0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang etika, moral, dan akhlak dalam Islam. Termasuk karakteristik etika Islam, hubungan antara tasawuf dan akhlak, aktualisasi akhlak dalam kehidupan masyarakat, serta jenis-jenis akhlak seperti kepada Allah SWT, diri sendiri, orang lain, dan lingkungan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang etika, moral, dan akhlak dalam Islam. Termasuk karakteristik etika Islam, hubungan antara tasawuf dan akhlak, aktualisasi akhlak dalam kehidupan masyarakat, serta jenis-jenis akhlak seperti kepada Allah SWT, diri sendiri, orang lain, dan lingkungan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang etika, moral, dan akhlak dalam Islam. Termasuk karakteristik etika Islam, hubungan antara tasawuf dan akhlak, aktualisasi akhlak dalam kehidupan masyarakat, serta jenis-jenis akhlak seperti kepada Allah SWT, diri sendiri, orang lain, dan lingkungan hidup.
2. Mentari Al Indriana ( 041511233264 ) 3. Rifqi Ramadhani Santoso ( 041511333264 ) ETIKA Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukurannya adalah akal. Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukurannya adalah akal. Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti adat atau watak kesusilaan. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, etka adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia, terutama yang mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. MORAL Moral di dalam kamus umum Bahasa Indonesia adalah penentuan baik atau buruk terhadap suatu perbuatan. Sedangkan secara terminologi moral adalah suatu istilh yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapa atau perbuatan yang secara layak dikatakan benar, salah, baik atau buruk. AKHLAK Akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu khuluk yang berarti tabiat, perangai, atau tingkah laku. Sedangkan secara terminologi, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suau perbuatan yang baik. Karakteristik Etika Islam Didalam islam, etika yang diajarkan dalam islam berbeda dengan etika filsafat. Etika Islam memiliki karakteristik sebagai berikut: Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Quran dan al-Hadits yang shohih. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun mereka berada. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya memanusiakan manusia Hubungan Tasawuf dengan Akhlak
Tasawuf adalah proses pendekatan diri pada tuhan dengan
cara mensucikan hati sesuci - sucinya. Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk. Jadi kaitan / hubungan tasawuf dengan akhlak yaitu bahwa orang yang suci hatinya akan tercermin dalam air muka dan perilakunya yang baik. Selain itu, Akhlak dan tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara sesama manusia. Sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi vertikal antara manusia dengan tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.
Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan
Masyarakat
Kedudukan akhlak dalam agama Islam adalah identik dengan
pelaksanaan agama Islam itu sendiri dalam segala bidang kehidupan. Maka pelaksanaan akhlak yang mulia adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban dan menjauhi segala larangan-larangan dalam agama, baik yang berhubungan dengan Allah maupun yang berhubungan dengan makhluk-Nya, dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya dengan sebaik-baiknya, seakan-akan melihat Allah dan apabila tidak bisa melihat Allah maka harus yakin bahwa Allah selalu melihatnya sehingga perbuatan itu benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Salah satu kodrat manusia adalah menjadi makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Jadi, untuk mewujudkan hubungan yang harmonis dengan orang lain, kita harus memiliki dan melakukan perbuatan dan akhlak yang mulia agar kita dapat diterima dalam kehidupan bermasyarakat. E. Akhlak kepada Allah SWT.
a. Mentauhidkan Allah swt. (QS. Al-Ikhlas/112:1-4)
b. Beribadah kepada Allah swt. (QS. Adz- Dzaariyat/51:56) c. Berdzikir kepada Allah swt. (QS. Ar- Rad/13:28) d. Tawakkal kepada Allah swt. F. Akhlak terhadap diri sendiri
. Sabar (QS. Al-Baqarah/2:153)
b. Syukur (QS. An-Nahl/16:14) c. Tawaddu (QS. Luqman/31:18) d. Iffah, yaitu mensucikan diri dari perbuatan terlarang (QS. Al-Isra/17:26) e. Amanah (QS. An-Nisa/14:58) f. yajaah (QS. Al-Anfaal/18:15-16) g. Qanaah (QS. Al-Isra/17:26) G. Akhlak terhadap orang lain
Akhlak terhadap kedua orang tua (QS. Al-Isra/17:23-
24) Akhlak terhadap keluarga, yaitu mengembangkan kasih sayang, keadilan dan perhatian. (QS. An- Nahl/16:90 dan QS. At-Tahrim/66:6) Akhlak terhadap tetangga (QS. An-Nisa/4:36) H. Akhlak terhadap lingkungan
Berakhlak terhadap lingkungan hidup adalah di mana
manusia menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya. Allah menyediakan kekayaan alam yang melimpah hendaknya disikapi dengan cara mengambil dan memberi dari dan kepada alam serta tidak dibenarkan segala bentuk perbuatan yang merusak alam. Maka alam yang terkelola dengan baik dapat memberi manfaat yang berlipat ganda, sebaliknya alam yang dibiarkan merana dan diambil manfaatnya saja justru mendatangkan malapetaka bagi manusia. (QS. Al- Qashash/28:77, QS. ar-Rum/30:41, dan QS. Hud/11:61)