Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Latar belakang
Variabilitas ruang
ketersediaan air
Variabilitas waktu
ketersediaan air
Aliran yang terukur di sungai atau saluran maupun danau merupakan
ketersediaan debit air permukaan, begitu halnya dengan air yang
mengalir ke dalam tanah, kandungan air yang tersimpan dalam tanah
merupakan ketersediaan debit air tanah.
Yang mempunyai ketersediaan paling besar untuk dimanfaatkan
adalah sumber air permukaan dalam bentuk air di sungai, saluran,
danau, waduk dan lainnya.
Penggunaan air tanah sangat membantu pemenuhan kebutuhan air
baku maupun air irigasi pada daerah yang sulit mendapatkan air
permukaan, namun pemanfaatan air tanah membutuhkan biaya yang
tinggi
Untuk mengetahui ketersediaan air disungai diperlukan data yang cukup
panjang dan handal, sehingga informasi keragaman debit terhadap waktu
kejadian debit rendah dan tinggi dapat tercakup dan mewakili kejadian-
kejadian tersebut
Dengan data yang cukup panjang dapat digunakan analisis statistika untuk
mengetahui gambaran umum secara kuantitatif besaran jumlah air
Untuk aliran sungai yang memiliki data pengukuran, ketersediaan airnya
dapat ditentukan peluang terjadinya atau terlampauinya yang dapat
dihitung dengan metode statistika. Peluang terjadinya atau terlampauinya
suatu besaran debit atau yang dalam literatur dinyatakan dengan debit
andalan.
Debit andalan adalah debit yang tersedia sepanjang tahun dengan
besarnya resiko kegagalan tertentu
Debit Andalan
Debit andalan (dependable flow) :
debit minimum sungai untuk kemungkinan/probabilitas terpenuhi yang
sudah ditentukan yang dapat dipakai untuk penyediaan air
No. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Rerata No.
1 0.31 0.53 0.56 0.55 0.47 0.33 0.15 0.12 0.09 0.12 0.36 0.33 0.33 1 1999
2 2.35 2.66 2.12 1.79 1.14 0.83 0.62 0.31 0.22 0.20 0.47 2.11 1.24 2 2004
3 0.41 0.45 0.49 0.47 0.51 0.51 0.64 2.05 1.39 2.25 3.98 1.70 1.24 3 1998
4 1.21 2.47 2.17 3.58 2.45 1.76 1.30 0.69 0.56 0.64 0.36 0.92 1.51 4 2001
5 0.88 0.47 5.37 3.89 3.00 2.01 1.17 0.46 0.24 0.12 0.50 3.85 1.83 5 2007
6 1.97 5.46 3.04 3.07 2.02 1.82 1.24 1.08 0.94 0.45 0.80 1.89 1.98 6 2002
7 3.95 5.60 5.87 2.27 0.70 0.73 0.77 0.65 0.63 0.52 0.52 3.42 2.13 7 2003
8 3.93 2.72 5.55 4.77 1.48 0.47 0.43 0.38 0.66 1.15 2.67 4.88 2.42 8 2005
9 4.27 6.53 6.66 7.76 5.53 2.85 1.31 0.81 0.80 0.54 2.26 1.78 3.43 9 2000
10 7.86 5.44 6.18 8.21 7.83 4.62 2.55 1.06 0.40 0.30 0.27 0.67 3.78 10 2006
11 4.72 6.76 10.92 8.88 5.14 1.94 1.06 0.87 0.68 0.51 3.97 1.72 3.93 11 2008
Q80 0.57 0.85 0.83 1.09 0.90 0.76 0.77 1.78 1.22 1.93 3.26 1.54 1.29
Q50 2.96 5.53 4.45 2.67 1.36 1.28 1.00 0.86 0.78 0.49 0.66 2.65 2.06
Q20 7.14 5.66 6.27 8.12 7.37 4.27 2.30 1.01 0.48 0.35 0.67 0.89 3.71
NRECA :
Banyak digunakan di daerah dengan curah hujan rendah seperti Nusa
Tenggara
Tanki:
Jarang digunakan karena butuh data yang sangat kompleks mengenai jenis
tanah dan vegetasinya
MOCK Rainfall runoff simulation model
Kegunaan
Estimasi nilai runoff (debit rerata aliran) bulanan atau
tengah bulanan berdasarkan data hujan dan karakteristik
parameter DAS.
Prinsip pemodelan
Pengalihragaman hujan menjadi aliran dengan
memperhitungkan imbangan air di setiap zona tinjauan (sub-
surface dan aquifer).
Proses hidrologi yang ditinjau
Evapotranspirasi nyata, pengisian lengas tanah permukaan,
direct runoff, infiltrasi, perubahan groundwater storage dan
base flow.
Rumus yang digunakan :
Q = (DRO + BF) . F
DRO = WS I
BF = I Vn
Dengan :
Q = debit
DRO = aliran permukaan
BF = base flow
F = luas DAS
WS = water surplus (bagian air
hujan yg mencapai
permukaan tanah
dikurangi penguapan
I = infiltrasi
Vn = storage volume pd top
soil
Metode simulasi mock ini memperhitungkan
data curah hujan, evapotranspirasi, dan
karakteristik hidrologi daerah pengaliran
sungai, dengan asumsi dan data yang
diperlukan sebagai berikut:
1. Evapotranspirasi terbatas
Evapotranspirasi terbatas adalah evapotraspirasi
aktual dengan mempertimbangkan kondisi
vegetasi dan
permukaan tanah serta curah hujan.
Untuk menghitung evapotranspirasi terbatas ini
diperlukan data:
Curah hujan setengah bulanan (P)
Jumlah hari hujan setengah bulanan (n)
Jumlah permukaan kering setengah bulanan (d),
dihitung dengan asumsi bahwa tanah dalam satu hari
hanya mampu menahan air 12 mm dan selalu
menguap sebesar 4 mm.
Exposed surface (m %), ditaksir dari peta tata guna
tanah, atau dengan asumsi:
m = 0% untuk lahan dengan hutan lebat
m = 0% pada akhir musim hujan dan bertambah 10%
setiap bulan kering untuk lahan sekunder
m = 10-40% untuk lahan yang terisolasi
m = 20-50% untuk lahan pertanian yang diolah.
2. Keseimbangan Air di permukaan Tanah
Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh jumlah air yang
masuk ke dalam permukaan tanah dan kondisi tanah itu
sendiri. Data yang diperlukan adalah:
P Et , adalah perubahan air yang akan masuk ke
permukaan tanah.
Soil storage, adalah perubahan volume air yang
ditahan oleh tanah yang besarnya tergantung pada
(PEt), soil storage bulan sebelumnya.
Soil Moisture, adalah volume air untuk melembabkan
tanah yang besarnya tergantung (P-Et), soil storage,
dan soil moisture bulan sebelumnya.
Kapasitas soil moisture, adalah volume air yang
diperlukan untuk mencapai kapasitas kelengasan
tanah.
Water Surplus, adalah volume air yang akan masuk
kepermukaan tanah, yaitu water surplus = (P-Et) soil
storage, dan 0 jika (P-Et)< soil storage.
3. Ground Water Storage
Nilai run off dan ground water besarnya tergantung
dari keseimbangan air dan kondisi tanahnya. Data
yang diperlukan adalah:
Koefisien infiltrasi = I diambil 0,2 0,5
Faktor resesi aliran air tanah = k, diambil 0,4-0,7
Initial storage, adalah volume air tanah yang
tersedia di awal perhitungan.
Persamaan:
In = Water Surplus x I dan V = k. V(n-1) + 0,5 (1+k)
In serta A = Vn Vn-1
dengan:
In = infiltrasi volume air yang masuk ke dalam
tanah
V = volume air tanah
dVn = perubahan volume air tanah bulan ke-n
V(n-1) = volume air tanah bulan ke (n-1)
I = koefisien infiltrasi
A = volume tampungan per bulan
4. Aliran sungai
Interflow = Infiltrasi Volume air tanah (mm)
Direct Run Off = Water Surplus Infiltrasi (mm)
Base Flow = Aliran sungai yang selalu ada sepanjang
tahun (m3/dt)
Run Off = Interflow + Direct Run Off + Base Flow
(m3/dt)
Contoh Perhitungan dengan Metode Mock
(1) = Data curah hujan bulanan
(2) = Jumlah hari hujan
(3) = Data evapotranspirasi, Eto (mm/hari)
(4) = m (%) = lahan terbuka = 30%
(5) = E = (-1.437*(2)+14.743)*((4)/jum hari)= 0.06 mm/0.5
bulan
(6) = Evaporasi = (5)*(3)= 0.29 mm/0.5 bulan
(7) = ET = (3)-(6)= 4.2 mm/0.5 bulan
(8) = Hujan efektif = (1)-(7)= 128.8 mm/0.5 bulan
(9) = Tamp. tanah = (8)<150= (8) = 128.8 mm
(10) = Lengas Tanah = (8)>100= 100 mm
(11) = Kelebihan Air = (8)-(9)= 0 mm
(12) = Infiltrasi = (0.4)*(11)= 0 mm
(13) = 0.5*(1+k)*(12) = 0.5*(1+0.6)*(12)= 0 mm
(14) = k*v-(n-1) = 0.6*0= 0 mm
(15) = Vol. Tamp = (13)+(14)= 0 mm
(16) = Vol. Tamp1 Vol. Tamp (n-1) = 0
(17) = Aliran dasar = (12)-(16)= 0
(18) = Aliran Langsung = (11)-(12)= 0
(19) = Aliran Larian = (17)+(18)= 0
(20) = Debit efektif = (19)*das*1000/(hari bulan*86400)= 0
m3/d