Anda di halaman 1dari 20

Meningitis

Oleh:
Zaraz Obella Nur Adliyani

Perseptor:
Dr. Fitriani, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
2017
Definisi

Meningitis adalah suatu


infeksi/peradangan dari
meninges, lapisan yang
tipis/encer yang mengepung otak
dan jaringan saraf dalam tulang Meningitis merupakan penyakit yang
punggung, disebabkan oleh
menular. Sama seperti flu, virus
bakteri, virus, riketsia, atau
protozoa, yang dapat terjadi
meningitis dapat berasal dari
secara akut dan kronis. tenggorokan atau hidung. Virus
tersebut dapat berpindah atau
menular melalui udara yang dihirup.
Etiologi
Penyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas :
Penumococcus
Meningococcus
Hemophilus influenza
tersering
Staphylococcus
E.coli
Salmonella
Lapisan Meningea
menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum
tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat
Pia meter erat akan menyediakan darah untuk struktur-struktur ini.

Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan


dura meter.
Arachnoid

Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal


dari jaringan ikat tebal dan kuat.
Dura meter
Tipe Meningitis
disebabkan oleh jamur kriptokokus. Masuk ke tubuh kita menghirup debu atau
tahi burung yang kering. Kriptokokus ini dapat menginfeksikan kulit, paru, dan
kriptokokus bagian tubuh lain.

termasuk penyakit ringan. Gejalanya mirip dengan sakit flu biasa, umumnya
penderita dapat sembuh sendiri. Frekuensi meningkat di musim panas karena
Viral lebih sering terpapar agen pengantar virus.

disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit yang serius. Gejalanya
seperti timbul bercak kemerahan atau kecoklatan pada kulit. Bercak ini akan
berkembang menjadi memar yang mengurangi suplai darah ke organ-organ lain
bakterial dalam tubuh dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian.
Meningitis Bakterial
Meningitis bakterial (MB) adalah inflamasi meningen, terutama
araknoid dan piamater, yang terjadi karena invasi bakteri ke dalam
ruang subaraknoid. Pada MB, terjadi rekrutmen leukosit ke dalam
cairan serebrospinal (CSS). Biasanya proses infl amasi tidak terbatas
hanya di meningen, tapi juga mengenai parenkim otak
(meningoensefalitis), ventrikel (ventrikulitis), bahkan bisa menyebar
ke medula spinalis.

Kasus MB terdistribusi di seluruh belahan bumi. Di negara


dengan empat musim, MB lebih banyak terjadi di musim dingin
dan awal musim semi. MB lebih banyak terjadi pada pria.
Insiden MB adalah 2-6/100.000 per tahun dengan puncak
kejadian pada kelompok bayi, remaja, dan lansia
Faktor Resiko
status immunocompromised (infeksi human immunodefi ciency
virus, kanker, dalam terapi obat imunosupresan, dan splenektomi)

trauma tembus kranial, fraktur basis kranium

infeksi telinga, infeksi sinus nasalis, infeksi paru, infeksi gigi

adanya benda asing di dalam sistem saraf pusat (contoh:


ventriculoperitoneal shunt)

penyakit kronik (gagal jantung kongestif, diabetes, penyalahgunaan


alkohol, dan sirosis hepatik)
Etiologi
Patofiologi
Mengelilingi saraf-saraf
Kebocoran protein kranial dan
Bakteri masuk Inflamasi
plasma di CSS
menyebabkan
neuropati kranial fokal

Terjadi eksudat
Berikatan pada sel Sawar darah otak
purulen pada ruang
epitel meningkat
subaraknoid
Menginfiltrasi dinding
arteri dan menyebabkan
Toksin bakteri penebelan tunika intima
menginduksi proses Eksudat menumpuk, dan vasokonstriksi
Kolonisasi nasofaring innflamasi di terakumulasi di
meningen dan batang otak
parenkim otak
Iskemia serebral
Masuk ruang
Meluass ke selubung
intravaskuler. Ruang
bermultiplikasi saraf kranial dan
subaraccnoid dan
spinnal
cairan cerebrospial
Tanda dan Gejala Klinik
Trias Meningitis

Kaku kuduk

Nyeri kepala hebat

Demam
Gejala Tambahan
Kejang umum
Gangguan kesadaran
Brudzinski
Kernig
Petechiae
Pemeriksaan Penunjang
Analisis cairan serebro spinal
Kultur darah
Pewarnaan CSS
Biakan CSS
Pungsi lumbal -> kontraindikasi pada pasien
HIV dan riwayat penyakit SSP
Penatalaksanaan
Pilihan antibiotik empirik harus berdasarkan epidemiologi lokal, usia, dan adanya penyakit yang
mendasari atau faktor risiko penyerta. Antibiotik harus segera diberikan bila ada syok sepsis. Jika
terjadi syok sepsis, diterapi dengan cairan dan mungkin memerlukan dukungan obat inotropik.
antibiotik Pemberian AB 5-7 hari.

sebelum atau bersamaan dengan dosis pertama antibiotik. Dexamethasone dapat menurunkan
respons inflamasi di ruang subaraknoid -> menurunkan risiko edema serebral, peningkatan tekanan
intrakranial, gangguan aliran darah otak, vaskulitis, dan cedera neuron. Dexamethasone diberikan
selama 4 hari dengan dosis 10 mg setiap 6 jam secara intravena. dexamethasone harus dihentikan
dexamethason jika hasil kultur CSS menunjukkan penyebab MB bukan H. infl uenzae atau S. pneumoniae

Individu yang mengalami kontak dengan pasien meningitis meningokokal harus diberi
antibiotik profi laksis. Pilihan AB: ciprofl oxacin 500 mg dosis tunggal atau rifampicin 2
Antibiotik x 600 mg selama 2 hari.
profilaksis
Alur Tatalaksana MB
Terapi AB Sesuai Karakter Pasien
Terapi AB Spesifik
Prognosis

MB yang tidak diobati biasanya berakhir fatal.


Meningitis pneumokokal memiliki tingkat fatalitas
tertinggi, yaitu 19-37%.

Pada sekitar 30% pasien yang bertahan hidup, terdapat


sekuel defisit neurologik seperti gangguan
pendengaran dan defi sit neurologik fokal lain.
Prognosis
Individu yang memiliki faktor risiko prognosis
buruk:
pasien immunocompromised
usia di atas 65 tahun
gangguan kesadaran
jumlah leukosit CSS yang rendah
infeksi pneumokokus
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai