Tumor Payudara
Tumor Payudara
PAYUDARA
BAHAN
PEMBELAJARAN
Anatomi Fisiologi
Definisi
Insidensi dan
Epidemiologi
Klasifikasi
Penatalaksanaan
ANATOMI
FISIOLOGI
Perubahan Seiring Pertambahan Usia
Payudara wanita mengalami 3 jenis perubahan yang dipengaruhi oleh
hormon :
Pertama : masa pubertas-menopause. Sejak pubertas, estrogen dan
progesteron menyebabkan berkembangnya duktus dan sinus.
Ketioga : masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara akan membesar
akibat proliferasi dari epitel duktus lobulus dan duktus alveolus, sehingga
tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon prolaktin memicu terjadinya
laktasi, dimana alveolus menghasilkan ASI dan disalurkan ke sinus kemudian
dikeluarkan melalui duktus ke puting susu
Pertambahan Usia
Usia lanjut ukuran cenderung berkurang karena trofi dan digantikan dengan
lemak, sering flaksid, menggantung, duktus yang mengelilingi puting susu
dapat lebih mudah diraba, bulu aksila berkurang.
DEFINISI
c. Perubahan kulit
- Bercak Sangat mencurigakan karsinoma
- Benjolan kelihatan Kista, karsinoma,
fibroadenoma besar
- Kulit jeruk Di atas benjolan : kanker (tanda khas)
- Kemerahan Infeksi (jika panas)
- Tukak Kanker lama (terutama pada orang tua)
Tanda atau Gejala
laktasi
Gambaran Klinik
a. Terdapat benjolan keras yang lebih melekat/terfiksir
b. Tarikan pada kulit di atas tumor
c. Ulserasi atau koreng
d. Peau deorange
e. Discharge dari puting susu
f. Asimetris payudara
g. Retraksi puting susu
h. Elevasi dari puting susu.
i. Pembesaran kelenjar getah bening ketiak.
j. Satelit tumor di kulit.
k. Eksim puting susu dan edema
Anamnesis
Keluhan utama : benjolan pada payudara.
Pada mulanya tidak merasa sakit, akan tetapi pada pertumbuhan
selanjutnya akan timbul keluhan sakit. Pertumbuhan cepat
tumor kemungkinan ganas
Batuk atau sesak nafas dapat terjadi pada keadaan dimana tumor
metastasis pada paru
Tumor ganas pada payudara disertai dengan rasa sakit di pinggang
perlu dipikirkan kemungkinan metastasis pada tulang vertebra
Nyeri adalah fisiologis kalau timbul sebelum
atau sesudah haid dan dirasakan pada kedua
payudara
Dapat dilihat :
- Penampakan kulit (warna, ketebalan,
pori-pori)
- Ukuran, kesimetrisan payudara
- Kontur payudara (massa, dimpling,
perdarahan)
- karakteristik puting (ukuran, bentuk,
arah, ruam, ulserasi, sekret)
Palpasi
Palpasi harus meliputi seluruh payudara (dari
parasternal kearah garis aksila ke belakang, dari
subklavikular ke arah paling distal) dan puting susu.
Palpasi dilakukan dengan memakai 3-4 telapak jari.
Palpasi lembut memutar dimulai dari bagian perifer
sampai daerah areola dan puting susu
Periksa :
- konsistensi jaringan
- nyeri tekan
- nodulus tentukan lokasi, ukuran, bentuk,
konsistensi, delimitasi/batas, mobilitas, nyeri tekan
Pencegahan
Pencegahan primer
Menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko , pola hidup
sehat.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk
terkena kanker payudara deteksi dini.
- Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk
assessement survey.
- Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk
dilakukan mammografi setiap tahun.
- Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai
usia 50 tahun.
- Pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Pencegahan tersier
pengobatan sesuai stadium
Pemeriksaan penunjang
1. Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau terpalpasi
atipikal menjadi gambar, dapat menemukan lesi mammae yang tanpa nodul namun terdapat
bercak mikrokalsifikasi, dapat digunakan untuk analisis diagnostik dan rujukan tindak lanjut.
Ketepatan diagnostik sekitar 80%.
2. USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat membedakan dengan
sangat baik tumor kistik atau padat, tapi juga dapat mengetahui pasokan darahnya serta kondisi
jaringan sekitarnya, menjadi dasar diagnosis yang sangat baik.
3. MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal, MRI mammae dengan
kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam diagnosis karsinoma mammae stadium
dini.
4. Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi, tapi umumnya dengan biopsi eksisi. Di RS yang
menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku saat operasi. Bila tak ada perlengkapan
itu, untuk karsinoma mammae yang dapat dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor, untuk
menghindari penyebaran iatrogenik tumor.1
Terapi
1. Pembedahan
Bedah kuratif yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal dan bedah
konservatif merupakan eksisi tumor luas. Terapi kuratif dilakukan jika tumor
terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke dinding dada dan kulit mamma
atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur sekitarnya.
2. Radioterapi
Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif
dengan mempertahankan mamma, dan sebagai terapi tambahan.
3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran
sisitemik dan sebagai terapi adjuvan. Kemoterapi adjuvan diberikan kepada pasien
yang pada pemeriksaan histopatologik pascabedah mastektomi ditemukan
metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.
4. Terapi Hormonal
Diberikan bila penyakit menjadi sistemik akibat metastasis jauh. Biasanya
diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih lama dan
efek sampingnya kurang.
Terima kasih...