REFERAT
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK
Pembimbing: Dr. Pramsuinto Adhy, Sp. THT-KL
Oleh: Putri Intan Nurrahma 2012730147
ANATOMI
TELINGA
TENGAH
Batas
Luar Membran timpani
Depan Tuba eustachius
Bawah Vena jugularis
Belakang Aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis
Atas Tegmen timpani (meningen)
Dalam Kanalis semi sirkularis horizontal, kanalis fasialis, oval & round window, promotorium
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK
DEFINISI
dahulu disebut sebagai otitis media perforata (OMP) atau sebutan sehari-hari
adalah congek adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang
timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah
ETIOLOGI
Terjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak,
jarang dimulai setelah dewasa.
Terdapat perforasi membrane timpani dibagian sentral, ukuran bervariasi dari 20% luas
membrane timpani sampai seluruh membrane
Mukosa bervariasi sesuai stadium penyakit. Dalam periode tenang akan nampak
normal kecuali infeksi telah menyebabkan penebalan atau metaplasia mukosa menjadi
epitel transisonal
Jaringan tulang-tulang pendengaran dapat rusak/ tidak tergantung pada berat infeksi
sebelumnya.
Mastoiditis pada OMSK paling sering berawal pada masa kanak-kanak, penumatisasi
mastoid paling aktif antara umur 5 -14 tahun. Bila infeksi kronis terus berlanjut
mastoid mengalami proses sklerotik, sehingga ukuran mastoid berkurang
KLASIFIKASI
Berdasarkan Letak Perforasi
KLASIFIKASI
Berdasarkan Aktivitas Sekret Yang Keluar
OMSK tipe aktif adalah OMSK dengan sekret yang keluar dari kavum timpani secara aktif
OMSK tipe tenang adalah OMKS dengan keadaan kavum timpani terlihat basah atau
kering.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Jenis
OMSK tipe aman (tipe mukosa/benigna) pada proses peradangannya terbatas
pada mukosa saja, biasanya tidak mengenai tulang, dan perforasi terletak di sentral.
Umumnya OMSK tipe ini jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya dan tidak
terdapat kolesteatoma
OMSK tipe bahaya (tipe tulang/maligna) adalah OMSK yang disertai dengan
kolesteotoma, letaknya marginal atau di atik, terkadang terdapat juga kolesteatoma
pada OMSK dengan perforasi subtotal, dan sebagian besar komplikasi yang berbahaya
atau fatal timbul pada OMSK tipe ini
GAMBARAN KLINIS
Telinga berair (otorrhoe). Sekret bersifat purulen ( kental, putih) atau mukoid ( seperti air dan
encer) tergantung stadium peradangan. Sekret yang mukus dihasilkan oleh aktivitas kelenjar sekretorik
telinga tengah dan mastoid
Gangguan pendengaran. Ini tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang pendengaran. Biasanya
dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran
Otalgia (nyeri telinga). Nyeri tidak lazim dikeluhkan penderita OMSK, dan bila ada merupakan suatu
tanda yang serius. Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus.
Vertigo. Vertigo pada penderita OMSK merupakan gejala yang serius lainnya. Keluhan vertigo seringkali
merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin oleh kolesteatom.
Pemeriksaan
Pemeriksaan Otoskopi: menunjukkan letak perforasi. Dari perforasi dapat dinilai
kondisi mukosa telinga tengah
Pemeriksaan Radiologi: Pemeriksaan foto polos proyeksi schuller berguna untuk menilai
kolesteatoma, sedangkan pemeriksaan CT Scan dapat lebih efektif menunjukkan
anatomi tulang temporal dan kolesteatoma
Pemeriksaan Audiologi: Audiogram nada murni digunakan untuk menilai hantaran udara
dan tulang, penting untuk mengevaluasi tingkat penurunan pendengaran dan untuk
menentukan gap udara dan tulang. Pada pemeriksaan audiometri penderita OMSK
biasanya didapati tuli konduktif. Tapi dapat pula dijumpai adanya tuli sensotineural,
beratnya ketulian tergantung besar dan letak perforasi membran timpani.
Pemeriksaan Mikrobiologi: Pemeriksaan mikrobiologi sekret telinga penting untuk
menentukan antibiotika yang tepat
PENATALAKSANAAN
OMSK BENIGNA TENANG
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan perlu edukasi. Bila fasilitas
memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi
(miringoplasti,timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta gangguan
pendengaran.