Opistotonus :
Badai otonomik :
Kejang : Hipertensi
mendadak Takikardi/aritmia
tinju menggenggam Keringat >>
lengan fleksi dan aduksi Vasokonstriksi
kaki hiperekstensi kulit
Anamnesis
Hub : < pendek masa inkubasi dan onset >berat sakitnya, prog
Status konvulsivus
Patah tulang & kompresi tulang belakang
SIRS + bukti infeksi Sepsis ( tidak selalu kultur positif )
Pe katekolamin, dehidrasi & sepsis
aliran darah ke ginjal, LFG , ggn fs tubulus renal
Diagnosis Banding :
DD/ hanya pd kasus samar !!!
Infeksi intrakranial trismus (-), risus sardonikus(+),
kesadaran
Tetani hipokalsemia spasme karpopedal dan sadar
Keracunan striknin kejang tonik & umum, paralisis (+),
trismus(+)
Proses lokal : abses gigi, abses tonsilar, parafaring dan
retrofaring, mastoiditis serta OMSK.
1. Pancuronium :
jangka lama
Kelemahan : hambat re-uptake katekolamin instabilitas autonom
2. Vecuronium (Norcuron) :
tidak mempunyai efek samping terhadap kardiovaskuler
Masa kerjanya singkat : sec. kontinyu, dosis awal 0,05-0,50 mg/kgBB
Lanjt.
- antikonvulsan : diazepam 0,3-0,5
mg/kgBB/x diberikan dari 3-4 x/hr
dosis /hari 180-200 mg
- sedatif :- phenobarbital 3-5 mg/kg/hr
- klorpromazin 3-4mg/kgBB/hr
b. Manajemen disfungsi autonomik
Sedatif sbgi terapi awal
Benzodiazepin cara: pe akt simpatis & release histamin.
Klorpromazin sedatif & antikonvulsan
Sbg: antikolinergik antagonis -adrenergik stabilitas
kardiovaskuler
Morphin stabilitas kardiovaskular+analgesik
Propanolol/ penghambat -adrenergik 1 mg/kgBB/hr
(dlm 4 dos)
Mengatasi hipertensi & takikardi
Sering trj : hipotensi dlm, edem paru berat & mati
mendadak !!
Clonidin/ Agonis -adrenergik me akt simpatik
Magnesium sulfat Cegah release katekolamin saraf &
kel adrenal
4. Mengatasi Komplikasi