Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

BUMIL DENGAN PLASENTA


PREVIA
1. Fahmi Syarifudin (10.02.01.1010)
2. Moh. Rizky Alghani (10.02.01.1025)
3. Rina Arbaatul Rosyida (10.02.01.1039)
4. Risa Fajar Umami (10.02.01.1040)
5. Yuli Dahlia (10.02.01.1048)
Pengertian

Plasenta previa adalah plasenta dengan


implantasi di sekitar
segmen bawah rahim, sehingga dapat
menutupi sebagian atau
seluruh osteum uteri internum. (Prof.dr.
Ida BagusGde Manuaba,
SpOG,1998 hal 253).
Plasenta Previa adalah Plasenta yang
letaknya abnormal, yaitu pada
Klasifikasi
Secara teoritis plasenta previa teragi dalam bentuk klinis:
1. Plasenta Previa Totalis
Plasenta menutupi seluruh osteum uteri internum pada
pembukaan 4 cm.
2. Plasenta Previa Parsialis
Plasenta menutupi sebagian osteum uteri internum
3. Plasenta Previa Marginalis
Apabila tepi plasenta berada disekitar pinggir osteum
uteri internum
Etiologi
Penyebab dari plasenta previa belum dapat di ketahui
secara pasti namun ada beberapa faktor
predisposisinya yaitu :
1. Umur Penderita
Umur yang terlalu muda (< 20 tahun)

Umur diatas 35 tahun

2. Pada paritas yang tinggi, kejadian plasenta previa


makin besar, karena endometrium belum sempat
tumbuh sudah tertanam plasenta kembali.
3. Endometrium yang cacat
Manifestasi Klinis
1. Perdarahan berulang.
2. Kerusakan jalan lahir
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan
keluarnya darah.
5. Waktu terjadinya saat hamil.
6. His biasanya tidak ada.
7. Rasa tidak tegang saat palpasi
8. DJJ terdengar
9. Teraba jaringan plasenta dalam vagina.
10. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul.
11. Presentase abnormal.
Patofisiologi
Pendarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri
merupakan gejala utama dan pertama dari
plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi selagi
penderita tidur atau bekerja biasa,perdarahan pertama
biasanya tidak banyak, sehingga tidak akan berakibat
fatal. Perdarahan berikutnya hampir selalu banyak dari
pada sebelumnya, apalagi kalau sebelumnya
telahdilakukan pemeriksaan dalam.Sejak kehamilan 20
minggu segmen bawah uterus, pelebaran segmen bawah
uterus dan pembukaan serviks tidak dapat diikuti oleh
plasenta yang melekat dari dinding uterus. Pada saat ini
dimulai terjadi perdarahan darah berwarna merah
segar.
Pathway

Askep Plasenta Previa\patway.docx


Pemeriksaan Penunjang
1. USG (Ultrasonographi)
2. Sinar X
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pengkajian vagina
5. Isotop Scanning Atau lokasi penempatan placenta
6. Amniocentesis
Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Konservatif, bila:
Istirahat.

Memberikan hematili

k dan spasmolitik untuk mengatasi anemia.


Memberikan anti biotik bila ada indikasi

Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.

2. Penanganan aktif dapat berupa:


Persalinan per vagina

Persalinan per abdominal


Konsep Asuhan Keperawatan
Plasenta Previa
1. Identitas Pasien : Nama,umur,alamat,pekerjaan,agama,dll
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Biasanya pasien datang kerumah sakit dengan keluhan
perdarahan seperti menstruasi, dan nyeri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Biasanya klien mengeluh nyeri dan perdarahan yang berulang,rahim
keras seperti papan dan nyeri tekan kerena isi rahim bertambah dengan
dorongan yang berkumpul dibelakang plasenta,sehingga rahim
tegangdarah yang keluar sedikit banyak,terus-menerus,dan akibat dari
perdarahan pasien lemas dan pucat.
Riwayat Penyakit Dahulu : Tanyakan kepada pasien apakah pernah
menderita penyakit hipertensi ,trauma/rahim feulidli sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga : Tanyakan kepada pasien apakah ada
anggota keluarga yang menderita penyakit seperti pasien
3. Riwayat Obstetri
Riwayat Psikologis : Pasien cemas karena mengalami
perdarahan disertai nyeri,serta tidak mengetahui asal dan
penyebabnya.
Riwayat Kehamilan : Tanyakan kehamilan yang ke berapa dan
apakah punya riwayat keguguran sebelumnya.
Riwayat Menstruasi : Tanyakan kepada pasien Menarche,
Banyak darah menstruasi, Siklus, Lama menstruasi, HPHT,
Keluhan selama menstruasi
4. Pemeriksaanfisik :
Keadaan Umum : Pasien lemas dan pucat

TTV : TD : Hipotensi ( < 110/80 mmHg )

N : Takicardy ( > 90x/menit )

T : Hipertermi ( > 37,5 C )

RR: Takipnea ( > 24x/menit )


5. Head to toe
Kepala : warna rambut hitam, lurus, ada kerontokan, distribusi rambut merata,
tidak ada bekas luka,kulit kepala bersih.
Wajah : terlihat topeng kehamilan, tidak ada bekas luka, warna kulit kuning
langsat, terlihat pucat,
Mata: simetris, sclera warna putih, konjungtiva anemis, reflek cahaya pada pupil mengecil
ka/ki,reflek kornea mengedip, palpebra tidak odema
Hidung : lubang hidung simetris, tidak ada massa, tidak ada kotoran dalam
hidung, mukosa hidung warna merah muda, dan tidak ada pernafasan
cuping hidung.
Mulut :Mukosa bibir kering,
Telinga : bentuk simetris, daun telinga bersih, membrane timpani utuh mengkilat
berwarna perak
Leher : warna leher sama dengan kulit muka, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan JVP.
Dada:
Jantung
Inspeksi : tidak terlihat pulsasi ictus cordis
Palpasi : tidak teraba ictus kordis (ICS 4/ICS5)
Perkusi :
Batas jantung kanan atas: ICS II LPS dextra
Batas jantung kanan bawah : ICS V LPS dextra
Batas jantung kiri atas: ICS II LMC sinistra
Batas jantung kiri bawah: ICS VI LAA sinistra.
Auskultasi : BJ 1 di ICS V dan BJ 2 di ICS II, bunyi tunggal, adakah bunyi jantung
abnormal (murmur sistolik pendek berhubungan dengan peningkatan volume
darah)

Paru-paru
Inspeksi : Pengembangan paru simetris, bentuk dada normal, ada otot bantu nafas.
Palpasi : Tidak ada kreptasi,tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, suara nafas tambahan tidak ada, ronci (-),
wheezing (-)

Payudara:inspeksi bentuk payudara, kesimetrisan, pada kehamilan terjadi hiperpigmentasi


daerah areola dan payudara menegang, adanya colostrum. Palpasi:lunak, nyeri
tekan karena payudara menegang pada kehamilan, kaji adanya benjolan.,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe pada ketiak.
Abdomen:
Inspeksi pembesaran perut:kaji adanya striae gravidarum/ linea alba/albican, lihat
apakah ada bekas luka operasi.
Auskultasi: kaji bising usus dan kaji adanya DJJ (gawat janin DJJ menurun)
Palpasi : kaji tinggi fundus
Genetalia : Tidak ada kelainan
Anus : Tidak ada kelainan
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d Peningkatan prostakglandin
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d
Perdarahan
3. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan terhadap
proses penyakit
Perencanaan

Askep Plasenta Previa\Perencanaan.docx

Anda mungkin juga menyukai