Anda di halaman 1dari 19

PRAKTEK KERJA LAPANG PADA BALAI

BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM


PAPUA BARAT

Sarini Siagian
Pendahuluan:
Indonesia sebagai negara tropis dengan 140 juta Ha ,hutan memegang peranan penting dan
memegang tanggung jawab berat atas mutu dan keberlanggsungan hidup semua makhluk di muka
bumi. Apabila di ingat Indonesia yang luasnya hanya kurang dari 1,3% luas di dunia namun terdapat
325.000 mahkluk yang mendiaminya yang jika di presentasikan sekitar 17% makhluk di dunia.
Diperkirakan Indonesia memiliki 11% dari spesies tumbuhan berbungga yang sudah di ketahui 12%
mamalia 15% ampfibi dan reptilia , jenis burung dan sekitarnya 37% jenis jenis ikan di dunia. Papua
dengan luas daratan sebesar 42.2 juta Ha merupakan kawasan hutan (97%) yang kaya akan
keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan yang perlu kelola dan di manfaatkan bagi kesejahteraan
rakyat. Hutan di indonesia secara umum terdiri dari enam tipe yaitu Hutan Payau ( Mangrove Forest),
Hutan Rawa (Swamp Forest), Hutan Pantai (Coastal Forest), Hutan gambut (Peat Swamp Forest),
Hutan Hujan Tropik (Tropical Rain Forest) dan Hutan Musim (Mansoon Forest).
Instansi yang bertanggung jawab terhadap permasalahan yang terjadi di tiap kawasan konservasi
adalah BKSDA , yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis Direktorat Jendral PHKA, di tetapkan
berdasarkan SK Menhut Nomor , 6187/Kpts-II/2002 tanggal 10 juni 2002 , yang menangani
pengelolaan konservasi di Papua dengan pembagian wilayah : Konservasi wil I Manokwari meliputi :
Kab Wondama , Kab Bentuni , Kab Manokwari. Konservasi wil II Timika meliputi :Kab Timika , Kab
Fak-Fak , Kab Kaimana. Konservasi Wil III Biak Numfor meliputi : Pulau Yapen , Kab Waropen , Kab
Serui, Kab Supiori dan Kab Biak . Konservasi Wilayah IV Sorong meliputi:Kab Sorong , Kab Raja
Ampat dan Kab Sorong selatan serta Kota Madya Sorong.
Tujuan
Nilai Satwa Liar

Nilai Ekonomi
Nilai Rekreasi
Nilai untuk Ilmu Pengetahuan
o Memenuhi kebutuhan protein hewani
o Bidang Kedokteran
o Dan Sebagainya
Pola konservasi satwa liar bertujuan untuk
melestarikan spesies-spesies yang ada dan juga
berusaha untuk memanfaatkannya bagi
kepentingan manusia (sosial, ekonomi,
kebudayaan,ekologi) secara lestari

Pengelolaan satwa liar yang dilakukan atas dasar


konsep ekosistem dapat dilakukan dengan dua
cara:
o Pada Habitat Asli (in-situ) : Cagar Alam,
Suaka marga Satwa, taman wisata, taman
buru, dan taman nasional
o Diluar Habitat Asli (ek-situ) : Kebun binatang,
taman safari, atau pusat-pusat penangkaran
satwa liar
Upaya untuk mencapai Tujuan
Konservasi
Melakukan pembatasan terhadap perburuan liar,
Melakukan pengendalian persaingan dan pemangsaan,
Pembinaan wilayah (suaka) tempat berlindung, tidur,
dan berkembang biak,
Melakukan pengawasan terhadap kuantitas dan kualitas
lingkungan hidup satwa liar,
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
konservasi satwa liar,
Pengembangan pendayagunaan satwa liar yang
berkesinambungan, dan
Pengembangan penelitian
Faktor yang dapat menghambat tujuan
konservasi

Kependudukan: Jumlah, laju pertumbuhan dan penyebaran,


kondisi sosek dan persepsi terdahap konservasi satwa liar
Data dasar: terutama sangat terbatasnya data bioekologi dari
spesies yang ada
Tenaga Terampil: baik kualitas maupun kuantitas
Sistem tata guna lahan, tata ruang, tata guna hutan, dan
pengelolaannya pada tapak ataupun ruang dimana satwa liar
terlibat di dalamnya. Konsepsinya di samping untuk tujuan Perburuan
kesejahteraan manusia, juga selayaknya memperhatikan
pengaruhnya terhadap kelestarian satwa liar sebagai sumber
plasma nutfah.

Logging
Pembukaan
lahan
KBA adalah Kawasan-kawasan yang secara global penting untuk
konservasi keanekaragaman hayati. Untuk mengidentifikasi kawasan-
kawasan ini terdapat kriteria yang harus di penuhi. Yaitu: didalam suatu
kawasan terdapat jenis terancam punah, dan atau jenis dengan sebaran
terbatas, dan atau jenis yang hidup dalam kelompok besar. Kriteria kriteria
ini secara tidak langsung menunjukkan tingkat prioritas yang tinggi karena
mereka menunjukkan bahwa spesies spesies ini merupakan spesies dengan
status sangat terancam.
Daerah Kunci Biodiversitas

Kawasan-kawasan yang secara global


penting untuk konservasi
keanekaragaman hayati

KRITERIA

Jenis-jenis terancam punah

Jenis-jenis dengan sebaran terbatas


(50,000 km2)

Jenis-jenis yang hidup dalam


kelompok besar
Terdapat 243 fauna flora terancam punah di
Sumatera, yaitu spesies yang masuk dalam
kategori Kritis, Genting, Rentan dengan
pertelaan sebagai berikut. Di dalam
identifikasi KBA, suatu kawasan
diidentifikasi sebagai KBA bila di dalam
kawasan tersebut terdapat minimal satu
individu untuk spesies terancam punah
dengan status Kritis atau Rentan, atau 30
individu untuk spesies dengan status rentan.
Spesies terancam punah 1 individu untuk spesies dengan
(IUCN 2004) status Kritis atau Genting; 30
individu/10 pasang berbiak
untuk spesies dengan status
Rentan

Burung 29 spesies
Mamalia 38 spesies
Amphibia 8 spesies
Reptilia 12 spesies
Ikan 14 spesies
Tumbuhan 142 spesies
Jenis-jenis dengan sebaran
terbatas (50,000 km2) 5 % atau lebih dari populasi
global suatu spesies

Burung 42 spesies

Amphibia 32 spesies

Reptilia > 43 spesies (endemik Sumatra)

Ichtyophis Limnonectes Rhacophorus


sumatranus tweedie poecilonotus
(61.699 km2) (47.518 km2) (5.045 km2)
Untuk jenis sebaran terbatas juga terdapat kriteria yang lebih spesifik yaitu
di dalam suatu kawasan terdapat 5 % atau lebih dari populasi global suatu
spesies. Ini berarti dibutuhkan informasi populasi mengenai jenis sebaran
terbatas dimana boleh dikata bahwa informasi ini masih sangat terbatas
untuk banyak, kalau tidak, semua spesies. Identifikasi spesies sebran
terbatas untuk burung dan amphibia sudah dilakukan oleh BirdLife dan
Global Amphibian Assessment. Untuk kelompok lain masih belum
dilakukan, untuk reptilia disini hanya angka perkiraan berdasarkan spesies
reptilia yang hanya ditemukan di Sumatera (endemik Sumatra). Namun
perlu diingat bahwa meskipun suatu spesies endemik Sumatra ada
kemungkinan bahwa spesies tersebut tidak termasuk dalam kategori
sebaran terbatas karena sebarannya lebih dari 50 ribu km persegi.
Ilustrasi ini menggambarkan seberapa luas 50 ribu km persegi, yang
berikutnya menunjukkan bahwa untuk memastikan bahwa suatu kawasan
memiliki 5% dari global populasi bukan hal yang mudah. Sehubungan
dengan hal itu untuk identifikasi awal hanya didasarkan pada ada atau
tidaknya spesies tersebut di dalam suatu kawasan.
Jenis-jenis yang hidup 1 % atau lebih dari populasi
dalam kelompok besar global sebuah atau lebih spesies
harus terdapat dalam satu
kawasan
Hal yang sama berlaku pula untuk
Jenis-jenis yang hidup dalam
kelompok besar. Kriteria ini lebih
banyak digunakan untuk kelompok
burung, dan kelelawar.
Burung Terancam Di Dunia
Total Number of
Country Threatened
Bird Species
Indonesia 104
Brazil 103
China 90
Philippines 86
India 73
birds

Colombia 64
Peru 64
Ecuador 53
USA 50
Vietnam** 47
Australia 45
Thailand** 45
Myanmar** 44
New Zealand** 44
Argentina** 41
Russia** 38
Mexico 36
Malaysia 34
J apan** 33
PNG 31
Mamalia Terancam di Dunia
TOTAL NUMBER OF
COUNTRY THREATENED
MAMMAL SPECIES
mamma
Indonesia 128
China 75
India 75
Brazil 71
Mexico 64
Australia 58
PNG 57
Philippines 49
ls
Peru 46
Madagascar 46
Kenya** 43
Malaysia 42
Dem. Rep. Of Congo~ 38
Vietnam** 38
USA 35
Colombia 35
Ethiopia** 35
Thailand** 34
South Africa 33
Tanzania** 33
Spesies yang Terancam Punah di Indonesia
(IUCN 2004)
IUCN 2004 Status
Total Spesies yang
Endemic
Terancam
Group Total species species to
punah di
Indonesia Critical Endangered Vulnerable
indonesia

Fauna Fish 1069 108 91 10 14 67

Amphibia 343 153 33 3 9 21

Bird 1585 353 122 16 32 64

Mammal 674 404 146 15 44 87

Reptil 603 209 28 8 9 11

Flora Plant 29375 ?? 383 113 67 203


74
TOTAL 33649 1227 834 165 185 484
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai