Ekskresi
Eliminasi terutama oleh metabolisme hati, kurang lebih
10% melewati bilier dan tergantung pada aliran darah
hepar. 5 10% opioid diekskresikan lewat urine dalam
bentuk metabolit aktif, remifentanil dimetabolisme oleh
sirkulasi darah dan otot polos esterase.
Efek samping
Sistem kardiovaskuler
System kardiovaskuler tidak mengalami perubahan baik
kontraktilitas otot jantung maupun tonus otot pembuluh
darah.Tahanan pembuluh darah biasanya akan menurun karena
terjadi penurunan aliran simpatis medulla, tahanan sistemik
juga menurun hebat pada pemberian meperidin atau morfin
karena adanya pelepasan histamin.
Sistem pernafasan
Dapat meyebabkan penekanan pusat nafas, ditandai dengan
penurunan frekuensi nafas, dengan jumlah volume tidal yang
menurun .PaCO2 meningkat dan respon terhadap CO2 tumpul
sehingga kurve respon CO2 menurun dan bergeser ke kanan,
selain itu juga mampu menimbulkan depresi pusat nafas akibat
depresi pusat nafas atau kelenturan otot nafas, opioid juga bisa
merangsang refleks batuk pada dosis tertentu.
Sistem gastrointestinal
Opioid menyebabkan penurunan peristaltik
sehingga pengosongan lambung juga terhambat.
Endokrin
Fentanil mampu menekan respon sistem
hormonal dan metabolik akibat stress anesthesia
dan pembedahan, sehingga kadar hormon
katabolik dalam darah relatif stabil.
Dosis
Premedikasi petidin diberikan I.M dengan
dosis 1 mg/kgbb atau intravena 0,5 mg/Kgbb,
sedangakan morfin sepersepuluh dari petidin
dan fentanil seperseratus dari petidin.
benzodiazepin
Golongan benzodiazepine yang sering digunakan
oleh anestesiologi adalah Diazepam (valium),
Lorazepam (Ativan) dan Midazolam (Versed),
diazepam dan lorazepam tidak larut dalam air
dan kandungannya berupa propylene glycol.
Diazepam tersedia dalam sediaan emulsi lemak
(Diazemuls atau Dizac), yang tidak menyebakan
nyeri atau tromboplebitis tetapi hal itu
berhubungan bioaviabilitasnya yang rendah,
midazolam merupakan benzodiazepin yang larut
air yang tersedia dalam larutan dengan PH 3,5.
Obat golongan benzodiazepine dimetabolisme di
hepar,
Efek puncak akan muncul setelah 4 - 8 menit
setelah diazepam disuntikkan secara I.V dan
waktu paruh dari benzodiazepine ini adalah 20
jam.
Dosis ulangan akan menyebabkan terjadinya
akumulasi dan pemanjangan efeknya sendiri.
Midazolam dan diazepam didistribusikan secara
cepat setelah injeksi bolus, metabolisme mungkin
akan tampak lambat pada pasien tua
Dosis
Dosis midazolam bervariasi tergantung dari
pasien itu sendiri.
Untuk preoperatif digunakan 0,5 2,5mg/kgbb
Untuk keperluan endoskopi digunakan dosis 3 5
mg
Sedasi pada analgesia regional, diberikan
intravena.
Menghilangkan halusinasi pada pemberian
ketamin.
Efek samping
Midazolam dapat menyebabkan depresi
pernafasan jika digunakan sebagai sedasi.
Lorazepam dan diazepam dapat menyebabkan
iritasi pada vena dan trombophlebitis.
Benzodiazepine turut memperpanjang waktu
sedasi dan amnesia pada pasien.
Efek Benzodiazepines dapat di reverse dengan
flumazenil (Anexate, Romazicon) 0.1-0.2 mg IV
prn to 1 mg, dan 0.5 - 1 mcg/kg/menit
berikutnya.
Etomidat
Etomidat (Amidat) merupakan obat induksi
intravena yang bekerja cepat dengan efek
gangguan hemodinamik yang minimal beserta
efek depresi pernafasan yang sedikit.
memproteksi fungsi serebral serta lebih aman
dibandingkan dengan tiopenton.
Etomidat bersifat tidak stabil dan tidak larut
dalam air maka dengan itu etomidat biasanya
tersedia 2 mg/ml dalam propylene glycol (35%
dalam vol) dengan pH 6,9 dan osmomalitas
s4,640 mOsm/l.
Ekskresi
Metabolit etomidat diekskresi ke urin sebanyak 85%
manakala sisa 15% diekskresikan lewat empedu.
t1/2(distribusi) = 3 menit
t1/2(redistribusi) = 30 menit
t1/2(eliminasi) = 4 jam
clearance (oleh hepar), Cl = 20 ml/kg/meni
Dosis
Induksi 0.2 - 0.4 mg/kg IV
Rektal induksi (peds) 6.5 mg/kg -> hipnotik
dalam 4 menit (hemodinamik stabil, recovery
cepat)
Maintenance:
Diperlukan 300 - 500 ng/ml plasma level
"TECHNIC OF TENS":
10x10 = 100 ug/kg/mnt untuk 10 menit berikutnya
10 ug/kg/mnt dan D/C 10 menit sebelum dibangunkan
Efek samping
Menyebabkan nyeri pada injeksi tetapi dapat dikurangi
dengan
Menggunakan sediaan dalam propylene glycol
Volume yang lebih besar
Premedikasi
Pemberian Lidokain 1-2 menit sebelumnya
Dapat menyebabkan gerakan mioklonik dan dapat
dikurangi dengan premedikasi benzodiazepine atau obat
narkotika lainnya.
Bisa menyebabkan mual dan muntah tapi jarang. Setelah
pemberian etomidat dapat terjadi hiccup.
Bisa juga menyebabkan trombophlebitis kebanyakannya
pada pemberian sediaan dalam propylene glycol.
Kontraindikasi
Jangan diberikan dalam jangka panjang
selama beberapa jam atau hari karena dapat
menginhibisi sintesis adrenal steroid sehingga
terjadi penurunan kortisol dan aldosteron.