DENV-1
DENV-2 Pada tahun 2015, terdapat 126.675
DENV-3 penderita DBD di Indonesia, dan 1.229
DENV-4 orang diantaranya meninggal dunia.
LATAR BELAKANG1,2,3,4,5,6
5 PROVINSI INCIDENCE RATE DBD TERTINGGI DI
INDONESIA 2015
250
208.7
186.12
200
150
120.08
92.96 91.93
100
50
0
BALI KALTIM KALTARA DI YOGYA KALSEL
LATAR BELAKANG1,2,3,4,5,6
Spektrum Klinis Infeksi Dengue
TUJUAN PENULISAN
Definisi
Patogenesis Good outcome
Manifestasi klinis
Diagnosis
Diagnosis banding
Penatalaksanaan
Komplikasi
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama : An. S. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 7 tahun
Alamat : Jl. Taman Sepinggan No.030
Anak ke : 2 dari 2 saudara
MRS : 04-04-2017
No. RM : 00.67.66.08
Kamar : PICU - Mawar
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Lemas
RPS
Demam onset mendadak, tidak turun dengan obat
Mimisan
Lemas
Nyeri perut
Mual, muntah persistent,
RPK + Lingkungan:
Riwayat demam berdarah dalam keluarga serumah tidak ada.
Riwayat teman sekolah DBD rawat inap.
Imunisasi
Imunisasi dasar pasien lengkap.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada hari Selasa, tanggal 4 Maret 2015
Kesan umum : sakit berat
Kesadaran : E3V5M6 - Somnolen
Tanda Vital
Tekanan darah : Sulit diukur
Frekuensi nadi : 127 x/menit, lemah, reguler
Frekuensi napas : 28 x/ menit
Temperatur : 36.3o C per axila
ANTROPOMETRI
Ekstremitas :
Akral dingin (+), capillary refill
test > 2 detik, petekia (+)
spontan.
oedem (-), sianosis (-),
pembesaran KGB aksiler (-/-),
pembesaran KGB inguinal (-/-).
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis Banding
Syok septik
Syok haemoragik
PENATALAKSANAAN
5 mcg/kgbb/menit
PROGNOSA
WBC 9.300 11.880 7.140 9.610 7.780 8.090 6.570 12.200 6.520
PLT 71.000 23.000 10.000 17.000 26.000 45.000 44.000 62.000 105.000
HCT 45 % 45,2 % 38.6 % 39 % 39 % 37,4 % 34,3 % 35,2 % 35,9 %
LABORATORIUM SERIAL PASIEN
TROMBOSIT SERIAL AN. S
150000 Trombosit (ul)
105000
100000
71000 62000
45000 44000
50000
26000
23000 17000
10000
0
H.1 H.1 H.1 H.1 H.1 H.2 H.2 H.2 H.3
09:32 10:58 13.57 17:11 22:10 05:26 10:40 18:16 06:12
Demam h.6 Demam h.7 Demam h.8
LABORATORIUM SERIAL PASIEN
HAEMATOKRIT SERIAL AN. S
Haematokrit (%)
45 45.2
45
38.6 39 39 37.4
34.3 35.2 35.9
30
15
0
H.1 H.1 H.1 H.1 H.1 H.2 H.2 H.2 H.3
09:32 10:58 13.57 17:11 22:10 05:26 10:40 18:16 06:12
Demam h.6 Demam h.7 Demam h.8
PERJALANAN PERAWATAN PASIEN
KASUS TEORI
PEMBAHASAN
Step 1 Assesment
Kasus Teori
Anamnesis Anamnesis 3,4
Anamnesi riwayat sekarang :
Pasien demam selama H.1-4 dan mulai tidak demam onset demam;
H.5-6. jumlah intake cairan oral;
Demam onset akut tidak reda dengan antipiretik. diare;
Pasien mulai lemas dan menunjukkan warning sign urine output;
berupa nyeri perut dan muntah persisten pada H.5. tanda bahaya; perubahan status
Riwayat mimisan 2x pada H.5. mental; riwayat penyakit dahulu
Intake cairan oral kurang dikarenakan muntah. keluarga, dan lingkungan yang
Riwayat lingkungan dengan sakit DBD. berkaitan dengan penyakit
GRAFIK
PERJALANAN
DBD
Klasifikasi
WHO 2009
PEMBAHASAN
Kasus Teori
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik 3
Somnolen Status mental
Kondisi pasien syok dengan klinis : keadaan umum Status hemodinamik
lemah, tekanan darah sulit diukur, nadi 127x/menit lemah, Thorak:
akral dingin, mukosa kering, CRT > 2s. Takipneu/kusmaul/efusi
RR 28x/menit, vesicular kedua lapang paru kesan pleura
menurun pada daerah basal paru, kesan efusi pleura Abdomen: Nyeri tekan,
minimal. hepatomegaly, asites.
Nyerti tekan epigastrium (+) dan hepatomegaly 3 jari Fisik lain mencari manifestasi
BAC. perdarahan.
Shifting dullness (+), kesan asites minimal. Uji Tornikuet.
Petekia spontan pada ekstremitas dan badan.
PATOGENESIS
INFEKSI DENGUE
PATOGENESIS
INFEKSI DENGUE
PEMBAHASAN
Step 2 Diagnosa dan Penilaian Fase Penyakit
Kasus Teori
Fase penyakit Fase penyakit 2,3,4
DBD hari ke-6 : fase kritis. Fase kritis DBD terjadi diantara hari 3-8.
DBD dengan tanda bahaya. Klasifikasikan menjadi DBD dengan atau
Syok hipovolemik. tanpa tanda bahaya.
Klasifikasikan status hemodinamik.
PEMBAHASAN
Kasus Teori
hari perawatan 1 menunjukkan fase kritis Pemeriksaan fungsi organ sesuai indikasi.
telah terjadi sebelum pasien datang ke RS. Pemeriksaan serologi apabila tidak ada
setelah pergantian cairan bolus kristaloid dan Pemeriksaan radiologi sesuai indikasi.
gelofusin.
PEMBAHASAN
GRAFIK PEMERIKSAAN
SEROLOGI DENGUE
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Diagnosis Diagnosis 2,4
DSS H.6 Kriteria DSS :
sama dengan DHF
ditambah tanda syok berupa : takikardia, akral dingin, peningkatan CRT, nadi
teraba lemah, penurunan kesadaran, penyempitan tekanan nadi 20 mmHg
dengan pengingkatan diastolic, hipotensi dengan sistolik <80 mmHg (usia <5 tahun)
atau 80-90 pada usia > 5 tahun.
PEMBAHASAN
Step 3. Penatalaksanaan
Kasus Teori 3,4
Terapi cairan. Kriteria pasien grup C : kebocoran plasma berat yang ditandai
Kateter urine dan NGT. dengan syok atau akumulasi cairan di ruang interstisial,
Pemantauan balance cairan, perdarahan hebat, gangguan organ berat.
target >1cc/kgbb/jam. Pemantauan selama rawat inap terdiri dari :
DL/4 jam -> /6jam -> /8-12 jam. Keadaan umum, nafsu makan, muntah, perdarahan, dan
Tapering off dopamine 0,2 cc/jam. tanda bahaya.
Tapering off cairan iv 20-10-7-4-2-1 Perfusi perifer.
cc/kgbb/jam. Tanda vital.
Pasien mendapatkan terapi i.v. 3 Pemeriksaan hematocrit awal per 4-6 jam.
hari perawatan. Produksi urine 1 cc/kgbb/jam.
Pemeriksaan lain atas indikasi.
Alur
Tatalaksana
Dengue
WHO 2012
PEMBAHASAN
Pasien Rawat Jalan Rawat Jalan 3,4
Pasien mengalami masa kritis selama 1 hari perawatan, Masa kritis berlangsung selama 24-48
kemudian masuk kedalam masa penyembuhan jam kemudian masuk kedalam fase
ditandai dengan trombosit mulai naik bertahap dari penyembuhan.
10.000 menjadi 17.000. Bebas demam 48 jam.
Pasien bebas demam 72 jam. Perbaikan kondisi klinis.
Tanda vital stabil, nafsu makan membaik, keluhan nyeri Peningkatan trombosit dengan kadar
abdomen (-), hepatomegali (-), diuresis cukup. >50.000/mm3.
Trombosit 105.000. Tidak ada distress pernapasan.
RR : 24x vesikuler simetris pada kedua lapang paru, Hematokrit stabil tanpa cairan iv.
tidak ditemukan tanda overload cairan.
Hct 35,9 % tanpa cairan iv.
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN Dengvaxia (CYD-TDV)
KESIMPULAN