Arni Yunasarasti (41511514) Nama Pasien : Ny. I D Ruangan : 5/6 Rekan Medik : 251564 Umur : 25 tahun, 6 bulan Agama : Islam Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Bangsa : Indonesia Pendidikan : S1 Alamat : Puri Cipageran Indah I Blok A No. 26 Keluhan Utama : Mulas-mulas Anamnesis Khusus : Pasien wanita hamil 39-40 miggu datang dengan keluhan mulas-mulas sejak dua sebelum masuk rumah sakit. Rasa mulas dirasakan semakin lama semakin sering dan semakin kuat. Pasien juga mengeluh keluar lendir dan darah dari jalan lahir sejak tiga jam sebelum masuk rumah sakit. Os merasa bahwa janin dalam kandungannya bergerak aktif. Sebelumnya, pasien sempat ke bidan dan ke dokter Spesialis Kandungan, tetapi Os kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Dustira. Os sebelumnya melakukan ANC rutin total sebanyak 9 kali yang dilakukan ke bidan dan juga dokter spesialis kandungan. Os mengatakan bahwa kehamilan ini merupakan kehamilan pertama. Kehamilan ini merupakan hasil dari pernikahan pertama yang telah berlangsung selama 1 tahun Riwayat ANC Os melakukan ANC sejak usia kehamilan 2 minggu dan rutin setiap bulannya. Jumlah ANC Selma kehamilan adalah sebanyak 9 kali. Os sudah dilakukan imunisasi tetanus sebanyak 3 kali. Merupakan salah satu kelainan putaran paksi, dimana ubun-ubun kecil tetap dibelakang, karena tidak berputar kedepan. 65% kasus, kepala melakukan PPD sejauh 1350 sehingga occiput berada dibelakang simfisis (rotasi panjang) persalinan spontan pervaginam normal. 20% kasus, kepala tidak dapat melalukan PPD secara lengkap sehingga ubun-ubun kecil berada dikiri atau dikanan (deep tranverse arrest). 15% kasus, terjadi PPD 450 kearah posterior (rotasi pendek) positio occipitalis posterior persisten. Tanda/Gejala Posisi oksiput posterior berada di arah posterior dari panggul ibu. Pada pemeriksaan abdomen, bagian bawah perut mendatar, ekstremitas janin teraba anterior, DJJ terdengar di samping. Pada pemeriksaan vagina, fontanela anterior dekat sakrum, fontanela anterior dengan mudah teraba jika kepala dalam keadaan defleksi. Penatalaksanan Rotasi secara spontan terjadi posisi oksiput anterior terjadi pada 90% kasus. Persalinan yang terganggu terjadi jika kepala janin tidak rotasi atau turun. Pada persalinan dapat terjadi robekan perinium yang tidak teratur atau ekstensi episiotomi. Jika ada tanda-tanda persalinan macet atau DJJ lebih dari 180 atau kurang dari 100 pada fase apapun, dilakukan seksio sesaria. Jika ketuban utuh, pecahkan ketuban dengan pengait amnion atau klem kokher. Jika pembukaan lengkap dan jika : Janin teraba 3/5 atau lebih di atas simpisis pubis (pintu atas panggul) atau kepala di atas stasion (-2) lakukan seksio sesaria. Kepala janin di antara 1/5 dan 3/5 di atas simpisis pubis atau bagian terdepan kepala janin di antara stasion 0 dan -2 : lakukan ekstraksi vakumatau seksio sesarea. Kepala tidak lebih dari 1/5 di atas simpisis pubis atau bagian terdepan dari kepala janin berada di station O, maka dilakukan vakum ekstraksi. Pada pasien dengan pintu bawah panggul luas dan muara vagina serta perineum cukup longgar akibat persalinan pervaginan sebelumnya, persalinan spontan yang cepat sering terjadi. Umumnya memerlukan bantuan forseps dan episiotomi yang luas. Kebutuhan melakukan traksi yang lebih kuat pada persalinan dengan oksiput anterior dapat dikurangi dengan melebarnya episiotomi. Yang harus diwaspadai adalah adanya penonjolan (protrusio) kulit kepal bayi melalui introitus vagina (jarang dijumpai) dan merupakan konsekuensi pemanjangan kepala bayi akibat molase dan pembentukan kaput yang besar. Dalam keadaan ini bahkan kepala tidak mengalami engagemment, dimana diameter parietal tidak dapat melewati pintu atas panggul. Seksio sesarea merupakan cara pelahiran yang tepat pada kasus ini. Dapat dilakukan apabila kepala sudah engaged, serviks sudah dilatasi maksimal, dan panggul adekuat. Tindakan ini dilakukan apabila daya dorong ibu pada kala dua tidak efektif.