Anda di halaman 1dari 11

GREEN CITY

I MADE SUKEWIJAYA
1. Vienna, Austria (51%)
2. Singapore (47%)
3. Sydney 46%
4. Hong Kong (40%)
5. Rio De Janeiro, Brazil (40%)
6. London, UK (38.40%)
7. Stockholm, Sweden (30%)
8. Johannesburg, South Africa (24%)
9.New York, US (19.7 %)
10. San Francisco, US (17.9%)
11. Portland, OR (16.3%)
12. Los Angeles, US (16.2%)
13. Munich, Germany (16%)
14. Berlin, Germany(14.40%)
15. Jakarta, Indonesia (10.4%)
Penyediaan RTH Berdasarkan Luas Wilayah
Penyediaan RTH berdasarkan luas wilayah di perkotaan adalah sebagai
berikut:
ruang terbuka hijau di perkotaan terdiri dari RTH Publik dan RTH privat;
proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar minimal 30% yang
terdiri dari 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% terdiri dari ruang
terbuka hijau privat;
apabila luas RTH baik publik maupun privat di kota yang bersangkutan
telah memiliki total luas lebih besar dari peraturan atau perundangan
yang berlaku, maka proporsi tersebut harus tetap dipertahankan
keberadaannya.
Proporsi 30% merupakan ukuran minimal untuk menjamin
keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan
keseimbangan mikroklimat, maupun sistem ekologis lain yang dapat
meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat,
serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota.
Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk
Untuk menentukan luas RTH berdasarkan jumlah
penduduk, dilakukan dengan mengalikan antara jumlah
penduduk yang dilayani dengan standar luas RTH per
kapita sesuai peraturan yang berlaku.
250 jiwa : Taman RT, di tengah lingkungan RT
2500 jiwa : Taman RW, di pusat kegiatan RW
30.000 jiwa : Taman Kelurahan, dikelompokan dengan
sekolah/ pusat kelurahan
120.000 jiwa : Taman kecamatan, dikelompokan dengan
sekolah/ pusat kecamatan
480.000 jiwa : Taman Kota di Pusat Kota, Hutan Kota (di
dalam/kawasan pinggiran), dan Pemakaman (tersebar)
Penyediaan RTH Berdasarkan Kebutuhan Fungsi Tertentu
Fungsi RTH pada kategori ini adalah untuk perlindungan
atau pengamanan, sarana dan prasarana misalnya
melindungi kelestarian sumber daya alam, pengaman
pejalan kaki atau membatasi perkembangan penggunaan
lahan agar fungsi utamanya tidak teganggu.
RTH kategori ini meliputi: jalur hijau sempadan rel kereta
api, jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi, RTH
kawasan perlindungan setempat berupa RTH sempadan
sungai, RTH sempadan pantai, dan RTH pengamanan
sumber air baku/mata air.
UU 26 tahun 2007 30%
Jumlah jalur hijau yang ada di Denpasar
sebesar 36,8 persen (Pemerintah Kota Dps,
Fajar Bali - 6 Feb 2013)
Persentase RTH di kawasan permukiman
Kota Denpasar berkisar dari 2,97% sampai
30,01%, dengan nilai rata-rata 14,43%, dan
standar deviasi 7,32% atau 182,98 m2
(Nuarsa, Bumi Lestari 2013)

Anda mungkin juga menyukai