Anda di halaman 1dari 12

JURNAL READING

Tension-type headache
associated with obstructive sleep
apnea: a nationwide population-
based study
Latar Belakang
Obstruktive sleep apnea (OSA) : adalah penyakit gangguan tidur
yang sudah umum di masyarakat. Di usia pertengahan sekitar 24%
dan 9 % biasanya mengalami kejadian ini.
Ciri dari OSA adalah apnue yang berulang yang di akbatkan oleh
penyumbatan saluran pernafasan bagian atas.
OSA menyita perhatian di dunia medis, hal ini di sebabkan karena
OSA penyebab morbiditas medis termasuk, rasa kantuk berlebihan
di siang hari, gangguan meabolik dan gangguan kardiovaskuler.
Kebanyakan orang sering mengalami nyeri kepala yang yang
mungkin di akibatkan karena ganguan tidur seperti sleep apnea.
ICHD II mengklasifikasikan 2 diagnostik spesifik tentang nyeri kepala
yang berhubungan dengan tidur, yaitu:
Sleep apnea headache lebih dari sama dengan 5
Hypnic headache
Namun demikian gangguan tidur juga berhubungan dengan
sakit kepala ainyan seperti tention-type headaches (TTH)
Beberapa studi telah digambarkan korelasi positif antara TTH
dan gangguan tidur termasuk sleep apnea. Namun demikian,
beberapa penelitian telah menunjukkan tidak ada
korelasi.Dalam sebuah studi berbasis populasi cross-sectional
terakhir, Kristiansen et al. menunjukkan bahwa sleep apnea
memiliki sedikit jika ada pengaruh pada perkembangan
TTH. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengeksplorasi hubungan yang mungkin antara TTH dan OSA
dalam, kumpulan data berbasis populasi nasional di Taiwan
METODE
Sumber data : penelitian ini mengguanakandata dari
longitudinal dari health insurance database 2000 (LHID2000),
yang di buat oleh national health research institute (NHRI)
dan berisi semua data klaim asli 1 juta orang ( sekitar 5% dari
populasi penduduk taiwan) secara random sampling.
Sampel penelitian
Mengindetifikasi semua pasien dengan diagnosa bara OSA
berdasarkan plisomnografi (AHI> =5) antara januari 2004
sampai 31 desember 2010 (n = 5023).
Di dapatkan hasil kelompok OSA n = 4759.
Penelitian ini mengambil 19036 dengan non-OSA
Dimana pasien di kelompokan berdasarkan jenis kelamin,
kelompok umur, dan tahun indeks
Penelitian ini juga mengamati komodibilitas penyakit yaitu:
hipertesi, epilepsi, gangguan depresi mayor, dan gangguan
cemas. Yang di kaitkan dengan TTH.
Analisis Statistik
Analisis ini menggunakan aplikasi SAS versi 9.3 yang digunakan
untuk menghubungkan data dalam LHID2000 tersebut.
Test sensitivitas menggunakan model Weibull.
COX proporsional hazard rasio moedl di gunakan untuk
mengetahui hazard rasio dan confidence interval.
HASIL
Hasil
Pada penelitia n ini terdapat hubungan positif antara OSA
dengan TTH,.
Terlepas dari jenis kelamin, penderita OSA lebih mungkin
menderita TTH yang telah di sesuaikan usia, wilayah
perumahan, pendapatan bulanan, dan komorbiditas.
Dalam sakit kepala cluster, desaturasi oksigen di bawah 89%
selama tidur didahului 8 dari 14 serangan sakit kepala cluster
antara 10 pasien , memberikan dukungan positif bagi
hubungan sakit kepala cluster dan OSA.
Serotonin dan beberapa neurotransmitter lainnya
mempengaruhi TTH
Pengiriman serotonin berkurang ke saluran napas bagian atas
neuron motorik dilator saat tidur, dan ini memberikan
kontribusi untuk penurunan aktivitas otot dilator tidur-terkait
dan dengan
Sehingga terdapat kesaaman antara teori dan kejadian d
lapangan
Kesimpulan.
Hasil kami mendukung gagasan bahwa pasien dengan OSA lebih
mungkin untuk mengembangkan TTH. Mekanisme yang
mendasari hubungan ini tidak jelas tetapi mencakup perubahan
tingkat serotonin.Penelitian lebih lanjut dari pola fisiologis OSA
dan TTH diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan studi dan
untuk memperkaya pemahaman kita tentang interaksi mereka.

Anda mungkin juga menyukai