SALURAN PENCERNAAN
DIARE, KONSTIPASI, DAN MAAG
Kelompok
Kelompok 66 Kelas B
Stefanie
Stefanie Audina
Audina 260112160506
260112160506
Ika Dewi
Dewi Rahmawati
Rahmawati 260112160516
260112160516
Risha Natasya
Natasya Andriani 260112160526
260112160526
Sri Murni
Murni 260112160528
260112160528
Rizky Tris Irianto
Irianto 260112160552
260112160552
Eni Herdiani 260112160564
260112160564
Angelika Rianti
Rianti 260112160584
260112160584
Acilia Ima Dara Setia 260112160590
260112160590
Evita Sari 260112160606
260112160606
frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal. Frekuensi
dan konsistensi BAB setiap individu bervariasi. Ada individu yang
defekasinya 3xsehari sedangkan lainnya hanya 2 atau 3 kali seminggu
(sukandar, 2013)
** PATOFISIOLOGI **
Terdapat 4 mekanisme yang mengganggu keseimbangan air dan elektrolit yang
menyebabakan diare :
Diare juga dapat disebabkan agen infeksius seperti bakteri pathogen, virus, dll.
Mengapa Diare Dapat Terjadi ?
MANIFESTASI KLINIS
Buang air besar yang encer, nyeri perut bagian kuadran kanan
bawah disertai bunyi perut, sering buang angin. Pada kondisi kronik
terdapat penyakit sebelumnya, penurunan BB dan nafsu makan.
Pemeriksaan fisik abdomen (bunyi pada lambung),
Kulit tidak langsung kembali ketika dicubit,hipotensi, takikardia,
denyut lemah sebagai tanda dehidrasi.
Demam indikasi infeksi.
Kondisi kronik yang tidak diketahui penyebabnya dapat dilakukan
pengujian parasite pada feses, darah, mucus, osmolaritas feses, Ph
dan elektrolit
Sukandar, 2012
PENGOBATAN DIARE
Terapi Farmakologi untuk mengatasi diare yaitu :
Antibiotik Selektif
ANTIMOTILITAS
Mekanisme Kerja
Memperlama waktu transit intraluminal, Meningkatkan kapasitas usus,
memperlama kontak dan absorpsi
Loperamid
Indikasi : Tambahan terapi rehidrasi diare akut pada dewasa dan anak
4tahun, dan diare kronis dewasa
Efek Samping :Pusing dansakit kepala, Konstipasi, Mual, Perut kembung, Sakit
perut,
Dosis Penggunaan :Diare Akut dan kronis(dewasa) : 4 mg awal + 2mg setelah BAB,
Dmax : 16mg/d, dihentikan jika 48 jam tidak ada perbaikan kondisi
1. Kaolin + Pectin
Sukandar, 2012
2. Attapulgite
Sediaan di Pasaran : Biodar tab 600mg, Neo koniform kap/tab
600mg, Diatab tab 600mg
3. Karbo Adsorben
Sediaan di Pasaran : Karbo adsorben tab 250mg, Norit Tab 125
mg dan 250mg
Sukandar, 2012
ANTISEKRETORI
Mekanisme Kerja
Meningkatkan absorbsi usus terhadap cairan dan elektrolit (sebagaiantisekretori)
dimana efek terapeutiknya adalahantisekretori
1. Bismuth Subsalisilat
Indikasi : antisekresi, antiinflamasi, antibakteri
Efek Samping : toksik jika digunakan terlalu lama, teratogenik
Interaksi : terdapat interaksi terhadap antikoagulan dan tetrasiklin
Sediaan Di Pasaran : Scantoma 375mg
2. Octreotide
Indikasi :diare akibat kemoterapi
Efek samping : jangka panjang: kolelithiasis, steatorrhea
Medicastore.com,
Sediaan Di Pasaran : Sandostatin amp, somastatin vial 3mg
2017
ZINC
Mekanisme Kerja
meningkatkan sistim kekebalan tubuh. Zinc juga dibutuhkan oleh berbagai organ
tubuh, seperti kulit dan mukosa saluran cerna. Semua yang berperan dalam
fungsi imun.
Amin, 2015
Amin, 2015
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
1. Terapi Penggantian cairan dan elektrolit (Oralit Garam)
Kontraindikasi : Oral jangan diberikan pasien dengan paralytic ileus. Pasien
dengan hipersensitivitas, depresi pernapasan yang parah.
Efek Samping : Gangguan keseimbangan elektrolit, Hipernatraemia.
2. Pengaturan Diet
Menghentikan Konsumsi Daily Product selama 24 jam, Diet regular tetap diberikan
pada anak, konsumsi makanan yang lembek dan mudah dicerna oleh tubuh pada
24 jam pertama.
Dipiro, 2015
KASUS SWAMEDIKASI DIARE
Farmakologi :Adsorben
Indikasi indikasi obat ini bagi pasien sebagai penyerap zat racun di
pencernaan
Dosis dan waktu pemakaian 2 tablet setiap kali BAB maksimal 12 tablet/hari
Dosis dan waktu pemakaian 3 jam pertama 300ml- 2,4L dilanjutkan 100ml- 400ml
sehabis BAB
Cara pemakaian Satu bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air
matang (200 cc)
1. Metil Selulosa
Indikasi
Konstipasi dengan mengembang dalam cairan usus,
membentuk gel emolien atau larutan kental yang
dapat melunakkan feses
Efek Samping dan Penanganan
Dapat menyebabkan kembung dan kram perut
karena penderita diharapkan banyak minum selama
mengonsumsi obat ini sehingga terapinya agak kurang
efektif.
Dosis : 4-6 g/hari
Pencahar Pembentuk Massa (Bulking Agent)
2. Ispaghula sekam
Indikasi : Konstipasi
Kontra Indikasi
Kesulitan dalam menelan, obstruksi usus dan atoni
kolon
Efek Samping dan Penanganan
Perut kembung, obstruksi saluran cerna,
hipersensitivitas
Dosis :
1 sachet dalam 1 gelas air 1-3 kali sehari sebelum
atau sesudah makan,anak diatas 6 tahun, setengah
dosis dewasa atau kurang
Saran
Sediaan ini harus mengembang bila kena air, maka
harus hati-hati waktu menelan dengan air tidak boleh
diberikan segera sebelum tidur
Pencahar Minyak Mineral (Lubricant Laxatives
1. Natrium Dokusat
Indikasi
Konstipasi (sediaan oral bekerja dalam 1-2 hr),
Kontra indikasi
Tidak boleh diberikan bersama parafin, sediaan rektal
tidak di indikasikan jika ada hemoroid dan fisura
Efek Samping dan Penanganan
Dapat menyebabkan kembung dan kram perut
karena penderita diharapkan banyak minum selama
mengonsumsi obat ini sehingga terapinya agak kurang
efektif.
Dosis
Oral konstipasi sampai dengan 500 mg sehari
dalam dosis terbagi
Pencahar Minyak Mineral
(Lubricant Laxatives)
2. Gliserol
Kontra indikasi
Tidak boleh diberikan bersama parafin, sediaan rektal
tidak di indikasikan jika ada hemoroid dan fisura
Efek Samping
Sediaan suppu Dapat menyebakan iritasi rectum
Dosis
Sediaan suppositoria dan enema
Untuk suppo : 3 gram
Pencahar Bahan Osmotik (Osmotic Laxatives)
Mekanisme Kerja Osmotic Laxatves
Mempercepat gerakan peristaltik usus dengan menarik air dan
jaringan tubuh ke dalam usus sehingga diperoleh tinja yang
lunak
1. Garam magnesium
Indikasi :
Magnesium Hidroksida : Konstipasi
Magnesium Sulfat : Pengosongan usus yg cepat sebelum prosedur
radiologi, endoskopi dan bedah
Kontra indikasi
Kondisi penyalit saluran cerna akut, penderita ganguan ginjal,
gangguan hati, usia lanjud dan pasien yang lemah
Efek Samping : Kolik
Dosis
Magnesium Hidroksida : Jika perlu 2-4 sbg 8% suspensi dalam air
Magnesium Sulfat : 5-10 gram dengan segelas air penuh sebelum
makan pagi atau pada saat perut kosong (bekerja dalam 2-4 jam)
Pencahar Bahan Osmotik (Osmotic Laxatives)
2. Lactulosa
Indikasi :
Konstipasi kronik yang bekerja dalam waktu 48 jam, enselopati hepatik
Kontra indikasi
Galaktosemia, obstruksi usus
Efek Samping : kembung, kram dan perut terasa tidak enak
Dosis
Konstipasi : mula-mula 10 gram 2x sehari, kemudian disesuainkan dengan
kebutuhan pasien. Anak-anak > 1thn 1,5 gram dlm 2,5 ml larutan, 1-5
thn 3 gram dlm 5 ml larutan, 5-10 thn 5 gram 2x sehari
Enselopati Hepatik : 20-30 g 3x sehari kemudian disesuaikan sampai
menbentuk feses yang lunak 2-3 kali sehari
Cara Penggunaan : dapat dilakukan dengan menaruh serbuk diatas lidah
dan dibasuh dengan air atau dicampur dengan makanan atau dapat pula
dengan dicampur air sebelum ditelan
Pencahar Perangsang (Stimulant
Laxatives
Mekanisme Kerja Stimulant Laxatives
surfaktan yang dapat menurunkan tegangan permukaan
sehingga meningkatkan motilitas usus
1. Garam magnesium
Indikasi :
Magnesium Hidroksida : Konstipasi
Magnesium Sulfat : Pengosongan usus yg cepat sebelum prosedur
radiologi, endoskopi dan bedah
Kontra indikasi
Kondisi penyalit saluran cerna akut, penderita ganguan ginjal,
gangguan hati, usia lanjud dan pasien yang lemah
Efek Samping : Kolik
Dosis
Magnesium Hidroksida : Jika perlu 2-4 sbg 8% suspensi dalam air
Magnesium Sulfat : 5-10 gram dengan segelas air penuh sebelum
makan pagi atau pada saat perut kosong (bekerja dalam 2-4 jam)
2. Bisakodil
Indikasi :
Pengobatan sembelit yang akut dan kronis, pengosongan
usus besar sebelum pemeriksaan radiologi abdomen atau
endokopi
Kontra indikasi
Ileus, obstruksi usus baru mengalami pembedahan
dibagian perut, spt usus buntu, radang usus akut,
Pencahar Perangsang dehidrasi yang parah dan pasien yang hipersensitif
(Stimulant Laxatives terhadap bisakodill atau komponen lain yang terkandung
didalamnya
Dosis
Tablet : Bisakodil 5 mg Dewasa 2-3 tab/ hari, anak 1
tab/ hari
Suppositoria : Dewasa 1x 1 suppo (10 mg), anak 6-10
thn 1x1 suppo (5 mg), pediatrik 1x1 (5 mg)
Waktu pemberian
Diminum 2 tablet sebelum tidur untuk defekasi
keeseokan paginya atau diminum setengah jam sebelum
makan pagi untuk menimbulkan efek defekasi kira-kira
5 jam kemudian
LAMA PENGGUNAAN OBAT PENCAHAR
Durasi penggunaan obat pencahar digunakan
berdasarkan tingkat keparahan konstipasi.
Jika konstipasi terjadi tiba-tiba dan dalam
waktu pendek, maka pencahar dapat dihentikan
ketika feses sudah lunak dan mudah dikeluarkan
Jika konstipasi disebabkan oleh obat atau
penyakit lain, maka disarankan hubungi dokter
KIE
Indikasi : konstipasi akut dan kronis yang bekerja dengan
cara merangsang otot-otot usus untuk mengeluarkan
feses
anus
bokong
Definisi Maag
(Sherwood, 2010)
Refluks gastroesofageal pada pasien GERD terjadi melalui 3 mekanisme : 1).
Patofisiologi
Refleks spontan pada saat relaksasi LES tidak adekuat, 2). Aliran retrograd
yang mendahului kembalinya tonus LES setelah menelan, 3). Meningkatnya
tekanan intra abdomen.
Kurangnya nafsu
makan
Pemeriksaan
Anamnesis Klinis
1. Endoskopi saluran cerna bagian
Adanya gejala klasik atas
(Makmun,2009).
GERD (heartburn dan 2. Pemantauan pH 24 jam
regurgitasi) 3. Manometri esofagus
4. Sintigrafi gastroesofageal
5. Tes Bernstein
6. Tes penghambat pompa proton
(tes supresi asam)
(Makmun,2009).
ALGORITME TATA LAKSANA GERD PADA
PELAYANAN KESEHATAN LINI PERTAMA
Gejala alarm
Umur > 40 th Tanpa gejala alarm
Terapi empirik
Tes PPI
Polysilane Dewasa, 3-4 kali sehari 1-2 diminum 1-2 jam Diare, konstipasi
sendok takar suspensi atau 1- setelah makan dan
2 tablet; Anak 6-12 tahun, menjelang tidur, tablet
3-4 kali sehari -1 sendok sebaiknya dikunyah
takar suspensi atau -1 terlebih dahulu.
tablet.
Gastrucid Tablet : 1-2 tablet dikunyah Dikonsumsi 1 jam Konstipasi, diare, muntah,
1 jam sesudah makan dan sebelum makan dan mual
Nama Obat Khasiat Kontraindikasi Lama
Penggunaan
Antasida Doen Obat sakit maag untuk mengurangi Disfungsi ginjal 3 hari
nyeri lambung yang disebabkan oleh berat,
kelebihan asam lambung dengan hipersensitif
gejala seperti mual dan perih
Rocer Dosis awal 20-160 mg Sebaiknya diminum sebelum Pada dosis besar dan
sekali sehari dengan makan penggunaan lama
ditelan utuh kemungkinan dapat
menstimulasi pertumbuhan
sel ECL (Entherocrho-
Malfin-Lacells)
Ulsafate Dewasa 4 kali sehari 2 Sewaktu lambung kosong; Diare, konstipasi, mual,
sendok ukur, bila disertai rasa nyeri hebat muntah, kemerahan pada
Obat Tradisional untuk
mengobati
penyakit lambung
Nama Obat Khasiat Kontraindikasi Lama
Penggunaan
Biji Memberikan perlindungan terhadap Hipersensitif 3 hari
ketumbar / efek agen penyebab ulcer
Coriandrum
Minyak
sativum wijen/ Mengurangi peroksidasi dan Hipersensitif 3 hari
Sesamum inflamasi pada lambung
indicum L.
Kunyit/ Penambah nafsu makan, peluruh Wanita hamil 3 hari
Curcuma empedu, obat luka dan gatal, anti dan anak-anak
domestica Val. radang, sesak nafas, antidiare, dan dibawah 2 tahun
merangsang keluarnya angin perut
Nama Obat Cara Pemakaian Waktu Pemakaian
Kunyit atau Cuci 5 ruas kunyit hingga bersih, Pada saat maag mulai
Curcuma kemudian potong menjadi beberapa menyerang.
domestica Val. bagian dan direbus beserta kayu
Nama Obat Khasiat Kontraindikasi Lama Penggunaan
Lidah buaya atau Kupas kulit lidah buaya dan bersihkan hingga Konsumsi secara teratur 1-3
Aloe vera lendirnya berkurang, rebus hingga matang. kali sehari
Sajikan dengan menambahkan madu untuk
mengurangi rasa pahitnya atau dapat juga
dijadikan jus dengan menambahkan madu.
Sediaan Obat Tradisional
untuk mengobati penyakit
lambung
Nama Obat Khasiat Kontraindikasi Lama
Penggunaan
Pencegahan
Asessment
Perlu diperhatikan apakah rasa sakit yang dialami oleh MG dapat ditangani dengan
swamedikasi atau perlu konsultasi dengan dokter.
Setelah melihat bahwa MG memenuhi kriteria yaitu :
-tidak hamil
-tidak mengalami rasa panas pada perut yang parah
-rasa sakit tidak dialami lebih dari 3 bulan
Analisis SOAP
Asessment
Setelah memenuhi kriteria untuk swamedikasi, maka dapat disarankan agar MG
mengkonsumsi obat golongan proton pump inhibitor karena rasa panas yang dirasakan
lebih dari 2 hari dalam seminggu.
Plan
Farmakologi :
Omeprazole 20 mg satu kali sehari
Non Farmakologi :
Obat diminum sebelum makan pada
Menghindari makanan pedas yang
pagi hari.
dapat memicu terjadinya rasa panas
Apabila 3 hari gejala tidak berkurang,
pada perut
maka disarankan agar berkonsultasi
dengan dokter
Daftar Pustaka
Amin. L.K, 2015, Tatalaksana Diare Akut. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Anonim, ISO Indonesia Vol. 49, Jakarta, PT. ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia).
Anonim, 2017, Scantoma 375mg Sandostatin amp somastatin vial 3mg. www.medicastore.com. [Diakses 11 Maret 2017]
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2004. Pengobatan Sendiri. Info POM. Vol. 5 (6).
DepKes RI. 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta :Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
Depkes RI, 2011, Buku Saku Lintas Diare, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Indonesia
Depkes RI, 2013, Daftar Obat Esensial Nasional, kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Indonesia
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., Posey L. M. 2009. Pharmacotherapy : A Patophysiologic
Approach, 7th edition. McGraw Hill, New York.
Dipiro, J.T, Talbert, R.L, Yee, G.C, Matzke G.R, Wells, B.G, Posey L.M. 2015. Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach 9 th
Edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Folden, S.L., Backer, J.H., Maynard, F.,Stevens, K., Gilbride, J.A., Pires, M., Jones, K., 2002, Practice Guildelines For The
Management of Constipation , Rehabilitation Nursing Foundation.
ISO. 2012. ISO Indonesia Informasi Spesialite Obat Volume 48. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.
Kelompok Studi GERD Indonesia. Konsensus nasional penatalaksanaan penyakit refluks gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux
Disease/GERD) di Indonesia 2004. Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia 2004.p.7-17.
Makmun D. Penyakit refluks gastroesofageal. Dalam: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi ke-5. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2009.hal.481-95
Mansukhani , Rupal Patel dan Mary Barna Bridgeman. 2013. Case Studies in Self Care: Gastrointestinal Problems. Tersedia
online di http://www.pharmacytimes.com/publications/issue/2013/july2013/case-studies-in-self-care-gastrointestinal-problems.
[ Diakses 7 Maret 2017].
Pramudianto A, Evaria, 2012, MIMS: Petunjuk Konsultasi Edisi 11, PT. Buana Ilmu Populer (BIP), Jakarta.
Sherwood, L. 2010. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th Ed. Canada: Yolanda Cossio.
Sukandar. E.Y, Andrajati. R, Sigit. J.I, Adnyana. I.K, Setiadi. A.A.P, dan Kusnandar, 2013, ISO Farmakoterapi : Buku 1,
IsfiPenerbitan, Jakarta,
THANKS YOU