Anda di halaman 1dari 47

EDEMA PARU

Edema paru adalah adanya cairan di interstisial dan


air space paru
Dibagi:
1. Edema paru karena penyakit di luar jantung (non
kardiogenik)
- bisa karena obat/racun, gas, trauma kepala,
uremia, sepsis, infeksi paru
2. Edema paru karena penyebab utama dari jantung
(kardiogenik)
- komplikasi dari gagal jantung kongestif
Dibedakan dengan pulmonary wedge pressure, pada
gangguan jantung tekanan atrial kiri meningkat
Gejala klinis
penderita tiba-tiba sesak, dada terasa tertekan,
sianosis
Pemeriksaan fisik: terdapat ronki pada bagian basal
atau menyeluruh

Radiologi
Gambaran berkabut atau kesuraman merata dari
sentral meluas tersebar
Terlihat pada kedua tipe edema paru
Pada edema paru non kardiogenik, gambaran
radiologi kadang-kadang tampak normal
Edema paru
Penatalaksanaan
Edema paru kardiogenik
- Morfin
- Oksigen 100% dgn tekana positip
- Diuretik
- Digitalis
- Posisi penderita
- Terapi gagal jantung kiri dgn memperhatikan faktor
dasar penyebab
Penatalaksanaan

Edema paru non kardiogenik


- Memperbaiki ventilasi
- Pertahankan sirkulasi, memperbaiki dehidrasi atau
overhidrasi
- Terapi spesifik untuk penyebab edema paru
Efusi pleura
Definisi : akumulasi cairan di dalam rongga pleura

Gejala klinis
- Nyeri dada, terutama akhir inspirasi
- Sesak napas ringan berat
- Batuk, biasanya kering

pemeriksaan fisik
- toraks tampak asimetris, sisi yang sakit pergerakan
tertinggal
- Fremitus suara dan suara napas melemah
Efusi pleura kiri
radiologi
- bila cairan < 100 cc tidak tampak jelas, hanya tampak
penumpulan sinus kostofrenikus
- Foto toraks lateral pada sisi yg sakit memastikan
- Foto lateral dekubitus
Penatalaksanaan
Pengobatan penyakit dasar dan pengosongan cairan
(pungsi/ torasintesis)
indikasi torasintesis
- menghilangkan sesak napas karena akumulasi cairan
- bila terapi pada penyakit dasar tidak efektif/ gagal
- bila terjadi reakumulasi cairan
Definisi

Tindakan memasukkan jarum atau kateter


ke rongga pleura & mengambil (aspirasi)
cairan pleura
TUJUAN

Diagnostik
Membuktikan ada tidaknya cairan atau udara
di rongga pleura
Mengambil bahan pemeriksaan
mikroorganisme dan sitologi
TERAPEUTIK

Mengeluarkan cairan/udara untuk


mengatasi keluhan
Tindakan awal (punksi percobaan) sebelum
pemasangan WSD
INDIKASI

Efusi pleura
Pneumothoraks
Hidropneumothoraks
KONTRA INDIKASI

Absolut : Tidak ada


Relatif
Keadaan umum buruk, kecuali punksi pleura
dengan tujuan terapeutik
|Infeksi kulit yang luas di daerah punksi
PERSIAPAN TINDAKAN
Bahan dan alat Pasien
Stetoskop Foto toraks PA / lateral terbaru
Sarung tangan kecil
Semprit dan jarum sekali pakai 5 cc Ruangan
dan 10 cc
Sebaiknya tindakan dilakukan di
Kateter vena no. 14 atau 16 ruang tindakan
Set tranfusi
Lidocain 2 %
Botol steril isi dengan cairan
aquades & betadine (4 : 1) 100 cc
Alkohol 70 %
Betadine
Kasa Steril
Botol kecil (uji Rivalta)
PROSEDUR TINDAKAN
Pasien dipersiapkan posisi duduk/setengah duduk, sisi
yang sakit menghadap dokter yang akan melakukan
punksi
Siapkan alat (yang mudah dijangkau dokter)
Beri tanda (dengan spidol) yang akan di punksi
Punksi dilakukan pada sela iga VII atau VIII pada garis
aksila posterior
Desinfeksi daerah yang telah diberi tanda dengan
betadin & alkohol
Anestesi daerah yang telah ditandai (dimulai dari
subkutis lalu tegak lurus ke arah pleura dilakukan
tepat didaerah sela iga), keluarkan lidocain perlahan
hingga terasa jarum menembus pleura, pastikan tidak
ada perdarahan
Jarum telah menembus pleura :
Cairan / udara mudah ditarik
Ditempat yang sama masukkan kateter
vena no. 14 sampai menembus pleura
Piston jarum ditarik lalu disambung dengan
set infus
Apabila jumlah cairan untuk diagnostik sudah cukup :

Tarik jarum dengan cepat dengan arah tegak lurus


Saat ekspirasi dan bekas luka tusukan segera
ditutup dengan kasa betadin
Jika bertujuan terapeutik maka pada lokasi yang
sama dapat segera dilakukan pengeluaran cairan /
udara dengan memasang WSD mini / WSD besar
Pengeluaran Cairan
Setiap kali tidak melebihi 1000 cc
Pengeluaran dapat dilakukan secara serial
Lakukan uji Rivalta
Teteskan sedikit cairan pleura ke cairan
Rivalta
Bila terbentuk cincin berkabut artinya uji
Rivalta (+)
PENYULIT
Perdarahan
Terjadi bila jarum / kateter vena melukai arteri
atau vena interkostalis
Nyeri
Terjadi jika jarum melukai nervus interkostalis
Hidropneumothoraks / pneumothoraks
Terjadi bila udara masuk melalui jarum atau
kateter pada waktu punksi
Pleural shock / edema paru
Terjadi bila pengosongan rongga pleura dilakukan
sangat cepat
Emfisema subkutis
Sering terjadi pada pasien dengan elastisiti kulit
yang longgar terutama pada orang tua
Empiema
Terjadi bila tindakan dilakukan tanpa
mengindahkan prinsip steriliti
INTERPRESTASI

Makroskopis cairan
Santokrom
Serosantokrom
Serohemoragis
Hemoragis
Pus
PNEUMOTORAKS
PNEUMOTORAKS:UDARA BEBAS DALAM
RONGGA PLEURA
JENIS:
Terbuka
Tertutup
VENTIL
Artifisial
Traumatik
Spontan
PENDESAKAN TERHADAP ORGAN
SEKITAR
Udara

Ruptur / kebocoran
dinding alveol

Intertisial paru

Septa lobuler
Perifer Sentral

Bleb Pneumomediastinum

Distensi

Pecah

Pneumotoraks
Patofisiologi

Patofisiologi Patofisiologi
Pneumotoraks Spontan Primer (PSP)

Insiden
AS 8.600/tahun
: 6 7 /100.000/th : 1 2/100.000/th

Profile penderita

Tinggi
Astenik
Perokok / bekas perokok
Kanan (55%) > kiri (45%)
Bilateral 2%
Pneumotoraks Spontan Primer (PSP)

Klinis
Tanpa keluhan, dapat pada istirahat keluhan
memberat pada exercise dispnea & atau nyeri
dada pada sisi yang sakit
Pneumotoraks Spontan Primer (PSP)
Diagnosis
Ax: sesak napas
nyeri dada
tanpa penyakit paru sebelumnya
mendadak
tidak aktifitas
PF: tertinggal pada pergerakan napas
fremitus melemah
hipersonor
suara napas melemah/jauh
Ro : paru kolaps
pleural line
daerah avascular
Pneumotoraks Spontan Sekunder (PSS)

Insiden
~ PSP RSP: 4-5x >:
3x >
Etiologi
PPOK, TB paru, abses paru, kanker paru, tumor
metastasis di pleura, fibrosis paru, sarkoidosis, AIDS
+ PCP
Pneumotoraks Spontan Sekunder (PSS)

Diagnosis
Riwayat penyakit paru
~ PSP

Ro
Pada PPOK sulit melihat pleural line
Gambar hiperlusen sulit dibedakan dengan
avascular

CT scan toraks
Pneumotoraks

Penatalaksanaan
Tujuan
Evakuasi udara di rongga pleura
cegah kekambuhan

Cara
Non operatif
Operatif
Pneumotoraks

Non operatif
Observasi
Aspirasi
Water sealed drainage (WSD)
Pleurodesis
Non operatif
Observasi
Tanpa keluhan
< 15%
Ro ulang beberapa hari
Hati-hati pneumotoraks tension mati
mendadak
Kematian 5%
Non operatif
Aspirasi
Venocath 14
Three way
Infus set / blood set
Spuit 50 ml

Keberhasilan PSP 65%


PSS 35%
Non operatif

Water sealed drainage (WSD)


PSP > 15% atau dengan keluhan
Pneumotoraks ventil + peny. paru
kontralateral
PSS
Non operatif
Pleurodesis peradangan pada pleura
Indikasi : PSP pertama (kontroversi)
PSP berulang
PSS

Syarat: paru telah mengembang


Sklerosan aman, mudah, murah, penggunaan luas

Tetrasiklin
Doksisiklin WSD
Minoksidin Torakoskopi
Talk Torakotomi
Adriamisin
Bleomisin
Pneumotoraks
Operatif
Torakoskopi medik
Negara maju
Sebagian besar PSP
Selektif PSS
RS Persahabatan
PSP & PSS berulang Pleurodesis
Pneumotoraks
Operatif
Open torakotomi
Tindakan non operatif gagal
Komplikasi (hemotoraks)
Penebalan pleura
Fistula bronkopleural
GAGAL NAPAS
Kriteria gagal napas akut
1. Terdapat dyspnea/ sesak napas akut
2. Pa O2 < 50 mmHg pada saat bernapas dalam udara
ruangan
3. Pa CO2 > 50 mmHg
4. pH darah sesuai asidosis
5. Terdapat perubahan status mental disertai 1 atau
lebih kriteria di atas
Mekanisme hipoksemia
1. Gangguan ventilasi-perfusi
2. Hipoventilasi alveolar
3. Shunt/pirau
4. Gangguan difusi
5. Penurunan tekanan oksigen inspirasi
Kategori gagal napas
Gagal napas hipoksemik/ tipe 1
- PaO2 turun, PaCO2 normal atau turun
- ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, pirau
intrapulmoner, gangguan difusi
Gagal napas hipoksemik-hiperkapnik/ tipe 2
- PaO2 turun, PaCO2 naik
- ketidakseimbangan ventilasi perfusi, hipoventilasi
alveolar
Penatalaksanaan
1. Oksigenasi dosis dihitung dari hasil AGDA
2. Bantuan ventilasi butuh ventilator mekanik
3. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa
4. Penanganan komplikasi gagal napas akut
5. Penanganan penyebab yang mendasari

Anda mungkin juga menyukai