LAHIR RENDAH
(BBLR)
Dr R Soerjo Hadijono SpOG(K), DTRM&B(Ch)
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi
BATASAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah
bayi yang lahir dengan berat < 2500
gram tanpa memandang masa
gestasi (berat lahir adalah berat bayi
yang ditimbang dalam 1 jam setelah
lahir).
PRINSIP DASAR
BBLR sampai saat ini masih
merupakan masalah di Indonesia,
karena merupakan penyebab
kesakitan dan kematian pada masa
neonatal. Menurut SKRT 2001, 29%
kematian neonatal karena BBLR
Masalah yang sering timbul sebagai
penyulit BBLR adalah Hipotermia,
Hipoglikemia, Hiperbilirubinemia,
Infeksi atau sepsis dan gangguan
minum
Persalinan kurang bulan / prematur
Bayi lahir pada umur kehamilan antara
28 minggu sampai 36 minggu.
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya
karena ada hambatan pertumbuhan saat
dalam kandungan (Janin tumbuh
lambat).
Faktor predisposisi
Faktor ibu
Umur, jumlah paritas, penyakit
kehamilan, gizi kurang atau malnutrisi,
trauma, kelelahan, merokok, kehamilan
yang tak diinginkan.
Faktor plasenta
penyakit vaskuler, kehamilan ganda,
Faktor janin
kelainan bawaan, infeksi
TUJUAN UMUM
Setelah menyelesaikan bab ini, peserta
akan mampu :
Menjelaskan tentang penyebab dan
komplikasi BBLR
Melakukan manajeman BBLR dengan
berbagai penyulitnya sesuai dengan
fasilitas yang tersedia
TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan bab ini, peserta akan memiliki
kemampuan untuk::
Menjelaskan beberapa penyebab dan faktor predisposisi
BBLR.
Mengindentifikasi BBLR menurut masa gestasi
Melakukan manajemen umum BBLR.
Mengindentifikasi tanda, gejala dan diagnosis serta
manajemen hipotermi
Mengindentifikasi tanda, gejala dan diagnosis serta
manajemen hipoglikemi
Mengindentifikasi tanda, gejala dan diagnosis serta
manajemen ikterus Kremer II ke atas (hiperbilirubinemi)
Mengindentifikasi tanda, gejala dan diagnosis serta
manajemen infeksi neonatal
Mengindentifikasi tanda, gejala dan diagnosis serta
manajeman masalah pemberian minum.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Umur ibu
Riwayat persalinan sebelumnya
Jumlah paritas, jarak kelahiran
sebelumnya
Kenaikan berat badan selama hamil
Aktivitas
Penyakit yang diderita selama hamil
Obat-obatan yang diminum selama
hamil
Pemeriksaan fisik
Berat lahir kurang 2500 gram
Untuk BBLR Kurang Bulan :
Tanda prematuritas :
Tulang rawan telinga belum terbentuk
Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)
Refleks refleks masih lemah
Alat kelamin luar
Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan :
Tanda Janin Tumbuh Lambat :
Tidak dijumpai tanda prematuritas
Kulit keriput
Kuku lebih panjang
Pemeriksaan Kemungkinan
Anamnesis Pemeriksaan
penunjang diagnosis
Bayi terpapar dengan Menangis lemah Suhu tubuh
suhu lingkungan yang Kurang aktif, malas kurang 36.5 0 C
rendah minum
Waktu timbul < 2 hari Kulit teraba dingin
Hipotermi
Kulit mengeras
kemerahan
Frek. jantung < 100 /men
Napas pelan dan dalam
Kejang timbul saat lahir Kejang, tremor, letargi Kadar glukose
sampai dengan hari ke 3 atau tidak sadar darah < 45
Riwayat ibu Diabetes mg/dL (2.6 Hipoglikemia
mmol/L)
Ikterik timbul saat lahir - Kulit , konjungtiva
hari ke 3. berwarna kuning
Berlangsung > 3 minggu. Pucat
Riwayat infeksi maternal Ikterus/
Riwayat ibu pengguna Hiperbilirubin
obat. emia
Riwayat Ikterus pada bayi
yang lahir sebelumnya
Pemeriksaan Kemungkinan
Anamnesis Pemeriksaan
penunjang diagnosis
Ibu tidak dapat atau Bayi kelihatan bugar Kenaikan berat bayi
tidak berhasil menyusui kurang 20 Masalah
Malas atau tidak mau gram/hari selama 3 pemberian
minum hari minum
Waktu timbul sejak lahir
Hari ke 1 2 3 4 5+
Berat
> 1500 g 60 80 100 120 150
< 1500 g 80 100 120 140 150
Tabel
Tabel 8.3
8.3 Jumlah
Jumlah cairan
cairan IV
IV dan
dan ASI
ASI untuk
untuk bayi
bayi
sakit
sakit berat
berat 1750
1750 -- 2500
2500 g
g
U m u r (hari)
Pemberian
1 2 3 4 5 6 7
Kecepatan cairan IV 5 4 3 2 0 0 0
(mL/jam atau tetes
mikro/menit)
Jumlah ASI setiap 3 jam 0 6 14 22 30 35 38
(mL/kali)
Pemantauan
I. Kenaikan berat badan dan pemberian
minum setelah umur 7 hari
Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari
pertama. Bayi dengan berat lahir > 1500 g
dapat kehilangan berat sampai 10%. Berat
lahir biasanya tercapai kembali dalam 14
hari kecuali apabila terjadi komplikasi.
Setelah berat lahir tercapai kembali,
kenaikan berat badan selama tiga bulan
seharusnya:
150200 g seminggu untuk bayi < 1500 g
(mis. 2030 g/hari)
200250 g seminggu untuk bayi 1500 2500
g (mis. 3035 g/hari).
Pemantauan
Bila bayi sudah mendapat ASI secara
penuh (pada semua kategori berat)
dan telah berusia lebih dari 7 hari:
Tingkatkan jumlah ASI dengan 20
mL/kg/hari sampai tercapai jumlah 180
mL/kg/hari;
Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan
kenaikan berat badan bayi agar jumlah
pemberian ASI tetap 180 mL/kg/hari;
Apabila kenaikan berat tidak adekuat,
tingkatkan jumlah pemberian ASI sampai
200 mL/kg/hari;
Pemantauan
Apabila kenaikan berat tetap kurang
dari batas yang telah disebutkan
diatas dalam waktu lebih seminggu
padahal bayi sudah mendapat ASI
200 mL/kg BB per hari, tangani
sebagai Kemungkinan kenaikan berat
badan tidak adekuat.
Tanda kecukupan
pemberian ASI
Kencing minimal 6 kali dalam 24 jam
Bayi tidur lelap setelah pemberi-an
ASI
Peningkatan berat badan setelah 7
hari pertama sebanyak 20 gram
setiap hari.
Pemulangan
penderita
Bayi suhu stabil
Toleransi minum per oral baik,
diutamakan pemberian ASI. Bila tidak
bisa diberikan ASI dengan cara
menetek dapat diberikan dengan
alternatip cara pemberian minum
yang lain.
Ibu sanggup merawat BBLR di rumah
HIPOTERMI