Pembimbing:
dr. Ony W. Angkejaya, Sp.An
DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
PENDAHULUAN
Pembedahan kasus emergency berbeda dengan pembedahan elektif.
Masalah yang dihadapi pada kasus emergency atau darurat antara lain:
(1) Bahaya aspirasi dari lambung yang penuh
(2) Gangguan-gangguan pernafasan, hemodinamik dan kesadaran
(3) Terbatasnya waktu persiapan untuk mencari data penyerta dan perbaikan
fungsi tubuh.
Anestesi umum adalah suatu keadaan tidak sadar yang reversible karena obat-
obat anestesi yang disertai dengan hilangnya rasa nyeri di seluruh tubuh.
Trias anestesi terdiri dari analgesia, hipnotik, salah satu tehnik anestesi umum
yaitu penggunaan ETT atau intubasi
Laporan Kasus
A. Identitas
Nama Pasien : Tn. Julian Van Jose
Nomor RM : 08 61 42
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Belum Bekerja
Alamat : Desa Nuruwe
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Menikah
Tanggal Operasi : 30 September 2015
B. Anamnesis
1. Keluhan
Luka robek pada lengan atas kiri
Utama
Pasien MRS dengan luka robek pada lengan atas kiri dengan
panjang 18 cm (luka sudah dijahit) akibat terkena sabetan parang
2. Anamnesis saat mabuk, pasien juga mengalami luka robek pada sudut mulut
sebelah kiri dengan panjang 2 cm (luka juga sudah dijahit). Saat
terpimpin ini pasien merasakan nyeri pada luka yang sudah dijahit tersebut.
Pasien mengaku dalam pengaruh alcohol saat kejadian
berlangsung.
3. RPD HT (-); DM (-)
Mendelsons Syndrome
Sellick Manuever
Op. Cito
(1) Bahaya aspirasi dari lambung yang penuh
Kesulitan Intubasi
1. Leher pendek berotot
2. Mandibula, maksila menonjol
3. Uvula tidak terlihat
4. Gerak vertebra servikal terbatas
Obat-obatan yang digunakan
Fentanyl (1-2 mcg/kgBB)
Propofol (1,5 3 mg/kgBB)
Atracurium (0,5-0,6 mg/kgBB)
Isofluran (MAC berkisar 1,2 vol%)
Fentanyl
sintetik agonis opioid yang berasal dari phenylpiperidin yang secara struktural
berhubungan dengan meperidin
Efek:
Warner et all, bahwa dari 215.488 tindakan pembiusan umum berisiko terjadi
Mendelson's Syndrome, angka kejadian aspirasinya adalah 1:3886 untuk
pembedahan elektif, dan 1:895 untuk pembedahan darurat.
Pelepasan sitokin sitokin inflamasi yag terangsang dengan adanya zat asam seperti
TNF dan interleukin-8. Hal ini akan merangsang ekspresi sel adhesion molecule L-
selectin dan beta-2 integrins pada neutrofil, and intercellular adhesion molecules
(ICAM) pada endothel paru yang selanjutnya merangsang reaksi peradangan
(neutrophilic inflammatory response).
Partikel dan asam lambung bekerja sama secara sinergis menyebabkan kebocoran
kapiler alveolar. Aspirasi partikel besar dari isi lambung, akan menimbulkan gejala
obstruksi jalan napas, dan dalam waktu pendek dapat terjadi kematian pasien
Aspirasi dapat dicegah melalui: puasa pra pembedahan, pemberian obat-obatan
untuk mengurangi volume dan keasaman lambung dan melakukan dengan teknik
anestesi yang tepat.