Anda di halaman 1dari 59

1

FENOMENA
PERMUKAAN
Kimia Fisika
Surya University
2

A. ANTARMUKA CAIRAN (Fluid Interphase)


UDARA

Molekul di sebagian besar cairan dikelilingi oleh molekul


yang memiliki daya tarik yang sama (hampir simetris, 3 dimensi).

Kekuatan kohesif pada molekul di permukaan (pada antarmuka i.e


interphase cairan-udara) hanya menarik molekul cairan lainnya yang
terletak di bawah atau berdekatan (hydrogen bond antara H2O-H2O)
Molekul ini dapat juga memiliki daya tarik menarik dengan molekul
yang menyusun fase lain (molekul air-udara) pada interphase cair -
gas, namun interaksi ini kecil dan bisa diabaikan
3

TEGANGAN PERMUKAAN (surface tension) pada droplet air

Pada permukaan cairan terdapat gaya total yg


resultant-nya berarah ke bawah karena ketiadaan
gaya tarik ke atas/ke luar oleh udara
Molekul pada permukaan tetesan akan
mengalami gaya tarik ke arah dalam sehingga
akan menyusutnya permukaan
Cairan yang terletak di permukaan cenderung
memperkecil luas permukaannya, dengan
menyusut sekuat mungkin
Sebagai konsekwensinya cairan pada permukaan
seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis
4

TEGANGAN PERMUKAAN [] atau SURFACE TENSION


adalah gaya per satuan panjang pada interface yang harus diberikan
dan sejajar pada permukaan cairan, untuk mengimbangi gaya tarikan
ke dalam (dyne / cm)

Pentingnya Wetting (pembasahan) dalam aplikasi


Mencuci dengan air panas jauh lebih bersih dibandingkan dengan air yang
bersuhu ruang air hangat membasahi permukaan kain lebih baik, bisa menarik
kotoran lebih efisien (tegangan permukaan turun pada suhu tinggi)
Antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka, untuk dapat mengobati luka juga
harus dapat membasahi seluruh luka untuk kontak antiseptik yg baik
Experimen ttg efek perubahan : Gabus yang dibentuk menyerupai perahu
kecil. Kemudian, apabila diletakkan sabun tepat dibelakangnya, maka perahu kecil
akan bergerak karena penurunan (tegangan permukaan) dibelakang perahu,
sehingga didepan perahu lebih tinggi (menarik perahu).
5

Tegangan Antar Permukaan adalah gaya persatuan


panjang yang terdapat pada antar-muka (interphase)
antara dua fase/zat yang tidak bercampur (immiscible)

Fase Teg antarmuka Contoh


Gas-gas - -
Gas-cairan LV Perm. Air - udara
Gas-padatan SV Permukaan meja
Cairan-cairan LL Emulsi eg. Susu
Cairan-padatan LS Suspensi/koloid
Padatan-padatan SS Partikel serbuk
6

Tegangan permukaan
Lapisan tipis sabun pada kawat, dengan batang AD bergerak ke bawah
L
Perhatikan kerja/work melawan B C
tegangan permukaan film sabun
yang direnggangkan:
Ketika kawat pada bagian bawah A D
ditarik, gaya tarik ini akan
melawan tegangan permukaan f
Tegangan permukaan pada lapisan
tipis akan berkontraksi NOTE: Lapisan tipis sabun
Jadi besaran tegangan permukaan memiliki dua antarfasa (double
atau akan merupakan fungsi dari interphases) i.e. Dual Interphase
(i) gaya (F) dan (ii) panjang dari antara gas-cairan (depan dan
batang yang bergerak (L) belakang), sehingga total panjang
batang = 2 x panjang batang (L),
sehingga = f/2L
7

Contoh soal :

Panjang kawat (L) = 10 cm dan gaya tarik minimum


yang diperlukan agar kawat berada dalam
keseimbangan = 4x10-3 N. Tentukan tegangan
permukaan () fluida yang berada dalam kawat
Jawab:
= fb/2L
= (4 x 10-3 N)/ (2 x 10 cm)
= 2. 10-4 N/cm = 20 dyne/cm

Konversi unit utk gaya (F): 1 Newton = 105 dyne


8

Model Gelembung sabun.


Perbedaan Tekanan Pada Antarmuka Yang Melengkung:
menghitung energi yg diperlukan utk merubah radius gelembung
W = 2 x 4 r2 = 8 r2
dr
Mengkerut r berkurang dr ~0, dr2
sangat kecil
W = 8 (r dr)2

r = 8r2 - 8r.dr + 4(dr)2


Perubahan W = 8r.dr
W = P x 4r2 x dr (i.e. gaya x jarak)
Pada kesetimbangan :
8 r dr = 4 P r2 dr

2
P
r
9

Energi bebas permukaan (Surface Free Energy)


Untuk memindahkan molekul dari lapisan dalam ke permukaan
(secara efektif akan memperbesar luas permukaan interphase),
kerja (work) perlu dilakukan untuk melawan tegangan
permukaan perlu energi!
Setiap molekul yang berada dekat permukaan memiliki
potensial energi yang lebih tinggi.
Energi bebas permukaan (Surface Free Energy) merupakan
energi yang diperlukan untuk memperbesar atau menambah luas
permukaan cairan dan bisa dihitung berdasarkan: F= . 2l
Aplikasi: Homogenisasi Susu (homogenizing milk)
dengan memperkecil ukuran globule lemak dalam
air agar sistem emulsi lemak dalam air menjadi
lebih stabil globule diperkecil, luas area
interphase membesar perlu Energi!
10

Energi Bebas Permukaan dan Tegangan Permukaan


Tegangan permukaan bisa juga dilihat sebagai besaran perubahan
energi bebas permukaan per-satuan kenaikan luas
Apabila dilakukan sesuatu untuk memperbesar luas permukaan
dengan jarak dx atau dr, maka kerja atau energi :
dw = f x ds = (N/m) x 2L (m) x ds (m) N.m = Joule
dan karena 2l x ds = penambahan luas permukaan (dA) yang
disebabkan oleh pelebaran film, maka :
dw = x dA atau bisa ditulis w = x dA

W xA

Contoh sebelumnya kawat


dan gelembung
Faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan
11

Faktor Internal Faktor eksternal


Gaya tarik antar-molekul: Elektrolit dan
Tegangan permukaan: Air = Surface active agent
72.8mN/m; Benzena= meningkatkan menurunkan
28.9mN/m; Karbon tegangan permukaan
tetraklorida= 26.7mN/m Temperatur yang meningkat
Tegangan permukaan yang akan menurunkan tegangan
besar merefleksikan gaya permukaan dikarenakan
antar-molekul yang besar. energi kinetik yang tinggi
Ikatan hidrogen, atau berat yang dapat melemahkan
molekul menyebabkan gaya kohesi.
kenaikan tegangan Pada temperatur kritis,
permukaan tegangan permukaan = 0
12

Pengaruh suhu
terhadap tegangan
permukaan Beberapa polymer
sbg contoh padatan
13

Pengukuran tegangan permukaan dan tegangan antar muka


Metode:
1. Metode kenaikan kapiler (Capillary raise method)
2. Metode cincin (Du Nouy) tensiometer (Du Nuoy Ring Method)
Pierre Lecomte du Nouy (18831947)
3. Metode Bobot tetes (Stalagmometer)
4. Metode menghitung jumlah tetes
Pemilihan metode untuk mengukur tegangan permukaan dan
tegangan antar muka tergantung pada:
Tegangan Permukaan atau tegangan antarmuka yang akan
ditentukan (*)
Akurasi yang diinginkan
Ukuran sampel

(*) NOTE: (i) Tegangan permukaan (surface tension) hanya antara liquid-
udara(gas), (ii) tegangan antarmuka (interfacial surface tension) adalah
tegangan pada interphase antara 2 liquid yang berbeda (eg. Air-minyak)
14

Pengukuran tegangan permukaan dan tegangan antarmuka


1. Metode kenaikan kapiler
Digunakan untuk mengukur tegangan permukaan.
Prinsip :
Bila suatu pipa kapiler dimasukkan dalam tabung berisi zat cair,
maka pada umumnya zat cair akan naik di dalam tabung sampai
jarak tertentu.
Saat kekuatan adhesi (eg. molekul cairan-gelas) lebih besar
dari kohesi (cairan-cairan), cairan akan membasahi dinding
kapiler (wetting).
Cairan akan menyebar pada permukaan di atasnya, sehingga
permukaannya meningkat di tabung. Dengan mengukur
kenaikan ini, tegangan muka dapat ditentukan.
15

2r h

liquid

Jika tabung kapiler di dalam radius = r direndam dalam cairan yang


membasahi permukaannya cairan terus naik dalam tabung
karena efek tegangan permukaan, sampai pergerakan naik
diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke bawah karena berat cairan
16

Komponen gaya ke atas berasal dari tegangan muka


zat cair pada sembarang titik di sekeliling dinding
kapiler adalah :
Masih dalam unit tegangan
a = cos permukaan (N/m)

Gaya ke atas total di seputar keliling tabung bagian


dalam adalah:
F = 2 r cos Gaya = (N/m) x keliling (m)

= sudut kontak antara permukaan cair dan dinding


kapiler
2 r = lingkar dalam pipa kapiler (panjang keliling)
Untuk air sudut tidak signifikan, yaitu membasahi
cairan dinding kapiler sehingga cos = 1
17

Gaya gravitasi ( massa x percepatan) yang


menentang gaya total ke atas
dimana: r 2 h ( o) g + w
r 2 = luas penampang
h = ketinggian kolom cair titik terendah dari meniskus
( - o) = perbedaan kepadatan p cair dan uap po nya
g = percepatan gravitasi
w = berat bagian atas meniskus.
Pada ketinggian maksimum, gaya yang berlawanan arah pada
kondisi setimbang
2 r cos = r 2 h ( o) g + w
o, dan w biasanya dapat diabaikan
Oleh karena tegangan permukaan dapat dihitung

=rhg (bila sudut theta () kecil)


18

Contoh soal :

Suatu sampel kloroform naik 3,67 cm pada 200C dalam suatu


tabung kapiler dengan jari-jari dalam 0,01 cm. Berapa tegangan
muka kloroform pada suhu tersebut? Kerapatan kloroform
adalah 1,476 g/cm3.

Jawab:
=rhg
= x 0,01 cm x 3,67 cm x 1,476 g/cm3 x 9,8.102 cm/s2
= 26,54 dyne/cm

UNIT: bila unit dalam cgs ie cm, g, second maka unit gaya adalah dalam
dyne, bila dalam kgs i.e. kg, m, second maka unitnya adalah Newton
19

2. Metode Cincin Du Nouy

Dapat digunakan untuk mengukur tegangan muka (surface


tension) dan tegangan antarmuka (interfacial tension)
Prinsip kerja:
Gaya yang dibutuhkan untuk memisahkan (mengangkat)
cincin platina-iridium yang dicelupkan pada permukaan atau
antarmuka (interphase) adalah berbanding lurus dengan
tegangan muka atau tegangan antarmuka.
= F / 2 (R1 + R2)
Dimana:
F = detachment (melepas) force
R1 and R2 = inner and outer radii of the ring.
20

3. Metode Bobot Tetes


Stalagmometer Tegangan permukaan
ditentukan oleh bobot jenis cairan yang
menetes secara perlahan dari ujung pipa
yang berdiri tegak.
Kesetimbangan gaya gravitasi (mg) gaya
dengan gaya kapiler yang disebabkan
oleh tegangan permukaan cairan yg diuji
Nilai tegangan permukaan cairan yg diuji
dibandingkan dengan cairan yang telah
diketahui tegangan permukaannya (eg. air)

Cairan uji :
= mg f /2
21

4. Metode menghitung jumlah


tetes
Menghitung jumlah tetes yang dikandung suatu volume
tertentu yang akan diukur tegangan permukaan nya.
Dalam hal ini harus diadakan perbandingan dengan
suatu cairan pembanding yang tegangan permukaan nya
kira-kira sama dengan cairan yang akan diukur.

1 = N2 1
Cairan 1: cairan yang diukur
Cairan 2: cairan pembanding
2 = N1 2
Dimana:
N = jumlah tetes dari suatu volume cairan
= bobot jenis cairan
22

SISTEM CAIR-CAIR
(Liquid-liquid Interphase)
23

KOEFISIEN PENYEBARAN
Cairan menyebar
Kerja adhesi (Adhesion, interaksi molekul tak sejenis):
Energi yang diperlukan untuk memisahkan/ mematahkan
gaya tarik-menarik antara molekul-molekul tak sejenis.
Wa = L + S - LS
L = tegangan permukaan cairan menyebar (di atas) sublayer
S = tegangan permukaan cairan sublayer (di bawah)
LS = tegangan permukaan antara dua cairan (antara kedua cairan)

Kerja kohesi (Cohesion, interaksi molekul sejenis):


Energi yang diperlukan untuk memisahkan molekul-molekul
cairan yang menyebar sehingga cairan tersebut dapat
mengalir di atas lapisan sublayer
Wc = 2 L
24

L L
L

L
L S S

Kerja kohesi Kerja adhesi


25

Koefisien penyebaran:
Adalah perbedaan antara kerja adhesi dan kerja kohesi
S = Wa Wc
= (L + S - LS) 2 L
= S - L - LS
S = S (L + LS)

Harga S bisa positif atau negatif :


Positif: terjadi penyebaran di permukaan
Negatif: terjadi bubble (gelembung) tak menyebar
Penyebaran terjadi jika kerja adhesi lebih besar
dari kerja kohesi, yaitu Wa > Wc atau Wa Wc > 0
26

Contoh soal :
Tegangan permukaan air ( air) pada 20oC 72,8
dyne/cm, sedangkan permukaan CCL4 26,7
dyne/cm. Tegangan antar permukaan CCL4 air
adalah 45 dyne/cm pada suhu yang sama. Apakah
CCL4 dapat menyebar diatas permukaan air?
Jawab: Air sebagai Sublayer
CCl4 sebagai cairan yg menyebar (diatas)
S = S (L + LS)
= 72,8 (26,7 +45) dyne/cm
= 1.1 positif, sehingga terjadi penyebaran CCl4
diatas lapisan air dan tak terjadi bubble
effect/gelembung
27

Tabel : Koefisien sebar awal pada 200C (diatas air)


Zat S (dyne/cm)
Etil alkohol 50,4
Asam propionat 45,8
Etil eter 45.5
Asam asetat 45.2
Aseton 42.4
Asam undesilenat 32 (250C) menyebar
Asam oleat 24.6
Kloroform 13
Benzene 8.9
Heksana 3.4
Oktana 0.22
Etilen dibromida -3.19 Tak menyebar
Petrolatum cair -13.4
(buble)
28

Penerapan dalam farmasi :


Salep
Emulsi (obat, scotch emulsion, susu dll)
Permukaan kulit campuran asam asam lemak
Lotion mengandung minyak mineral sukar diratakan
krn S << (Koefisien sebar cenderung negatif)

Untuk menaikkan koefisien sebar agar dapat menyebar,


dapat ditambahkan surfaktan (turunkan tegangan
permukaan)
Surfactant: Bahan kimia atau surface active agent yang
berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan
Digunakan dalam banyak industri termasuk industri
makanan/obat-obatan, energi dll.
29

SISTEM PADAT CAIR


Solid-Liquid Interphase
30

Cairan dapat menyebar jika Sp/c : positif


Padat Cair:
Dalam hal ini zat padat berfungsi
S P/C= P (C+ P/C) sebagai sublayer, dan cairan sebagai
bahan yang menyebar

Tapi secara praktek penentuan tegangan P ie. permukaan


padat dan P/C ie. tegangan antar muka padat-cair sangat
sukar dilakukan, maka penetuan Spc dilakukan secara tidak
langsung yaitu dengan mengukur sudut kontak antar cairan
zat padat
31

Sudut kontak (Contact angle)


Sudut kontak didefinisikan sebagai sudut yang dibuat oleh
permukaan tetesan dengan permukaan padatan.
Sudut kontak dihitung dari persamaan
padat = padat-cair + cair cos
padat-cair adalah tegangan antarmuka (interfacial tension)
yang terjadi antara padat dan cair
Besaran sudut kontak adalah antara 0o-180o

Wetting, <90o Non-wetting, >90o


32

Wetting Agent
Prinsip: surfaktan yang bila dilarutkan dalam air, akan
menurunkan sudut kontak antara zat padat dengan zat cair.
Wetting agent juga akan menggantikan fasa uap dengan fasa
cairnya.

Padatan tidak akan dibasahi jika tegangan permukaan kritis


mereka lebih besar dari tegangan permukaan cairan. Dengan
demikian air dengan nilai 72 dyne/cm tidak akan membasahi
polyethylene basah dengan tegangan permukaan kritis 31
dyne / cm.
Merkuri, cembung,
Air, meniskus tidak membasahi
bentuk gelas karena gaya
konkaf, kohesi lebih kuat
membasahi daripada gaya
dinding kaca adhesi antara
tetesan merkuri
dan gelas kaca
33

Berdasarkan konsep ini wetting agent yang baik menjadi


salah satu jalan untuk mengurangi tegangan permukaan
cairan, menuju ke nilai hingga di bawah tegangan
permukaan kritis dari padatan tersebut
Contoh :
Dispersi obat-obat dalam air
Pemindahan udara dari kapas/perban
Detergen
Lotion/spray obat pada permukaan kulit dan selaput lendir
34

Ketika kekuatan adhesi lebih besar dari kekuatan kohesi, cairan


cenderung untuk membasahi permukaan dan sebaliknya.
Tetesan cairan pada permukaan halus akan membuat sudut tertentu dari
kontak dengan solid:
Sebuah sudut kontak lebih rendah dari 90 , yang padat disebut
dibasahi
Sebuah sudut kontak lebih lebar dari 90 , padat bernama non-wetting,
tidak-dibasahi.
Sebuah sudut kontak sama dengan nol menunjukkan keterbasahan
lengkap/sempurna
35

complete no
incomplete wetting
wetting wetting

= 0 < 90 = 90 > 90 = 180

s sL> 0 s sL 0 s sL< 0
36

Contoh soal :

Tegangan antarmuka dari Hg-benzena pada 20oC adalah


375 x 10-3 N/m sedangkan Hg dan benzene adalah 484 x
10-3 N/m dan 28,85 x 10-3 N/m. Hitung sudut kontak.

padat = padat cair + cair cos


cos = padat - padat cair = (484 -375 ) x 10-3 N/m
cair 484 x 10-3 N/m

= 0,225

= 76,98o
37

SISTEM PADAT-GAS
Fenomena Adsorpsi
Gas-Solid Interphase
38

Adsorpsi vs absorpsi
Adsorpsi: pada permukaan saja
Absorpsi: gas atau cairan menembus ke dalam ruang kapiler
terserap oleh medium. Contoh: Pengambilan air dengan spons.

(a) (b)

(a) Penyerapan gas-cair dan (b)


adsorpsi cair-padat mekanisme. Bola
biru adalah molekul zat terlarut
39

Adsorpsi pada antarmuka zat padat/gas


Jenis adsorpsi:
physical adsorption: reversibel, gaya van der walls
yang lemah, biasanya pada temperatur rendah, kalor
adsorpsi rendah (20-40 kj/mol). Contoh: adsorpsi gas
pada arang
chemical adsorption: irreversibel, ikatan kimia yang
kuat, terjadi pada temp tinggi, kalor adsorpsi tinggi
(40-400 kJ/mol). Contoh: adsorpsi oksigen pada emas
dan perak.
Gabungan kedua jenis adsorpsi ini disebut sorption
40

Faktor yang mempengaruhi


adsorpsi fisik
1. SUHU
Makin tinggi suhu, derajat adsorbsi makin kecil
2. KONSENTRASI ADSORBAT (bahan yg diserap)
Makin besar konsentrasi adsorbat makin besar derajat adsorbsinya
3. BM (berat molekul)
Makin besar BM, derajat adsorbsi makin besar (mudah terkondensasi
pada permukaan
4. KELARUTAN
Makin kecil kelarutan suatu zat dalam pelarut maka makin kuat
absorsinya (tak suka terlarut, lebih suka terserap di permukaan solid)
5. LUAS PERMUKAAN ADSORBSI
Serbuk yang halus dan berpori mempunyai permukaan yang luas
sehingga derajat adsorbsinya tinggi
41

Adsorpsi pada antarmuka zat padat/gas


Aplikasi:
Penghilangan bau
Adsorpsi toksin (masker gas dengan karbon-aktif)
Perhitungan luas area permukaan dan ukuran partikel bubuk
(advanced chemistry...)
Kromatografi adsorpsi (advanced chemistry...)

Jumlah gas yang teradsorpsi untuk tiap satuan luas atau satuan
massa padatan diukur pada tekanan gas yang berbeda pada
temperatur konstan
Grafik jumlah gas yang teradsorpsi/satuan luas atau massa
padatan vs tekanan dikenal sebagai isoterm adsorpsi
(adsorption isotherm)
42

Surface area analyzer


43

ISOTERM FREUNDLICH :
Hubungan antara tekanan gas dan jumlah yang
teradsorpsi untuk Freundlich isoterm:
(sumbu y =) x/m = k p1/n
Log x/m = log k + 1/n log p
Y = c + m x Persamaan garis/
linear y = mx + c
x = berat gas teradsorpsi per unit berat adsorben, m
P = tekanan kesetimbangan,
k dan n = konstanta.
Eqn ini memberikan grafik lengkung ketika (x / m) diplot
terhadap tekanan p.
Konstanta k dan n dievaluasi dari percobaan dan mereka
tergantung pada suhu dan sifat adsorben dan adsorbat.
44

ISOTERM ADSORPSI (ISOTERM FREUNDLICH)

x/m Log x/m

p Log p
x = juml. gas yg diadsorpsi
m = massa adsorben (zat padat yang bersifat menyerap gas)
P = tekanan
45

(ISOTERM FREUNDLICH)

Persamaan dalam bentuk logaritmik


x 1
log log k log P
m n
plot log (x/m) versus log p memberikan garis
lurus dengan kemiringan (1 / n) dan intersep
pada sumbu y adalah k.

Semakin tinggi suhu kritis gas, semakin besar


adsorpsi gas.
46

Adsorpsi Langmuir
Menggunakan asumsi:
1. Permukaan padat memiliki jumlah titik/situs aktif (active sites)
yang tetap untuk adsorpsi molekul gas
2. Pada adsorpsi maks, lapisan gas pada sampel adalah sebanding
dengan ketebalan satu lapisan molekul (monolayer, satu lapis)
3. Laju adsorpsi (kondensasi) sebanding dengan jumlah active sites
yang masih kosong (belum menyerap molekul gas)
4. Laju penguapan (desorpsi) sebanding dengan jumlah sites yang
sudah terisi
Adsorpsi dan desorpsi terjadi
secara bersamaan, jumlah molekul
gas yg terserap merupakan
kesetimbangan antara adsorpsi dan
desorpsi
47

ISOTERM LANGMUIR
Molekul/atom gas diadsorpsi pada tempat-tempat
aktif dari padatan membentuk monomolekul (lapisan
tunggal/monolayer) y = massa gas yang terserap/g
p = 1 + p adsorbent
ym = massa gas maximum/g adsorbent
y b ym ym
(lapisan monolayer telah memenuhi
seluruh active sites)
P = tekanan

Persamaan Langmuir tentang adsorpsi gas pada zat


padat = isoterm tipe 1 = isoterm Langmuir
48

y bP

ym 1 bP
ymbP
y
1 bP
1 1 bP 1 bP Persamaan garis lurus
Y = mx + c, dimana
y ymbP ymbP ymbP Sumbu-y = P/y, sumbu-x = P,
P 1 P slope/gradient = 1/ym, dan
intercept = 1/(ym.b)
y ymb ym

Grafik P/y terhadap P berupa garis lurus.


Nilai ym dan b dapat diperoleh dari slope dan intercept.
Nilai ym digunakan untuk memperkirakan permukaan area dari
padatan.
Langmuir isoterm hanya berlaku untuk lapisan adsorpsi
monomolecular atau monolayer
49

Contoh soal :
Data berikut merupakan adsorpsi timolol (suatu
antihipertensi) dari larutan berair oleh kaolin (370C)
x/m c
(mg/g) (mg/100 ml)
3,1 20
2,8 17
1,8 9
0,84 3,0

a. Hitung harga n dan k dengan persamaan isotherm


Freundlich (di sini p-tekanan digantikan dengan c-
konsentrasi)
b. Plotkan c/(x/m) pada sumbu y dan c pada sumbu x
sesuai dengan plot Langmuir. Hitung b dan ym.
50

(ISOTERM FREUNDLICH)

x/m c
Log (x/m) Log c
(mg /g) (mg/100 ml)
3,1 20 0,491362 1,30103 Log x/m = log k + 1/n log c
2,8 17 0,447158 1,230449 Setara : y = c + mx
1,8 9 0,255273 0,954243
0,84 3 -0,07572 0,477121
Intersept pada sumbu y =
log k = 0,586
1.5 k = 3,854
1
1/n = gradien = 1,448
0.5
n = 0,690
y = 1.448x + 0.586
0
-0.5 0 0.5 1
51

Isoterm Langmuir
c/(x/m) c
(y) (x)
6,45 20 p = 1 + p
6,07 17
5,00 9 y b ym ym
3,57 3 Setara : y = c + mx
8.00
1/ ym = gradien = 0,165
6.00 ym = 6,06
4.00
y = 0.1653x + 3.2483 Intersept pada sumbu y =
2.00
1/ b ym = 3,248
0.00 b = 0,050
0 10 20 30
52

Persamaan BET (Brunauer, Emmet dan Teller)


Saat gas diserap sebagai lapisan multi-molekul (multilayer) pada padatan.
Braunauer, Emmette dan Teller telah memodifikasi persamaan Langmuir
menjadi persamaan BET sebagai berikut:
P 1 (b P) P

y ( Po P) ymb ymb Po
p = tekanan adsorbat dalam mm Hg
y = massa adsorben
p0 = tekanan uap bila adsorbat dijenuhkan dengan uap (saturated gas)
ym = banyak gas (maximum) yang dapat diadsorpsi per satuan massa
adsorben bila permukaan ditutup lapisan monolayer
b = konstanta (yang sebanding dengan perbedaan antara panas
adsorpsi gas (Hadsoprion) dalam lapisan 1 dan panas laten terkondensasi (
HCondensation ) dari lapisan-lapisan berikutnya)
53

Isoterm adsorpsi didefinisikan sebagai plot antara jumlah


gas teradsorpsi pada padatan vs tekanan ekuilibrium atau
jenuh pada suhu konstan.

Berbagai tipe isoterm adsorpsi BET


54

Isotherm Adsorpsi Type I dan II


Type I Type II

Adsorbate (amt)
Adsorbate (amt)

P Po
P Po
Kenaikan adsorpsi dengan
Terjadi pada adsorpsi fisik
peningkatan tekanan diikuti
padatan nonporous
dengan grafik rata karena
P meningkat terjadi multilayer
kejenuhan/monolayer (Freundlich
BET eq dengan b > 2
dan Langmuir isoterm)
Cth: nitrogen gas pada arang
Cth: nitrogen gas pada arang
55

Isotherm Adsorpsi Type III dan IV


Type IV
Type III

Adsorbate (amt)
Adsorbate (amt)

P Po
P Po
Adsorpsi gas pada padatan berpori
Jarang terjadi (porous solid) Pada awal grafik
BET eq. dengan b < 2 mencerminkan adsorpsi monolayer,
Contoh: adsorpsi bromine pada kemudian terjadi kondensasi pada
silica/alumina pori dan membentuk lapisan
multilayer/multimolecular
Contoh: adsorpsi nitrogen pada
zeolit
56

Isotherm Adsorpsi Type V


Type V
Adsorbate (amt)

Kondensasi kapiler
Cth: adsorpsi uap pada arang aktif
(active carbon) dengan temp 100 oC

P Po
57

Thank You
58

ADSORPSI PADA ANTARMUKA CAIRAN


Energi bebas permukaan :
Kerja yang harus dilakukan untuk memperbesar permukaan per
satu satuan luas.

Adsorpsi positif
Bila molekul-molekul bergerak/membagi diri ke arah antarmuka,
sehingga menurunkan energi bebas permukaan dan tegangan
permukaan.
Contoh: surfaktan

Adsorpsi negatif
Bila molekul-molekul lebih suka membagi diri ke arah bulk,
sehingga menaikkan energi bebas permukaan dan tegangan
permukaan.
Contoh : NaCl, elektrolit-elektrolit
59

Adsorpsi pada antarmuka zat padat/gas


Sebuah gas atau cairan teradsorpsi pada permukaan
padat.
Bahan yang digunakan untuk menyerap gas atau liq
(padat) dikenal sebagai adsorben.
Substansi yang melekat pada permukaan padat disebut
adsorbat.
Tingkat adsorpsi gas oleh padat tergantung pada:
1.Sifat adsorben dan luas permukaan
2.Sifat adsorbat dan tekanan parsial gas.
3.Temperatur
Desorpsi: molekul atau ion yang teradsorpsi dihilangkan
dari permukaan padat,terjadi pada temp , tekanan

Anda mungkin juga menyukai