Anda di halaman 1dari 58

KOMPETENSI 1-4

PERIODE 24 JULI 26 AGUSTUS 2016


FK UKI JAKARTA
STRUKTUR ORGANISASI
Ketua: Lestari Kanti Wilujeng
Sekretaris: Risda Emilia
Anggota:
Geasella Febry Bramanty
Aji Sukmo
Dave Abraham Kambey
KOMPETENSI 1

KETERAMPILAN KLINIS/ KETERAMPILAN


INTERPRETASI
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui dan memahami
kompetensi 1 (keterampilan klinis/
keterampilan interpretasi)
TUJUAN KHUSUS
Kemampuan untuk mendengarkan dan
berkomunikasi dengan pasien ataupun keluarga,
melakukan pencatatan informasi, keluhan saat
ini (riwayat perkembangan penyakit/
permasalahan kesehatan)
Kemampuan untuk memperoleh informasi yang
cukup dan relevan dari individu tentang resiko/
faktor pencetus, penyebab masalah dalam
keluarga
Pemeriksaan fisik dan umum
TUJUAN KHUSUS
Pemeriksaan khusus, lokal, sesuai kasus
Kemampuan untuk menjelaskan pemeriksaan
penunjang
Kemampuan untuk menegakkan diagnosis,
merumuskan rencana tindakan penyelesaian
masalah klinik pasien dan anggota keluarga
lainnya
Kemampuan melakukan pemantauan klinis dan
keluarga secara menyeluruh, paripurna dan
terpadu dengan memanfaatkan kemampuan/
sumber keluarga
TEMPAT
KIA
KB
UPG
BP+LAB+RONTGEN
KESLING
P2M
PKM

SASARAN: pasien pada masing-masing tempat


CARA
Anamnesis
Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi)
Pemeriksaan khusus/lokal
Pemeriksaan penunjang lainnya
Terapi (medikamentosa, perawatan, dan
perbaikan gizi)
Pemantauan klinis dan keluarga secara
menyeluruh
PEMBAHASAN
Memperoleh informasi tentang keluhan dan riwayat
perkembangan penyakit:
KELUHAN UTAMA (KU)
S7
ONSET
LOKASI
KUALITAS
KUANTITAS
KRONOLOGIS
MEMPERINGAN/ MEMPERBERAT
GEJALA LAIN
Perolehan informasi tentang faktor resiko dan
pencetus serta penyebab masalah:
-Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
-Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)
-Riyawat Kebiasaan Pribadi (RKP)
Melakukan pemeriksaan fisik dan umum:
-Tanda vital TD, NADI, SUHU, RR
-Kepala rambut, bentuk kepala
-Mata Palpebra, Sclera, Conjungtiva, Tekanan Intra
Okular (T.I.O), bola mata, iris, lensa
-THT keadaan telinga, hidung dan tenggorokan
-KGB
-Kelenjar tyroid
-Toraks (Inspeksi, perkusi, palpasi, auskultasi)
-Abdomen (Inspeksi, auskultasi, perusi, palpasi)
-Ekstremitas (Akral, capillary Refill Time, edema)
Pemeriksaan khusus, lokal, susuai
kasus.
Misalnya pemeriksaan blankheart pada
penyakit DBD.
Pemeriksaan psoas sign dan rovsing
sign pada penyakit appendicitis.
Pemeriksaan penunjang untuk
mendukung diagnosa, yang meliputi:
Pemeriksaan lab (Hb, Ht, Leukosit,
Trombosit)
Rontgen
MRI
Menetapkan diagnosis dan penatalaksanaan sesuai
kasus. Menetapkan diagnosis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus/lokal, dan
pemeriksaan penunjang. Berdasarkan diagnosis tersebut,
dapat ditetapkan terapi yang diberikan.
Terapi terdiri atas perawatan, terapi gizi, dan
medikamentosa. Contoh perawatan seperti tindakan
pembedahan pada kasus bedah. Terapi gizi ditetapkan
kalori perhari dan diet pada masing-masing individu.
Medikamentosa diberikan secara rasional (sesuai
indikasi, dosis, dan bentuk sediaan).
Setelah tu dilakukan monitoring evaluasi kepada pasien
dan keluarga pasien secara menyeluruh, paripurna dan
terpadu dengan memanfaatkan kemampuan/ sumber
keluarga
KOMPETENSI 2

KETERAMPILAN MEMBERIKAN TINDAKAN


PENYELESAIAN MASALAH
Tujuan umum:
Untuk mengetahui dan memahami kompetensi II mengenai
kemampuan memberi tindakan dan penyelesaian dalam
keluarga.
Tujuan khusus:
Untuk mengetahui dan memahami cara melakukan tindakan
dan penyelesaian masalah tentang pengobatan atau
pemulihan.
Untuk mengetahui dan memahami cara melakukan tindakan
dan penyelesaian masalah tentang pemantauan klinis dan
kontinuitas pelayanan.
Untuk mengetahui dan memahami cara melakukan tindakan
dan penyelesaian masalah tentang tanggung jawab dan
argumentasi klinis dan sosial.
Untuk mengetahui dan memahami cara melakukan tindakan
dan penyelesaian masalah tentang pembinaan dan
pencegahan tentang kesehatan.
TEMPAT
KIA
KB
UPG
BP+LAB+RONTGEN
KESLING
P2M
PKM

SASARAN: pasien pada masing-masing tempat


Cara
Melakukan tindakan kesehatan berupa kuratif kepada pasien
yang sedang sakit maupun rehabilitatif kepada pasien yang
baru sembuh dan mampu melakukan pemantauan secara
terus-menerus mengenai keadaan klinis pasien ataupun
perkembangan pengobatan pasien.
Melakukan tindakan yang bertanggung jawab,
berargumentasi secara klinis dan sosial, melakukan
pembinaan dan tindakan kuratif kepada pasien dan keluarga
pasien.
KETERAMPILAN DALAM
MEMBERIKAN TINDAKAN DAN
PENYELESAIAN MASALAH

Pengobatan/pemulihan
Dalam keterampilan ini, dokter muda diminta mampu untuk
melakukan tindakan pengobatan untuk penyembuhan dan
pengendalian penyakit yang diderita oleh pasien, dan juga
mampu untuk melakukan tindakan rehabilitatif (cth: latihan
fisik) pada pasien-pasien yang baru sembuh dari penyakitnya.
KETERAMPILAN DALAM
MEMBERIKAN TINDAKAN DAN
PENYELESAIAN MASALAH

Kesinambungan pelayanan (pemantauan klinis)


Dalam keterampilan ini, dokter muda diminta mampu untuk
melakukan pemantauan mengenai keadaan pasien yang
sedang dalam pengobatan, sehingga mengetahui
perkembangan dari pengobatan dan kondisi klinis pasien.
KETERAMPILAN DALAM
MEMBERIKAN TINDAKAN DAN
PENYELESAIAN MASALAH

Tanggung jawab serta argumentasi klinis dan sosial


Dalam keterampilan ini, dokter muda mampu untuk
bertanggung jawab dalam melakukan setiap tindakan
maupun penjelasan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakit yang diderita pasien sejelas-jelasnya.
KETERAMPILAN DALAM
MEMBERIKAN TINDAKAN DAN
PENYELESAIAN MASALAH

Pembinaan dan pencegahan (PJPK dan keluarga)


Dalam kegiatan ini dokter muda diminta mampu untuk
melakukan pembinaan dan pencegahan kesehatan pada
pasien dan keluarganya. Contohnya, pasien dengan riwayat
diabetes mellitus pada keluarganya, diminta agar rajin
berolahraga, mengatur pola makan, dan teratur memeriksa
kadar glukosa darah.
KOMPETENSI III

KEMAMPUAN UNTUK MEMPEROLEH DATA


YANG CUKUP RELEVAN
Tujuan Umum
Memperoleh data yang memiliki hubungan
langsung dengan persoalan yang sedang diteliti
Tujuan Khusus
Memperoleh data profil keluarga

Mengidentifikasi masalah keluarga, berupa:


Masalah morbiditas
Masalah fisik
Masalah mental / psikologikal / spiritual
Masalah ekonomi
Masalah sosial
Masalah lingkungan rumah tangga

Memberi tindakan & penyelesaian dalam keluarga


Tempat: Home Visit

SASARAN: pasien dan keluarga pasien


PROFIL KELUARGA
Profil keluarga meliputi
Data anggota keluarga
Aset ekonomi dan sosial
Kwalitas hidup dalam bidang kesehatan
Ekonomi
Pendidikan
Peran serta sebagai warga negara, anggota lembaga
kemasyarakatan
Berbagai permasalahan kesejahteraan keluarga dan sosial yang
secara nyata terjadi di setiap keluarga

Data dasar keluarga ini merepresentasikan dasar data kualitas hidup


manusia Indonesia pada tingkat keluarga, RT, RW, Dusun dan
Lingkungan.
IDENTIFIKASI
MASALAH KELUARGA
Morbiditas
Morbiditas (dari bahasa Latin morbidus: sakit, tidak sehat) adalah
sebutan bagi kualitas penyakit atau yang sedang terserang sakit;
kondisi yang menyebabkan sakit; ratio jumlah yang sakit dalam total
populasi di komunitasnya.

Morbiditas dapat merujuk kepada:


pernyataan terkena penyakit
derajat kerasnya penyakit
jumlah kasus
cacat terlepas dari akibat (contoh cacat disebabkan oleh kecelakaan)
Fisik
Masalah fisik dalam keluarga meliputi:
Kebersihan rumah
Kebersihan lingkungan

Mental/Psikologikal/Spiritual
Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian antara fungsi
kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan
dirinya sendiri dan lingkungannya, berlandaskan keimanan dan serta
bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di
dunia.
Ekonomi
Masalah ekonomi lebih sering muncul karena
ketidakmampuan keluarga tersebut dalam mendapatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pengaruh yang diakibatkan oleh masalah ini sangatlah


beragam, mulai dari:
ketidakmampuan orangtua untuk membiayai pendidikan anak
tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
mulai dari makanan bergizi, pakaian layak pakai dan juga
rumah yang sehat dan higienis.
Sosial

Masalah sosial ini muncul seiring dengan terjadinya perbedaan yang


signifikan antara nilai dalam masyarakat dengan realita atau
kenyataan yang terjadi di lapangan.

Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh


masyarakat sendiri, biasanya oleh lembaga yang memang memiliki
kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, musyawarah
masyarakat, organisasi sosial, atau pemerintah

Setiap keluarga pasti akan melakukan interaksi pada lingkungan


sosialnya. Lingkungan akan dengan cepat menilai keadaan sosial
dalam keluarga tersebut.
Lingkungan rumah tangga
Masalah dalam lingkungan rumah tangga adalah
masalah yang timbul dalam interaksi sosial dalam
ruang lingkup keluarga.

Adapun contoh-contoh masalah dalam lingkungan


rumah:
Perbedaan pendapat
Perebutan suatu benda
Lepas tangan suatu tugas dalam keluarga
Adanya rasa saling tidak percaya pada anggota
keluarga
MEMBERIKAN PENYELESAIAN
MASALAH DALAM KELUARGA

Mobiditas
Upaya yang harus dilakukan adalah :
Meningkatkan penanggulangan dan pencegahan penyakit di
dalam keluarga.
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian keluarga terhadap
kesehatan.
Fisik
Dalam kebutuhan fisik perlu diperhatikan hal-hal yang dapat
membuat individu yang bersih dan sehat yaitu dengan cara:
Sanitasi lingkungan dengan memperhatikan keadaan dan
kebersihan lingkungan guna menghindari diri dari berbagai
macam penyakit.
Gizi :pola makan yang baik, seimbang dan teratur sehingga
membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Higienitas diri dengan cara seperti mencuci tangan, mandi
minimal 2 kali sehari dan rajin mengganti pakaian bersih
setiap hari.
Mental, psikologikal, spiritual

Dalam mental, psikologikal dan spiritual seseorang perlu


dikembangkan dan di jaga dengan baik guna menjadi individu yang
sehat lahir batin dengan cara :
Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga
Saling mendukung dan memberikan kesempatan kepada
keluarga
Memberikan dukungan dan kepercayaan diri kepada keluarga
Membina cara berkomunikasi yang baik antara keluarga
Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Pendekatan dengan agama yang lebih baik
Ekonomi

Dalam menyeselaikan ekonomi perlu dilakukan upaya-upaya


sebagai berikut :
Meningkatkan akses dan mendapatkan lapangan kerja
Menggunakan alat dan fasilitas kesehatan yang ada di rumah
Mendapat akses pelayanan kesehatan dengan baik
Sosial

Untuk mengatasi masalah sosial perlu dilakukan dengan berbagai


cara yaitu :
Melakukan pekerjaan secara gotong royong untuk
memudahkan pekerjaan.
Berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat
Berhubungan baik dengan lingkungan masyarakat
Aktif dalam kegiatan lingkungan masyarakat
Lingkungan Rumah Tangga

Dalam lingkungan rumah tangga perlu diperhatikan bagaiman


tercipatnya keadaan lingkungan bersih dan sehat, upaya yang
perlu dilakukan adalah dengan :
Keadaan rumah dengan ventilasi yang cukup
Menghemat daya listrik pada siang hari dan cukup
pengcahayaan pada malam hari.
Membersihkan rumah setiap hari agar tercipta rasa nyaman
dan bersih
Penyediaan air bersih yang cukup
KOMPETENSI IV

KEMAMPUAN MEMBERI TINDAKAN DAN


PENYELESAIAN DALAM KELUARGA
TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami
kompetensi IV mengenai
kemampuan memberi tindakan dan
penyelesaian dalam keluarga
Tujuan Khusus

Untuk mengetahui dan memahami tindakan dan


penyelesaian dalam keluarga tentang morbiditas dan
lingkungan
Untuk mengetahui dan memahami tindakan dan
penyelesaian dalam keluarga tentang fisik
Untuk mengetahui dan memahami tindakan dan
penyelesaian dalam keluarga tentang
mental/psikologikal/spiritual
Untuk mengetahui dan memahami tindakan dan
penyelesaian dalam keluarga tentang sosial/ekonomi
CARA
1. Melakukan penatalaksanaan terhadap keluarga
pasien baik berupa medikamentosa, terapi gizi
dan tindakan operatif
2. Berkomunikasi dengan baik kepada keluarga
pasien berupa edukasi sebagai health promotion
maupun spesific protection dari segi morbiditas,
lingkungan, fisik, mental/psikologikal/spiritual,
dan sosial/ekonomi
Tempat
Home visit alamat tempat tinggal pasien

Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
KEMAMPUAN MEMBERI TINDAKAN DAN
PENYELESAIAN DALAM KELUARGA
(KOMPETENSI IV)

Morbiditas, Lingkungan, Fisik


Menentukan prioritas dari masalah yang ada dari diagnoasis
yang sudah dibuat.
Lalu menentukan rencana program yang akan dilakukan
dilihat dari penyebabnya dengan mengeksplorasi 5 sumber
yang ada dan tercapainya 5 kebutuhan.
Rencana yang akan dilakukan baik berupa tindakan,
edukasi, saran maupun pencegahan dibicarakan kepada
pasien dan keluarga sehingga kedua belah pihak sama-sama
mengert pentingnya dilakukan hal-hal tersebut.
1. MORBIDITAS DAN
LINGKUNGAN:
1. Sumber (waktu, uang dan barang, tenaga dan kebutuhan,
hubungan pribadi, dan keluarga)
2. Kebutuhan
Physical needs: sandang, pangan, papan
Spiritual needs: rohani
Emotional needs: perasaan yang dirasakan
Intelectual needs: kecerdasan
Social needs: acceptance, affection, dan achivement
Dilakukan follow up dengan melihat 10 aktivitas sehingga tercapai
5 kebutuhan
Hubungan inter-antar keluarga
Food-makanan
Clothing-pakaian
Housing-perumahan
Health-kesehatan
Family income-keuangan
Home management
Security-keamanan lahir batin
Sound planning-perencanaan sehat
2. FISIK
Masalah fisik dalam keluarga meliputi:
Kebersihan rumah
Kebersihan lingkungan

Memberikan pengobatan sesuai penyakit pasien baik dengan


mengganti obat, menaikkan dosis, atau mengkombinasikan
dengan obat lain
3. MENTAL/PSIKOLOGIKAL/SPIRITUAL
Mental
Semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap (attitude) dan
perasaan yang dalam keseluruhan dan kebulatannya akan menentukan
corak laku, cara menghadapi suatu hal yang menekan perasaan,
mengecewakan atau menggembirakan, menyenangkan dan sebagainya.
(psikiatri & psikoterapi)

Psikologikal
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai
individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.Tingkah laku
tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah
laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

Spiritual
Keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha
Pencipta.
MENTAL
Tujuan: tercapainya kesehatan mental pada anggota keluarga

Kesehatan mental:
= terwujudnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta
tercapainya kemampuan untuk menghadapi permasalahan
sehari-hari, sehingga merasakan kebahagiaan dan kepuasan
dalam dirinya.

Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat, bila ia


terhindar dari gejala penyakit jiwa dan memanfatkan potensi
yang dimilikinya untuk menyelaraskan fungsi jiwa dalam
dirinya
MENTAL
Tindakan yg diberikan dokter: (contoh)
Memberi saran utk merubah & mengembangkan kepribadiannya,
atau mencoba mengambil pandangan positif dari sebuah
masalah (hikmah)
perencanaan, individu membentuk suatu strategi dan
perencanaan menghilangkan dan mengatasi stress
usaha utk mencari makna positif dari permasalahan dengan
pengembangan diri, dan stategi ini terkadang melibatkan hal-hal
religi
cara menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti
dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan
melarikan diri dari masalah, dan beralih pada hal-hal lain,
seperti, makan banyak dll
mencari dukungan sosial pada keluarga atau lingkungan sekitar,
bisa berupa simpati dan perhatian
PSIKOLOGIKAL
Tujuan : mengubah tingkah laku anggota kelurga ke arah yg
lebih baik agar keluarga mengerti masalah kesehatan dan
cara mencegah dan mengatasinya melalui tingkah laku yg
benar, baik secara pribadi dan hubungan dg lingkungannya
PSIKOLOGIKAL
Keluarga memahami:
Menjaga kesehatannya (memahami bagaimana orang sehat
tetap sehat)
Individu yg sehat kemudian di vonis menderita penyakit
Individu merespon keadaan sakit kronis yg dialami
Tindakan dokter:
Mengajarkan kpd individu tentang pengelolaan stress
Dukungan sosial:
Perubahan sikap petugas kesehatan menjadi lebih baik,
menunjukkan sikap & profesionalisme yg tinggi, dukungan
kasih sayang keluarga, dukungan lingkungan sosial
SPIRITUAL
Tujuan: mengubah tingkah laku individu & keluarga menjadi
lebih baik dalam hal kesehatan secara spiritual
Spiritual = keyakinan dalam hubungannya dengan Yang
Maha Kuasa dan Maha Pencipta
Kesehatan spiritual = rasa keharmonisan saling kedekatan
antara diri dengan orang lain, alam, dan lingkungan yang
tertinggi
SPIRITUAL
Tindakan yg dilakukan dokter:
Dukungan doa dan semangat kepada individu & keluarga
Individu ikut beribadah dalam suatu komunitas. Berpartisipasi
dalam suatu komunitas rohani dapat meningkatkan
spiritualitas
Meditasi. Beberapa orang manggunakan yoga atau meditasi
untuk kembali menenangkan diri dan memfokuskan pikiran
kembali untuk menemukan makna dari suatu hal
KEMAMPUAN MEMBERI
TINDAKAN & PENYELESAIAN
DALAM KELUARGA:

Sosial/ekonomi
Sosial = hubungan-hubungan manusia dalam
kemasyarakatan, hubungan antar manusia, hubungan
manusia dengan kelompok, serta hubungan manusia dengan
organisasi utk mengembangkan dirinya.
Ekonomi
Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah
tangga" atau "manajemen rumah tangga.
aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa
Sosial/ekonomi
Tujuan: memberikan edukasi, pencegahan & terapi kepada
individu keluarga berdasarkan lingkungan sosial dan ekonomi
individu

Yang dilakukan dokter:


Memberikan obat dg harga terjangkau dan obat sesuai
dengan penyakitnya
Memberi edukasi tentang penularan penyakit (jk
menular)kepada inividu dan keluarga tsb
KESIMPULAN
1. Dokter muda mampu mempunyai keterampilan interpretasi dan klinis
melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus, dan
pemeriksaan lain dalam membuat diagnosa untuk terapi dan evaluasi
selanjutnya
2. Dokter muda mempunyai keterampilan dalam memberikan tindakan &
penyelesaian masalah seperti pengobatan, pemantauan klinis,
argumentasi klinis dan sosial, pembinaan, dan pencegahan
3. Dokter muda dapat menggali informasi yang berhubungan dengan
masalah, menemukan dan memberi solusi masalah yang dihadapi
secara menyeluruh, yaitu dalam bidang morbiditas, fisik,
mental/psikologikal/spiritual,ekonomi, sosial dan lingkungan rumah
tangga
4. Dokter harus mampu memberi tindakan & penyelesaian masalah dalam
keluarga dalam menurunkan angka morbiditas, cara menghadapi
lingkungan yang menurunkan kesehatan pasien, menjaga kesehatan
fisik, memberi dukungan dalam mental psikologikal dan spiritual, dan
memberikan edukasi, terapi dan pencegahan sesuai keadaan sosial dan
ekonomi individu

Anda mungkin juga menyukai