Anda di halaman 1dari 34

Pemberian Nutrisi pada

Pasien di ICU
Pendahuluan
Malnutrisi adalah masalah umum yang dijumpai pada kebanyakan
pasien yang masuk ke rumah sakit
Malnutrisi mencakup kelainan yang disebebkan oleh defisiensi
asupan nutrien, gangguan metabolisme nutrien, atau kelebihan
nutrisi
Sebanyak 40% pasien dewasa menderita malnutrisi yang cukup
serius saat mereka tiba di rumah sakit
Pasien kritis secara signifikan mengalami permasalahan dengan
status nutrisinya, yaitu perubahan kebutuhan terhadap zat gizi,
intake, absorpsi, metabolisme atau ekskresi.
Dukungan nutrisi pada pasien kritis adalah hal yang utama agar
mencapai status nutrisi optimal untuk menurunkan risiko
komplikasi dan mempercepat penyembuhan
Kebutuhan Kalori Dewasa
1. Pengeluaran Energi Basal (Basal Energy
Expenditure/BMR) adalah pengeluaran kalori dalam
keadaan puasa dan istirahat tanpa stres
Persamaan Harris-Benedict
Laki-laki : 66.47 + (13.75 x BB) + (5 x TB) (6.76 x Usia)
Perempuan : 665.1 + (9.56 x BB) + (1.85 x TB) (4.67 x Usia)
Ket:
- BB (Kg), TB (Cm), Usia (Th)
- Rata-rata BEE adalah mendekati 25 Kkal/ KgBB/hari
2. Kebutuhan Energi Tambahan

Faktor Aktifitas Tirah baring total 1.2


(FA) Ambulasi 1.3
Faktor Stres / Injury Post operasi tanpa komplikasi 1-1.3
(FI) Kanker 1.1-1.3
Peritonitis/Sepsis 1.2-1.4
Sindrom kegagalan organ mutiple 1.2-1.4
Demam, tiap kenaikan 10C 1.13
Luka bakar 1.2-2
Cidera kepala 1.8-2

3. Total Kebutuhan Kalori/TEE : BEE x FA x FI


Kebutuhan Kalori Anak (Holliday Zegar)
Anak
10 Kg : 100 Kkal/KgBB/hari
11-20 Kg: + 50 Kkal/KgBB/hari
>20 Kg : + 20 Kkal/KgBB/hari
Neonatus
BBLR (<2500 gr) : 150 Kkal/KgBB/hari
BBLN : 100-120 Kkal/KgBB/hari
Sumber Energi
Tubuh memerlukan 4 jenis nutrien utama, yaitu:
1. Makronutrien (Karbohidrat, Protein dan Lemak) : sumber
energi bagi tubuh
2. Vitamin : membantu penggunaan mikronutrien dan
mempertahankan jaringan tubuh
3. Mineral : mempertahankan homeostasis
4. Air : sebagai pelarut dan alat transport untuk mendistribusikan
nutrien ke jaringan
Karbohidrat
Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa
(monosakarida)
Glukosa plasma sangat penting karena hanya glukosa yang
dapat dimetabolisme oleh otak
Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar45-
50% dari total kalori
Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen
(Glikogenesis)
1 gram = 4 Kkal
Lipid/Lemak
Diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak dan gliserol
Komposisi lemak dalam diet dianjurkan sebesar 35-40% dari
total kalori
1 gram = 9 Kkal atau 1-2 gram/KgBB/hari
Protein
Komposisi protein dalam diet dianjurkan sebesar 15% dari
total kalori
Atau 0.7-1.5 gram/KgBB/hari
As. Amino terutama digunakan untuk sintesa protein, tapi
jika asupan glukosa rendah maka as. Amino dan gliserol
akan membentuk glukosa melalui glukogenesis.
Pada pasien sakit kritis yang berada dalam keadaan
hipermetabolik, maka rasio kalori nitrogen suatu nutrisi
harus disesuaikan untuk mencegah Protein Sparing Effect
Dalam 6.25 gram protein terkandung 1 gram nitrogen
Rasio kalori nitrogen (N : NPC)
N : nitrogen, NPC : kalori non protein
Pasien Stabil
N : NPC = 1 : 150 Kkal
6.25 gr protein : 150 kalori non protein, berarti 1 gram protein
dilindungi 24 kalori non protein
Pasien tidak Stabil dengan Stres Metabolik
N : NPC = 1 : 80 Kkal
6.26 gr protein : 80 kalori non protein, berarti 1 gram protein
dilindungi oleh 16 kalori non protein
Vitamin & Mineral
Pasien sakit kritis membutuhkan vitamin A, E, K, B1 (tiamin), B3
(niasin), B6 (piridoksin), C dan asam folat lebih banyak dari
kebutuhan normal sehari-hari
Hemodialisis bisa menyebabkan kehilangan vitamin yang larut
dalam air
Defisiensi besi, selenium, zinc, mangan dan copper sering terjadi
pada pasien sakit kritis
Pemberian didasarkan kebutuhan setiap hari:
Kalsium : 0.2-0.2 mEq/KgBB/hari Zink : 3-10 mg/hari
Magnesium: 0.35-0.45 mEq/KgBB/hari Fosfat : 30-40 mmol/hari
Natrium : 2-4 mEq/KgBB/hari Kalium : 1-2 mEq/KgBB/hari
Air
Air menyusun 60% dari seluruh berat badan orang dewasa
Kebutuhan cairan 30-40 cc/KgBB/hari
Pemenuhan kebutuhan energi (kalori) melalui cairan tidak
boleh melebihi kebutuhan cairan pasien tiap harinya
Nutrisi Enteral
Metode pemberian nutrisi dalam bentuk cair melalui saluran
cerna untuk meningkatkan efektifitas penyerapan zat gizi
Indikasi pemberian NE adalah pada pasien yang tidak bisa
makan melalui oral
NE lebih menguntungkan dari pada Nutrisi Parenteral karena
lebih fisiologis dan kalori tinggi mudah dicapai

Tujuan
- Memenuhi kebutuhan nutrisi - Mengurangi infeksi
optimal - Menghambat absorpsi toksin
- Mencegah atropi usus - Mencegah translokasi bakteri
- Mempertahankan fungsi barier - Mempertahankan imunitas usus
usus
Kontraindikasi pemberian NE
1. Penyakit yg berhubungan dengan ileus
2. Obstruksi usus
3. Perdarahan gastrointestinal aktif
4. Ketidakstabilan hemodinamik
5. Malabsorbsi berat
6. Fistula pada usus kecil
Jenis Formula NE
NE formula rumah sakit (blenderized)
Dibuat dari beberapa bahan makanan yang diblender.
Konsistensi larutan, kandungan zat gizi & osmolaritas dapat
berubah dan dapat terkontaminasi
NE formula komersial
Berupa bubuk atau cairan. Nilai gizinya sesuai kebutuhan,
konsistensi & osmolaritasnya tetap dan tidak mudah
terkontaminasi.
NE Formula Komersial
Polimerik: mengandung protein utuh untuk pasien dengan
saluran GI normal (Panenteral, Fresubin, Ensure, Isocal)
Pradigesti: dibuat dg formula khusus dalam bentuk susu
elementar yg mengandung asam amino & lemak yg lansung
diserap usus untuk pasien dg gangguan fungsi saluran GI
Formula khusus penyakit tertentu: sirosis (aminolebane,
falkamin), diabetes (diabetasol), gagal ginjal (nefrisol),
tinggi protein (peptisol)
Diet enteral tinggi serat (indovita)
Pemberian NE sebagai Gut Feeding
Gut feeding bertujuan untuk memberi makan pada usus
Gut feeding bermanfaat untuk meningkatkan pertahanan
mukosa usus dan mencegah translokasi bakteri sehingga
mencegah terjadinya gagal organ multiple
Tahap Pemberian Gut Feeding
1. Dimulai 10-15 ml/jam continue dengan Dextrose 5%
2. Bila ditoleransi dengan baik dapat ditingkatkan bertahap
10-20 ml tiap 4-8 jam sampai kebutuhan kalori tercapai
Yang Perlu Diperhatikan pada Pemberian NE
Keadaan pasien: jenis penyakit, gejala klinik
Pemilihan sonde: bahan silikon, 2.5 mm, radiopaque,
lemas & lentur. Ukuran 12-14 Fr, ukuran lebih kecil
mengurangi resiko aspirasi
Penempatan ujung kateter:
- Transnasal (nasogastrik, nasoduodenal, nasojejunal)
- Orogastrik
- NE jangka panjang menggunakan rute ( gastrotomi, ileustomi,
yeyunostomi) secara pembedahan atau dengan perkutaneous
Waktu Pemberian NE
Prinsipnya sesegera mungkin
Sesudah trauma multiple bila resusitasi sudah berhasil &
hemodinamik stabil bisa diberikan 6 jam setelah masuk
ICU
Luka bakar diberikan 8 jam post kejadian
Laparotomi dan reseksi usus diberikan 24 jam post op
Setelah fungsi usus normal (ada bising usus)
NE diberikan dengan metode kontinue dan intermitten
(bolus <30 ml/menit)
Komplikasi Pemberian NE
Komplikasi GIT Komplikasi Komplikasi Metabolik
Pemasangan Pipa Sonde
- Dumping Syndrome - Dislokasi pipa - Hipo/hipernatremia
(Kram abdomen, mual, - Nekrosis pada tempat - Hipo/hiperglikemia
muntah) yang tertekan pipa - Overhidrasi
- Residu gaster tinggi - Hipofospatemia
- Konstipasi - Hipocalsemia
- Diare
- Distensi abdomen
- Regurgitasi
Pendekatan Pemberian NE
Posisi pasien HOB 30-450 untuk mengurangi kejadian VAP
Mulai pemberian NE 12-48 jam sesudah pasien masuk ICU dan stabil
Pakai sonde ukuran kecil (12-14 Fr) untuk pasien yang berisiko aspirasi
Kecepatan dimulai 25-30 ml/jam, dinaikkan 10 ml tiap 1-4 jam
Residu gaster harus dipantau tiap 3-4 jam
Jika residu >250 cc setelah 2 kali pemberian NE, maka usul pemerian
promotility agent
Support nutrisi adekuat harus tercapai pada hari ke 5-7
Osmolaritas nutrisi >600 mOsm sering mengakibatkan diare
Pemantauan Efektifitas NE
Evaluasi respon pasien
Evaluasi kemajuan/kemunduran
Pengukuran BB/minggu
Balans nitrogen
Protein serum
GDA, trigliserida, elektrolit, albumin
Nutrisi Parenteral
Pemberian cairan steril yang mengandung nutrisi yang
diberikan melalui pembuluh darah vena
Central/Total Parenteral Nutrition (TPN): pemberian
nutrisi melalui jalur vena central dengan pembedahan,
digunakan untuk jangka panjang dan formula dengan
osmolaritas yang besar >900 mOsm
Partial/Peripheral Parenteral Nutrition (PPN) : pemberian
nutrisi melalui vena perifer untuk jangka pendek (sampai 2
minggu) dan formula dengan osmolaritas <900 mOsm
NAMA OSM Kcal / L
DEXTROSE 5% 278 200
MARTOS 10 278 400
POTACOL R 412 200
RINGER DEX 5% 588 200
DEXTROSE 10% 550 400
DEXTROSE 20% 1100 800
PLASAMIN 772 300
TRIPAREN 2 1700 1100
AMINOVEL 600 1320 400
Indikasi Nutrisi Parenteral
Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pasien yang tidak dapat dipenuhi
dengan nutrisi oral atau enteral, misal:
Saluran GI tidak berfungsi, misal Acute pancreatitis
Obstruksi total saluran cerna
Saluran cerna terlalu pendek (short bowel syndrome)
Kontraindikasi
Pasien malnutrisi (BB turun >10-15%)
Saluran GI berfungsi baik
Terminally ill
Jangka pendek <14 hari
Pemberian Nutrisi Parenteral
Start slowly: misal 1 L hari ke-1, 2 L hari ke-2, dst
Stop slowly: diturunkan separuh dari pemberian
sebelumnya tiap 1-2 jam, atau diganti larutan
dextrose IV
Cyclic: diberikan dalam 12-18 jam/hari
Komplikasi Parenteral
PPN : phlebitis, ekstravasasi -> selulitis
TPN: - Sepsis
- Diskolasi kateter
- Ketidakstabilan hemodinamik
- Gangguan metabolik (hipofosfatemia,
hiperglikemia, retensi cairan, cardiac arrest)
Monitoring
Hindari kelebihan kalori (>40 Kkal/KgBB)
Glukosa maksimal 0.36 gr/KgBB/hari
Monitor BB harian
Laboratorium darah; harian (elektrolit, glukosa, asam-
basa), 3x/minggu (BUN, Ca, P), 2x/minggu (ammonia, Mg),
mingguan (Hb, Zn, Cu, Trigliserida)
Monitor UL
Monitor intake-output, balans cairan
Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Rencana Keperawatan
Kaji status nutrisi klien
Kaji faktor penyebab kelebihan/kekurangan nutrisi pada
klien
Hitung kebutuhan nutrisi klien
Monitor hemodinamik selama pemberian nutrisi
Evaluasi balans cairan secara periodik
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan
penunjang komplikasi pemberian nutrisi
Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian nutrisi

Anda mungkin juga menyukai