Anda di halaman 1dari 46

PEDOMAN UMUM

PENGENDALIAN OBESITAS

Robert Meison Saragih, M.Kes


Kasie Penyakit DM
SISTIMATIKA
1. Pendahuluan

2. Obesitas

3. Pengelolaan Obesitas

4. Pengorganisasian

5. Surveilans Epidemiologi
PENDAHULUAN

3
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

4
Target Global PTM
*Obat essensial PTM
sudah masuk Fornas &
E Catalog
*Masalah terkait
ketersediaan

Angka
nasional 26,1
25% Penurunan
Kematian Akibat
PTM hingga
tahun 2025
*Angka Prev DM
6,9%
*Angka obesitas
15,4%

Faktor Risiko
Sistem Respon Nasional Angka nasional
Target Regional 25,8%
Indikator dan Target PP-PTM
RPJMN 2015-2019
TARGET
No. INDIKATOR Baseline 2019
1 Prevalensi tek darah tinggi pada 25,8 (2013) 23,4
pddk usia 18 tahun (%)
2 Proporsi obesitas pada penduduk 15,4 (2013) 15,4
usia 18 tahun (%)
3 Prevalensi merokok penduduk usia 7,2 (2013) 5,4
18 tahun. (%)

6
Prevalensi Obesitas Penduduk Usia 20
Tahun Di Dunia Per Regional, 2008

30
Prevalensi Obesitas di Indonesia
25 24.1 2013
21 20.8
20
18.3 18.2 18.1 18 18
16.4 16.3 15.9 15.8
15.5 15.4 15.2 15.4
15 14.1 14 13.7 13.6 13.6
12.9 12.8 12.4 12.3
12.2
10.4 10.2 10.2
10 8.7
6.2
5

0
t lo kt ra ri ut el at m h a Y li l r ku l n el lu g ra lu g ar B ar g T
lu ta KI J Uta Ke p u m a b Ba r Jati Ace a p u DI Ba na ba u l se au te l s gku ate n gga gku l te n a l b NT u l b p u n NT e s i
a
Su n si
o Ja al Ka Ri n u
ro D u S B
ua
P M Ba S n J n n Ka K S m n
Go uk Na Be l te Be La do
al Pap S u In
M
(Sumber: Riskesdas, 2013)
Proporsi Penduduk Mengonsumsi Gula, Garam dan
Lemak Melebihi Pesan Permenkes No 30 Tahun 2013
Menurut Karakteristik, Indonesia 2014

Kelompok Jenis Kelamin Tempat Kuintil


Umur Kepemilikan
40
35.8
35 33.3
32.1
30.3 30.3 30.2
30 28.1
25.9 26.3
25 24.6
22.7
19.9 20.6 20.4 20.6
20 18
17.1 16.7
19.6
18 18.6 18.3
16
15 11.7
14.5
12.7
10 10.4
10 6.8
5.7 6.4
5.2 5.2 4.8
5 2
3.1
4.6
3.7 3.7
4.6
1.3 1
0
bl
n
th
n
th
n
th
n
th
n aki an an an ah ah ah tas tas
l u a a aw aw g a a
-5
9 2 18 55 >5
5 k i- p ot es b b en h er
0 -1 3 - 9 - L a re
m erk
er
d
Te
r
ah en
ng
a T
5 1 1 P e P P g M e
nen en
Gula Garam Lemak e M
M
8
(Sumber: Total Diet Studi, 2014)
PROPORSI PENDUDUK
DENGAN FAKTOR RISIKO PTM
2007 2013
FAKTOR RISIKO PTM (%) (%)

1 Merokok (usia 15 th) 34,7 36,3

2 Aktifitas fisik kurang (usia 10 th) 48,2 26,1

3 Kurang konsumsi sayur & buah (usia 10 th) 93,6 93,5

4 Konsumsi minuman beralkohol 4,6 n.a

Konsumsi minuman beralkohol berbahaya 0,3 n.a

5 Obesitas sentral (usia 18 th) 18,8 26,6

Sumber: Riskesdas 2007; Riskesdas 2013 9


PTM pada Penduduk usia >15 tahun

Penyakit Prevalensi Jumlah


Stroke 1,21 201 ribu

Hipertensi 25,8 % 42,1 juta


Obesitas Sentral 26,6 % 44,3 juta

Obesitas (IMT25) 15,4 % 23,4 juta

Diabetes Melitus 6,9 % 11,5 juta

Keterangan:
Cakupan hipertensi oleh nakes 36.8%
Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
Penduduk usia >15 th = 172,8 Juta (Estimasi 2013, dari proyeksi SP2010)
Untuk obesitas dan hipertensi: penduduk 18 tahun

Sumber: Riskesdas 2013


Proporsi penduduk usia 10 th dengan kurang aktivitas Fisik,
per provinsi, 2013
100.0

80.0

60.0
44.2
40.0 26.1

20.0 14.2

0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0

0.0
49.6
35.4
26.1
19.8
16.9
15.7
15.6
16.5
18.3
21.5
26.1
42.7
26.3
25.8
32.9
33.0
23.2
23.9
24.8
28.2
28.2
23.9
35.9
23.3
18.3
13.4
19.1
10 tahun menurut Karakteristik, 2013
Proporsi Aktivitas Fisik Kurang Penduduk

23.8
23.6
24.2
27.0
30.8
OBESITAS

15
SITUASI OBESITAS
Peningkatan prevalensi obesitas tahun 2010
sebesar 11.7% menjadi 15.4% tahun 2013
(Riskesdas, 2013). Diperkirakan meningkat pada
tahun 2025 sebesar 50% (WHO,2011)
Obesitas berkaitan erat dengan kejadian PTM dan
menyebabkan kematian pada 2.8 Juta orang dewasa
setiap tahunnya ( WHO, 2013)
Obesitas telah menjadi Indikator Pembangunan
Nasional RPJMN tahun 2015-2019 dan Renstra
Kemenkes tahun 2015-2019.
DEFINISI
OBESITAS MERUPAKAN PENUMPUKAN LEMAK
YANG BERLEBIHAN AKIBAT
KETIDAKSEIMBANGAN ASUPAN ENERGI
(ENERGI INTAKE) DNG ENERGI YANG
DIGUNAKAN ( ENERGI EXPENDITURE) DALAM
WAKTU LAMA
Klasifikasi
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT = BB (kg)
TB2 (m)

IMT (kg/m2) Klasifikasi


< 18,5 Berat badan kurang
18,5-22,9
> 23 Berat badan lebih:
23-24,9 Berisiko
25-29,9 Obes I
> 30 Obes II

WHO-WPRO (2000)
Klasifikasi
Classification BMI (kg/m2) Risk of co-morbidities
Waist Circumference
< 90 cm (men) > 90 cm (men)
< 80 cm (women) > 80 cm (women)
Underweight < 18.5 Low(but increased Average
risk of other
clinical problems)

18.5-22.9 Average Increased


Overweight: > 23
At risk 23-24.9 Increased Moderate
Obese I 25-29.9 Moderate Severe
Obese II > 30 Severe Very severe

WHO-WPRO (2000)
70%
Etiology

1
Social
Social &
Behavior Environment
&
enviromental

Obesity
driver
driver

2
Thrifty
phenotype
effects
effects
Physiologic
and
metabolism

3
Thrifty
genotype

Genetic
effects
effects

30%
Modified by Nugraha, 2010
PERUBAHAN POLA HIDUP

Aktif bergerak Latihan fisik


Malas bergerak Makanan kalori

vs
Makanan serat , pola Kelola stress
makan seimbang
Stress Paparan
berlebihan berbahaya
Proteksi diri

21
Obesity Related Diseases
Stroke
Respiratory disease
Cardiovascular

Gall bladder disease Diabetes

Osteoarthritis
Hormonal abnormalities
Cancer

Hyperuricaemia and gout


HIPERTENSI METABOLIC SYNDROME DIABETES MELLITUS

Risiko akibat obesitas

JANTUNG KORONER CANCER COLON OSTEOPOROSIS


PENGELOLAAN OBESITAS

24
KEBIJAKAN PENGENDALIAN OBESITAS Program
Indonesia
Sehat

Penguatan
Advokasi, sistim kesehatan
Kemitraan, untuk diagnosis
Kepimpinan dini dan
dan tatalaksana DM
dan faktor
Manajemen risikonya

Penguatan
Promosi Riset,
Kesehatan dan Surveilans dan
Penurunan Monev program
Faktor Risiko pengendalian
diabetes melitus

STRATEGI
STRATEGI PENGENDALIAN OBESITAS

1. Terintegrasi di program-program sekolah (Usia Dini)


2. Pembudayaan pola makan sehat dan seimbang
3. Meningkatkan pola konsumsi makanan olahan rumah dibanding cepat saji dan
kemasan
3. Penguatan kebijakan untuk menjamin akses terhadap makanan sehat yang
terjamin mutunya dan terjangkau
4. Pencegahan dan pengendalian PTM terintegrasi melalui sistem pelayanan
kesehatan dasar
5. Pendidikan kesehatan termasuk mass-media untuk meningkatkan perhatian dan
norma perubahan sosial tentang obesitas
6. Pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan multisetting dan multisektor
KEGIATAN PENGENDALIAN OBESITAS

Promosi Kesehatan Peningkatkan pola makan sehat dan rendah gula, garam,
lemak guna mencegah faktor risiko PTM
Stranas Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktivitas Fisik untuk
Mencegah Penyakit Tidak Menular ; Fokus Implementasi pada upaya promosi
pangan beragam, bergizi seimbang dan aman serta aktivitas fisik yang baik,
benar, terukur dan teratur yang dilakukan setiap individu dalam konteks
promotif dan preventif PTM.
Pelaksanaan CERDIK Di Sekolah
Kolaborasi dan penguatan berbagai upaya pengendalian Obesitas yang ada
dimasyarakat
Meningkatkan Edukasi dan Promosi Gizi
Seimbang ( Kampanye dan Pemberdayaan
Masyarakat)
Pesan Gizi Seimbang : 6) Biasakan Sarapan;
1). Syukuri dan nikmati anekaragam makanan; 7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
2). Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan; 8 )Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang
9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih
mengandung protein tinggi;
mengalir;
4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan
pokok; 10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
pertahankan berat badan normal
5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;
Permenkes No. 63 Tahun 2015 tentang Perubahan
Permenkes No. 30 Tahun 2013
Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam
dan Lemak pada Pangan Olahan dan Siap Saji

Informasi Nilai Gizi dan Pesan kesehatan pada


pangan Olahan
(Labeling) dan siap saji (Media promosi) 29
TANTANGAN

Aturan untuk labeling sudah ada di BPOM tetapi belum


mandatory untuk semua makanan kemasan/olahan Harus
ada law enforcement dan review PP 69 th 1999 tentang label
dan iklan pangan.
PP ini diperkuat dengan Keputusan Kepala Badan POM no HK
03.1.23.11.11.099.09 tahun 2011 tentang pengawasan klaim
dalam label dan iklan pangan olahan. Hal yang diperhatikan
diawasi dengan ketat adalah iklan makanan/minuman tidak
sehat yang agresif keseluruh lapisan masyarakat terutama
pada kelompok usia muda (anak2).
Perlunya penerapan pajak pada Tidak sehat (tinggi gula,
garam lemak) dan subsidi makanan sehat (sayur dan buah)
untuk menjamin akses da keterjangkauan terhadap makanan
sehat berkualitas
30
Gula & makanan yang mengandung
gula murni (Hindari/Batasi)
19
Tepung & makanan yang terbuat dari
tepung-tepungan (HINDARI / BATASI)
Minyak / makanan yang mengandung
lemak tinggi (HINDARI / BATASI)
Makanan Rendah Kalori
(DIANJURKAN)
22
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK

PENGERTIAN Aktivitas Fisik:


Setiap gerakan tubuh yang dapat
meningkatkan pengeluaran tenaga atau
AKTIVITAS
energi
FISIK
(Physical
Activity) Exercise is Medicine
Aktivitas fisik yang aman bagi
penderita PTM
LATIHAN
FISIK
(EXERCISE) Aktif di Tempat Kerja
Anak dan Sekolah
Transportasi dan
Lingkungan
OLAHRAGA
(SPORT) Menjadi aktif sesuai kemampuan
dan kondisi yang memungkinkan.

Aktifitas Fisik min. 150 menit / minggu atau


Min. 30 menit 3-5 kali seminggu.
Aktivitas Fisik Latihan Fisik Olah raga
PENGERTIAN : PENGERTIAN :
Setiap gerakan tubuh PENGERTIAN : Salah satu bentuk
yang dapat Semua bentuk aktivitas fisik yang
meningkatkan aktivitas fisik yang dilakukan secara
pengeluaran tenaga dilakukan secara terstruktur, terencana,
atau energi terstruktur dan dan berkesinambungan
terencana, dengan dengan mengikuti
tujuan untuk aturan2 tertentu dan
meningkatkan bertujuan untuk
CONTOH : kebugaran jasmani meningkatkan
Membersihkan kebugaran jasmani dan
rumah prestasi
Mencuci
CONTOH :
Menyeterika Jalan kaki Jogging
Memasak Berkebun Sit-up / Push-up CONTOH :
Naik-turun tangga Stretching Sepakbola Bulutangkis
Mencuci mobil, dsb Senam aerobik Bola basket Tenis meja
Bersepeda dsb Balap sepeda dsb
Anak dan Remaja
Dewasa usia 18 -64 tahun Usia > 65 tahun
umur 5-17 tahun

Minimal 60 menit dengan


Sama dengan orang dewasa
aktifitas fisik intensitas sedang Minimal 150 menit dalam
Rekomendasi khusus
sampai kuat setiap hari seminggu dengan aktivitas
Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik lebih dari 60 fisik intensitas moderat, atau
untuk meningkatkan
menit bermanfaat bagi Minimal 75 menitdalam
keseimbangan dan mencegah
kesehatan jika : seminggu dengan aktivitas
jatuh setiap 3 hari atau lebih /
Banyak Bersifat aerobik fisik kuat, atau
minggu.
termasuk kegiatan intensitas kombinasi keduanya
Aktivitas fisik untuk penguatan
kuat Olahraga pertarungan
otot setiap 2 hari atau lebih /
termasuk penguatan otot dan minimal 10 menit.
minggu. Menjadi aktif sesuai
kegiatan untuk penguatan
kemampuan dan kondisi yang
tulang
memungkinkan.
minimal 3 kali seminggu.
PENGORGANISASIAN

38
GERAKAN NUSANTARA
TEKAN ANGKA OBESITAS

PERATURAN PRESIDEN NOMOR 2 TAHUN 2015


Indikator Pembangunan Kesehatan
RPJMN Tahun 2015-2019

GERAKAN NUSANTARA
TEKAN
ANGKA OBESITAS
(GENTAS)

upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan


partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan
terkoordinasi untuk menekan laju peningkatan prevalensi obesitas

www.themegallery.com
STRATEGI, SASARAN, KEGIATAN,
DAN PELAKSANAAN

STRATEGI
a. Penguatan Hukum dan Peraturan Perundangan
Sejalan dengan Nawa Cita
b. Pendekatan Kemitraan sebagai dukungan sumber daya
c. Peningkatan intervensi berbasis bukti yang efektif
pada berbagai tatanan yang ada di masyarakat; dan
d. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat untuk penerapan
norma-norma sosial yang mendukung pencapaian Berat
Badan Ideal

20
Strategi, Sasaran, ...(2)

SASARAN
Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas ditujukan kepada Masyarakat untuk
peningkatan kepedulian dan peran serta dalam pencapaian berat badan ideal
dengan sasaran, antara lain:
masyarakat, khususnya para pimpinan masyarakat/adat, tokoh agama,
Kepala Desa dan perangkat pemerintahan Desa;
kader-kader masyarakat seperti Posbindu PTM, Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga, dan/atau kader-kader kesehatan yang sejenis;
perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan
keagamaan;
Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
media massa
dunia usaha; dan
lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan internasional.

21
RAGAM AKSI MANCANEGARA MEMERANGI OBESITAS

Singapore

USA
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

44
SUMBER DATA
RISET KESEHATAN DASAR
RISET KESEHATAN TAHUNAN
TOTAL DIET STUDY
SURVEI KONSUMSI
STUDI OBESITAS
SURVEILANS DAN SIS INFO PTM
PENUTUP

Obesitas telah menjadi masalah pandemi kesehatan dan


mengancam keberhasilan pembangunan nasional
kondisi peningkatan obesitas akan berakibat pada tingginya
tingkat pengeluaran pembiayaan kesehatan.
Pengendalian Obesitas dilakukan dengan mengupayakan
Kepedulian dan Pelibatan Peran Serta Masyarakat secara
terencana dan terkoordinasi dari Tingkat Nasional Hingga
Daerah
Keberhasilan Pencapaian Indikator Pembangunan Nasional RPJMN

Anda mungkin juga menyukai