Anda di halaman 1dari 30

TUMOR

PAYUDARA
BAHAN
PEMBELAJARAN
Anatomi Fisiologi
Definisi
Insidensi dan
Epidemiologi
Klasifikasi
Penatalaksanaan
ANATOMI
FISIOLOGI
Perubahan Seiring Pertambahan Usia
Payudara wanita mengalami 3 jenis perubahan yang dipengaruhi oleh
hormon :
Pertama : masa pubertas-menopause. Sejak pubertas, estrogen dan
progesteron menyebabkan berkembangnya duktus dan sinus.

Kedua : haid. Beberapa hari sebelum haid, payudara akan mengalami


pembesaran maksimal, tegang, dan nyeri.

Ketioga : masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara akan membesar
akibat proliferasi dari epitel duktus lobulus dan duktus alveolus, sehingga
tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon prolaktin memicu terjadinya
laktasi, dimana alveolus menghasilkan ASI dan disalurkan ke sinus kemudian
dikeluarkan melalui duktus ke puting susu
Pertambahan Usia
Usia lanjut ukuran cenderung berkurang karena trofi dan digantikan dengan
lemak, sering flaksid, menggantung, duktus yang mengelilingi puting susu
dapat lebih mudah diraba, bulu aksila berkurang.
DEFINISI

Tumor payudara adalah benjolan tidak normal


akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus
menerus (Kumar dkk, 2007). Dalam klinik, istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan
diartikan sebagai pembengkakan, yang dapat
disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh
radang, atau perdarahan
Insidensi dan Epidemiologi

Karsinoma payudara pada wanita menduduki menduduki


tempat nomor dua setelah karsinoma serviks uterus

Di Amerika Serikat, karsinoma payudara merupakan 28 %


kanker pada wanita kulit putih, dan 25 % pada wanita kulit
hitam

Kurva insidensi-usia bergerak naik terus sejak usia 30 tahun.


Kanker ini jarang sekali ditemukan pada wanita usia di bawah
20 tahun

Angka tertinggi terdapat pada usia 45-66 tahun. Insidensi


karsinoma mamma pada lelaki hanya 1 % dari kejadian pada
perempuan
ETIOLOGI

Penyebab tumor payudara tampaknya


multifaktorial, tetapi faktor penting yang
memulai hiperplasia adalah
hiperestrinisme

Juga faktor genetika dan hormonal


FAKTOR RISIKO
Demografi Usia lanjut
Penduduk di negara maju
Status ekonomi menengah ke atas
Genetik dan familial Mutasi genetik BRCA 1, BRCA 2
Riwayat tumor/kanker payudara pada keluarga <40 tahun
Riwayat menderita tumor/kanker payudara pada salah satu
sisi
Riwayat kanker ovarium
Reproduksi dan hormonal Usia menarche <10 tahun
Usia menopause >55 tahun
Usia kehamilan pertama >35 tahun
Penggunaan hormon eksogen
Menyusui <27 minggu seumur hidup
Gaya hidup Asupan lemak jenuh
Konsumsi alkohol berlebih
Merokok
BB (IMT <35 premenopause, IMT > 35 pascamenopause
Lingkungan Riwayat terpapar radiasi pengion >10 tahun
Pajanan DDT, cadmium
KLASIFIKASI
1. Penyakit Bawaan
2. Penyakit Peradangan (Mastitis)
3. Penumbuhan jinak :
Fibroadenoma
Kelainan fibrokistik
Kistosarkoma filloides
Nekrosis lemak
Papiloma intraductus, terdiri dari :
Ekstasia ductus mamma/
mastitis sel plasma
Mioblastoma sel granuler
4. Penumbuhan ganas :
Adenocarsinoma
Sarcoma
Klasifikasi penyebaran TNM

Tx Tumor primer tidak dapat ditentukan


Tis Karsinoma in situ dan penyakit paget pada
papila tanpa teraba tumor
To Tidak ada bukti adanya tumor primer
T1 Tumor < 2 cm
T2 Tumor 2 5 cm
T3 Tumor > 5 cm
T4 Tumor dengan penyebaran langsung ke dinding thoraks
atau ke kulit dengan tanda udem, tukak, atau peau dorange
Klasifikasi penyebaran TNM

Nx Kelenjar regional tidak dapat ditentukan


No Tidak teraba kelenjar aksila
N1 Teraba kelenjar aksila homolateral
yang tidak melekat
N2 Teraba kelenjar aksila homolateral yang melekat
satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya
N3 Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral

Mx Tidak dapat ditentukan metastasis jauh


Mo Tidak ada metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh termasuk
ke kelenjar supraklavikuler

Prognosis dan tingkat penyebaran
tumor
(sjamsuhidajat,R., dan De Jong,W., 2005 )

Penemuan dini, diagnosis dini, terapi dini dan tepat


meningkatkan prognosis
Gambaran Klinis dan Diagnosis

Benjolan di payudara biasanya mendorong penderita


untuk ke dokter. Benjolan ganas yang kecil sukar
dibedakan dengan benjolan tumor jinak, tetapi kadang
dapat diraba benjolan yang melekat pada jaringan
sekitarnya

Bila tumor telah besar, perlekatan lebih jelas.


Konsistensi kelainan ganas biasanya keras. Pengeluaran
cairan dari puting biasanya mengarah ke papiloma atau
karsinoma intraduktal, sedangkan nyeri lebih mengarah
ke kelainan fibrokistik
Tanda atau Gejala
a. Nyeri
- Berubah dengan daur menstruasi Penyebab fisiologi seperti pada
pramenstruasi atau penyakit fibrokistik
- Tidak tergantung daur menstruasi Tumor jinak, tumor ganas atau
infeksi.
b. Benjolan di payudara
- Keras permukaan licin fibroadenoma atau kista
- Permukaan keras, berbenjol atau melekat kanker atau inflamasi non-
infektif
- Kenyal Kelainan fibrokistik
- Lunak Lipoma
Tanda atau Gejala

c. Perubahan kulit
- Bercak Sangat mencurigakan karsinoma
- Benjolan kelihatan Kista, karsinoma,
fibroadenoma besar
- Kulit jeruk Di atas benjolan : kanker (tanda khas)
- Kemerahan Infeksi (jika panas)
- Tukak Kanker lama (terutama pada orang tua)
Tanda atau Gejala

d. Kelainan puting atau aerola - Jernih Normal

- Retraksi Fibrosis karena kanker - Hijau Perimenopause

- Infeksi (fibrosis terjadi pelebaran Pelebaran duktus

duktus) kelainan fibrolitik

- Eksema Unilateral : penyakit f. Hemoragik Karsinoma

paget (tanda khas Ca) Papiloma

e. Keadaan cairan Intraduktus

- Seperti susu kehamilan atau

laktasi
Gambaran Klinik
a. Terdapat benjolan keras yang lebih melekat/terfiksir
b. Tarikan pada kulit di atas tumor
c. Ulserasi atau koreng
d. Peau deorange
e. Discharge dari puting susu
f. Asimetris payudara
g. Retraksi puting susu
h. Elevasi dari puting susu.
i. Pembesaran kelenjar getah bening ketiak.
j. Satelit tumor di kulit.
k. Eksim puting susu dan edema
Anamnesis
Keluhan utama : benjolan pada payudara.
Pada mulanya tidak merasa sakit, akan tetapi pada pertumbuhan
selanjutnya akan timbul keluhan sakit. Pertumbuhan cepat
tumor kemungkinan ganas
Batuk atau sesak nafas dapat terjadi pada keadaan dimana tumor
metastasis pada paru
Tumor ganas pada payudara disertai dengan rasa sakit di pinggang
perlu dipikirkan kemungkinan metastasis pada tulang vertebra
Nyeri adalah fisiologis kalau timbul sebelum
atau sesudah haid dan dirasakan pada kedua
payudara

Tumor-tumor jinak, hampir tidak menimbulkan


nyeri

Bahkan kanker payudara dalam tahap


permulaanpun tidak menimbulkan rasa nyeri.
Nyeri baru terasa kalau infiltrasi ke sekitar
sudah mulai
Pemeriksaan
Fisik
Gentle, tidak boleh kasar dan keras.
Lesi ganas tidak boleh berulang-ulang diperiksa
Sebaiknya dilakukan antara 7-10 hari sesudah hari pertama
haid.
Pemeriksaan :
- Posisi Duduk periksa saat : kedua tangan pasien
disamping tubuh, lalu kedua tangan diangkat lurus ke atas,
bertolak pinggang, dan badan menunduk/mencondongkan
tubuh ke depan inspeksi
- Posisi Berbaring punggung di belakang payudara diganjal
dengan bantal palpasi
- KgB dilakukan dalam posisi duduk di depan pasien, kedua
tangan di samping.
INSPEKSI

Dapat dilihat :
- Penampakan kulit (warna, ketebalan,
pori-pori)
- Ukuran, kesimetrisan payudara
- Kontur payudara (massa, dimpling,
perdarahan)
- karakteristik puting (ukuran, bentuk,
arah, ruam, ulserasi, sekret)
Palpasi
Palpasi harus meliputi seluruh payudara (dari
parasternal kearah garis aksila ke belakang, dari
subklavikular ke arah paling distal) dan puting susu.
Palpasi dilakukan dengan memakai 3-4 telapak jari.
Palpasi lembut memutar dimulai dari bagian perifer
sampai daerah areola dan puting susu
Periksa :
- konsistensi jaringan
- nyeri tekan
- nodulus tentukan lokasi, ukuran, bentuk,
konsistensi, delimitasi/batas, mobilitas, nyeri tekan
Pencegahan
Pencegahan primer
Menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko , pola hidup
sehat.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk
terkena kanker payudara deteksi dini.
- Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk
assessement survey.
- Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk
dilakukan mammografi setiap tahun.
- Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai
usia 50 tahun.
- Pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Pencegahan tersier
pengobatan sesuai stadium
Pemeriksaan penunjang
1. Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau terpalpasi
atipikal menjadi gambar, dapat menemukan lesi mammae yang tanpa nodul namun terdapat
bercak mikrokalsifikasi, dapat digunakan untuk analisis diagnostik dan rujukan tindak lanjut.
Ketepatan diagnostik sekitar 80%.
2. USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat membedakan dengan
sangat baik tumor kistik atau padat, tapi juga dapat mengetahui pasokan darahnya serta kondisi
jaringan sekitarnya, menjadi dasar diagnosis yang sangat baik.
3. MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal, MRI mammae dengan
kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam diagnosis karsinoma mammae stadium
dini.
4. Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi, tapi umumnya dengan biopsi eksisi. Di RS yang
menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku saat operasi. Bila tak ada perlengkapan
itu, untuk karsinoma mammae yang dapat dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor, untuk
menghindari penyebaran iatrogenik tumor.1
Terapi
1. Pembedahan
Bedah kuratif yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal dan bedah
konservatif merupakan eksisi tumor luas. Terapi kuratif dilakukan jika tumor
terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke dinding dada dan kulit mamma
atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur sekitarnya.
2. Radioterapi
Radioterapi untuk kanker payudara biasanya digunakan sebagai terapi kuratif
dengan mempertahankan mamma, dan sebagai terapi tambahan.
3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran
sisitemik dan sebagai terapi adjuvan. Kemoterapi adjuvan diberikan kepada pasien
yang pada pemeriksaan histopatologik pascabedah mastektomi ditemukan
metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.
4. Terapi Hormonal
Diberikan bila penyakit menjadi sistemik akibat metastasis jauh. Biasanya
diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi karena efek terapinya lebih lama dan
efek sampingnya kurang.

Terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai