FENOMENA
PERMUKAAN
Kimia Fisika
Surya University
2
Tegangan permukaan
Lapisan tipis sabun pada kawat, dengan batang AD bergerak ke bawah
L
Perhatikan kerja/work melawan B C
tegangan permukaan film sabun
yang direnggangkan:
Ketika kawat pada bagian bawah A D
ditarik, gaya tarik ini akan
melawan tegangan permukaan f
Tegangan permukaan pada lapisan
tipis akan berkontraksi NOTE: Lapisan tipis sabun
Jadi besaran tegangan permukaan memiliki dua antarfasa (double
atau akan merupakan fungsi dari interphases) i.e. Dual Interphase
(i) gaya (F) dan (ii) panjang dari antara gas-cairan (depan dan
batang yang bergerak (L) belakang), sehingga total panjang
batang = 2 x panjang batang (L),
sehingga = f/2L
7
Contoh soal :
2
P
r
9
W xA
Pengaruh suhu
terhadap tegangan
permukaan Beberapa polymer
sbg contoh padatan
13
(*) NOTE: (i) Tegangan permukaan (surface tension) hanya antara liquid-
udara(gas), (ii) tegangan antarmuka (interfacial surface tension) adalah
tegangan pada interphase antara 2 liquid yang berbeda (eg. Air-minyak)
14
2r h
liquid
Contoh soal :
Jawab:
=rhg
= x 0,01 cm x 3,67 cm x 1,476 g/cm3 x 9,8.102 cm/s2
= 26,54 dyne/cm
UNIT: bila unit dalam cgs ie cm, g, second maka unit gaya adalah dalam
dyne, bila dalam kgs i.e. kg, m, second maka unitnya adalah Newton
19
Cairan uji :
= mg f /2
21
1 = N2 1
Cairan 1: cairan yang diukur
Cairan 2: cairan pembanding
2 = N1 2
Dimana:
N = jumlah tetes dari suatu volume cairan
= bobot jenis cairan
22
SISTEM CAIR-CAIR
(Liquid-liquid Interphase)
23
KOEFISIEN PENYEBARAN
Cairan menyebar
Kerja adhesi (Adhesion, interaksi molekul tak sejenis):
Energi yang diperlukan untuk memisahkan/ mematahkan
gaya tarik-menarik antara molekul-molekul tak sejenis.
Wa = L + S - LS
L = tegangan permukaan cairan menyebar (di atas) sublayer
S = tegangan permukaan cairan sublayer (di bawah)
LS = tegangan permukaan antara dua cairan (antara kedua cairan)
L L
L
L
L S S
Koefisien penyebaran:
Adalah perbedaan antara kerja adhesi dan kerja kohesi
S = Wa Wc
= (L + S - LS) 2 L
= S - L - LS
S = S (L + LS)
Contoh soal :
Tegangan permukaan air ( air) pada 20oC 72,8
dyne/cm, sedangkan permukaan CCL4 26,7
dyne/cm. Tegangan antar permukaan CCL4 air
adalah 45 dyne/cm pada suhu yang sama. Apakah
CCL4 dapat menyebar diatas permukaan air?
Jawab: Air sebagai Sublayer
CCl4 sebagai cairan yg menyebar (diatas)
S = S (L + LS)
= 72,8 (26,7 +45) dyne/cm
= 1.1 positif, sehingga terjadi penyebaran CCl4
diatas lapisan air dan tak terjadi bubble
effect/gelembung
27
Wetting Agent
Prinsip: surfaktan yang bila dilarutkan dalam air, akan
menurunkan sudut kontak antara zat padat dengan zat cair.
Wetting agent juga akan menggantikan fasa uap dengan fasa
cairnya.
complete no
incomplete wetting
wetting wetting
s sL> 0 s sL 0 s sL< 0
36
Contoh soal :
= 0,225
= 76,98o
37
SISTEM PADAT-GAS
Fenomena Adsorpsi
Gas-Solid Interphase
38
Adsorpsi vs absorpsi
Adsorpsi: pada permukaan saja
Absorpsi: gas atau cairan menembus ke dalam ruang kapiler
terserap oleh medium. Contoh: Pengambilan air dengan spons.
(a) (b)
Jumlah gas yang teradsorpsi untuk tiap satuan luas atau satuan
massa padatan diukur pada tekanan gas yang berbeda pada
temperatur konstan
Grafik jumlah gas yang teradsorpsi/satuan luas atau massa
padatan vs tekanan dikenal sebagai isoterm adsorpsi
(adsorption isotherm)
42
ISOTERM FREUNDLICH :
Hubungan antara tekanan gas dan jumlah yang
teradsorpsi untuk Freundlich isoterm:
(sumbu y =) x/m = k p1/n
Log x/m = log k + 1/n log p
Y = c + m x Persamaan garis/
linear y = mx + c
x = berat gas teradsorpsi per unit berat adsorben, m
P = tekanan kesetimbangan,
k dan n = konstanta.
Eqn ini memberikan grafik lengkung ketika (x / m) diplot
terhadap tekanan p.
Konstanta k dan n dievaluasi dari percobaan dan mereka
tergantung pada suhu dan sifat adsorben dan adsorbat.
44
p Log p
x = juml. gas yg diadsorpsi
m = massa adsorben (zat padat yang bersifat menyerap gas)
P = tekanan
45
(ISOTERM FREUNDLICH)
Adsorpsi Langmuir
Menggunakan asumsi:
1. Permukaan padat memiliki jumlah titik/situs aktif (active sites)
yang tetap untuk adsorpsi molekul gas
2. Pada adsorpsi maks, lapisan gas pada sampel adalah sebanding
dengan ketebalan satu lapisan molekul (monolayer, satu lapis)
3. Laju adsorpsi (kondensasi) sebanding dengan jumlah active sites
yang masih kosong (belum menyerap molekul gas)
4. Laju penguapan (desorpsi) sebanding dengan jumlah sites yang
sudah terisi
Adsorpsi dan desorpsi terjadi
secara bersamaan, jumlah molekul
gas yg terserap merupakan
kesetimbangan antara adsorpsi dan
desorpsi
47
ISOTERM LANGMUIR
Molekul/atom gas diadsorpsi pada tempat-tempat
aktif dari padatan membentuk monomolekul (lapisan
tunggal/monolayer) y = massa gas yang terserap/g
p = 1 + p adsorbent
ym = massa gas maximum/g adsorbent
y b ym ym
(lapisan monolayer telah memenuhi
seluruh active sites)
P = tekanan
y bP
ym 1 bP
ymbP
y
1 bP
1 1 bP 1 bP Persamaan garis lurus
Y = mx + c, dimana
y ymbP ymbP ymbP Sumbu-y = P/y, sumbu-x = P,
P 1 P slope/gradient = 1/ym, dan
intercept = 1/(ym.b)
y ymb ym
Contoh soal :
Data berikut merupakan adsorpsi timolol (suatu
antihipertensi) dari larutan berair oleh kaolin (370C)
x/m c
(mg/g) (mg/100 ml)
3,1 20
2,8 17
1,8 9
0,84 3,0
(ISOTERM FREUNDLICH)
x/m c
Log (x/m) Log c
(mg /g) (mg/100 ml)
3,1 20 0,491362 1,30103 Log x/m = log k + 1/n log c
2,8 17 0,447158 1,230449 Setara : y = c + mx
1,8 9 0,255273 0,954243
0,84 3 -0,07572 0,477121
Intersept pada sumbu y =
log k = 0,586
1.5 k = 3,854
1
1/n = gradien = 1,448
0.5
n = 0,690
y = 1.448x + 0.586
0
-0.5 0 0.5 1
51
Isoterm Langmuir
c/(x/m) c
(y) (x)
6,45 20 p = 1 + p
6,07 17
5,00 9 y b ym ym
3,57 3 Setara : y = c + mx
8.00
1/ ym = gradien = 0,165
6.00 ym = 6,06
4.00
y = 0.1653x + 3.2483 Intersept pada sumbu y =
2.00
1/ b ym = 3,248
0.00 b = 0,050
0 10 20 30
52
Adsorbate (amt)
Adsorbate (amt)
P Po
P Po
Kenaikan adsorpsi dengan
Terjadi pada adsorpsi fisik
peningkatan tekanan diikuti
padatan nonporous
dengan grafik rata karena
P meningkat terjadi multilayer
kejenuhan/monolayer (Freundlich
BET eq dengan b > 2
dan Langmuir isoterm)
Cth: nitrogen gas pada arang
Cth: nitrogen gas pada arang
55
Adsorbate (amt)
Adsorbate (amt)
P Po
P Po
Adsorpsi gas pada padatan berpori
Jarang terjadi (porous solid) Pada awal grafik
BET eq. dengan b < 2 mencerminkan adsorpsi monolayer,
Contoh: adsorpsi bromine pada kemudian terjadi kondensasi pada
silica/alumina pori dan membentuk lapisan
multilayer/multimolecular
Contoh: adsorpsi nitrogen pada
zeolit
56
Kondensasi kapiler
Cth: adsorpsi uap pada arang aktif
(active carbon) dengan temp 100 oC
P Po
57
Thank You
58
Adsorpsi positif
Bila molekul-molekul bergerak/membagi diri ke arah antarmuka,
sehingga menurunkan energi bebas permukaan dan tegangan
permukaan.
Contoh: surfaktan
Adsorpsi negatif
Bila molekul-molekul lebih suka membagi diri ke arah bulk,
sehingga menaikkan energi bebas permukaan dan tegangan
permukaan.
Contoh : NaCl, elektrolit-elektrolit
59