PPTBencana
PPTBencana
ADA 6 JENIS TANAH LONGSOR, YAKNI: LONGSORAN TRANSLASI, LONGSORAN ROTASI, PERGERAKAN BLOK,
RUNTUHAN BATU, RAYAPAN TANAH, DAN ALIRAN BAHAN ROMBAKAN. JENIS LONGSORAN TRANSLASI DAN
ROTASI PALING BANYAK TERJADI DI INDONESIA. SEDANGKAN LONGSORAN YANG PALING BANYAK
MEMAKAN KORBAN
Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan
pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Aliran Bahan Rombakan, Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa
tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada
kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya.
Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai
ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan
meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran
tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
GEJALA UMUM TANAH LONGSOR
Gempa dangkal
< 70 km
Gempa sedang
70 300 km
Gempa dalam
> 300 km
DATA-DATA ANALISIS
PETA TOPOGRAFI
PETA TATA GUNA LAHAN
KELERANGAN
PETA TOPOGRAFI
PETA TATA GUNA LAHAN
KELERENGAN
PETA RAWAN GEMPABUMI
MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI
JIKA BERADA DI DALAM RUMAH/GEDUNG/SEKOLAH, BERLINDUNGLAH DI BAWAH KOLONG MEJA ATAU LINDUNGI KEPALA
DENGAN BANTAL/TAS/BUKU UNTUK MENGHINDARI JATUHAN/RUNTUHAN BENDA.
JIKA BERADA DI DALAM MOBIL, HINDARI PERSIMPANGAN, SEGERALAH MENEPI DAN BERHENTI. ANDA AKAN KEHILANGAN
KONTROL JIKA TETAP MENGENDARAINYA.
Peta tingkat risiko bencana tsunami bagi pulau Jawa seperti dipublikasikan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana. Nampak jelas hampir segenap kabupaten/kota
yang terletak di pesisir selatan pulau Jawa berisiko tinggi terhadap bencana tsunami.
Sumber: BNPB, 2012.
TEKTONIK INDONESIA
Lempeng Eurasia
relatif stabil
Lempeng Pasifik
bergerak ke barat
dengan kecepatan
10 - 11 cm/th
Lempeng
Indo-Australia
bergerak ke utara
dengan kecepatan
6 - 7 cm/th
Distribusi episentrum gempa-gempa tektonik di pulau Jawa dan zona subduksinya, terhitung sejak 1
Januari 1980 TU hingga 1 Januari 2015 TU oleh Incorporated Research Institutions for Seismology (IRIS).
Data dibatasi hanya pada gempa tektonik dengan kedalaman sumber kurang dari 70 kilometer dpl.
Angka 2006 dan 1994 masing-masing menunjukkan dua sumber gempa masalalu di busur luar Jawa,
yakni Gempa Pangandaran 17 Juli 2006 dan Gempa Bangyuwangi 3 Juni 1994. Sementara angka 2009
merupakan sumber gempa masalalu di cekungan busur muka, yakni Gempa Tasikmalaya 2 September
2009. Sumber: IRIS, 2015.
DASAR PEMBUATAN PETA RAWAN BENCANA TSUNAMI
C. Setelah kejadian
1. periksa jika ada keluarga yang hilang ataupun terluka
2. mint apertolongan jika ada keluarga yang hilang atau terlukan
3. jangan berjalan di sekitar pantai atau daerah tsunami, karena kemungkinan terjadinya
bahaya susulan
LIKUIFAKSI
Likuifaksi ( Pencairan Tanah ) adalah suatu fenomena perilaku tanah yang jenuh atau sebagian jenuh
secara substansial kehilangan kekuatan atau kekakuan akibat adanya tegangan secara tiba-tiba yang
menyebabkan tanah tersebut berperilaku seperti cairan atau air berat.
Allen Hazen
Jika tekanan air dalam pori pori cukup besar untuk membawa semua beban, tekanan itu akan berefek
membawa partikel partikel menjauh dan menghasilkan suatu kondisi yang secara praktis seperti pasir
hisap. Pergerakan awal beberapa maerial dapat menghasilkan tekanan yang terus bertambah, mulanya
pada satu titik, kemudian pada tiik lainnya, secara berurutan , menjadi titik konsentrasi awal yang
mencair
Faktor yang Mempengaruhi terjadinya Likuifaksi :
1. Jenis Tanah
2. Kerapatan Relatif atau Angka Pori
3. Tekanan Batas ( Confining Pressure )
4. Intensitas Gempa
5. Durasi Gempa
1. Peta Topografi
2. Peta Geologi Regional Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
Peta Geologi Regional Peta Topografi
PETA RAWAN BENCANA LIKUIFAKSI DAERAH PENELITIAN
MITIGASI BENCANA LIKUIFAKSI