTI
1102100108

Supervisor Pembimbing :
dr. YATI AISYAH ARIFIN, SpA

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSIAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Sr
Tanggal Lahir : 02 Juni 2004 (11 Tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Nomor RM : 203158
Alamat : Jl. Baji Dakka no.34
Tempat Perawatan : Ar-Rahim
Tanggal pemeriksaan : 22 Juli 2015
Tangggal MRS : 18 Juli 2015
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA : Bengkak pada kelopak mata
ANAMNESIS TERPIMPIN:
Dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya hanya bengkak
pada daerah kelopak mata pada saat bangun tidur di pagi hari. Kemudian
diikuti bengkak pada kedua ekstremitas inferior. Demam (-), batuk (-), nyeri
dada (-), mual dan muntah (-). Nyeri ulu hati tidak ada. Nafsu makan biasa.
Buang air kecil lancar, warna kuning, buang air besar baik seperti biasa.
Riwayat belum pernah menderita penyakit serupa sebelumnya. Riwayat
Campak saat berusia kelas 1 SD ( + 6 tahun yang lalu). Tidak ada riwayat
keluarga menderita sakit seperti ini. Pasien adalah anak ke 1 dari 4
bersaudara, tinggal bersama orang tua (ayah) Tn. R (41 tahun) seorang
buruh harian dan (ibu) Ny. R (40 tahun) seorang ibu rumah tangga. Riwayat
Imunisasi lengkap. Tidak pernah ASI karena ASI sang ibu tidak terproduksi.
PEMERIKSAAN FISIS

Keadaan umum:
sakit sedang/gizi cukup/composmentis
BB : kg
TB : cm
IMT : kg/cm2

Tanda vital:
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/mnt, reguler, kuat angkat
Pernapasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,7C
Kepala Mata Telinga Hidung
Deformitas: Eksoptalmus: Pendengaran : Pendarahan :
Tidak ada Tidak ada Dalam batas Tidak ada
normal
Simetris Enoptalmus Sekret : Tidak
muka: Simetris :Tidak ada Nyeri tekan di ada
kiri = kanan prosesus
Konjugtiva : mastoideus :
Rambut : Anemi (-) Tidak ada
Hitam, lurus, Sklera :Ikterus (-)
sukar dicabut
Kornea:
Refleks kornea (+)

Pupil :Isokor,
2,5mm/2,5mm

Udem
palpebra : +/+
Mulut Leher Dada Paru
Bibir: Kering - Kelenjar getah Bentuk: Palpasi:
bening: Tidak ada Normothorax, Fremitus raba
Lidah : Kotor pembesaran simetris simteris
(-) kanan=kiri kiri=kanan, Nyeri
Kelenjar tekan (-)
Tonsil : T1-T1, gondok : Tidak Buah dada:
Hiperemis (-) ada pembesaran Tidak ada kelainan Perkusi: Batas
Faring : paru hepar ICS VI
Hiperemis (-) Pembuluh Sela iga: Sela kanan
darah : Tidak iga kiri = kanan Batas paru
kelainan belakang kanan
ICS IX
Kaku Kuduk : Batas paru
Tidak ada belakang kiri ICS
X

Auskultasi:
Bunyi ernapasan
vesikuler
Ronchi -/-,
Wheezing -/-
Jantung Abdomen Ekstremitas
Inspeksi: Ictus cordis Inspeksi: Datar, ikut Edema pada daerah
tidak tampak gerak napas pretibial dextra dan
sinistra
Palpasi: Ictus cordis Palpasi : Massa tumor
tidak teraba (-), Nyeri Tekan (-),
Hepar tidak teraba, Lien
Perkusi: Pekak, batas tidak teraba
jantung kesan normal
Perkusi: Timpani (+)
Auskultasi : BJ I/II
murni regular, Bising (-) Auskultasi :
Peristaltik (+) kesan
normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(URINALYSIS)
Tgl Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
18/06- Warna Kuning keruh Kuning, Jernih
2015 Ph 6 4,5-8,0
Glukosa Negative Negative
Protein 500mg/dl Negative
Urobilinogen Negative Negative
Keton Negative Negative
Bilirubin Negative Negative
Nitrit Negative Negative
Leukosit 25/UI Negative
Erytrosite 250/ui Negative
Tgl Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
20/06- Warna Kuning Kuning, Jernih
2015 Ph keruh 4,5-8,0
Glukosa 7 Negative
Protein Negative Negative
Urobilinogen 150mg/dl Negative
Keton Negative Negative
Bilirubin Negative Negative
Nitrit Negative Negative
Leukosit Negative Negative
Erytrosite 25/UI Negative
250/ui
Tgl Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
22/06- Warna Kuning Kuning, Jernih
2015 Ph keruh 4,5-8,0
Glukosa 6 Negative
Protein Negative Negative
Urobilinogen 150mg/dl Negative
Keton Negative Negative
Bilirubin Negative Negative
Nitrit Negative Negative
Leukosit Negative Negative
Erytrosite 25/UI Negative
250/ui
Tgl Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

24/06- Warna Kuning jernih Kuning, Jernih


2015 Ph 7 4,5-8,0
Glukosa Negative Negative
Protein 25mg/dl Negative
Urobilinogen Negative Negative
Keton Negative Negative
Bilirubin Negative Negative
Nitrit Negative Negative
Leukosit 25/UI Negative
Erytrosite 250 / ui Negative
RESUME
Seorang pasien usia 11 tahun, masuk ke rumah sakit
dengan keluhan bengkak pada kedua kelopak mata
yang dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit. Awalnya hanya bengkak pada daerah kelopak
mata pada saat bangun tidur di pagi hari. Kemudian
diikuti bengkak pada kedua ekstremitas inferior.
Demam saat ini tidak ada. Batuk tidak ada. Nyeri
dada tidak ada. Mual dan muntah tidak ada. Nyeri ulu
hati tidak ada. Nafsu makan biasa. Buang air kecil
lancar, warna kuning, buang air besar baik seperti
biasa. Riwayat belum pernah menderita penyakit
serupa sebelumnya. Riwayat Campak saat berusia
kelas 1 SD ( + 6 tahun yang lalu). Tidak ada riwayat
keluarga menderita sakit seperti ini
Pada pemeriksaan fisis didapatkan Keadaan
umum: sakit sedang/gizi cukup/compos
mentis. Pemeriksaan fisis kepala didapatkan
edema palpebra dextra dan sinistra.
Sedangkan pada pemeriksaan thorax,
abdomen tidak ada kelainan. Pada
pemeriksaan ekstremitas tampak edema pada
pretibial dextra dan sinistra.
Pada pemeriksaan laboratorium urin protein
500 mg/dl menunjukkan adanya tanda-tanda
sindrom nefrotik.
Berdasarkan hasil anamnesis, Pemeriksaan
fisis, dan pemeriksaan penunjang pada pasien
ini maka didiagnosis sebagai Sindrom nefrotik.
ASSESSMENT

Sindrom Nefrotik
PENATALAKSANAAN
- Istirahat
- Amoxicilin (7,5-25 mg/kgBB/x(3x)) = 3 x 500mg
- Prednison 5mg = 3 pagi - 2siang - 3malam
- Bcom/C 3 x 1 tab
- Elkana (5ml sirup : vit. A 2.400IU,vit.D 400
IU,vit. C 60mg, vit.B1 4mg, Vit.B2 1,2mg,vit.B6
1,2mg, vit.B12 4mg, nicotinamida 16mg,
kalsium pantotenat 6mg, kolina 12mg, inositol
12mg, kalsium glukonat 300mg, kalsium
hipofosfat 20mg, natrium hipofosfit 20mg,i-
lisina HCL 200mg) = 3x1 cth
- Diet TPRG
RENCANA PEMERIKSAAN
Lab Urinalysis
DISKUSI
PENDAHULUAN
Sindrom nefrotik (SN) merupakan salah satu
gambaran klinik penyakit glomerular yang
ditandai dengan proteinuria masif,
hipoalbuminemi, hiperkolesteronemia dan
edema.
Pada anak-anak (< 16 tahun) paling sering
ditemukan nefropati lesi minimal(75%-85%)
dengan umur rata-rata 2,5 tahun, 80% < 6 tahun
saat diagnosis dibuat dan laki-laki dua kali lebih
banyak daripada wanita. Pada orang dewasa
paling banyak nefropati membranosa(30%-50%),
umur rata-rata 30-50 tahun dan perbandingan
laki-laki dan wanita 2 : 1.
KLASIFIKASI SINDROM NEFROTIK
Histologik
Kelainan minimal (KM)
Glomerulosklerosis (GS)
Glomerulonefritis proliferatif mesangial difus (GNPMD)
Glomerulonefritis proliferatif mesangial difus eksudatif
Glomerulonefritis kresentik (GNK)
Glomerulonefritis membrano-proliferatif (GNMP)
Glomerulopati membranosa (GM)
Glomerulonefritis kronik lanjut (GNKL)
Penyebab
1. primer
2. sekunder
Terjadinya
1. sindrom nefrotik kongenital
2. sindrom nefrotik yang didapat
PATOGENESIS
EDEMA
Kelainan glomerulus (underfilled theory)
Albuminuria

Hipoalbuminemia

Tekanan onkotik hidorpatik koloid plasma

Volume plasma

Retensi Na renal sekunder

Edema
HIPOALBUMINEMIA
Pada SN hipoalbuminemia dapat disebabkan
oleh :
Proteinuria
Katabolisme protein yang berlebihan
Nutritional deficiency
HIPERKOLESTERONEMIA
MANIFESTASI KLINIK
Nafsu makan menurun
Malaise
Bengkak pada kelopak mata dan seluruh
tubuh
nyeri perut,
Ascites
Sesak napas
Gejala lain yang mungkin terjadi adalah
bengkak pada kaki, scrotum ataupun labia
mayor. Pada keadaan asites berat dapat
terjadi hernia umbilikasis dan prolaps ani
DIGANOSIS
Pada SNKM dijumpai hal-hal sebagai berikut pada
umumnya:
Anak umur 1-6 tahun
Tak ada hipertensi
Tak ada hematuria makroskopis atau mikroskopis
Fungsi ginjal normal

Titer komplemen C3 normal

Respons terhadap kortokosteroid baik sekali

Oleh karena itulah bila dijumpai kasus SN dengan gejala


gejala diatas dan mengingat bahwa SNKM terdapat pada
70-80% kasus, maka pada beberapa senter tidak lagi
dilakukan biopsy ginjal.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari sindroma
nefrotik adalah :
Sebab non-renal : Gagal jantung
kongestif, Gangguan nutrisi
Glomerulonefritis akut (sindrom nefritik)
Lupus sistemik eritematosus
KOMPLIKASI
1. Infeksi
2. Syok
3. Kelainan koagulasi dan trombosis
4. Pertumbuhan abnormal
PENATALAKSANAAN
1. Diitetik
Pemberian diit tinggi protein dianggap
merupakan kontraindikasi karena akan
menambah beban glomerulus untuk
mengeluarkan sisa metabolisme protein
(hiperfiltrasi) dan menyebabkan sklerosis
glomerulus. Jadi cukup diberikan diit protein
normal sesuai dengan RDA (recommended
daily allowances) yaitu 1,5-2 g/kgbb/hari.
Diit rendah garam (1-2 g/hari) hanya
diperlukan selama anak menderita edema.
2. Diuretik
furosemid 1-3 mg/kgbb/hari
3. Kortikosteroid
Prednison 5mg (2 mg/kgbb/hari (maksimal
80 mg/hari) atau prednisolon 4 mg (1-
2mg/kgbb/hari)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai