LANSIA DENGAN
DISPEPSIA
OLEH ; DR DWI ARIF W W
PEMBIMBING : DR LITA FERADILA ROSSA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Angka harapan hidup di Dunia maupun Indonesia setiap tahunnya semakin
meningkat. Pada tahun 2010 perkiraan penduduk lansia di Indonesia akan
mencapai 23,9 juta atau 9,77 % dan UHH sekitar 67,4 tahun.
Dispepsia adalah sekumpulan gejala yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman
di epigastrium, mual, muntah, kembung, rasa penuh atau cepat kenyang, dan sering
bersendawa.
Berdasarkan survei pasien rawat jalan di seluruh RS di Indonesia tahun 2003,
dispepsia berada di 10 dengan proporsi 1,5%. Pada survei RS Indonesia tahun
2001 yang meliputi 7.092 pasien, dispepsia fungsional proporsinya 86,41%.
CONT
Kondisi tersebut dapat menurunkan kualitas hidup lansia. Jika tidak diantisipasi
dengan deteksi dini dan tindakan yang tepat, maka dapat berakibat fatal bagi lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI DAN KLASIFIKASI
Sindroma yang terdiri dari keluhan - keluhan yang disebabkan karena kelainan
traktus digestivus bagian proksimal yang dapat berupa mual atau muntah,
kembung, dysphagia, rasa penuh, nyeri epigastrium atau nyeri retrosternal dan
ruktus, yang berlangsun glebih dari 3 bulan.
Dispepsia organic.
Dispepsia non organic atau fungsional.
ETIOLOGI
6 26 orang 2 63 orang
Bulan Juni 2016
Peringkat Laki-laki Peringkat Perempuan
4 33 orang 4 27 orang
Bulan Juli 2016
Peringkat Laki-laki Peringkat Perempuan
CONT
Prevalensi dispepsia pada lansia meningkat dikarenakan beberapa faktor antara lain
perubahan saluran cerna bagian atas pada lansia, konsumsi OAINS, penyakit sistemik dan
stress psikologis yang meningkat pada lansia.
Pengobatan farmakologis pada penderita dispepsia terutama yang fungsional masih
kurang memuaskan, dan pentingnya peranan penatalaksanaan diet lambung pada
penderita dispepsia.
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat terutama lansia pada diet lambung bagi
dispepsia.
Kebanyakan masakan khas sumbawa memiliki cita rasa pedas dan asam yang notabene
memicu terjadinya penyakit lambung.
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
PEMECAHAN MASALAH
Pentingnya KIE dan penyuluhan mengenai diet lambung pada pasien lansia untuk
mencegah komplikasi lanjutan dari penyakit dispesia.
Memperbanyak media edukasi yang dibagikan untuk para penderita dispepsia
Aktif menyarankan untuk konsultasi pada bagian gizi mengenai pola dan menu
makanan apabila terdapat penderita dispepsia yang baru maupun yang belum tahu.
Mengadakan kelas gizi bagi lansia yang rutin dan terintegrasi untuk lebih
memperbanyak pengetahuan mengenai gizi pada lansia.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dispepsia adalah sekumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa
tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, rasa penuh atau cepat
kenyang, dan sering bersendawa. Prevalensi dispepsia semakin meningkat pada
lansia dan menurunkan kualitas hidup pada lansia. Diet lambung memegang
peranan penting dalam penatalaksanaan dispepsia dibaningkan dengan
penatalaksaan farmakologis.
SARAN
Melakukan edukasi terus menerus dengan berbagai macam media pada para
penderita dispepsia terutama mengenai pemilihan bahan makanan, cara mengolah,
dan cara makan yang benar. Edukasi sebaiknya diberikan dalam waktu khusus di
ruang tertentu, dapat perorangan saat berkunjung atau melalui diskusi kelompok.
P
E
N
Y
U
L
U
H
A
N
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, A.W et al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing. Hal: 516-517
dan 529-533.
Jones, M.P. 2003. Evaluation and treatmentof dyspepsia. Post Graduate Medical Jurnal. 79:25-29.
Rani, A.A., Simadibrata, K.M., Syam, A.F. 2011. Buku Ajar Gastroenterologi. Jakarta:
InternaPublishing. Hal: 131-142.
Simadibrata, M.K., Dadang, M., Abdullah, M., et al. 2014. KONSENSUS NASIONAL:
Penatalaksanaan Dispepsia dan lnfeksi Helicobacter pylori. Perkumpulan Gastoenterologi
Indonesia.
Tarigan, Pengarapen. 2009. Tukak Gaster dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid I. Edisi ke-5.
Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
TERIMA KASIH