Jantung Bawaan
Agust Setia Negara
1301 1206 0028
Oskar Ady Widarta
1301 1206 0033
Hadian Adhipratama
1301 1206 0031
KETERANGAN UMUM
Penderita:
Nama : An. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 12 tahun
Agama : Islam
Alamat : Lembang, Kp. Yampai
Ayah:
Nama : Tn. K
Usia : 51 tahun
Agama : Islam
Pendidikan: SLTP
Pekerjaan : Buruh tani
Penghasilan :-
Alamat : Lembang, Kp. Yampai
KETERANGAN UMUM
Ibu:
Nama : Ny. Y
Usia : 41 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan : -
Alamat : Lembang, Kp. Yampai
Tanggal masuk RS : 25 Januari 2007
Tanggal pemeriksaan : 29 Januari 2007
ANAMNESIS (Heteroanamnesis
dari ibu penderita)
Anamnesa Tambahan
Penderita telah dirawat di ruang rawat inap A1
RSHS selama 4 hari dan telah diberi terapi
berupa pemasangan selang oksigen. Dan
dianjurkan untuk memposisikan diri setengah
duduk. Obat yang diberikan Furosemid 2 x 25
mg, digoksin 2 x 100 Ug captopril 2 x 12,5 mg
dan KCl 650 mg dilarutkan dalam air yang
diminum 3 kali sehari.
ANAMNESIS (Heteroanamnesis
dari ibu penderita)
Susunan Keluarga
Anamnesis Makanan
0 4 bulan : ASI
4 8 bulan : ASI + PASI + bubur
susu
8 12 bulan : ASI + PASI + bubur
nasi + buah
12 bulan - sekarang : Menu Keluarga
ANAMNESIS (Heteroanamnesis
dari ibu penderita)
Keadaan Kesehatan
Ayah : Sehat
Ibu : Sehat
Saudara : Sehat
Orang lain yang serumah :-
ANAMNESIS (Heteroanamnesis
dari ibu penderita)
Anamnesa Kepandaian dan Pertumbuhan
Berbalik : Tidak dapat menjawab
Duduk : 8 bulan
Merangkak : disangkal
Berdiri : 20 bulan
Jalan dengan bantuan : 12 bulan
Jalan tanpa bantuan : 22 bulan
Berbicara : 22 bulan
Tumbuh gigi : 12 bulan
Membaca : 6 tahun
Menulis : 6 tahun
Sekolah : 5 tahun
PEMERIKSAAN FISIK ( Status
Presens )
Pengukuran Antropometris
Umur : 12 tahun
Berat badan : 24 kg
Panjang badan : 140 cm
BB/TB( NCHS ) : 71,43 % KEP sedang
Keadaan Umum
Kesan sakit : Sakit sedang
Kesadaran : CM
Penampilan umum : Lemah, berkeringat
Posisi tubuh : Tidak dalam letak paksa
Status Gizi
BB/TB ( NCHS ) : 71,43 % KEP sedang
PEMERIKSAAN FISIK ( Status
Presens )
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/90 mmHg
Nadi : 98 x / menit, reguler isi
tidak cukup
Respirasi : 34 x / menit, tipe
thorakoabdominal
Suhu : 35,1 Oc
PEMERIKSAAN FISIK ( Status
Presens )
Pemeriksaan Khusus
Kepala
Rambut : Tidak rontok, tidak mudah dicabut
- Wajah : Facial flushing ( - )
- Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
- Pupil : Bulat, isokor, ODS 3mm
- Hidung : Pernafasan cuping hidung ( - )
Perdarahan ( - )
- Telinga : Sekret -/-
- Bibir : Perioral sianosis (+)
- Mulut : Mukusa lidah dan mulut kebiruan
- Gusi : Perdarahan gusi (-)
- Langit langit : Intak
- Lidah : tidak ada kelainan
- Tonsil : T1 T1 tenang
- Faring : Tidak hiperemis
PEMERIKSAAN FISIK ( Status
Presens )
Leher
JVP : Meningkat
KGB :tidak teraba
Lain- lain : Retraksi suprasternal (+)
Thorax
Paru Anterior
Inspeksi : Bentuk precordial bulging, gerak
simetris, retraksi interkostal + / +
Palpasi : VF ki/ ka /
Perkusi : Sonor
Auskultasi : VBS kiri = kanan,
Ronkhi -/-, Wheezing -/-, Crackles -/-, Slem -/-
PEMERIKSAAN FISIK ( Status
Presens )
Paru Posterior
Inspeksi : Bentuk dan gerak
simetris
Palpasi : VF ki / ka / N
Perkusi : Sonor
Auskultasi : VBS ki / ka / N
Ronkhi -/-, Wheezing -/-, Crackles -/-, Slem -/-
PEMERIKSAAN FISIK ( Status
Presens )
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tampak.
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V LMCS 2 jari ke
arah lateral kuat angkat
Perkusi : Batas atas ICS IV LMCS, batas kanan 3 jari
dari RSD, batas kiri LAAS
Auskultasi : Bunyi jantung S1-S2 ( + ) Murmur pansistolik
grade 4/6
Abdomen
Inspeksi : Datar, retraksi epigastrik (+)
Palpasi : lembut, nyeri tekan
Hepar : tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus ( + ) normal
PEMERIKSAAN FISIK ( Status
Presens )
EKG
Echocardiogram
Foto Rntgen thorak AP dan lateral decubitus
PENATALAKSANAAN
Prinsip pengobatan
Terdapat tiga aspek penting dalam
tatalaksana pengobatan gagal jantung
Pengobatan terhadap penyakit yang mendasari
Pengobatan terhadap faktor pencetus
Pengobatan medikamentosa termasuk :
Mengurangi retensi cairan dan garam
Meningkatkan kontraktilitas otot jantung
Mengurangi beban jantung
Pengobatan Umum
Istirahat
pada gagal jantung yang berat pasien perlu dirawat inap. Tirah baring dengan
posisi setengah duduk sangat membantu pasien
Penjagaan suhu dan kelembaban
terutama dalam perawatan terhadap neonatus karena sangat rentan terhadap
perubahan suhu. Olehkarena itu neonatus dengan gagal jantung perlu
ditempatkan dalam inkubator
Oksigen
cukup dengan penggunaan kateter naso-faring atau masker. Harus secara rutin
diberikan pada setiap pasien gagal jantung
Pemberian cairan dan diet
pasien gagal jantung berat makanan per oral tidak memadai dan beresiko
aspirasi
Hindari pemberian cairan intravena
Berikan cairan tanpa natrium dengan jumlah rumatan yang dikurangi menjadi
75 80%
Pantau terus pasien bila terjadi peningkatan pernafasan maka akan ada
peningkatan kebutuhan cairan
Pantau pula turgor, pola pernafasan, balans antara keluaran dan masukan
cairan
Medikamentosa
Digoksin
Menambah kekuatan dan kecepatan kontraksi
ventrikel
Menurunkan tonus simpatis
Menurunkan retensi sistemik dengan vasodilatasi
perifer
Menurunkan frekuensi jantung
Dosis digitalis
Kontra indikasi : pasien dengan lesi obstruktif, cth
koarktasio aorta
Medikamentosa
Vasodilator
Mempengaruhi preload dan after loda
Terbagi atas :
Venodilator
Arteridilator
Mixed dilator
Medikamentosa
Venodilator
Menurunkan tekanan darah sistemik dan pulmonal
Mengurangi bendungan vena sistemik dan paru
Tdk meningkatkan curah jantung langsung
Medikamentosa
Arteri dilator
Menurunkan afterload akibat bertambahnya curah
jantung tanpa meningkatkan konsumsi oksigen
Akan terjadi pengosongan ventrikel yang lebih
baik
Medikamentosa
Diuretik
Mengurangi bendungan apabila pemberian digitalis saja
tidak memadai
Diuretik sendiri tdk memiliki efek langsung memperbaiki
penampilan jantung
Paling sering : tiazid, etakrini, furosemid, antagonis
aldosteron
Diuretik menyebabkan eksresi kalium meningkat
Penggunaan jangka panjang membutuhkan
penambahan preparat kalium
Terapi bedah