Anda di halaman 1dari 55

TINJAUAN

PERMENKES NO. 49 TAHUN 2013


TENTANG KOMITE KEPERAWATAN

DAN UU NO. 38 TAHUN 2014


TENTANG KEPERAWATAN

oleh
Patricia Suti Lasmani
CURICULUM VITAE
1. Nama : Patricia Suti Lasmani, SKep, Ns,MPH
2. Tempat tanggal lahir: Sleman, 2-6-1964
3. Riwayat Pendidikan:
D3 Kep Depkes RI di DIY lulus th 1987
S1 Kep, Ners PSIK UGM lulus th 2001
IKM MMR UGM lulus tahun 2014
4. Riwayat Pekerjaan:
Perawat Pelaksana mulai th 1987
Pembimbing Klinik mulai tahun 1989
Kepala Ruang HDNC Anak th 1989 - 2003
Kepala Ruang PICU dan Luka Bakar th 2003 2007
PJ Pelayanan IRI Anak th 2007 2011
Sekretaris Komite Keperawatan th 2007 20011
Ketua Komite Keperawatan th 2011 sekarang
Pendamping Akreditasi RS

5. HP: 081236330723/ WA: 08970562155


email: suti_lasmani@yahoo.co.id
KEBIJAKAN
Pasal 23 : ayat (1) Tenaga
UU Kesehatan kesehatan berwenang untuk
menyelenggarakan pelayanan
No 36 Tahun kesehatan; ayat (2) Kewenangan
untuk menyelenggarakan
2009 pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan bidang keahlian
yang dimiliki

Pasal 11 : ayar (4) Jenis Tenaga


Kesehatan yang termasuk dalam
kelompok tenaga keperawatan
UU Tenaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c terdiri atas berbagai jenis
Kesehatan perawat
Pasal 30 : ayat (1) Pengembangan
Tenaga Kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan mutu dan karier
Tenaga Kesehatan.
KEBIJAKAN

Pasal 28 : ayat (3) Praktik


Keperawatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus didasarkan pada
kode etik,standar pelayanan, standar
profesi, dan standar prosedur
operasional
Pasal 53 : ayat (2) Pengembangan
UU No 38 th Praktik Keperawatan bertujuan untuk
mempertahankan atau meningkatkan

2014 ttg
keprofesionalan Perawat; ayat (4)
Dalam hal meningkatkan
keprofesionalan Perawat sebagaimana

Keperawatan dimaksud pada ayat (2) dan dalam


memenuhi kebutuhan pelayanan,
pemilik atau pengelola Fasilitas
Pelayanan Kesehatan harus
memfasilitasi Perawat untuk
mengikuti pendidikan berkelanjutan
KEBIJAKAN

Pasal 4 : ayat (2) Untuk


mewujudkan tata kelola
klinis yang baik
Permenkes sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, semua
No 49 asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan yang
Tahun dilakukan oleh setiap
tenaga keperawatan di
2013 Rumah Sakit dilakukan
atas Penugasan Klinis
dari kepala/direktur
Rumah Sakit
PERKEMBANGAN PROFESI
KEPERAWATAN DI RS
Kualifikasi perawat

Profesialisme keperawatan
Mempunyai tubuh pengetahuan
Mencapai kompetensi dengan landasan teoritik
Menyusun & menspesifikasi keterampilan &
kompetensi sebagai batas dari keahlian

Kepemimpinan

Otonomi

Pengaturan bersama/shared
governance
Menetapkan
Iklim Praktik 1. Kebebasan
untuk berfungsi
Professional secara efektif
2. Dukungan
dari sejawat &
pimpinan
Perawat
harus
mempunyai

5. Iklim 3. Kejelasan
organisasi Yg ekspektasi ttg
terbuka lingkungan kerja
4. Sumber yg
tepat untuk
praktik scr
efektif
AREA PRAKTIK (Scope of Practice)

Parameter dari otoritas praktik yang dijamin


oleh perawat melalui perizinan
Parameter dari kewenangan klinik yang
diakui melalui surat penugasan klinik

Kewenangan/ otoritas adalah hak untuk bertindak


atau mendelegasikan tindakan kpd orang lain,
otoritas datang bersama dengan pekerjaan &
diperlukan untuk perawat melakukan kegiatan
AKUNTABILITAS PROFESIONAL

Kesesuaian antara perawat dan praktik


Mempertahankan kepercayaan pasien secara
individu perawat sebagai langkah mendukung
profesi keperawatan secara keseluruhan
PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN
SUB KOMITE KEPERAWATAN

Sub komite Keperawatan terdiri atas :


Sub Komite Kredensialing
Sub Komite Mutu Profesi
Sub Komite Etik dan Disiplin
SUB KOMITE KREDENSIAL

Tujuan
1. Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi
setiap tenaga keperawatan.
2. Melindungi keselamatan pasien dgn menjamin
bahwa tenaga keperawatan yang memberikan
asuhan keperawatan dan kebidanan memiliki
kompetensi & kewenangan klinis yg jelas.
3. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga
keperawatan yang berada di semua level
pelayanan.
TUGAS SUB KOMITE KREDENSIAL

Menyusun daftar rincian kewenagan klinis


1
Menyusun buku putih
2.
Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial dari bagian SDM
3.

4 Merekomendasikan tahapan proses kredensialing.


Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis setiap tenaga
5. keperawatan
Melakukan kredensialing ulang secara berkala sesuai waktu yang
6. ditetapkan
Sub Komite membuat seluruh laporan Kredensialing kepada Ketua
7. Komite Keperawatn untuk diteruskan ke Kepala/Direktur RS
LINGKUP KERJA
SUB KOMITE KREDENSIALING
KEWENANGAN
KLINIS

Adalah uraian intervensi keperawatan dan


kebidanan yg dilakukan oleh tenaga keperawatan
berdasarkan area praktiknya. (Permenkes 49 thn
2013)
TAHAPAN KREDENSIAL
Pengajuan Surat Permohonan Kredensial

Proses kredensial : pengisian format kewenangan klinis oleh Mitra


Bestari yang ditunjuk

Proses assesmen kompetensi (disepakati), review & verifikasi oleh Mitra


Bestari

Mengambil keputusan tentang kewenangan klinis

Proses Rekomendasi

Penerbitan Penugasan Klinik oleh Direktur/ Pimpinan RS


16
PROSES KREDENSIAL
Rekomendasi
Clinical
Komite Appointmen

Perawat Standar
ASPEK YANG DI KREDENSIAL

1. Kompetensi 2. Kesehatan
Akademis - Kompetensi Fisik
- Kognitif - Kesehatan Mental/
- Psikomotor Perilaku
TARGET KREDENSIAL

Setiap Perawat memiliki surat Clinical Apointment


dari Direktur RS sesuai dengan Clinical Privilege
berdasarkan mekanisme Credentialing
RE-KREDENSIAL (RE-CREDENTIALING)

Proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit


terhadap tenaga perawat yang telah bekerja &
memiliki kewenangan klinis (clinical privilege)
di RS tsb untuk menentukan apakah yg
bersangkutan masih layak diberi kewenangan
klinis tsb untuk suatu periode.
SURAT PENUGASAN (CLINICAL APPOINTMENT)

Surat yang diterbitkan oleh Kepala Rumah


Sakit kepada seorang tenaga keperawatan
untuk melakukan tindakan keperawatan
dirumah sakit tersebut berdasarkan daftar
kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.
SUB KOMITE MUTU PROFESI

TUGAS
1.Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai
area praktiknya berdasarkan jenjang karir.

2.Merekomendasikan perencanaan pengembangan


profesional berkelanjutan tenaga keperawatan.

3. Melakukan audit asuhan keperawatan

4. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan


LINGKUP KERJA
SUB KOMITE MUTU PROFESI
TUGAS SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN

Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan


1
Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
2. keperawatan

Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan


3.

Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin


4 dan masalah etik dalam kehidupan profesi & asuhan keperawatan
Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau
5. clinical appointment (surat Penugasan Klinis).

Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis


6. dalam asuhan keperawatan
LINGKUP KERJA
SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN

Pembinaan Etik
Etik Disiplin
(Komite OUTPUT :
Keperawatan Menyelesaikan Perawat dengan
Sub Komite Etik disiplin nilai moral &
Etik dan perilaku Etik
Disiplin) Disiplin
Masalah Pencabutan
Direksi /
Pelayanan kewenangan
Manajemen Klinis
Keperawatan
Peraturan
Kepegawaian Laporan
(Staffing)

Pidana
Perdata
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pembinaan dan pengawasan thdp penyelenggaraan


Komite Keperawatan RS minimal mencakup:
1. Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Komite
Keperawatan
2. Dokumen manajemen mutu pelaksanaan Komite
Keperawatan
3. Sistem dan program Kredensial tenaga
keperawatan
4. Sistem dan program peningkatan mutu profesi
5. Sistem dan program pembinaan etik dan disiplin
profesi
BENTUK PELAYANAN
KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT

Promotif Preventif Rehabilit


Kuratif atif
FUNGSI RUMAH SAKIT

1. penyelenggaraan pelayanan kesehatan,


2. pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia,
3. serta penyelenggaraan penelitian,
pengembangan dan penapisan teknologi
bidang kesehatan
ALASAN PERLUNYA KOMITE KEPERAWATAN RS

UU No 44/2009 tentang Rumah Sakit


UU No 36/ 2009 tentang Kesehatan
MRA on Nursing Service
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan kesehatan/ keperawatan
Permenkes No 49/ 2013 tentang Komite
Keperawatan
UU No 38/ 2014 tentang Keperawatan
PENGATURAN KEPERAWATAN
(UU KEPERAWATAN)

T Meningkatkan Mutu perawat


U
Meningkatkan mutu pelayanan
J keperawatan

U Memberi perlindungan dan kepastian


hukum kepada perawat dan klien
A
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
N
Implikasi UU Keperawatan Terhadap
Praktik Keperawatan
31
Meningkatkan Mutu Pelayanan & Asuhan Keperawatan
Melalui Praktik Keperawatan Benar, Sesuai Standar dan Legal

Pengembangan bentuk Praktik


Keperawatan Perlu Monev Pelaksanaan
1 6 Pelayanan Keperawatan

Praktik Keperawatan Berdasarkan


Kode Etik, Standar Pelayanan Penguatan Fungsi Manajemen
2 Keperawatan, Standar Profesi & Pelayanan Keperawatan
SPO 7

Perlu Identifikasi Kebutuhan &


Jenis Standar, Pedoman & Juklak Standarisasi Fasilitas-Sarana
3 Pelayanan Keperawatan, Stadar 8 Pelayanan Keperawatan
Profesi , SPO

Implementasi Standar, Pedoman & Penguatan Lingkungan Kerja


Juklak Pelayanan Keperawatan, yang aman
4 Stadar Profesi & SPO dan Bimtek 9

Pelaksanaan praktik
Program Pembinaan etika keperawatan dimulai dengan
profesi dalam pelayanan EBNP (Evidence Based
5.
keperawatan 10
Nursing Practice)
Implikasi UU Keperawatan Terhadap
SDM Perawat sebagai Pemberi Pelayanan

Meningkatkan Profesionalisme perawat dlm melaksanakan praktik


keperawatan

1. Kejelasan Pengaturan jumlah, rasio & komposisi perawat sesuai dgn jenis
pelayanan keperawatan/kesehatan:
2. Menjamin profesdionalisme perawat dalam melaksanakan praktik
keperawatan
a. Perawat memiliki kompetensi (sertifikat kompetensi), diakui terdaftar (STR) dan
jelas kewenangan (surat keputusan kewengan klinik)
b. Kejelasan tugas dan kewenangan
c. Kejelasan hak dan kewejiban
d. Kejelasan Pola dan Jenjang Karir
e. Kejelasan Sistem Remunerasi perawat
3. Tersedia Program CPD sesuai Standar Pelayanan dan Standar Profesi &
SOP
4. Dijamin Kesempatan perawat untuk mengembangkan diri
5. Pengaturan Praktik yang dilakukan oleh perawat asing
UU RI N0.44 Th.2009
Tentang Rumah Sakit Pasal 12

Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang


meliputi tenaga medis dan penunjang medis,
tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian,
tenaga manajemen rumah sakit dan tenaga non
kesehatan.
UU RI No.36 Th.2009
Tentang Kesehatan Pasal 63

Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan


dilakukan dengan pengendalian, pengobatan dan/atau
perawatan.
Pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan dapat
dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatan & keamanannya.
Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan
hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
Penyelenggaraan pelayanan keperawatan dan
kebidanan di Rumah Sakit ditentukan oleh tiga
komponen utama yaitu:

1. Jenis pelayanan keperawatan dan kebidanan yang


diberikan,
2. Sumber daya manusia tenaga keperawatan sebagai
pemberian pelayanan dan
3. Manajemen sebagai tata kelola pemberian
pelayanan
Tenaga keperawatan merupakan tenaga kesehatan yang
jumlahnya paling banyak, dan 50-60 % bekerja di
Rumah sakit.
Tenaga terbesar dalam pelayanan
kesehatan
Memiliki
tanggung jawab
dan tanggung
gugat sesuai Bekerja 24
kewenangan

P
PERAWAT jam/ shift

Tenaga yang paling dekat dengan pasien


melalui hub profesional
Diperlukan Tenaga Keperawatan
yang kompeten,
mampu berpikir kritis,
selalu berkembang serta
memilki etika profesi
sehingga
pelayanan keperawatan dan kebidanan dapat
diberikan dengan baik, berkualitas dan aman bagi
pasien dan keluarganya
Hubungan Komite Keperawatan dengan
Kepala/Direktur
Kepala/direktur Rumah Sakit menetapkan
kebijakan, prosedur dan sumber daya yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi dan
tugas Komite Keperawatan.
Komite Keperawatan bertanggung jawab
kepada kepala/direktur Rumah Sakit
Hubungan Komite Keperawatan dan Kepala
bidang keperawatan di RS

koordinasi
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR
PERAWAT KLINIK DI RS

1. PERAWAT BARU
Adalah perawat yang baru pertama kali
bekerja (masa kerja 0-1 tahun) setelah
melalui proses rekruitmen dan seleksi
yaitu:
orientasi dan magang,
assesmen kompetensi,
KREDENSIALING,
PENUGASAN KLINIK,
PELAKSANAAN PRAKTIK,
PENETAPAN LEVEL KLINIK (PK I)
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR
PERAWAT BARU
Implementasi Jenjang Karir Perawat
Klinik Lama

1. PEMETAAN (MAPPING)
Mapping atau pemetaan adalah :
1. Proses mengidentifikasi

2. Sesuai KUALIFIKASI YANG


DIPERSYARATKAN
3. Ditetapkan SESUAI KEBIJAKAN
masing-masing rumah sakit.
LANGKAH PEMETAAN SEBAGAI BERIKUT

1. Survey data dasar setiap perawat saat ini


(proses mapping) mencakup :
Pendidikan Keperawatan terakhir,
Pelatihan,

lama bekerja
Golongan/ pangkat atau level (jika ada)
2.Melakukan review dan analisis
data dasar
3.Menetapkan level setiap
perawat.
3.Menyusun profil perawat
berdasarkan penjenjangan
karirnya.
4.Setiap perawat mengikuti
assesmen kompetensi
3. KREDENSIAL

4. PENUGASAN KLINIS
Implementasi Jenjang Karir Perawat Lama
Panitia Adhoc
1. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite
Keperawatan dapat dibantu oleh panitia adhoc.
2. Panitia adhoc sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh kepala/direktur Rumah Sakit
berdasarkan usulan ketua Komite Keperawatan.
3. Panitia adhoc sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berasal dari tenaga keperawatan yang tergolong sebagai
Mitra Bestari.
4. Tenaga keperawatan yang tergolong sebagai Mitra
Bestari sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
berasal dari Rumah Sakit lain, organisasi profesi perawat,
organisasi profesi bidan, dan/atau institusi pendidikan
keperawatan dan institusi pendidikan kebidanan.
PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN

1. Setiap Rumah Sakit wajib menyusun peraturan internal staf


keperawatan dengan mengacu pada peraturan internal korporasi dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Peraturan internal staf keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mencakup tenaga perawat dan tenaga bidan.
3. Peraturan internal staf keperawatan disusun oleh Komite Keperawatan
dan disahkan oleh kepala/direktur Rumah Sakit.
4. Peraturan internal staf keperawatan berfungsi sebagai aturan yang
digunakan oleh Komite Keperawatan dan staf keperawatan dalam
melaksanakan tata kelola klinis yang baik di Rumah Sakit.
5. Tata cara penyusunan Peraturan Internal Staf Keperawatan
dilaksanakan dengan berpedoman pada lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Kesehatan ini
PENDANAAN
1. Kepengurusan Komite Keperawatan berhak
memperoleh insentif sesuai dengan aturan dan
kebijakan Rumah Sakit.
2. Pelaksanaan kegiatan Komite Keperawatan
didanai dengan anggaran Rumah Sakit sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Komite
Keperawatan dilakukan oleh Menteri, Badan Pengawas
Rumah Sakit Provinsi, Dewan Pengawas Rumah Sakit,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten /Kota, dan perhimpunan/asosiasi
perumahsakitan dengan melibatkan organisasi profesi
yang terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-
masing
1. Pembinaan dan pengawasan diarahkan untuk meningkatkan kinerja
Komite Keperawatan dalam rangka menjamin mutu pelayanan
keperawatan dan kebidanan, serta keselamatan pasien di Rumah
Sakit.
2. Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan melalui:
a. advokasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis;
b. pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia;
dan
c. monitoring dan evaluasi.
3. Dalam rangka pembinaan Komite Keperawatan, Menteri, Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dapat memberikan sanksi administratif berupa teguran lisan dan
teguran tertulis
PERAN KOMITE KEPERAWATAN

Komite keperawatan mempunyai peran


strategis dalam mengendalikan kompetensi &
perilaku tenaga keperawatan di rumah sakit

3 (tiga) subkomite:
Kredensial
Mutu profesi
Etik dan disiplin profesi
TUJUAN

Komite keperawatan rumah sakit mempunyai


tujuan :
1. Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan
keperawatan
2. Memberi masukan kepada pimpinan rumah sakit
berkaitan dengan profesionalisme perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan
3. Menyelesaikan masalah-masalah terkait dengan
penerapan disiplin-etik perawat
4. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang
hanya diberikan oleh perawat yang kompeten dan
etis sesuai kewenangannya
Kebijakan terkait Komite Keperawatan di
RS
Penetapan SOTK Komite Keperawatan
Penetapan: Ketua, Sekretaris , Sub Komite dan Ketua KFK

Penetapan Panitia Adhoc


Panitia Kredensial
Tim Asesmen kompetensi

Penetapan Nursing Staff by Laws sebagai buku ke 3

Persetujuan usulan peningkatan dan pengembangan


profesi keperawatan: pelatihan, CPD dan pendidikan
formal

Penetapan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan


55

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai