Aan Daniyati
Ai Nuraida L
Arif Syamsul F
Deri Ariansyah
Anatomi
Muskuloskeletal terdiri dari kata:
Muskulo : otot
Skeletal : tulang
Muskulo atau muskular adalah
jaringan otot-otot tubuh (ilmu = Myologi).
Axial
Appendicular
1. AXIAL SKELETAL:
TULANG KEPALA
1. Axial skeletal:
Tulang Kepala
Tengkorak otak = 8 buah
Tengkorak wajah = 14 buah
Tulang telinga = 6 buah
Tulang Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1 buah
Tulang Belakang dan pinggul = 26 buah
Kerangka dada = 25 buah
2. APPENDICULAR SKELETAL/ RANGKA
PENDUKUNG GERAK:
2. Osteomielitis sub-akut
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2 bulan sejak infeksi pertama
atau sejak penyakit pendahulu timbul.
3. Osteomielitis kronis
Yaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih sejak infeksi
pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis sub-akut
dan kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dan biasanya terjadi
karena ada luka atau trauma (osteomielitis kontangiosa), misalnya
osteomielitis yang terjadi pada tulang yang fraktur.
Pemeriksaan Penunjang
1.Osteomielitis akut
a. Pemeriksaan sinar-X awalnya menunjukan pembengkakan
jaringan lunak dan setelah 2 minggu terdapat daerah
dekalsifikasi ileguler, nekrosis tulang,pengangkatan
periosteum,dan pembentukan tulang baru.
b. Pemeriksaan MRI
c. Pemeriksaan darah:leukosit meningkat dan LED meningkat
d. Kultur darah dan kultur abses untuk menentukan jenis anti
biotika yang sesuai.
2. Osteomielitis kronik
a. Pemeriksaan sinar-X,besar,kavitas ireguler,peningkatan
periosteum,sequestra,atau pembentukan tulang padat
b. Anemia biasanya dikaitkan dengan infeksi kronik
c. Pemeriksaan laju sedimentasi dan jumlah sel darah
putih(biasanya normal)
Hasil Ro
Penatalaksanaan
Menurut Suratun (2008) adalah sebagai berikut:
1. Daerah yang terkena diimobilisasi untuk mnegurangi
ketidaknyamanan
dan mencegah terjadinya fraktur;
2. Lakukan redaman salin hangat selama 20 menit beberapa kali sehari
untuk
mnegingkatkan aliran darah;
3. Sasaran awal terapi adalah mengontrol dan mneghentikan proses
infeksi;
4. Berdasarkan hasil kutur, dimulai pemberian antibiotic intravena. Jika
infeksi tampak terkontrol dapat diberikan peroral dan dilanjutkan
sampai 3
bulan;
5. Pembedahan dilakukan jika tidak menunjukkan respon terhadap
antibiotic;
6. Lakukan irigasi dengan larutan salin fisiologis steril 7-8 hari pada
jaringan
purulen dan jaringan nekrotik diangkat. Tetapi antibiotic dilanjutkan
Komplikasi
Pengkajian:
a. Biodata
b. Keluhan utama
c. Riwayat Penyakit
d. Pola Psikososial
e. Pola ADL
f. Pemfis
g. Pemeriksaan Penunjang
Kasus
Intervensi
Monitoring vital sign sebelum atau sesudah
latihan dan lihat respon pasien saat latihan
Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL
secara mandiri sesuai kemampuan
Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan
bantu penuhui kebutuhan ADL
Hipertermi b.d proses peradangan
Intervensi
Monitor suhu sesering mungkin
Monitor IWL
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor TD N dan RR
Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab
demam
Terima Kasih
Daftar Pustaka