Anda di halaman 1dari 25

DISKUSI TOPIK

Attention Deficit Hyperactivity Disorder


dr. Isa M. Noor, Sp.Kj (K)
CASE VIGNETTE
Georgia, 7 tahun tinggal bersama ibunya Emma,
ayahnya Nick dan adik laki-lakinya Sam yang berumur 5 tahun.
Emma seorang asisten pengajar di sekolah dasar setempat dan
Nick merupakan seorang akuntan. Georgia bersekolah di
sekolah dasar setempat. Pada pertemuan orang tua yang
terakhir, Emma dan Nick khawatir ketika mendengar bahwa
Georgia memiliki kesulitan dengan pekerjaan sekolah dan
tertinggal di beberapa mata pelajaran. Georgia juga memiliki
kesulitan dengan kelompok pertemanannya dan seringkali
terlibat argumen pada waktu bermain. Namun, pada sisi
positifnya, georgia sangat baik dalam olahraga Ayah dan
Ibunya menyadari bahwa Georgia menjadi lebih tidak
terorganisir selama 18 bulan belakangan.
Georgia sering kali kehilangan perlengkapan sekolah
dan terlambat meninggalkan rumah untuk ke sekolah atau
menghadiri kegiatan sosial karena ia memerlukan waktu yang
lama untuk bersiap-siap. Georgia sering tampak gelisah dan
sulit untuk berkonsetrasi bahkan pada hal-hal yang ia sukai,
seperti misalnya sangat sulit bagi Georgia untuk menonton
film hingga dapat menyimpulkan kesimpulan fim tersebut.
Ibunya mengingat bahwa Georgia telah memiliki perilaku
seperti ini sebelumnya ketika ia kecil namun tidak pernah
benar-benar diperhatikan olehnya. Baik ibu dan ayahnya
khawatir akan kondisi akademik georgia, namun mereka lebih
khawatir tentang fakta bahwa georgia memiliki masalah
dalam hal pertemanan.
DAFTAR MASALAH

- Anak perempuan usia 7 tahun


- Kesulitan dengan pekerjaan sekolah dan ketinggalan beberapa mata pelajaran
- Kesulitan dalam kelompok pertemanan
- Sering adu argument pada waktu bermain dengan teman
- Baik dalam hal olahraga, namun sulit dalam hal akademik
- Kehilangan perlengkapan sekolah
- Sering terlambat dari rumah karena memerlukan waktu yang lama untuk siap-
siap
- Sering tampak gelisah
- Sulit berkonsentrasi
KRITERIA DIAGNOSIS ADHD
BERDASARKAN DSM IV
A. Salah satu dari (1) atau (2):
1. Terdapat minimal 6 (atau lebih) gejala-gejala inatensi berikut yang menetap dan telah berlangsung
sekurang-kurangnya 6 bulan sampai ke tingkat yang maladaptif dan tidak sesuai dengan tingkat
perkembangan anak:
Inatensi
a. Sering gagal untuk memberikan perhatian yang baik terhadap hal-hal yang rinci atau sering melakukan
kesalahan yang tidak seharusnya/ceroboh terhadap pekerjaan sekolah, pekerjaan lain atau aktivitis-
aktivitis lainnya.
b. Seringkali mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian dalam melakukan tugas tanggung
jawabnya atau dalam kegiatan bermain.
c. Seringkali tampak tidak mendengarkan (acuh) pada waktu diajak berbicara
d. Seringkali tidak mampu mengikuti aturan atau instruksi dan gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas
sekolah, kegiatan sehari-hari atau pekerjaan di tempat kerja (tidak disebabkan oleh karena Gangguan
Perilaku Menentang atau kesulitan untuk memahami instruksi).
e. Seringkali mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan tugas tanggung jawabnya atau aktivitasnya.
f. Seringkali menghindar, tidak suka atau menolak dalam kegiatan-kegiatan yang memerlukan
konsentrasi yang lama seperti dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
g. Seringkali kehilangan barang-barang yang perlu digunakan untuk kegiatan-kegiatan atau aktivitas-
aktivitasnya (seperti mainan, pekerjaan sekolah, pensil, buku-buku, atau peralatan-peralatan lainnya).
h. Mudah teralih perhatiannya oleh stimulus yang datang dari luar.
i. Mudah lupa akan kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
2. Terdapat minimal 6 (atau lebih) gejala-gejala hiperaktivitas-impulsivitas berikut yang
menetap dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 6 bulan sampai ke tingkat yang
maladaptif dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak:
Hiperaktivitas
a. Seringkali tidak bisa duduk diam atau kaki-tangannya bergerak-gerak terus dengan
gelisah.
b. Seringkali tidak mampu duduk diam di kursinya di dalam kelas atau pada situasi dimana
anak diharapkan duduk diam.
c. Seringkali berlari-lari atau memanjat-manjat secara berlebihan pada situasi-situasi yang
tidak sesuai atau pada situasi-situasi yang tidak sesuai atau pada situasi-situasi yang tidak
seharusnya (misalnya pada remaja atau orang dewasa, mungkin dibatasi oleh perasaan
kegelisahan yang subjektif).
d. Seringkali mengalami kesulitan dalam bermain atau dalam kegiatan menyenangkan
bersama yang memerlukan ketenangan.
e. Seringkali bergerak atau sepertinya digerakkan oleh mesin.
f. Seringkali berbicara berlebihan.
Impulsivitas
a. Seringkali memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai diajukan.
b. Seringkali mengalami kesulitan dalam menunggu giliran.
c. Seringkali menginterupsi atau mengintrusi orang lain (misalnya dalam bermain atau
berbicara dengan orang di sekitarnya.
B. Beberapa gejala-gejala hiperaktif-impulsif atau inatensi
yang menyebabkan gangguan ini sudah timbul sebelum
anak berusia 7 tahun.
C. gejala-gejala yang menyebabkan gangguan ini terjadi
minimal pada 2 situasi / tempat yang berbeda (misalnya
di sekolah atau tempat kerja dan di rumah).
D. Ada bukti yang jelas bahwa gejala-gejala ini
menimbulkan gangguan klinis yang signifikan di bidang
sosial, akademik dan fungsi pekerjaan lainnya.
E. gejala-gejala tidak timbul secara eksklusif selama
perjalanan penyakit Gangguan Perkembangan Pervasif,
Skizofrenia, atau Gangguan Psikotik lainnya dan tidak
dapat dijelaskan oleh gangguan mental lainnya (seperti
gangguan mood, gangguan cemas, gangguan disosiatif,
atau gangguan kepribadian)
ADHD Tipe Kombinasi ( Inatensi dan Hiperaktif-
Impulsif )
Bila didapat kriteria A1 dan A2 selama 6 bulan
terakhir.
ADHD Tipe Inatensi
Bila kriteria A1 dipenuhi tetapi kriteria A2 tidak
dipenuhi selama 6 bulan terakhir.
ADHD Tipe Hiperaktif-Impulsif
Bila kriteria A2 dipenuhi tetapi kriteria A1 tidak
dipenuhi selama 6 bulan terakhir.
MULTI AKSIAL DIAGNOSIS
AKSIS I AKSIS II
ADHD / Gangguan Pemusatan Perhatian KESAN FUNGSI INTELEKTUAL
dan Hiperaktivitas KECERDASAN NORMAL

AKSIS V
GAF 51 : Gejala sedang dengan
kesulitan dalam fungsi sosial.

AKSIS IV
AKSIS III
MASALAH DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
TIDAK DITEMUKAN
RUMAH DAN SEKOLAH
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

gangguan perilaku yang ditandai dengan gejala


aktivitas dan impulsivitas yang tidak sesuai
perkembangan serta kemampuan mengumpulkan
perhatian yang terganggu.
PREVALENSI
Prevalensi ADHD pada anak usia sekolah
adalah 8 10%.
Umumnya pada anak usia < 7 tahun
Rasio ADHD pada anak laki-laki
dibandingkan dengan anak perempuan
yaitu :
- 4:1 untuk ADHD yang didominasi oleh hiperaktif
- 2:1 untuk ADHD yang didominasi oleh
inatensi/kesulitan dalam memusatkan perhatian
ETIOLOGI

FAKTOR FAKTOR
GENETIK LINGKUNGAN

FAKTOR STRUKTUR
ANATOMI DAN
NEUROKIMIAWI OTAK
Faktor Genetik
75% dari variasi gejala ADHD di dalam populasi adalah karena faktor
genetik.
1/3 dari orang tua yg mengalami ADHD, maka anaknya berisiko
ADHD sebesar 60 %.
Pada anak kembar, jika salah satu mengalami ADHD, maka
saudaranya 70-80 % berisiko mengalami ADHD.

Faktor Neurokimiawi
Penurunan kemampuan pada anak ADHD pada tes neuropsikologis
dihubungkan dengan kerusakan fungsi lobus prefrontal.
Hal ini berhubungan dengan atensi, fungsi eksekutif, penundaan
respons, dan organisasi respons.
Faktor Lingkungan / Psikososial
Ibu yang merokok, mengkonsumsi alkohol
dan heroin selama kehamilan
Berat lahir sangat rendah, hipoksia janin,
cedera otak dan terkena racun.
Kejadian fisik yang menimbulkan stres dan
gangguan keseimbangan dalam keluarga.
KLASIFIKASI
A. Inatensi (gangguan pemusatan perhatian)
mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatiannya.
mudah teralihkan oleh rangsangan yang tiba-tiba diterima oleh alat
inderanya/perasaan yang timbul pada saat itu.
hanya mampu mempertahankan suatu aktivitas/tugas dalam jangka
waktu yang pendek, sehingga akan mempengaruhi proses penerimaan
informasi dari lingkungannya.
B. Hiperaktif (gangguan dengan aktivitas yang berlebihan)
jika dibandingkan dengan individu yang aktif tapi produktif, perilaku
hiperaktif tampak tidak bertujuan.
tidak mampu mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas
motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang penting
dan tidak penting
- Impulsivitas (gangguan pengendalian diri)
gangguan perilaku berupa tindakan yang tidak disertai dengan
pemikiran.
sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga sangat cepat bereaksi.
sulit untuk memberi prioritas kegiatan, sulit untuk
mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu perilaku yang
akan ditampilkannya.
DIAGNOSIS
Onsetnya sebelum usia 7 tahun
Sudah jelas tampak tanda minimal selama 6 bulan
Harus pervasif (ada pada lebih dari 1 setting, misal:
rumah, sekolah, lingkungan sosial)
Menyebabkan gangguan fungsional yang signifikan
Tidak ada penyebab gangguan mental lainnya (misal:
skizofrenia, gangguan psikotik lainnya, depresi atau
anxietas)
Morbiditas penyerta meliputi kegagalan akademis,
perilaku antisosial, kenakalan, dan peningkatan resiko
kecelakaan lalulintas pada remaja. Sebagai tambahan,
dapat pula timbul pengaruh yang dramatis di
kehidupan keluarga
ADHD Tipe Kombinasi ( Inatensi dan
Hiperaktif-Impulsif )
Bila didapat kriteria A1 dan A2 selama 6 bulan
terakhir.
ADHD Tipe Inatensi
Bila kriteria A1 dipenuhi tetapi kriteria A2 tidak
dipenuhi selama 6 bulan terakhir.
ADHD Tipe Hiperaktif-Impulsif
Bila kriteria A2 dipenuhi tetapi kriteria A1 tidak
dipenuhi selama 6 bulan terakhir.
TATALAKSANA
1. Terapi tingkah laku
CBT (Cognitive and Behavioral Therapy)
methods
Pelatihan keterampilan sosial (social skills
training)
Pelatihan penatalaksanaan orang tua (parent
management training)
Terapi individu/keluarga/kelompok
Intervensi pendidikan
2. Terapi obat-obatan
1st line: psikostimulan :
Golongan Metilfenidat (Ritalin)
Golongan Deksamfetamin
Golongan Pamolin
E.S : penarikan diri dari lingkungan sosial, over
fokus, letargi, agitasi, iritabel, mudah
menangis, cemas, sulit tidur, penurunan nafsu
makan dan sakit kepala.
2nd line: Antidepresan :
Imipramin (E.S : kardiovaskuler, neurologik
terbatas untuk anak2)
SSRI : Flouxetine
Obat Antikonvulsan
Carbamazepin
Obat Antihipertensi
Klonidin
PROGNOSIS
Remisi kemungkinan tidak terjadi sebelum usia 12 tahun,
biasanya antara usia 12 dan 20 tahun.
Kira kira 15 20% kasus, gejala GPPH menetap sampai masa
dewasa.
Anak anak dengan GPPH yang gejalanya menetap sampai masa
remaja adalah berada dalam resiko tinggi untuk mengalami
gangguan konduksi.
50% anak anak dengan gangguan tingkah laku akan
mengembangkan gangguan kepribadian anti sosial di masa
dewasanya.
Hasil yang optimal tampaknya dipermudah dengan
menghilangkan agresi anak dan dengan memperbaiki fungsi
keluarga sedini mungkin.
Wiguna, T. (2010). Gangguan
Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH). In S. D. Elvira,
& G. Hadisukanto (Eds.), Buku Ajar
Psikiatri (pp. 441-454). Jakarta:
Badan Penerbit FKUI.
DSM IV-TR

Anda mungkin juga menyukai