Anda di halaman 1dari 50

MUKOKEL

Rizky Amalia Palupi


12310409

PEMBIMBING :
dr. Hj. Hervina Sp.KK

KKS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD DR. R.M


DJOELHAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI
TAHUN 2017
Identitas pasien

Nama : Talas Sianturi


Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Polisi
Alamat : Binjai
Keluhan
utama

Dijumpai benjolan disertai


kemerahan dengan diameter
kurang lebih 2cm dibibir bawah
bagian dalam sejak 2 bulan.
Telaah

Sejak 3 bulan yang lalu ruam


muncul dibibir bawah bagian
dalam awalnya kecil dan
kemudian membesar.
Riwayat pemakaian obat : Tidak ada
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
Status gizi : Baik
Keadaan lingkungan : Baik
Status dermatologi

Lokasi Distribusi Bentuk Susunan

Bibir bawah Sirkumskrip Tidak teratur


Tidak Khas
bagian dalam

Batas Ukuran Efloresensi Ruam kuku (-)


Ruam rambut
Diatas Primer : (-)
Ruam genitalia
permukaan Lentikular Eritem,Nodul
(-)
kulit Sekunder :

Palpasi kulit

Keras
Pemeriksa
an
penunjang

Laboratorim, dan
pemeriksaan radiograf

Tidak dilakukan
pemeriksaan
Resume

Seorang laki-laki usia 53 tahun datang ke


poli kulit dan kelamin RSUD Djoelham binjai
dengan keluhan dijumpai benjolan disertai
kemerahan dengan diameter kurang lebih
2cm dibibir bawah bagian dalam sejak
kurang lebih 2 bulan. Sejak kurang lebih 3
bulan ruam muncul pada bibir bawah bagian
dalam awalnya kecil dan kemudian
membesar
Diagnosa
sementara

Mukokel
Diagnosa
banding

Mukokel
Stomatitis
Kista Epidermoid
Penatalaksanaan

Non farmakologi Tindakan

Hindari kebiasaan Eksisi


buruk yang
menyebabkan
trauma lokal dan
mekanik
Prognos
is

Baik, sebagian dapat


sembuh sendiri, tetapi jika
dibiarkan tanpa perawatan
akan meninggalkan luka
parut
Mukokel

Rizky amalia palupi


Pembimbing :
dr. Hj. HERVINA , Sp.KK
Mukokel
lesi mukosa oral yang terbentuk
rupturnya duktus glandula saliva minor
dan penumpukan mucin pada sekeliling
jaringan lunak.
Biasanya karena trauma lokal
60% mengenai bibir bawah lateral ke
midline, bibir atas JARANG
Bisa juga pada mukosa bukal, ventral lidah.
ANATOMI GLANDULA SALIVA
Glandula saliva mayor
Glandula Parotis
Glandula Submandibularis
Glandula Sublingualis
Glandula saliva minor
Glandula labialis
Glandula bukalis
Glandula lingualis anterior (Bladin-Nuhn)
Glandula lingualis posterior (Von Ebner dan
Weber)
Epidemiologi
Mukokel biasanya terjadi pada orang yang
masih muda. Sebanyak 70% <20 tahun
10-20 tahun.
Di USA menduduki peringkat 17 untuk
kelainan mukosa oral sebanyak 2,4 kasus
per 1000 orang.
Pria : Wanita = 1.3 : 1
Etiopatogenesis
Melibatkan glandula saliva minor.
Etiologi masih belum jelas, namun diduga :
Trauma pada duktus glandula saliva minor
mukus ekstravasasi.
Genangan mukus dalam duktus ekskresi yg
tersumbat dan melebar mukus retensi.
Glandula
Trauma Saliva Minor
Rusak

Saliva keluar
menuju
submukosa

Cairan mukus
terdorong &
sekresi
tertahan. Adanya
penumpukan
Inflamasi jaringan
granulasi di
sekeliling kista

Pembengkakan, berfluktuasi,
transluen pada mukosa mulut.
Genangan Tersumbat
mukus

Duktus
berdilatasi

Ruptur
glandula
saliva

Membengkak

Mukokel
Mukokel memiliki gambaran klinis yang
khas yaitu :
massa atau pembengkakan lunak yang
berfluktuasi
berwarna translusen kebiruan apabila massa
belum begitu dalam letaknya
apabila dipalpasi pasien tidak sakit.
Massa ini berdiameter 1 mm hingga
beberapa sentimeter.
Diagnosa
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Biopsi dievaluasi secara mikroskopis
Diagnosa Banding
Hemangioma
Lymphangioma
pyogenic granuloma (apabila letaknya pada
bagian anterior lidah)
salivary gland neoplasm
Penatalaksanaan
Mukokel dapat dieksisi dengan memakai
modifkasi teknik elips.
STOMATITIS
RIZKY AMALIA PALUPI
12310409
Defnisi

Sariawan/ stomatitis adalah


peradangan atau pembengkakan
pada lapisan mulut bagian
dalam.
Etiologi
Penyebab yang berasal dari Bagian dari penyakit
keadaan dalam mulut seperti : sistemik antara lain :
Kebersihan mulut yang kurang
Reaksi alergi : seriawan
Letak susunan gigi/ kawat gigi
timbul setelah makan
Makanan /minuman yang
jenis makanan tertentu
panas dan pedas
Rokok Jenis makanan ini berbeda
Pasta gigi yang tidak cocok untuk tiap-tiap penderita
Lipstik Hormonal imbalance
Infeksi jamur Stres mental
Overhang tambalan atau Kekurangan vitamin B12
karies, protesa (gigi tiruan)
dan mineral
Luka pada bibir akibat
Gangguan pencernaan
tergigit/benturan.
Radiasi
Klasifkasi

Stomatitis Primer :
Recurrent Aphtouch Stomatitis (RAS)
Herpes Simplek Stomatitis
Vincents Stomatitis
Traumatik Ulcer
Stomatitis Sekunder , merupakan stomatitis
yang secara umum terjadi akibat infeksi
oleh virus atau bakteri resisten baik lokal
maupun sistemik.
PATOGENESIS
Kebersihan mulut yang kurang, reaksi
imunitas.

Kuman mudah masuk

Peradangan

SARIAWAN/ STOMATITIS
Gejala Klinis
Perih
Rasa terbakar
Bercak putih
Anoreksia
Sakit menelan
Peradangan
Penatalaksanaan
Menjaga kebersihan gigi dan
mulut (menggosok gigi) terutama
setelah makan dan jika akan tidur
malam serta setelah mandi.
Mengkonsumsi nutrisi yang cukup
seperti memperbanyak buah-
buahan dan sayuran yang
mengandung Vit.C, B12 dan zat
besi.
Menghindari makanan yang
terlalu panas atau dingin.
Menghindari faktor-faktor
pencetus seperti stress, makanan
yang menimbulkan alergi
Menghindari luka pada mulut saat
menggosok gigi atau menggigit
makanan.
Prognosis

Baik
KISTA
EPIDERMOID
Rizky Amalia Palupi
12310409
Definisi

Kista epidermal adalah bentuk


kista yang paling sering
terjadi, berasal dari proliferasi
sel sel epidermis dan berisi
keratin.
Etiologi

Kista epidermal biasanya


merupakan akibat inflamasi
atau akibat implantasi
fragmen epidermis karena
trauma tusuk.
Patogenesis
Kista epidermal terjadi akibat proliferasi sel
epidermal dalam ruang yang sirkumskrip pada
dermis.

Kista epidermis mengekspresikan sitokeratin 1


dan 10. Sumber dari epidermis ini hampir selalu
dari infundibulum dari folikel rambut

Pada penelitian, ekstrak keratin ini bersifat


kemotaktif untuk PMN. Penelitian menyebutkan
HPV (Human Papilloma Virus) dan paparan sinar
UV berperan dalam pembentukan kista
epidermal.
GE J A L A K L I NI S

Kista ini sering ditemukan pada


daerah yang banyak kelenjar
sebaseanya, seperti pada wajah,
leher, dada, punggung, kulit kepala.
Lesi berupa nodul bentuk kubah
dengan diameter bervariasi,
permukaannya licin, mudah
digerakkan dari dasarnya, tetapi
biasanya melekat pada kulit di
atasnya.
G E J A L A
K L I N I S
Dapat tunggal atau multipel,
konsistensinya keras, dan hilang
pada penekanan. Kulit diatasnya
tampak normal, berwarna pucat
atau kekuningan, pertumbuhannya
lambat, dan asimtomatik. Isi kista
berupa massa seperti keju dan
berbau.
HHI ISSTTOOPPAATTOOLLOO
GGI I
Dinding kista tersusun dari
epidermis dengan struktur yang
sama dengan epidermis pada
permukaan kulit dengan stratum
granulosum yang jelas. Lumen kista
berisi bahan keratin yang tersusun
berlapis lapis.
PENGOBATAN

Pada umumnya kista epidermal tidak


memerlukan pengobatan apapun. Bila
menimbulkan gangguan dapat dieksisi,
atau diseksi seluruh dinding kista dengan
insisi. Bila bagian dinding tertinggal, kista
dapat kambuh. Destruksi kista dengan
kuret, cairan kimiawi, atau
elektrodesikasi memberikan hasil kurang
memuaskan.
KO M P L KA S I

Kista dapat meradang


atau mungkin pecah,
menyebabkan rasa
nyeri akibat respon
inflamasi.
PROGNOSIS

Prognosis kista epidermal baik.


Kista epidermal yang tidak diobati
kadang kadang dapat mengalami
transformasi granulomatosa, dan
mengalami resolusi dengan
meninggalkan parut dermal fokal
yang kecil. Jarang sekali terjadi
transformasi maligna. Jika kista
epidermal kambuh kembali yang
dapat dilakukan yaitu
pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai