Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA

Devy Kartika Hadi


1502101010150
Penggunaan Antibiotika Dalam
Usaha Peternakan
Dalam bidang peternakan, pemakaian antibiotika selain untuk pengobatan
penyakit, juga digunakan untuk memacu pertumbuhan ternak (growth
promotor), yang umumnya ditambahkan dalam pakan sebagai imbuhan.
Pada pemakaian antibiotika dalam bidang peternakan, faktor keamanan
harus dipertimbangkan, diantaranya adalah keamanan produk peternakan
dari residu antibiotika yang digunakan.
Antibiotika yang dipergunakan untuk ternak sebaiknya tidak merupakan
antibiotika potensial untuk pengobatan manusia, seperti halnya
khlorampenikol yang sama sekali dilarang untuk digunakan pada ternak.
Khlorampenikol masih merupakan drug of choice bagi kesehatan manusia,
selain itu pemakaian khlorampenikol dalam jangka waktu lama
dapat menyebabkan aplastik anemia.
Pemakaian antibiotika dan obat hewan lainnya dalam bidang peternakan perlu
diperhatikan waktu henti atau with drawal time dari antibiotika yang bersangkutan.
Yang dimaksud dengan waktu henti adalah kurun waktu dari saat pemberian obat
yang terakhir hingga ternak boleh dipotong atau produknya seperti susu dan telur
boleh dikonsumsi. Setelah waktu henti terlampui, diharapkan tidak diketemukan
lagi residu obat atau residu telah berada dibawah nilai batas maksimum, sehingga
produk ternak yang bersangkutan dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi.

Waktu henti satu antibiotika tidak sama dengan antibiotika yang lainnya,
tergantung juga dari jenis ternak dan cars pemakaian antibiotika. Waktu henti dari
suatu obat termasuk antibiotika sangat dipengaruhi oleh proses absorbsi, distribusi
clan eliminasi dari obat yang bersangkutan.

Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain umur clan jenis hewan,
status kesehatan clan nutrisi hewan, serta sifat kimia clan fisika dari obat seperti
berat molekul, kelarutan dalam air maupun dalam lemak clan ikatannya dengan
protein tubuh
Penggunaan Antibiotik pada Peternakan
Ayam
Antibiotik adalah senyawa berat dengan molekul rendah
yang membunuhatau menghambat pertumbuhan bakteri.
Sebagian besar antibiotika dihasilkan oleh
mikroorganisme, khususnya Streptomyces spp. dan jamur
(Mutschler, 1999;Salyers dan Whitt, 2005).
Antibiotika dapat dikelompokkan berdasarkan struktur dari
antibiotika tersebut ataupun berdasarkan target kerjanya
pada sel yaitu, broad spektrum, mempunyai kemampuan
membunuh mikroorganisme dari berbagai spesies dan
narrow spectrum hanya mampu membunuh
mikroorganisme secara spesifik.
Bagaimana cara pemilihan
antibiotik yang tepat?
Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan penyebab
penyakit, lokasi infeksi (target organ) maupun spektrum
kerja antibiotik. Pilih antibiotik yang diberikan melalui air
minum untuk kondisi penyakit yang ringan. Sedangkan
saat kondisi penyakit yang parah dan perlu diatasi segera
gunakan antibiotik yang diberikan melalui injeksi.
Perhatikan juga catatan pengobatan yang pernah
digunakan di farm itu, jika antibiotik dari suatu golongan
terlalu sering digunakan, misal 3-4 x pemakaian, pilih
antibiotik dari golongan lain agar tidak resisteni.
Waktu pemberian antibiotik melalui air minum

Waktu pemberian antibiotik yang paling ideal adalah selama 24


jam. Tujuannya ialah agar antibiotik senantiasa tersedia dalam
tubuh ayam dan dapat membasmi bakteri dengan baik. Namun
karena saat malam hari kita tidak bisa memastikan antibiotik
terkonsumsi oleh ayam, maka minimal antibiotik diberikan pagi
hingga sore (12 jam) dengan cara dibagi menjadi dua bagian yaitu
pagi-siang dan siang-sore. Melalui dua kali pemberian ini maka
stabilitas antibiotik di dalam air minum tetap terjaga, karena
antibiotik sensitif terhadap udara, panas dan cahaya matahari.
Contohnya:
Jika konsumsi air minum ayam sehari 1.000 liter,
maka Amoxitin yang diperlukan adalah 500 gram.
Syarat kombinasi antibiotik
Syaratkombinasiialahdapattercampursecarafisik,kimiadan
farmakologi.
1.Tercampursecarafisik:keduaantibiotikdapattercampur
homogen
2.Tercampursecarakimia:saatantibiotikdicampurkantidakterjadi
reaksikimiayangmerugikandiantarakeduanya,yangbiasanya
ditandaidenganperubahansepertiadanyawarnayangberbeda
darikeduawarnaproduk,adanyaendapanatauterbentuknyagas
3.Tercampursecarafarmakologi:tidakterjadiinteraksiantara
keduaantibiotikyangmenyebabkanturunnyapotensiatau
meningkatnyaefeksampingatau
toksisitasantibiotik
Duaantibiotik bisa dikombinasikanjika mempunyai sifat yang
samayaitubakterisid-bakterisidataubakteriostatik-bakteriostatik.
Misalnya doxycycline-tylosin (Doxyvet-Tysinol) diperbolehkan
karena bakteriostatik dengan bakteriostatik, doxycycline-
sulfadimidin(Doxyvet-Sulfamix)diperbolehkankarenasama-sama
bakteristatik dan enrofloxacin-gentamicin (Neo Meditril-
Gentamin)diperbolehkankarenakeduanyabakterisid.

Jikamempunyaisifatkerjayangberlawanan(bakterisid-
bakteriostatik)makaantibiotiktidakbolehdikombinasikan.
Contohnyasepertienrofloxacin-doxycycline(NeoMeditril-
Doxyvet)tidakdiperbolehkankarenabakterisiddengan
bakteriostatikdannorfloxacin-sulfadimidine(Meditril-Sulfamix)
tidakdiperbolehkankarenabakterisiddenganbakteriostatik.
Sebagaipengecualian,kombinasiantibiotikdengansifat
kerjayangberlawanan(bakterisid-bakteriostatik)
diperbolehkanjikalokasikerjanyaberbeda.Misalnya
kombinasidoxycycline-colistinyangadadalamDoxyvet
diperbolehkanmeskipunmempunyaisifatkerjayang
berbeda,yaitubakterisiddenganbakteriostatik,tetapi
lokasikerjanyaberbeda.Colistinbekerjadisaluran
pencernaansedangkandoxycyclinebekerjasecarasistemik.

Sesamaantibiotikdarigolonganaminoglikosidasebaiknya
tidakdikombinasikankarenadapatmeningkatkantoksisitas
obat.Sebaiknyahindarikombinasiantibiotikdarigolongan
yangsama,karenasamadenganmeningkatkandosisdan
toksisitasdariantibiotiktersebut.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai