Anda di halaman 1dari 29

Luka Bakar

dr. Radius Kusuma


Skenario
Laki-laki 40 tahun, baru saja dibawa
keluar dari rumah yang terbakar
oleh petugas pemadam kebakaran.
Ia ditemukan tak sadarkan diri dan
terkurung di dalam ruangan penuh
asap. Ia tampak gelisah, tak sadar
penuh, terbatuk-batuk dan
mengeluarkan dahak kehitaman.
Tampak luka bakar luas meliputi
kepala dan tubuh bagian atas.
Luka Bakar
Penyebab utama morbiditas dan mortalitas
Penerapan prinsip dasar menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
Prinsip dasar:
Curiga masalah airway
Identifikasi dan penanganan cedera mekanis
Resusitasi cairan
Kontrol suhu
Sekilas patofisiologi
Luka bakar ekstravasasi plasma ke luka edema, bullae
hipovolemia
Jaringan terbakar mediator inflamasi lokal & sistemik, hormon
stress hiperpermeabilitas vaskular, retensi natrium, vasokonstriksi
gangguan paru, jantung dan mikrosirkulasi
Komplikasi:
Gagal ginjal akut
Disfungsi organ akibat iskemia
Kolaps kardiovaskular
Asidosis metabolik
Apa prioritas utama saya?
AIRWAY
STOP BURNING PROCESS
INTRAVENOUS ACCESS
AIRWAY
Luka bakar edema masif risiko obstruksi saluran napas atas
Tanda awal mungkin tidak jelas
Faktor risiko:
Luas dan kedalaman luka bakar
Luka bakar pada wajah dan kepala
Trauma inhalasi
Luka bakar pada sisi dalam mulut
Anak-anak saluran napas lebih kecil
Tanda trauma inhalasi
Luka bakar leher dan/atau
wajah
Alis atau bulu hidung
terbakar
Arang sputum / deposit
karbon di mulut/hidung
Eritema orofaring
Serak
Riwayat terkurung
Luka ledakan mengenai
kepala dan badan
Kadar
karboksihemoglobin >
10%
STOP BURNING PROCESS
Lepaskan pakaian dan perhiasan korban
Bahan fabrik proses eksotermik terus berlangsung
Bubuk kimia kering sikat, kemudian bilas dengan air yang banyak
Tuang air bersih >8 derajat Celsius mengurangi nyeri,
menghentikan proses bakar
Tutup dengan kain bersih/kasa basah mengurangi nyeri dan
mencegah kontaminasi
Selimuti korban untuk cegah hipotermia
INTRAVENOUS ACCESS
Indikasi: luka bakar > 20% BSA
Setelah AIRWAY dan IMMEDIATE LIFE-THREATENING INJURY sudah
teridentifikasi dan ditangani
Kaliber besar (min. 16 G), 2 line
Di kulit yang sehat; jika terpaksa, di daerah yang terbakar
Truncus superior >> truncus inferior (risiko flebitis)
Cairan RL (sebaiknya hangat) 500 cc/jam
6 14 thn: 250 cc/jam
< 6 thn: 125 cc/jam
Pengkajian pasien luka bakar
Anamnesis, estimasi BSA, derajat luka bakar
Anamnesis:
Riwayat kejadian: ledakan? (fraktur, SSP)
Lokasi: ruang tertutup? (anoxic brain injury, trauma inhalasi)
Riwayat penyakit dahulu (DM? HT? penyakit ginjal? Alergi?)
Status imunisasi tetanus
Estimasi BSA
Body surface area
Rule of NINES
TELAPAK TANGAN
= 1% BSA
Pediatrik luas
kepala 2x lipat
dewasa
Derajat Luka Bakar
Derajat 1
Sunburn
Eritema, nyeri, tidak ada lepuh/blister/bulla
Epidermis masih intak
TIDAK TERGOLONG DALAM PERHITUNGAN BSA
Derajat 2 / ketebalan parsial
Derajat 3 / ketebalan total
Derajat 2 / Ketebalan parsial
Merah, sangat
nyeri, lepuh (+)
Derajat 3 / Ketebalan total
Gelap, tampak
kasar, bisa putih
Tidak nyeri
Primary Survey
Airway
Trauma inhalasi mungkin belum manifest s/d 24 jam pertama
Surgical airway jika intubasi gagal / sulit
Breathing
Hipoksia: ventilasi inadekuat pada luka bakar toraks sirkumferensial
eskarotomi ; trauma toraks yang tidak terkait luka bakar
Keracunan CO beri suplementasi O2, high flow, NRM
Circulation
Parkland formula
Parkland formula
Berikan cairan RL sebanyak 2-4 ml/kg/BSA dalam 24 jam
50% dalam 8 jam
50% sisanya dalam 16 jam
Contoh: berat 100 kg, luka bakar 80%
2 x 100 kg x 80% BSA = 16.000 ml
SAMPAI
4 x 100 kg x 80% BSA = 32.000 ml
16.000 ml 8.000 ml dalam 8 jam pertama, 8.000 ml pada jam ke-9 sampai
jam ke-24
Resusitasi cairan
Parkland formula sebagai gambaran kasar total kebutuhan cairan
Perhatikan fluid rate sesuai respons fisiologis pasien
TARGET:
Urin output 0.5 1 ml/kg/jam (dewasa) atau 1 1.5 ml/kg/jam (anak)
HR < 140 x/menit
TD normal
Perhitungan waktu 8 jam/16 jam sejak cairan dimasukkan, bukan
dari waktu korban terbakar
Hati-hati aritmia akibat hipoksia, gangguan elektrolit, asam-basa
Cek EKG, AGD, elektrolit
Secondary Survey
Pemeriksaan fisik
Dokumentasi
Pemeriksaan darah awal
Roentgen
Sirkulasi perifer pada luka bakar sirkumferensial
NGT (>20% BSA)
Analgesia narkotik & sedative
Perawatan luka & debridemen
Imunisasi Tetanus
Luka bakar sirkumferensial
Dapat timbul sindrom
kompartemen (paresthesia, pain,
paralysis, pallor, pulselessness)
temuan akhir!
> 30 mmHg escharotomy /
fasciotomy (biasanya tidak
diperlukan dalam 6 jam
pascatrauma)
Luka bakar dada dan abdomen
gangguan ventilasi
Escharotomy
Pembedahan pada luka bakar derajat 3 berbentuk sirkumferensial
Jaringan keras-kasar akibat luka bakar derajat 3 = eschar
DO NOT
Break the blisters
Apply cold water to extensive burns (>10% BSA)
NO indication for prophylactic antibiotics in early post-burn
AB only for treatment of infection
Fluid over-rescucitate
Eye injury (elevated orbital pressures)
Pulmonary edema
Graft failure
Need of fasciotomy
Trauma Kimia
Asam, basa, petroleum
Basa penetrasi lebih dalam
lebih berbahaya
Singkirkan segera agen penyebab
Bubuk sikat, lalu irigasi
Irigasi sebanyak-banyaknya selama 20
30 menit (lebih lama u/ trauma basa)
JANGAN dinetralisasi reaksi
eksotermik
Derajat luka dipengaruhi oleh:
Durasi kontak
Konsentrasi zat
Jumlah zat
Prinsip penanganan = luka bakar
Trauma listrik
Tubuh dapat menjadi konduktor listrik
Trauma terjadi akibat panas yang terbentuk oleh
aliran listrik
Kerusakan jaringan sisi dalam >> kerusakan
jaringan kulit
Hati-hati sindrom kompartemen fasciotomy
Aliran listrik melintasi pembuluh darah
dan saraf trombosis dan cedera saraf
Waspada aritmia monitor EKG selama 2-3 jam,
stop jika (-)
Kontraksi otot cedera musculoskeletal,
rhabdomyolisis (jika masif bisa berakibat ke
GGA), Tx/ cairan ekstra s/d UO 2 kg/jam
Cari luka masuk dan keluar
Kriteria Rujukan ke Burn Center
Luka bakar derajat 2 atau 3 >10%
LBD 2 / LBD 3 pada wajah, mata, telinga, tangan, kaki,
genitalia dan perineum, serta kulit yang meliputi sendi
besar
LBD 3 Burn center Jakarta (based on
Trauma listrik signifikan, mis. Tersambar petir Google):
Trauma kimia signifikan 1. RS Cipto Mangunkusumo
2. RS Pusat Pertamina
Trauma inhalasi 3. RS Rujukan?
Kondisi premorbid
Trauma lain selain terbakar, yang berisiko memengaruhi
morbiditas atau mortalitas
Anak-anak, jika faskes tidak mempunyai SDM memadai
Mereka yang memerlukan dukungan social, mis. Child
abuse/neglect
Sebelum merujuk
Identitas pasien: waktu, tanggal, penyebab dan luas luka bakar, tinggi
dan berat badan, TTV, status neurologis, data laboratorium, riwayat
penyakit, alergi
2 IV line, cairan RL
Foley Catheter
NGT, NPO
Suhu rektal 38-39 derajat Celsius
Patient must be kept WARM and DRY

Anda mungkin juga menyukai