Anda di halaman 1dari 27

TK-471 TEKNOLOGI LIMBAH

SUMBER-SUMBER PEMBANGKITAN LIMBAH PADA Puriyanti Yusika ST., MT.

PEMBUATAN PULP DAN KERTAS


SUMBER LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS
DIAGRAM BLOK PEMBUATAN PULP DAN KERTAS
BAHAN BAKU
Alternatif Bahan Baku :
1. Kayu (kayu lunak, kayu keras)
2. Jerami
3. Bambu
4. Tebu
5. Dll.
BAHAN PENDUKUNG
1. Air : sebagai pelarut dan pencuci

2. Bleaching agent : bahan pemutih.

senyawa peroksida, senyawa klor, senyawa hipoklorit, senyawa bisulfat,


dll.

3. Bahan penghancur kayu : penghancur kayu secara kimia


asam sulfat, sodium hidroksida
4. Bahan pewarna : untuk produksi kertas berwarna
BAHAN PELENGKAP
1. Bahan Pengisi : bahan untuk menutup lubang-lubang halus pada
permukaan kertas
Contoh : kaolin, tanah diatomea, gips, kapur magnesit

2. Bahan Perekat : bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu agar
lebih kuat dan kokoh
Contoh : tepung kanji
BAHAN BAKU KAYU
Jenis kayu :
1. Kayu lunak (soft wood) : memberi kekuatan pada kertas
Contoh : kayu pinus

2. Kayu keras (hard wood) : menghasilkan kertas yang permukaannya


lebih halus
Contoh : kayu dari tumbuhan yang menggugurkan
daunnya setiap tahun
KOMPONEN KAYU
1. Selulosa : tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang.
serat yang diinginkan untuk pembuatan kertas.
2. Hemiselulosa : tersusun atas molekul glukosa rantai pendek dan
bercabang, mudah larut dalam air, tidak diinginkan dalam
pembuatan kertas, dan biasanya dihilangkan dalam proses
pulping
3. Lignin : jaringan fenolik tiga dimensi, berfungsi merekatkan serat
selulosa pada kayu sehingga menjadi kaku.
Tidak diharapkan pada pembuatan kertas karena memberi warna
gelap pada kertas. Pemisahan lignin pada proses pulping.
4. Bahan Ekstraktif : meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain.
Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan
mencapai jumlah toksik akut dalam efluen industri kertas
PROSES PEMBUATAN PULP DAN KERTAS
Terdiri dari dua tahap pengolahan :
1. Pengolahan barang setengah jadi, yaitu proses sejak
dari penghancuran kayu hingga menjadi bubur kayu
(pulp).
2. Pembuatan barang jadi yakni proses pengolahan bubur
kayu (pulp) menjadi kertas siap pakai.
PROSES PEMBUATAN PULP
1. Persiapan Kayu
2. Pulping (pembuatan bubur kayu)
3. Pencucian
4. Refining
5. Delignifikasi
6. Bleaching
7. Mixing
8. Blending
9. Pembuatan Kertas
1. PERSIAPAN KAYU
Bahan baku kayu, atau bahan-bahan lain yang mengandung serat seperti
bambu, serat kapas, bagas dan lain-lain dipotong menjadi serpihan kecil.
Kulit kayu dikelupas secara mekanis atau hidraulis sebelum dicacah menjadi
serpihan kayu, kemudian dicuci dan disaring untuk menghilangkan debu yang
melekat.
Efluen dari proses persiapan kayu berasal dari air bilasan kayu yang
mengandung partikel halus batang kayu dan padatan terlarut. Proses ini juga
menghasilkan limbah padat berupa potongan kayu tidak layak pakai dan
kulit kayu yang dapat digunakan sebagai kayu bakar.
2. PULPING (PEMBUATAN BUBUR KAYU)
Terdapat tiga alternatif proses pulping :
1. Proses Mekanik :
Pulp dibuat secara mekanis, tanpa melibatkan pereaksi-pereaksi kimia.
2. Proses Kimia :
Menggunakan bahan-bahan kimia.
Ada tiga alternatif proses :
Proses Sulfat ( proses kraft )
Proses Soda
Proses Sulfit
3. Proses Semi Kimia :
Menggunakan bahan-bahan kimia dan proses mekanis
PROSES SULFAT (KRAFT)
Mula-mula kayu dipotong-potong dengan mesin pemotong hingga ukuran kurang lebih
5cm, potong-potongan ini kemudian diayak. Kayu yang halus dimasukkan kedalam
tempat penampung yang kemudian akan digester (dimasak). Setelah potongan-
potongan kayu tersebut di masukkan ke dalam digester, kemudian dimasukkan pula
natrium sulfida dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan uap dan diaduk dengan
suatu alat pengaduk yang terdapat dalam digester tersebut.
Digester ini dibuat dari logam steel dan tekanan uapn110lb/in2. Pulp yang telah jadi
dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki pencuci sehingga liquornya akan
terpisah. Liquor yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tanki penampung untuk
direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter,
kemudian hasilnya diputihkan dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah agak
putih. Selanjutnya diinetralkan dengan CaO atau NaOH, dicuci dan dikeringkan.
Hasilnya terbentuklah pulp kering.
PROSES SODA
Proses ini lebih sederhana dari pada proses sulfat karena hanya memakai NaOH.
Kayu yang digunakan bisa dari berbagai macam jenis kayu. Bisa juga bahan baku
seperti jerami, lalang, serat nenas, tebu, dan lain-lain. Digester yang dipakai dibuat
dari steel, sama seperti proses sulfat. Waktu memasak 2-3 jam dengan memakai
uap (tekanan 118lb/in2 dan temperatur 344 F). Pulp yang sudah jadi dikeluarkan
dari digester melalui lubang dibawah digester.
Liquor yang dihasilkan dimasukkan kedalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp
yang sudah dicuci disaring dengan saringan rotary drum filter, kemudian hasilnya
diputiihkan dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah agak putih.
Selanjutnya dinetralkan dengan NaOH, dicuci dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah
pulp kering.
PROSES SULFIT
Mula-mula sulfur dicairkan dalam tanki pencair atau pelebur, kemudian dipanaskan dalam pemanas yang berputar sambil
dialiri udara untuk mengoksidasi. Dalam pemanasan ini sulfur diuapkan dan selanjutnya dimasukkan dalam ruang pembakaran
dengan dialiri udara. Pengaliran udara ini dikontrol agar SO3 tidak terbentuk. SO2 terjadi didinginkan dengan cepat dalam
suatu pipa yang melingkar-lingkar yang dikelilingi air. Proses selanjutnya adalah absorbsi gas oleh air dengan menambahkan
senyawa kalsium dan magnesium karbonat.
S + O2 SO2
2SO2 + H2O + CaCO3 Ca ( HSO3)2 + CO2
2SO2 + H2O + MgCO3 Mg ( HSO3)2 + CO2
Menara absorbsi dibuat minimal 2 buah. Penguliran air dari atas ke bawah dengan spray berlawanan dengan aliran SO2
yang dimasukkan ke menara absorbsi. Liquor yang keluar dari menara berisi sejumlah SO2 yang bebas lalu dimasukkan dalam
reclain tank. Akhirnya liquor dimasukkan dalam digester sebagai larutan kalsium dan magnesium bi sulfit. Berdasarkan analisa
kira-ira 4,5% total SO2 dan 3,5% SO2 bebas.
Digester ini diisi penuh dengan potongan-potongan kayu halus dan asam pemasak. Digester dipanaskan secara langsung
dengan steam (uap) dengan tekanan 70-160 lb/in2 tergantung dari jenis kayu yang dipakai. Waktu yang diperlukan 10-11
jam dengan suhu 105 -155 C.
Setelah pemanasan dalam digester selesai dan sudah masak, pulp dikeluarkan dan masuk dalam blowpit dengan diberi air
jernih. Dari blowpit ini pulp dimasukkan, diayak dan seterusnya disaring dengan rotary drum filter untuk dipadatkan dengan
jalan membuang airnya dengan mesin ayakan. Kemudian pulp dimasukkan dalam tanki pemutih dan diputihkan dengna klorin
dengan penambahan cairan kapur sebagai penetralnya. Selesai pemutihan pulp dimasukkan dalam mesin-chest dan
dikeringkan. Selanjutnya dibuat roll-roll pulp.
3. CLEANING (PENCUCIAN)
Cleaning adalah proses pembersihan/pencucian bubur serat yang telah
dihancurkan dalam pulper. Pencucian pulp secara efisien sangat penting
dilakukan untuk memastikan kebutuhan maksimal zat kimia dalam proses
pulping dan mengurangi jumlah limbah organik yang terbawa oleh pulp dalam
proses pemutihan. pulp yang kurang tercuci membutuhkan dosis zat pemutih
yang lebih besar.
Pencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing proses untuk menghilangkan
materi yang tidak diinginkan dalam pulp. Hasil samping berupa black liquor,
debu, lignin, dihilangkan setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi pencucian
diukur berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas dan jumlah air yang
digunakan untuk mencapai tingkat kebersihan tersebut
4. REFINING
Refining adalah proses penggilingan bubur serat lebih lanjut untuk
menghasilkan bubur serat yang lebih halus. Setelah itu bubur serat
tersebut diolah kembali dengan cara dipotong dan digiling dengan
menggunakan 2 buah pisau pemotong yang berbentuk disc plate.
5. DELIGNIFIKASI
Adalah proses penghilangan lignin. Tahap ini diperlukan
untuk menghilangkan sisa lignin. Dengan mengurangi lignin
akan dihasilkan bubur kayu yang lebih putih. Bahan yang
digunakan untuk delignifikasi umumnya adalah oksigen.
Senyawa lignin akan lepas dan dihilangkan dengan
pencucian dan ekstraksi. Oksigen delignifikasi akan
mengurangi jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses
pemutihan (bleaching).
6. BLEACHING
Bleaching dilakukan dalam beberapa tahap dengan tujuan menghilangkan lignin tanpa
merusak selulosa. Dalam industri kertas terdapat beberapa alternatif dalam proses pemutihan.
a. Klorinasi, menggunakan Cl2 dalam media asam
b. Extraksi Alkali, untuk melarutkan hasil degradasi lignin yang terbentuk pada tahap
sebelumnya dengan larutan NaOH.
c. Klorin dioksida, mereaksikan ClO2 dengan pulp pada kondisi asam
d. Oksigen, digunakan pada tekanan tinggi dan suasana basa
e. Hipoklorit, mereaksikan NaClO dalam media basa
f. Peroksida, reaksi dengan hidrogen peroksida (H2O2) dalam kondisi basa
g. Ozon, menggunakan ozon (O3) dalam kondisi asam
h. Xylanase, Biobleaching dengan enzim murni mikroba dalam kondisi netral.
Proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia pemutih atau bleach, yang tujuan utamanya
khusus untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif
tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.
7. MIXING
Mixing adalah pencampuran bahan atau bubur serat dan
aditif (bahan pelengkap), yaitu bahan pengisi, dan bahan
perekat. Penambahan aditif untuk membuat kertas menjadi
rata dan halus permukaannya, serta lebih kuat.
8. BLENDING
Blending adalah proses pengadukan campuran bubur
serat yang akan dikirim ke proses pembentukan kertas.
Pada bagian ini kekentalan bubur serat dikontrol oleh alat
yang dinamakan CRC (Consistence Recording Controller).
9. PEMBUATAN KERTAS
Pulp yang sudah diputihkan kemudian dibawa ke mesin pembuat
kertas dimana akan dibentuk lembaran pulp pada screen. Air
dihilangkan dari lembaran dengan kombinasi vakum, panas, dan
tekanan yang diberikan di bagian penggulung (roller). Kertas jadi
dapat dibuat dengan berbagai jenis berat dan digulung menjadi
gulungan besar untuk diproses lebih lanjut.
JENIS LIMBAH PEMBUATAN PULP DAN KERTAS

A. Limbah Cair :
B. Limbah Gas dan Partikulat
C. Limbah Padat dan Lumpur (Sludge)
A. LIMBAH CAIR
Mengandung :
Padatan tersuspensi yang terdiri dari partikel kayu, serat, pigmen, debu dan
sejenisnya
Senyawa organik koloid terlarut serat hemisellulosa, gula, lignin, alkohol, terpentin,
zat pengurai serat, perekat pati dan zat sintetis yang menghasilkan BOD tinggi.
Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari lignin dan pewarna kertas (untuk
produk kertas berwarna)
Bahan anorganik terlarut seperti NaOH, Na2SO4, klorin dan lain-lain
Panas
B. LIMBAH GAS DAN PARTIKULAT
Gas :
Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari
berbagai tahap dalam proses kraft pulping dan proses pemulihan (recovery) bahan
kimia
Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft recovery furnace dan lime
Kiln
Uap yang akan membahayakan karena mengganggu jarak pandangan

Partikulat
Abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain
Partikulat zat kimia terutama yang mengandung Na dan Ca
C. LIMBAH PADAT DAN LUMPUR
(SLUDGE)
Limbah padat seperti potongan kayu dan limbah pabrik
lainnya
Sludge dari pengolahan limbah primer dan sekunder
instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

Anda mungkin juga menyukai