Identitas Pasien
Nama : By. X
Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl Lahir : 29-01-2017
Umur : 1,5 bulan
BB : 3,4 kg
Suku : jawa
Agama : Islam
Anak Ke-4
Anamnesa
Tgl 13-03-2017
Keluhan Utama : Muntah
RPS : muntah 3x, warna kulit kuning sejak 2 minggu
sebelum MRS, batuk, flu, BAB pucat sejak 3 minggu
dan BAK berwarna pekat/kecoklatan sebelum MRS,
perut buncit.
RPD : -
RPK : tidak ada yang pernah sakit seperti ini.
Riwayat kehamilan & persalinan : Ibu hamil di usia 39
thn, melahirkan spontan normal.
Pemeriksaan Fisik
HR : 120x/mnt
RR : 48x/mnt
S : 35,3C
A/I/C/D : -/+/-/- (kremer 5)
BB : 3,7 kg
Pemeriksaan Fisik
Tgl 13-03-2017
USG : tidak tampak gambaran atresia bilier.
ukuran dan echo parenchym hepar tidak
tampak kelainan.
Tgl 18-03-2017
Bilirubin direct : 7,6 mg/dL (tinggi)
Bilirubin Total : 10,73 mg/dL (tinggi)
SGOT : 332,6 U/L (tinggi)
SGPT : 409,1 U/L (tinggi)
Diagnosa
Kolestasis
Diagnosa Banding :
Ikterus neonatorum
Atresia Bilier
Hepatitis akut
Terapi
2. Kolestasis ekstrahepatik.
Kolestasis ekstrahepatik merupakan 32% dari kasus
kolestasis. Kolestasis ekstrahepatik terdapat
penyumbatan atau obstruksi saluran empedu
ekstrahepatik.
Penyebab utama kolestasis tipe ini adalah proses
imunologis, infeksi virus terutama Cytomegalo virus, Reo
virus tipe 3, asam empedu yang toksik, iskemia dan
kelainan genetik. Akibat dari penyebab tersebut maka
akan terbentuk kelainan berupa nekroinflamasi, yang
pada akhirnya menyebabkan kerusakan dan pembuntuan
saluran empedu ekstrahepatik
Klasifikasi
Kuning/Ikterus
Gatal-gatal pada kulit
Urin berwarna gelap
Tinja pucat seperti dempul
Pembesaran perut
Diagnosis
Anamnesa
Riwayat ikterus lebih dari 14 hari, keluarga pasien
yang menderita kolestasis, lahir prematur atau berat
lahir rendah
Riwayat kehamilan dengan infeksi TORCH, hepatitis
B, infeksi intrapartum, pemberian nutrisi parenteral,
sepsis dan ISK.
Riwayat keluarga dengan tumor hati, hepatitis B/C,
hemokro-matosis, riwayat kuning.
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Ikterus (pada sklera serta kulit)
Perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi vitamin K
Urin berwarna gelap seperti teh
Tinja warnanya pucat (akholik)
Sampai bisa didapatkan pasien dengan gagal tumbuh.
Pemeriksaan abdomen bisa ditemukan adanya
hepatomegali, dapat dijumpai juga adanya
splenomegali.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan laboratorium (bilirubin direct &
indirect, SGOT/SGPT, Ureum-Keratinin, Albumin-
Globulin, Kolesterol-trigliserida)
Pemeriksaan etiologi (TORCH, hepatitis B dan C)
Ultrasonografi
Kolangiografi intraoperatif (kasus kolestasis
ekstrahepatik)
Biopsi hati
Penatalaksanaan
Secara garis besar tata laksana pasien dengan kolestasis
terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.Terapi medikamentosa
Perbaikan aliran empedu: pemberian fenobarbital dan
kolestiramin, ursodioxy cholic acid (UDCA).
Aspek gizi: lemak sebaiknya diberikan dalam bentuk
MCT (medium chain triglyceride) karena malabsorbsi
lemak.
Diberikan tambahan vitamin larut lemak (A, D, E, dan
K)
Penatalaksanaan
2. Terapi operatif
Tujuannya untuk mengadakan perbaikan langsung terhadap
kelainan saluran empedu yang ada.
Operasi Kasai(hepatoportoenterostomy procedure) diperlukan
untuk mengalirkan empedu keluar dari hati, dengan
menyambungkan usus halus langsung dari hati untuk menggantikan
saluran empedu.Untuk mencegah terjadinya komplikasicirrhosis,
prosedur ini dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin,
diupayakan sebelum anak berumur 90 hari.
Perlu diketahui bahwa operasi Kasai bukanlah tatalaksana definitif
dari atresia biliaris, namun setidaknya tindakan ini dapat
memperbaiki prognosis anak dan memperlambat perjalanan
menuju kerusakan hati.
Prognosis