Anda di halaman 1dari 66

CASE REPORT

Oleh:
Istighfariza shaqina
1218011084

Perceptor:

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATA


dr. Rani himayani, Sp.M

MATA
RSUD ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
2017
IDENTITAS
Nama : Ny. S
PASIEN
Umur : 67 Tahun
J. Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
Alamat : B. Lampung
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Mata kanan terasa nyeri sejak 2
minggu yang lalu.
Keluhan Tambahan
Mata merah
Pengelihatan hilang mendadak
Mata berair dan terasa mengganjal
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang dengan keluhan mata
kanan terasa nyeri sejak 2 minggu yang
lalu. Nyeri seperti berdenyut-denyut,
timbul tidak dipengaruhi oleh waktu
maupun aktivitas, dan tidak membaik
dengan beristirahat. Pasien juga
mengatakan pengelihatan pada mata
kanan hilang secara mendadak disertai
dengan rasa pusing yang hebat. Keluhan
lain yang dikatakan pasien berupa mata
memerah, terasa mengganjal dan berair
Riwayat Pasien tidak pernah
Penyakit merasakan keluhan
Dahulu serupa sebelumnya.

Riwayat Tidak ada keluarga


Penyakit yang mengalami
Keluarga keluhan yang sama
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 78x/menit
Pernafasan: 18x/menit
Suhu : 36,6 C
Pemeriksaan
Sistemik
Kepala

Ekstre Dala
m Leher
mitas
bata
s
norm
al
Abdo Thora
men x
Status Oftalmologis
OD OS
1/ Visus 6/60
Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan
Tidak ada Skiaskopi Tidak ada
Tidak diperiksa Sensus Coloris Tidak diperiksa
Dalam batas normal Bulbus Oculi Dalam batas normal
Dalam batas normal Supersilia Dalam batas normal
Dalam batas normal Parese/Paralise Dalam batas normal
Pergerakan (+), Palpebra Superior Pergerakan (+),
Ptosis (-), Ptosis (-),
Lagoftalmos (-), Lagoftalmos (-),
Edema (-) Edema (-)
Bentuk normal, Palpebra Inferior Bentuk normal,
Edema (-) Edema (-)
OD OS
Injeksi konjungtiva(-), Konjungtiva Injeksi konjungtiva(-),
sekret (-) Palpebra sekret (-)
Injeksi konjungtiva(-), Konjungtiva Injeksi konjungtiva(-),
sekret (-) Fornices sekret (-)
Injeksi konjungtiva(-), Konjungtva Bulbi Injeksi konjungtiva(-),
sekret (-) sekret (-)
Injeksi siliar (+) Sklera Injeksi siliar (-)
Keruh, edema (+), Kornea Jernih, edema (-),
ulkus (-) ulkus (-)
Dangkal, hifema (-), Camera Oculi Dalam, hifema (-),
hipopion (-) Anterior hipopion (-)
Sinekhia (-) Iris Sinekhia (-)
5mm, sentral, refleks Pupil 3mm, sentral, refleks
cahaya (-/-) cahaya (+/+)
Keruh, shadow test Lensa Jernih, shadow test
(+) (+)
(-) Fundus refleks (+)
N++ Tensio Oculi N
Punctum lacrimalis Sistem Canalis Punctum lacrimalis
superior (+), Lacrimalis superior (+),
RESUME
Dari anamnesis didapatkan
keluhan mata kanan terasa nyeri
sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan
lain berupa pegelihatan mata
kanan hilang secara mendadak
disertai pusing, kedua mata
Dari pemeriksaan
berair, dan terasa fisik didapatkan
mengganjal.
visus mata kanan 1/ dan kiri
6/60, pada mata kanan terdapat
injeksi siliar, kornea edema dan
keruh, pembesaran pupil dan
penurunan refleks cahaya, serta
terdapat peningkatan tekanan
intra okuler n++, pada mata kiri
dan lain-lain tidak diadapatkan
Pemeriksaan Anjuran
Tonometri
Gonioskopi
Pemeriksaan diskus optikus
Pemeriksaan lapang pandang

Diagnosis Banding
Uveitis anterior
Keratitis

Diagnosis Kerja
Glaukoma akut e.c lens induced
Penatalaksanaan

Medikamentosa
Manitol 250 mg intravena
Acetazolamide 250mg 3x1
Kalium aspartate 300mg 2x1
Timolol 0,5% 2x1 tetes pada
mata kanan
Prognosis
Quo ad Vitam : Ad
bonam

Quo ad Functionam : Ad
malam

Quo ad Sanationam :
Dubia
PEMBAHASAN
Pasien pada kasus ini di diagnosis glaukoma
akut e.c lens induced berdasarkan
anamnesis didapatkan keluhan pasien
berupa mata kanan merah disertai rasa
nyeri di sekitar mata. Gejala yang biasa
terjadi pada glaukoma akut meliputi nyeri,
yang merupakan tanda khas pada serangan
akut yang terjadi secara mendadak dan
sangat nyeri pada mata di sekitar daerah
inervasi cabang nervus kranialis V. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan hiperemis siliar
karena injeksi limbal dan pembuluh
KASUS TEORI
Antagonis -
Manitol 250 mg
adrenergik
intravena Inhibitor Karbonik
Acetazolamide timolol
Anhidrase
250mg 3x1
Kalium aspartate acetazolamide
Agonis Adrenergik
300mg
Timolol 2x1 2x1
0,5%
Hiperosmotik
tetes pada mata
manitol
kanan Analog
prostaglandin
Terapi pembedahan
GLAUKOMA
DEFINISI
Suatu neuropati optik kronik
didapat yang ditandai oleh
pencekungan (cupping) diskus
optikus dan pengecilan lapang
pandang, biasanya disertai
peningkatan tekanan
intraokular
3 Faktor yang
Mempengaruhi
Tingkat produksi
TIO
aqueous humor oleh
korpus siliaris

Resistensi aliran
aqueous humor

Tingkat tekanan vena


episkleral
FISIOLOGI
AQUEOUS HUMOR
Aqueous humor adalah cairan jernih
yang dihasilkan oleh korpus siliaris
yang mengisi camera oculi posterio
(COP) dan camera oculi anterior (COA).
Komposisinya serupa dengan plasma
Aliran aqueous humor melibatkan :
Anyaman trabekular
Kanalis schlemm
Saluran kolektor
ALIRAN AQUEOUS
HUMOR
Aqueous humor mengalir dari COP ke
COA melalui pupil, keluar ke aliran
sistemik melalui 2 rute berbeda :
Trabecular Uveoscler
outflow al outflow
Aliran Aqueous
Humor
TRABEKULAR
OUTFLOW
COA anyaman
trabekular kanalis
schlemm vena
episklera vena
siliaris anterior
vena ophtalmica
superior sinus
kavernosus

UVEOSCLERAL
OUTFLOW
PATOFISIOLOGI
GLAUKOMA
Produksi
Pengeluaran di
sudut
Aliran humor
aquos
terhambat
Berlebihan bilik mata pada celah
terganggu pupil

Menekan syaraf optik beserta seluruh serabut


syaraf dan sel penglihatan

Kematian sel Hilangnya penglihatan yang


permanen.
DIAGNOSIS

Pemeri
ksaan Pemeri
Anamn TIO Oftalm Peri ksaan
esis dengan oskopi metri Gonios
Tonom kopi
etri
TONOMETRI
Pengukuran tekanan intraokular
TIO normal : 10-21 mmHg
Ketebalan kornea berpengaruh
Kornea tebal : TIO ditaksir terlalu
tinggi
Kornea tipis : TIO ditaksir terlalu
rendah
Tonometri Aplanasi
Goldmann
Tonometri aplanasi goldmann dipasang
pada slitlamp
Lebih teliti daripada tonometri Schiotz
Setelah anestesi topikal dan pemberian
fluoresensi, pasien duduk di depan
slitlamp dan tonometer disiapkan.
Digunakan filter biru coklat dengan
penyinaran paling terang. Pemeriksa
melihat melalui slitlamp okular.
Tonometri aplanasi yang lain :
Tonometri parkins
Tonometri Aplanasi Goldmann
Tonopentomete Pneumotonome
r ter
Tonometri Schiotz
Kelebihan :
Sederhana
Relatif tidak mahal

Cara :
Pasien tidur terlentang
Diberi anestesi topikal pada kedua mata
Pasien menatap lurus ke depan
Kelopak mata ditahan pada tepian tulang orbita
Tonometer diturunkan sampai ujung cekung laras
menyentuh kornea
Gunakan kartu konversi untuk mengetahui nilai pada
skala ke dalam mmHg
Tonometri Schiotz
OFTALMOSKOPI
Cup Disk Ratio

NORMAL GLAUKOMA
Pencekungan (cupping) n. Optikus yang asimetris.
Terlihat ada pelebaran general dari cup dimata kanan (A)
dibandingkan mata kiri (B) CDR asimetris > 0,2
Vertical Splinter
elongatio hemorrhage
PEMERIKSAAN
LAPANG PANDANG

Kelainan Lapang Pandang Pada Glaukoma


GONIOSKOPI
Untuk memeriksa sudut bilik mata depan
KLASIFIKASI
BERDASARKAN
GLAUKOMA
ETIOLOGI

A.Glaukoma primer B.Glaukoma


1. Glaukoma sudut terbuka
a.Glaukoma sudut terbuka
Kongenital
primer 1.Glaukoma
b.Glaukoma tekanan kongenital primer
normal
2.Glaukoma sudut tertutup 2.Glaukoma yang
a.Akut berkaitan dengan
b.Subakut kelainan
c.Kronik perkembangan
d.Iris plateau mata lain
3.Glaukoma yang
berkaitan dengan
kelainan
C.Glaukoma D.Glukoma
sekunder absolut
1. Glaukoma Hasil akhir semua
pigmentasi glaukoma yang tidak
2. Sindrom eksfoliasi terkontrol adalah mata
yang keras, tidak dapat
3. Akibat kelainan melihat, dan sering nyeri.
lensa
4. Akibat kelainan
traktus uvea
5. Sindrom
iridokorneoendoteli
al (ICE)
6. Trauma
7. Pascaoperasi
8. Glaukoma
neovaskular
Klasifikasi Berdasarkan
Mekanisme Peningkatan
Tekanan
A.Glaukoma Intraokular
B. Galukoma
sudut terbuka sudut tertutup
1. Membran 1.Sumbatan pupil (iris
bombe)
pratrabekular 2.Pergeseran lensa ke
2. Kelainan anterior
3.Pendesakan sudut
trabekular
4.Sinekia anterior perifer
3.Kelainan
pasca
trabekular
GLAUKOMA PRIMER
Proses
Glaukoma Sudut degeneratif,
Terbuka Primer
anyaman trabekular,
termasuk
pengendapan materi
ekstrasel di dalam
PATO anyaman dan di
bawah lapisan
LOGI endotel kanal
schlemm
Penurunan drainase
aqueous humor yang
menyebabkan
peningkatan TIO
GEJALA KLINIS
Biasanya tidak memberi
tanda-tanda dari luar
Perjalanan penyakit
perlahan-lahan dan progresif
dengan merusak papil saraf
optik
Biasanya penderita baru
sadar bila keadaan lebih
lanjut
Glaukoma Tekanan
Normal
PATOGENESIS
Kepekaan yang abnormal
terhadap TIO karena
kelainan vaskular atau
mekanis di cput nervus
opticus.
Untuk diagnosis sebelumnya
harus menyingkirkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Episode peningkatan TIO sebelumnya, seperti
yang disebabkan oleh uveitis anterior, trauma,
atau terapi steroid topikal.
2. Variasi diurnal yang besar pada TIO dengan
peningkatan mencolok, biasanya pada pagi hari.
3. TIO yang berubah sesuai postur, dengan
peningkatan mencolok saat pasien berbaring
rata.
4. Peningkatan TIO intermiten, seperti pada
penutupan sudut subakut.
5. Penaksiran TIO yang terlalu rendah akibat
berkurangnya ketebalan kornea.
6. Penyebab kelainan diskus optikus dan lapangan
Hipertensi Okular
Peningkatan TIO tanpa kelainan
diskus optikus atau lapangan
pandang.
Resiko meningkat seiring dengan
peningkatan TIO, bertambahnya usia,
riwayat glaukoma pada keluarga, dan
mungkin riwayat miopia, DM, serta
penyakit kardiovaskular dalam
keluarga.
Glaukoma Sudut
Tertutup Akut Primer
Terjadi bila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan oklusi COA oleh iris
perifer menghambat aliran
keluar aqueous dan TIO meningkat
dengan cepat, menimbulkan :
nyeri hebat
kemerahan
dan penglihatan kabur
TEMUAN KLINIS
Pasien tampak sakit berat
Sakit kepala
Muntah-muntah
Penglihatan sangat kabur
Kelopak mata bengkak
Konjungtiva bulbi sangat hiperemis
(Injeksi siliar)
Kornea berkabut
COA dangkal
Pupil dilatasi
Tajam penglihatan menurun sampai
hitung jari
GLAUKOMA
KONGENITAL
Dibagi menjadi:
Glaukoma
Kelainan
Kongenital
Primer perkembangan yang
terbatas pada sudut
Anomali COA
Sindrom Axenfeld-
Perkembangan Reiger
Segmen Anomali Peters
Anterior Keduanya disertai
kelainan perkembangan
Berbagai Aniridia
iris dan kornea
Kelainan Lain Sindrom Sturege-Weber
neurofibromatosis
Fotof Epif
obia ora

Blefarospas
me

TRIAS KLASIK
GALUKOMA
KONGENITAL
GLAUKOMA
SEKUNDER
Glaukoma
Pigmentasi
Disebabkan oleh
degenerasi epitel
pigmen iris dan korpus
siliaris.
Pigmen mengendap di
permukaan kornea
posterior (Krukenberg
Spindle) dan
tersangkut di jaringan
trabekular,
mengganggu aliran
Sindrom Eksfoliasi
(Glaukoma
Pseudoeksfoliasi)
Dijumpai endapan
bahan berserat mirip
serpihan di permukaan
lensa anterior, prosesus
siliaris, zonula,
permukaan posterior
iris, dan jaringan
trabekula
Glaukoma Akibat Tekanan Lensa
Terjadi akibat trauma atau spontan
Disloka (sindrom Marfan)
si Dislokasi anterior sumbatan
Lensa pada bukaan pupil iris bombe
Lensa
dan yang menyerap
penutupan sudut cukup
Intume banyak air sewaktu
sensi mengalami perubahan
Lensa katarak,
Katarak sehingga
stadium lanjutukuran
mengalami
Glauko membesar
kebocoran kapsul lensa anterior
ma protein lensa mencair masuk COA
Fakoliti jalinan trabekula edema dan
tersumbat peningkatan TIO
k mendadak
Glaukoma Akibat Kelainan Traktus
Uvealis
Jalinan trabekular dapat
tersumbat oleh sel-sel
Uveitis
radang dari COA disertai
Melanoma traktus
edema sekunder
uvealis dapat
menimbulkan glaukoma
Tumor akibat pergeseran
korpus siliaris
Beberapa keyang
kelainan
anteriordengan
ditandai penutupan
endotelium
Sindrom sudut yang
kornea sekunder
abnormal yang
Iridokorneo menyebabkan derajat
endotel variabel atrofi iris, galukoma
sudut tertutup sekunder,
dan edema kornea.
Glaukoma Glaukoma
Akibat Neovaskulari
Trauma sasi
Cedera kontusio Paling sering
bola mata dapat disebabkan oleh
disertai iskemi retina
peningkatan TIO yang luas,
akibat seperti yang
perdarahan ke terjadi pada
COA (hifema) retinopati
darah bebas diabetik stadium
menyumbat lanjut dan oklusi
OBAT-OBAT
GLAUKOMA
Supresi Pembentukan Aqueous
Humor
Penyekat adrenergik-beta :
Timolol maleat, betaxolol, levobunolol,
metipranolol, carteolol
Apraclonidine
Brimonidine
Dorzolamide hydrochloride
Penghambat anhidrase karbonat :
Fasilitasi Aliran Keluar Aqueous Humor
Analog prostaglandin
Obat parasimpatomimetik
Epinephrine

Penurunan Volume Vitreus


Obat-obat hiperosmotik
Glycerin (glycerol)

Miotik, Midriatik, dan Siklopegik


Cyclopentolate
atropine
TERAPI BEDAH dan
LASER
1.Trabekulektomi
Membuat lubang yang menghubungkan
bilik depan mata & subkonjungtiva

2.Trabekuloplasti laser
Membuat sikatriks/jaringan parut di
trabekulum sehingga celah melebar

3.Gonioplasti / iridoplasti
Membuat sikatriks di iris perifer sehingga
sudut menjadi terbuka
4. Non penetrating surgery
viscocanalostomy deep sclerectomy
menghubungkan bilik depan mata tidak
langsung

5. Tube shunt
Implant Baerveldt, Ahmed, Molteno
menghubungkan bilik depan mata dengan
subkonjungtiva

6. Siklodestruksi
Dengan krio atau laser merusak badan
silier produksi HA turun
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai