Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANALISA KEUANGAN
PENGENDALIAN APOTEK
Barang REGULAR
Pengendalian Barang NARKOTIKA dan PSIKOTROPIKA
BARANG Barang Macet
Barang KADALUARSA
total investasi
PBP =
laba bersih
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Test of Overall Return On Equity
Performance Return On Assets
LABA BERSIH
ROI = X 100%
TOTAL AKTIVA
Test Daya Laba (Test of Profitability)
Menunjukkan kemampuan apotek dalam menutup biaya yang dikeluarkan, yang
akhirnya akan meningkatkan laba apotek.
1. Presentase Laba Kotor (PLK)
Adalah pengukuran daya tata apotek sebelum beban usaha diperhitungan.
penjualan - HPP
PLK = X 100%
penjualan
PLK seharusnya berkisar antara 20% sampai 33%. PLK yang lebih tinggi dari
presentase tersebut menunjukkan harga yang tinggi. PLK yang lebih rendah
menunjukkan salah satu dari keadaan berikut :
a. Harga rendah
b. Pembelian yang tidak tepat; sehingga HPP (harga pokok penjualan)
mungkin terlalu tinggi.
c. Shrinkage
d. Penjualan tidak tercatat
2. Presentase Laba Bersih (PLB)
Pengukuran daya laba setelah
memperhitungkan beban usaha. PLB
seharusnya berkisar antara 5% sampai dengan
7,5%.
Laba bersih
PLB = X 100%
penjualan
Test Likuiditas (Test of Liquidity)
Mengukur kemampuan apotek dalam membayar hutang
lancarnya bila jatuh tempo.
1. Rasio Lancar (Current Ratio/CR)
harta lancar
CR =
kewajiban lancar
CR sebaiknya berkisar antara 2 dan 3,8.
CR < 2, artinya apotek memiliki masalah dalam membayar
hutang lancar tepat waktu.
CR > 3,8 artinya proporsi harta lancar terlalu tinggi dari yang
dibutuhkan untuk beroperasi secara efektif (ini tidak baik).
2. Rasio Cepat (Quick Ratio/QR)
QR = harta lancar - persediaan obat
kewajiban lancar
HPP
TOR =
persediaan rata-rata
Contoh Kasus
Lakukanlah Analisa Keuangan serta BE dan
PBP untuk Apotek Rasendriya berdasarkan
Neraca dan Perhitungan Laba Ruginya seperti
yang tercantum berikut :
23
I PENJUALAN JUMLAH Prosentase (%)
1 Tunai 635.422.500 70.00
2 Kredit 272.322.500 30.00
TOTAL 907.745.000 100.00
II PEMBELIAN / HPP
- SALDO AWAL 111.657.500
- PEMBELIAN 632.377.500
- SALDO AKHIR 131.990.000
II. HARGA POKOK PENJUALAN 612.045.000 67.42
IV BIAYA USAHA
1. BIAYA PEGAWAI 144.817.500
2. BIAYA SEWA KANTOR 17.187.500
3. BIAYA PEMAKAIAN SUPLAI KANTOR/APOTEK 7.150.000
4. BIAYA ASURANSI 9.290.000
5. BIAYA BUNGA 5.930.000
6. BIAYA PEMELIHARAAN GEDUNG & PERALATAN 8.895.000
7. BIAYA IKLAN 4.197.500
8. BIAYA PEMASARAN 15.245.000
9. BIAYA PENYUSUTAN 7.822.500
10. BIAYA AIR, TELEPON, LISTRIK 2.712.500
11. BIAYA SERBA SERBI 27.390.000
TOTAL BIAYA USAHA 250.637.500 27.61
V LABA / RUGI OPERASI 45.062.500 4.96
Tugas
Suatu Apotek Sehat Lancar akhir tahun 2014 ingin mengetahui apakah Apotek yang
selama ini dikelola Apoteker , sudah baik dalam pengelolaan keuangannya, maka anda
diminta untuk melakukan analisis keuangannya dari indikator keuangan.
Diperoleh informasi bahwa modal awal Apotek ini adalah Rp. 110.000.000,-
dan selama ini mempunyai nilai persediaan obat sebesar Rp. 130.500.000,-.
Namun persediaan obat tersebut sebagian masih hutang dengan PBF sebesar Rp.
45.325.000.000,-. Dari data yang diperoleh Apotek ini mempunyai piutang sebesar Rp.
3.365.000,- ada uang di bank sebesar Rp. 10.500.000,- dan uang cash Rp. 8.625.000,-.
Hutang apotek di bank Rp. 30.500.000,- serta biaya lain yang harus dikeluarkan Rp.
4.325.000,-. Inventarisasi alat dan fasilitas yang ada Rp. 30.320.000,- serta adanya
kendaraan seharga Rp. 16.500.000,-. Selama tahun 2014 apotek melakukan pengadaan
obat dan alat kesehatan sebesar Rp. 525.550.000,-. Hasil stock opname pada akhir
tahun 2013 sebesar Rp.115.768.000,-dan akhir tahun 2014 sebesar Rp. 130.500.000,-.
Diketahui bahwa selama tahun 2014 penjualan kontan sebesar Rp. 687.986.500,-
dan kredit sebesar Rp. 145.547.000,- ada 2 Apoteker yang digaji tiap bulannya masing-
masing Rp. 1.250.000,- dan 4 asisten apoteker masing-masing Rp. 500.000,-. Selain itu 2
kasir masing-masing Rp. 400.000,- dan 2 reseptir masing-masing Rp.300.000,-. Biaya
telepon Rp. 350.000,-/bulan, listrik Rp. 150.000,-/bulan. Biaya bunga bank 4,5 juta,
biaya maintenance 2 juta, biaya penyusutan 3 juta, biaya sewa kontrak 8 juta, biaya
marketing 3 juta, biaya asuransi 2,5 juta serta biaya serbai-serbi 2,5 juta.