Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SINGLE-PIECE ACRYLIC
INTRAOCULAR LENS IN EYES
WITH POSTERIOR CAPSULE
RUPTURE
JASON J. JONES, MD ; THOMAS A. OETTING, MD ; GINA M.ROGERS, MD ; GEORGE J.C. JIN, MD, PHD
ABSTRAK
Objektif : Methode :
Mengevaluasi hasil klinis teknik reverse Pasien :
Menganalisis diagnosis pre-operatif,
optic capture (ROC) dengan kejadian intraoperatif, parameter - Operasi katarak phaco + IOL pada
menggunakan single-piece posterior 16 mata, dengan teknik ROC
chamber intraocular lenses (PC-IOL) operasi, komplikasi intraoperatif dan
pada kasus operasi katarak (phaco + post-operasi, dan ketajaman - Kontrol : operasi katarak phoco +
IOL) dengan ruptur kapsul posterior penglihatan pre-operasi dan post- IOL pada 12 mata tanpa optic capture
(PCR) operatif
Hasil :
- Ketajaman penglihatan 20/25 atau lebih
baik : 94% mata ROC & 92% mata kontrol Kesimpulan :
- Refraksi post-operasi S 1.00 D : 94% ROC dengan menggunakan single-
mata ROC & 100% mata kontrol piece acrylic IOL layak
- Refraksi stabil dari bulan pertama sampai dipertimbangkan pada kasus katarak
follow-up terakhir dengan kapsul posterior yang tidak
- ROC : IOL tetap stabil stabil
: tiada komplikasi ketajaman
penglihatan
TUJUAN PENELITIAN
Optic capture
63% mata pada kelompok ROC dan 100% pada kelompok kontrol
mendapatkan prediksi kesalahan refraksi 0.50 D
Perbedaan diantara target refraksi dan prediksi kesalahan refraksi tidak
signifikan pada kelompok ROC dan kelompok kontrol
KOMPLIKASI DAN KUALITAS PENGLIHATAN
Tidak ada komplikasi pada prosedur ROC : cystoid edema makula, ablasi retina dan uveitis
presistent
Pada hari H / 1 hari setelah operasi tidak terjadi hyphema atau reaksi ruang anterior berat
pada kedua-dua kelompok
TIO dengan cepat dikendalikan dan menjadi normal (kurang dari 21mmHg)
Kunjungan post-operasi terakhir, 3 mata (18,8%) pada kelompok ROC dan 1 mata (8,3%) pada
kelompok kontrol telah menjalani Nd: YAG Laser kapsulotomi. Tidak ada komplikasi setelah
Nd: YAG kapsulotomi. Semua pasien memiliki kornea yang jelas dan sumbu penglihatan yang
jelas pada pemeriksaan follow up.
Kuesioner pasien yang diterima dari 12 pasien; semua kecuali satu yang dilaporkan puas
dengan prosedur (92%). Sembilan pasien (75%) tidak perlu kacamata untuk jarak. Satu pasien
mencatat lingkaran cahaya ringan di malam hari. Tidak ada keluhan lain yang dilaporkan.
KEJADIAN INTRA-OPERASI
PCR setelah penanaman IOL terjadi pada 2 mata (15%) dan sebelum penanaman IOL
pada 11 mata (85%)
Ukuran PCR > 6 mm didapatkan pada 6 mata (46%)
Herniasi vitreus minor terjadi pada 7 mata (54%)
Viterektomi anterior dilakukan pada 5 mata dengan prolapse vitreus
DISKUSI
Pada studi ini, rata-rata nilai refraksi myopia pada kelompok ROC lebih tinggi (S 0.32
D) berbanding kelompok kontrol
Pada studi akaishi et al. perbedaan rata-rata nilai refraksi myopia sebelum dan
selepas operasi adalah S - 0.81 D
Vajpayee et al. merekomendasi PC-IOL dimasukkan dalam kantong kapsuler jika PCR
kecil (<6 mm) atau margin yang terlihat jelas tanpa vitreus prolaps
Hao et al. merekomendasikan implantasi PC-IOL pada PCR perifer < 120 atau PCR
sentral < 4,0 mm
Namun, studi ini menunjukkan ROC merupakan pilihan yang aman untuk implantasi
PC-IOL pada kondisi PCR lainnya
Keberhasilan optic capture tergantung:
Tidak dapat dilakukan anterior capsulorhexis terlalu kecil atau terlalu besar
CCC yang intak dan letak sentral
Kekuatan zonular
Semua vitreus harus dikeluarkan dari bidang kapsul anterior
LIMITASI PENELITIAN
Jumlah subjek
Studi retrospektif
yang sedikit
Disentralisasi IOL
Jangka waktu
bisa terjadi
follow up yang
beberapa tahun
pendek
selepas operasi
KESIMPULAN