Anda di halaman 1dari 23

Drg.

Bayu Indra Sukmana


Adib Muntasir
Noor Hamidah
Azizah Magfirah
Achmad Riwandy
Tommy Agustinus Ongo
Putri Dwi Andriyani
Inayati Humairo
Dea Raissa Pratiwi
Maya Sagita
Shandy Hidayat
Banyak kalangan ilmuwan menghubungkan kondisi
kesehatan gigi dengan kondisi lingkungan sekitar
tempat tinggal masyarakat. Lingkungan berupa lahan
gambut menjadi kambing hitam tingginya prevalensi
kerusakan gigi masyarakat. Berdasarkan data
geografi wilayah kalimantan selatan yang sebagian
besar terdiri dari lahan gambut membuat dinas
kesehatan dan instansi pemerintah lainnya
melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi
kondisi tersebut supaya tidak berakibat buruk
terhadap kesehatan gigi masyarakat.
Upaya
Definisi pemerin
tahan

Proses
Lahan Kerusak
pemben akibat
gambut an gigi
tukan

kandu prevale
ngan nsi
1. Menjelaskan tentang definisi lahan gambut!
2. Menjelaskan proses pembentukan lahan gambut!
3. Menjelaskan kandungan yg ada di lahan gambut!
4. Menjelaskan gangguan kesehatan gigi yang terjadi
di lahan gambut!
5. Menjelaskan proses kerusakan gigi akibat lahan
gambut!
6. Menjelaskan prevalensi terjadinya kerusakan gigi di
lahan gambut!
7. Menjelaskan upaya pemerintakan !
8. Menjelaskan perbedaan lahan asam dan lahan
gambut!
Lahan gambut adalah lahan yang memiliki
lapisan tanah kaya bahan organik (C-organik >
18%) dengan ketebalan 50 cm atau lebih. Bahan
organik penyusun tanah gambut terbentuk dari
sisa-sisa tanaman yang belum melapuk
sempurna karena kondisi lingkungan jenuh air
dan miskin hara. Oleh karenanya lahan gambut
banyak dijumpai di daerah rawa belakang (back
swamp) atau daerah cekungan yang drainasenya
buruk.

Fahmuddin. 2008
Dari sisa-sisa tanaman yang telah mati, baik
yang sudah lapuk ataupun belum
Biasanya terjadi didaerah cekungan dibawah
pengaruh penggenangan yang cukup lama
sehingga dekomposisi terhambat yang
mengakibatkan perkembangan biota
pengurai berkurang.

Noor, 2001
Mineral < 5%
Fraksi organik 10-20%
Senyawa lignin,selulosa, hemiselulosa, lilin,
tannin, resin, suberin, protein, dan senyawa
lainnya.
Umumnya mempunyai tingkat keasaman yg
relatif tinggi dgn kisaran pH 3-5
Memiliki kation basa seperti Ca, Mg, K, dan Na yg
sangat rendah

Agus.2008
eter alkohol air hemiselulosa
selulosa lignin protein

4%
3%

7% 1%
2%
79% 4%
Apabila dalam pengolahan air gambut tersebut
digunakan klor sebagai desinfektan, akan
terbentuk trihalometan (THMS) seperti senyawa
argonoklor yang dapat bersifat karsinogenik
(kelarutan logam dalam air semakin tinggi bila
pH semakin rendah).
Ikatannya yang kuat dengan logam (Besi dan
Mangan) menyebabkan kandungan logam dalam
air tinggi dan dapat menimbulkan kematian jika
dikonsumsi secara terus menerus.

Wagner. 2001
Dampak menurut mekanisme penularannya :
1.Water borne diseases (kolera, thypoid, hepatitis
infektiosa, dan disentri basiler)
2. Water wash diseases (Penyaki saluran pencernaan, kulit,
dan mata).
3. Water based diseases (schistomiasis)
4. Water-related insect vector diseases (malaria, filariasis,
demam dengue)

Musadad. 2009
pH yang rendah ( 3-4,5)
Lebih rentan terjadi karies
Terdapat kandungan logam yang tinggi (Fe &
Mn)
Kematian
Terdapat trihalometan
Bersifat Karsinogenik

Wahyunto, 2004
Pada ibu hamil:
mengonsumsi air gambut ketika masa
kehamilan dapat menyebabkan terjadinya
defek pada fetus karena kandungan THM
(trihalometan)> 80 ug/L yang menimbulkan
defek seperti defek sistem saraf pusat, defek
tuba neuralis, defek cleft mulut anomali
jantung dan kelainan jantung mayor lainnya

Farren, 2003
Demineralisasi dapat terjadi apabila enamel
berada bawah ph 5,5 karena ph yg rendah akan
meningkatkan konsentrasi ion hidrogen dan ion
ini akan merusak hidroksi apatit enamel gigi.
Demineralisasi yg terus menerus akan
memebentuk pori-pori kecil atau porositas
pada permukaan enamel yg lama kelamaan
menjadi karies
Prasetyo 2005
Jumlah karies gigi Molar pertama pada siswa-
siswi SDN Tabing Rimbah(konsumsi air Rawa)
sebanyak 108 gigi, sedangkan jumlah karies
gigi Molar pertama pada siswa-siswi SDI Al-
Hidayah (Konsumsi air PDAM)sebanyak 48
gigi.

Noor MA. 2012


Dari kesepuluh provinsi tersebut, enam
diantaranya merupakan daerah yang memiliki
lahan gambut.
Meskipun demikian, ada pula beberapa provinsi
yang memiliki angka pengalaman karies tinggi
yang bukan daerah dengan lahan gambut. Faktor
lain yang mempengaruhi tingginya angka
pengalaman karies di provinsi tersebut adalah
keakuratan teknik menyikat gigi penduduk di
daerah tersebut.

Rikerdas. 2008
Pemberian air bersih menggunakan flouride
kandungan flouride dalam air sebesar 0,5 -1,0
mg/l sangat bermanfaat untuk mencegah
timbulnya karies
Pemberian edukasi pada masyarakat tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta
pengaruh dari pengunaan air gambut pada
kesehatan gigi dan mulut

Mussadad A, 2009
Lahan Gambut :
Adalah jenis tanah yang terbentuk dari
akumulasi sisa tumbuhan yang setengah
membusuk yang menyebabkan kadungan
bahan organiknya menjadi tinggi

Marganingrum. 2012
Tersingkapnya tanah/batu yang mengandung
mineral sulfida, yang berupa pirit, dan markasit.
Dimana mineral sulfida tersebut akan bereaksi
dengan oksidan dan air membentuk asam
tambang, kemudian akan mengikis tanah dan
batuan yang berakibat pada larutnya berbagai
logam sepert besi Fe, cadmium(Cd), mangan(Mn),
dan seng(Zn). Dengan demikian mengakibatkan
pH air menjadi rendah dan mengandung logam
dengan konsentrasi yang tinggi, sehingga
berakibat buruk pada kesehatan lingkungan
maupun manusia.

Marganingrum. 2012
Agus, F dan Subiksa, I.G.M. Lahan Gambut: Potensi Untuk
Pertanian Dan Aspek Lingkungan. World Agroforestry Center:
Bogor. 2008.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan
Dasar (RIKESDAS). Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008. Hal:
142.
Fahmuddin Agus dan I.G. Made Subiksa. Lahan Gambut: Potensi
untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Bogor. 2008
Farren EA. Reducing Trihalomethane Concentrations by using
Chloramine as a Disinfectans. Worcester: Worester Polytechnic
Institute, 2003. p: 23.
Marganingrum D, Rhazista N. Pencemaran Air dan Tanah
dikawasan Pertambangan Batubara di PT. Berau Coal, Kalimantan
Timur. Vol. 20. No. 1. 2010. p. 11-20
Musadad da. pengaruh air gambut terhadap kesehatan dan
upaya pemecahannya. Media litbangkes. VOL VIII No. 1/1998
Noor MA, Widodo, Cholil. Perbandingan Prevalensi Karies Gigi
Molar Pertama Permanen SDN Tabing Rimbah 1 di Kabupaten
Barito Kuala dengan SDI Al-Hidayah di Kota Banjarmasin. PSKG
FK Unlam. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi. 2013. Vol 1.p81
Noor, M. Pertanian Lahan Gambut: Potensi dan Kendala. Kanisius.
Jakarta. Indonesia. 2001
Prasetyo EA. Keasaman minuman ringan menurkan kekerasan
permukaan gigi. Majalah kedokteran gigi 2005; 38: 60-63
Purnomo A, et all. Menuju Konsensus Definisi Lahan Gambut
Indonesia. Indonesia Climate Change Center. 2012.p2
Wagner, E.G., Pinhiero, R.G., (2001), Upgrading Water Treatment
Plants, Spon Press, New York, pp. 228-236.
Wahyunto, Sofyan R & Suparto. Sebaran dan Kandungan Karbon
Lahan Gambut di Sumatera dan Kalimantan. Wetland
International Indonesia Programme. 2004

Anda mungkin juga menyukai