Anda di halaman 1dari 28

PROTOZOA

RHIZOPODA,CILIATA

KULIAH 2
PENDAHULUAN
Protozoa adalah hewan bersel
satu,soliter atau dalam bentuk
koloni (proto = pertama, zoon =
hewan).
Protozoa hidup bebas tetapi
beberapa hidup sebagai parasit di
manusia & binatang.
DAUR HIDUP PROTOZOA
Daur hidup protozoa mempnyai 2 stadium:
1. Bentuk vegetatif = stadium tropozoit =
proliferatif = bergerak,makan, ber-
reproduksi, tidak mampu hidup diluar tubuh
hospes.
2. Stadium kista = stadium yg tidak aktif.
dorman,tahan tanpa makan, bertanggung jawab
terhadap penularan penyakit.
PROTOZOA
Terdiri dr inti &
sitoplasma.
Inti terdir dari :
1. Serabut inti,

2. Cairan inti,

3. Kariosom,

4. Butir kromatin.
Sitoplasma terdiri dr:
Endoplasma (mengandung inti, mengurus gizi,
reproduksi)
Ektoplasma(alat gerak,mengambil makanan, eksresi,
respirasi,pertahanan diri).
PROTOZOA
Alat pergerakan:
1. Pseudopodium(kaki palsu),

2. Flagela,

3. Cilia,

4. Membran bergelombang..
Pembiakan:
1. Pembiakan aseksual (belah pasang, skizogoni,
berkembang biak pd stadium kista).
2. Pembiakan seksual.

3. Pembiakan aseksual dan seksual.


PENULARAN PARASIT
Penularan parasit:
1. Secara langsung.

2. Melalui makanan & air,setelah berada diluar


hospes. Bentuk kista menjadi infektif karena
tahan terhadap zat2 pencernaan(mis :amuba,
flageta,ciliata).
3. Melalui bentuk tropozoit(jika tak mempunyai
bentuk kista).
4. Melalui vektor.( Suhu & kelembaban
mempengaruhi perkembangan protozoa).
5. Melalui transfusi darah.
LANJUTAN
Protozoa merugikan hospes dengan cara:
1. Berkembang biak.
2. Penyerangan.
3. Perusakan sel.
4. Pengaruh toksin/enzym.
Dari Stadium I dapat berkembang menjadi:
1. Akut mematikan.
2. Stadium laten menahun.
3. Subklinis tanpa gejala klinik.
DIAGNOSA
Cara mendiagnosa protozoa :
1. Melihat gejala klinis yg khas.
2. Pemeriksaan laboratorium parasitologi secara
langsung (apusan), konsentrasi, pembiakan,
inokulasi pd binatang .
3. Test serologi.
4. PCR(Polimerase Chain Reaction) DNA parasit
PEMBAGIAN PROTOZOA
Protozoa dibagi dalam 4 kelas:

1. Rhizopoda.(RhizAkar, podiumKaki).
2. Masthigophora=Flagelata(mastixcambuk,
phorosmengandung).
3. Ciliophora=ciliata.
4. Sporozoa.
RHIZOPODA
Spesies amuba yg berada di COLON yaitu:
1. Entamuba histolitika (PATOGEN).
2. Entamuba coli.
3. Entamuba hartmanni.
4. Jodamuba butschlii.
5. Dientamuba fragilis,
6. Endolimax nana,
7. Entamuba ginggivalis.

Semua amuba(no 2 sp 7) diatas apatogen,


ENTAMUBA HISTOLYTIKA
Nama penyakit: Amubiasis.
Penyebaran bersifat kosmopolitan.
Ada 3 stadium:
1. Bentuk histolytika(tropozoit/patogen).

2. Bentuk minuta(tropozoit/bentuk pokok).

3. Bentuk kista.
ENTAMUBA HISTOLYTIKA
Daur hidup
AMUBIASIS

Tempat predileksi: sekum, rektum sigmoid.


Jika infeksi berat ke seluruh kolon.
Klinis dikenal:
1. Amubiasis intestinal.
2. Amubiasis ekstra intestinal.
Amubiasis Intestinal dibagi:
1. Amubiasis kolon akuta.
2. Amubiasis kolon kronis.
AMUBIASIS

Amubiasis kolon akuta


syndroma disentri
yaitu:
1. Diare,
2.Tinja berlendir/berdarah.
3.Tenesmus (anus nyeri saat BAB), kadang2
mules/melilit.
4.Pemeriksaan lab dijumpai bentuk histolitika pd
tinja.
Amubiasis kolon kronis klinis tak jelas, ringan,rasa
tak enak diperut,diare diselingi konstipasi. Lab
pemeriksaan tinja berulang bentuk histolitika
.Pathologi anatomis granuloma(amuboma)
PENYEBARAN AMUBA DIDALAM TUBUH.

Jika, Amubiasis intestinal tak diobati


amuba keluar dr usus Amubiasis ekstra
intestinal.

Penyebaran Amubiasis ekstra intestinal melalui:


1. Hematogen(peredaran darah).
2. Per kontinuitatum(langsung).
PENYEBARAN AMUBA DIDALAM TUBUH
Hematogen, amuba menembus submukosa
kapiler vena hatiabses hatikapiler
darahparu/ otak abses paru/otak.
Perkontinuitatum,
Jika abses hati tak diobati pecah :
1. Ke diafragma,rongga pleura/paruabses paru.
2. Ke peritoneumperitonitis,
3. Ke dinding perut amubiasis kulit/perianal.
4. Ke vagina amubiasis vagina.
AMUBIASIS
Diagnosa:
Amubiasis kolon akuta.

Gejala Klinis : syndrome dysentri, mules,


diare10kali(bedakan dg dys basiler, diare
lebih sering,demam,lekositosis).Lab bentuk
histolytika di tinja.
Amubiasis kolon kronis.

Gejala klinis : diare ringan, obstipasi,


eksaserbasi dysentri,lab bentuk histo lytika
ditinja(diulang), serologi,proktoskop,
sigmoidoskop.
Amubiasis hati.

Amubiasis hati.
Gejala klinis : berat badan menurun, lemah,
demam,tak nafsu makan, hepatomegali/ nyeri
tekan di regio abdomen kanan atas.
R : peninggian diafragma,leukositosis. Lab
bentuk Histolitika pd biopsi dinding
abses/aspirasi pus. Serologi.
TERAPI
R/:
1. Emetin hydroklorida.berkasiat utk bentuk histolitika,
parenteral,toksisitas tinggi thd jantung,otak. Ds maks
dewasa 65mg/hari. Anak<8th10mg/ hr.Kontra
indikasi: hamil & gangguan jantung/ginjal.
2. Klorokuin(amubisid jaringan)utk histo lytika,toksisitas
ringan,mual/muntah/ diare,sakit kepala. Ds 1gr/hr
selama 2 hari, dilanjutkan 500mg selama 2 minggu.
3. Antibiotika.Tetrasiklin,Eritromisin= 25mg/kg BB
selama 5 kari.
4. Metronidazol(drug of choise),efektif thd histolitika
& minuta, Efek samping ringan/ mual/muntah pusing/.
Dosis=2gram/hari selama 3 hari dosis terbagi.
EPIDEMIOLOGI
L
AMUBIASIS

Amubiasis ditularkan oleh pengandung kista (mis,


food handler,koki hotel,pelayan restoran yg
hygiene perorangan tak baik, bukan pada
penderita amubiasis akut.
Kista dapat hidup lama didalam air 10 sampai 14
hari , dlm lingkungan dingin12hr,tahan thd
khlor,mati pd 50C atau kondisi kering.
Pencegahan: hygiene perorangan, Enviromental
sanitation.
AMUBIASIS
Entamuba coli apatogen.
Amuba yg hidup bebas dikenal Naegleria fowleri
(patogen),hidup diair dan Acancanthamoeba
culbertoni menyebabkan primary amoebic
meningo encephalitis. Tidak terdapat di
Indonesia.
Acanthamoeba castellani dan polyphaga
menyebabkan keratitis amoebic juga jarang di
Indonesia.
CILIATA.
BALANTIDIUM COLI
HP adlh babi & kera,jarang pd manusia. Penyakit
disentri balantidium.
Distribusi kosmopolit terutama di subtropik &
tropik.
Parasit mempunyai bentuk vegetatif & kista.
Seluruh tubuh bersilia yg berfungsi sbg alat
gerak & mengambil makanan.
Kista hidup mempunyai silia,kista hanya utk
bertahan hidup.
Infeksi terjadi jika kista tertelan.
BALANTIDIUM COLI

Path/gjl klinis: E histolitika ttp lebih ringan. Infeksi


ekstra intestinalperitonitis,uretritis.
Diag:Ditemukan bentuk vegetatif di tinja cair dan atau
bentuk kista di tinja padat.
R/ Tetrasiklin 4x500mg/hr10hr.
DOC: Metronidazol 3x750mg/hr.
Prognosa: baik,tetapi pd penderita yg kondisinya lemah
fatal.
Epid: pd peternakan babi.

Hygiene perorangan & Sanitasi yg baik mencegah


penularan.
SELAMAT BELAJAR

GIARDIA LAMBLIA

Selanjutnya ..... MASTIGOPHORA

Anda mungkin juga menyukai