METHODA LAJU AWAL

Disini, diukur ro untuk beberapa run percobaan.

Variasi konsentrasi awal dari satu reaktan pada waktu
tertentu
Misal diukur rAo dua konsentrasi awal dari A , yaitu
CAo,1 dan CAo,2 dengan CBo, CCo, - - - dibuat tetap.
Karena hanya Cao yang berubah sedangkan yang
lainnya dijaga tetap, misal untuk persamaan laju reaksi :
- rA = k CAa CBb CCc - - - ,
laju reaksi untuk run 1 dan 2 :
a
rAo,2 CAo,2 . . . (121)
--------- = ---------
rAo,1 CAo,1

maka data a dapat ditentukan..

 Laju reaksi awal - rAo dapat dicari dari data
differensial pada waktu = 0
Orde reaksi b , c , - - - dapat dicari dengan acara
yang sama.

Contoh 15. The initial-rate method

Kelarutan dolumite, calcium magnesium carbonate dalam
HCl adalah
4HCl + CaMg(CO3)2 Mg+2 + Ca+2 + 4Cl- + 2 CO3 + 2H2O
Tentukan orde reaksi HCl dari data seperti pada Fig.1
Solution
- rA = k CAa CBb

- rAo = k CAoa Cbob

 CBo,1 = CBo,2 and CAo,1 CAo,2

- rAo,2 CAo,2 a
----------- = ---------
- rAo,1 CAo,1

Run 1 Run 2
4.000 1.0000

3.999
0.9990

CHCl

CHCl
3.998 0.9980

4N HCl 1 N HCl
3.997
0.9970

3.996 0.9960
0 2 4 6 8 0 2 4 6 8
t (min) t (min)
Figure 1
 - dCA 3.9982 - 4.000
-rAO,1 = ------- = -------------------------- = 3.6 x 10 4 mole/lt min
dt 5 - 0

- dCA 0.9987 - 1.0000

-rAo,2 = -------- = ---------------------------- = 2.2 x 10 4 mole/lt.min
dt 6 - 0

Jadi :
- rAo,2 CAo,2 a
----------- = ----------
- rAO,1 CAo,1

3.6 x 10 4 4 a
------------- = ------
2,2 x 10 4 1

a = 0.44.
Orde reaksi b dicari dengan cara yang sama dimana hanya
(CBo) yang berubah
 Ao sebagai faktor Arrhenius, sedangkan
E adalah energy aktivasi

Pada konsentrasi sama, tetapi pada dua temperatur

yang berbeda, hukum Arrhenius menunjukkan
bahwa :

k1 E 1 1
ln ----- = ------ ---- - -----
k2 R T2 T1

44
Contoh 4. Pengaruh temperatur dari hukum Arrhenius
Gunakan data berikut untuk pembentukan bimolekular
methyl ethyl ether dalam larutan ethyl alkohol, dan
hitunglah energi aktivasi
T (oK) 273 279 285 291 297 303
kC x 105 lit/mole.det 5,6 11,8 24,5 48,8 100 208
Solution :
Data : reaksi adalah orde dua
Diingini : Energi activasi dan faktor frekuensi
 Persamaan Arrhenius , Pers. (23) :
k = Ao e E/RT

ln k1 = ln Ao (E/R) 1/T1

ln k2 = ln Ao - (E/R) 1/T2

ln k1/k2 = E/R (1/T2 - 1/T1 ) . . . (i)

5,6 x 10-5 E 1 1
ln ------------- = ---- ----- - ------
11,8 x 10 -5 R 279 273

46
 2,303 x 0,324 = E/R ( 0,003582 - 0,00366)
E = 1,98 ( 2,303 x 0,324)/(0,000078 )
= 18,95 x 103 cal/g.mole

Dengan cara yang sama untuk dua data berikutnya

11,8 x 10 5 E 1 1
ln ----------------- = ----- ------ - ------
24,5 x 10 5 R 285 279
 Dan seterusnya :
E = 20.05 x 10 3 cal/g.mole
2.303 log 24.5 x 10-5 / 48.8 x 10-5 = (E/R)

(1/291 1/285)

E = 1.98 x 2.303 x

Begitu juga : 0.3/0.00007

2,303 log 100/208 = E/R ( 1/303 - 1/297 )
E = 19,6 x 103
E = 20.72 x 103 cal/g.mole

Rata-rata dari energical/g.mole

aktivasi = 19.845 x 103 cal/g.mole

39
 Contoh 5.
Nitrous dioxide terurai menurut reaksi orde dua
Dengan konstanta laju reaksi adalah :

T oK 592 603 627 651,5 656 K

cc/(mole)(det) 522 755 1700 4020 5030
Hitunglah energi aktivasi
Solution :
Dari teori Arrhenius : k = Ao e-E/RT
T adalah temperatur absolut
ln k = ln Ao - E/RT
atau ln k = ln Ao - (E/R) 1/T

49
 log10 k 2.718 2.878 3.231 3.6044 3.702
ln k 6.240 6.610 7.440 8.3000 8.53
103 x 1/T 1.690 1.658 1.596 1.537 1.525

Slope = E/R
ln k

- 1/T

50
dari grafik : :
slope = 0.7 / 0.5 x 10 3
= 14.0 x 103
Sehingga :
E/R = 1.4 x 103
E = 14.0 x 103 x 1.98
= 27.8 x 103 cal/gmole