DT Jiwa Handy Fixxx
DT Jiwa Handy Fixxx
AKSIS V
GAF 51 : Gejala sedang dengan
kesulitan dalam fungsi sosial.
AKSIS IV
AKSIS III
MASALAH DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
TIDAK DITEMUKAN
RUMAH DAN SEKOLAH
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
FAKTOR FAKTOR
GENETIK LINGKUNGAN
FAKTOR STRUKTUR
ANATOMI DAN
NEUROKIMIAWI OTAK
Faktor Genetik
75% dari variasi gejala ADHD di dalam populasi adalah karena faktor
genetik.
1/3 dari orang tua yg mengalami ADHD, maka anaknya berisiko
ADHD sebesar 60 %.
Pada anak kembar, jika salah satu mengalami ADHD, maka
saudaranya 70-80 % berisiko mengalami ADHD.
Faktor Neurokimiawi
Penurunan kemampuan pada anak ADHD pada tes neuropsikologis
dihubungkan dengan kerusakan fungsi lobus prefrontal.
Hal ini berhubungan dengan atensi, fungsi eksekutif, penundaan
respons, dan organisasi respons.
Faktor Lingkungan / Psikososial
Ibu yang merokok, mengkonsumsi alkohol
dan heroin selama kehamilan
Berat lahir sangat rendah, hipoksia janin,
cedera otak dan terkena racun.
Kejadian fisik yang menimbulkan stres dan
gangguan keseimbangan dalam keluarga.
KLASIFIKASI
A. Inatensi (gangguan pemusatan perhatian)
mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatiannya.
mudah teralihkan oleh rangsangan yang tiba-tiba diterima oleh alat
inderanya/perasaan yang timbul pada saat itu.
hanya mampu mempertahankan suatu aktivitas/tugas dalam jangka
waktu yang pendek, sehingga akan mempengaruhi proses penerimaan
informasi dari lingkungannya.
B. Hiperaktif (gangguan dengan aktivitas yang berlebihan)
jika dibandingkan dengan individu yang aktif tapi produktif, perilaku
hiperaktif tampak tidak bertujuan.
tidak mampu mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas
motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang penting
dan tidak penting
- Impulsivitas (gangguan pengendalian diri)
gangguan perilaku berupa tindakan yang tidak disertai dengan
pemikiran.
sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga sangat cepat bereaksi.
sulit untuk memberi prioritas kegiatan, sulit untuk
mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu perilaku yang
akan ditampilkannya.
DIAGNOSIS
Onsetnya sebelum usia 7 tahun
Sudah jelas tampak tanda minimal selama 6 bulan
Harus pervasif (ada pada lebih dari 1 setting, misal:
rumah, sekolah, lingkungan sosial)
Menyebabkan gangguan fungsional yang signifikan
Tidak ada penyebab gangguan mental lainnya (misal:
skizofrenia, gangguan psikotik lainnya, depresi atau
anxietas)
Morbiditas penyerta meliputi kegagalan akademis,
perilaku antisosial, kenakalan, dan peningkatan resiko
kecelakaan lalulintas pada remaja. Sebagai tambahan,
dapat pula timbul pengaruh yang dramatis di
kehidupan keluarga
ADHD Tipe Kombinasi ( Inatensi dan
Hiperaktif-Impulsif )
Bila didapat kriteria A1 dan A2 selama 6 bulan
terakhir.
ADHD Tipe Inatensi
Bila kriteria A1 dipenuhi tetapi kriteria A2 tidak
dipenuhi selama 6 bulan terakhir.
ADHD Tipe Hiperaktif-Impulsif
Bila kriteria A2 dipenuhi tetapi kriteria A1 tidak
dipenuhi selama 6 bulan terakhir.
TATALAKSANA
1. Terapi tingkah laku
CBT (Cognitive and Behavioral Therapy)
methods
Pelatihan keterampilan sosial (social skills
training)
Pelatihan penatalaksanaan orang tua (parent
management training)
Terapi individu/keluarga/kelompok
Intervensi pendidikan
2. Terapi obat-obatan
1st line: psikostimulan :
Golongan Metilfenidat (Ritalin)
Golongan Deksamfetamin
Golongan Pamolin
E.S : penarikan diri dari lingkungan sosial, over
fokus, letargi, agitasi, iritabel, mudah
menangis, cemas, sulit tidur, penurunan nafsu
makan dan sakit kepala.
2nd line: Antidepresan :
Imipramin (E.S : kardiovaskuler, neurologik
terbatas untuk anak2)
SSRI : Flouxetine
Obat Antikonvulsan
Carbamazepin
Obat Antihipertensi
Klonidin
PROGNOSIS
Remisi kemungkinan tidak terjadi sebelum usia 12 tahun,
biasanya antara usia 12 dan 20 tahun.
Kira kira 15 20% kasus, gejala GPPH menetap sampai masa
dewasa.
Anak anak dengan GPPH yang gejalanya menetap sampai masa
remaja adalah berada dalam resiko tinggi untuk mengalami
gangguan konduksi.
50% anak anak dengan gangguan tingkah laku akan
mengembangkan gangguan kepribadian anti sosial di masa
dewasanya.
Hasil yang optimal tampaknya dipermudah dengan
menghilangkan agresi anak dan dengan memperbaiki fungsi
keluarga sedini mungkin.
Wiguna, T. (2010). Gangguan
Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH). In S. D. Elvira,
& G. Hadisukanto (Eds.), Buku Ajar
Psikiatri (pp. 441-454). Jakarta:
Badan Penerbit FKUI.
DSM IV-TR