Anda di halaman 1dari 42

Atenuasi Gerakan Tanah dan

Atenuasi Intensitas Gempa


Probabilistic Seismic Hazard Analysis
(PSHA)

k 0,20 0,50 1,0


EQ Records m
Spectrum Spectral Attenuation (SA)
Response PGA
T = 0,00 Ln(PGA) = c1 + c2.M + Probability Peta PGA
c3.ln(R)+..c4
T = 0,20 Ln(SA) = c1 + c2.M + c3.ln(R)+..c4 SA Seismic
.. Hazard
Analysis Peta SA(0,2)
T = 1,00 Ln(SA) = c1 + c2.M + c3.ln(R)+..c4
T = 3,00 Ln(SA) = c1 + c2.M + c3.ln(R)+..c4 SA
10%, 50 th Peta SA(1,0)
2%, 50 th

Untuk keperluan pembuatan time history di A

Spectral Matching Dianggap cocok dng


Scaling factor, ex. PGA Time History di A
A Deagregasi f =1,235
a)M,PGA
PGA b)R, PGA
SA(0,2)
M,R, Spectral
SA(1,0)
Attenuasi,PGA
spect.target
No time
History Spectra dari Code

menjawab Widodo/PSTK/BabI
Pengertian Atenuasi
Atenuasi getaran tanah (ground motion attenuation) adalah proses/
rumusan yangmana suatu gerakan tanah Y akibat gempa (percepatan,
kecepatan, simpangan) ataupun intensitas gempa akan mengecil pada
jarak yang semakin jauh dari sumber gempa, akibat redaman/ penyera-
pan energi oleh massa batuan/tanah
Secara matematis, atenuasi getaran tanah adalah suatu hubungan
antara jarak, R (episenter, jarak terdekat, jarak hiposenter) dengan
parameter gempa Y (percepatan, kecepatan, simpangan, intensitas
gempa, ukuran gempa).
Y
y beratenuasi karena jarak, R

Mengecil karena waktu Mengecil karena jarak, R R


R (percepatan tanah mengecil)
t

Downgoing plate
laut episenter Shallow crustal earthquake

Overriding plate
Interface slip earthquake

Intermediate intra slab Earth(Bending)


Deep intra slab Earth.
(Compression)

Interface slip earthquake adalah gempa akibat slip antara downgoing plate dengan overriding plate
Intermediate intraslab earthquake adalah gempa akibat bending/lentur pada downgoing plate
Deep intraslab earthquake adalah gempa akibat compression stress pada downgoing plate
Shallow crustal earthquake adalah gempa2 dangkal pada kerak bumi baik aklibat slip, tension
maupun compression
Faktor-faktor yg mempengaruhi atenuasi :
1. Ukuran gempa (ML, MS, Mb, MW)
Semakin besar magnitudo gempa M, maka semakin besar gerakan
tanah (percepatan, kecepatan, simpangan) yang beratenuasi
2. Jarak ke site (, jarak episenter, jarak terdekat, jarak hiposenter)
Semakin jauh jarak dari pusat gempa, gerakan tanah semakin kecil
3. Mekanisme Sumber gempa :
a. Atenuasi Shallow Crustal Earthquake ( active dan stable plate continent)
b. Atenuasi Subduction Earthquake (interface slip dan intraslab earthquake)
Gempa subdaksi dan gempa-gempa dangkal mempunyai karakter yang
berbeda dan akan berpengaruh terhadap atenuasi
4. Pengaruh kondisi site
Tanah keras dan tanah lunak akan berpengaruh terhadap gerakan tanah
Macam-macam jarak ke situs(site)
Terdapat macam-macam Jarak R yang akan mempengaruhi atenuasi
gerakan tanah yaitu :

R=Rj R Rj=0
Episenter Situs Episenter
Rc Situs
Rh
Rh Fault
Rc
Focus
Focus
Fault

R
Rj
Episenter Situs Rc = Closest Distance
Rh = hypocenter distance
Rh R = Epicenter distance
Fault Rc
Rj =
Focus
Atenuasi : Fungsi utama dari magnitudo gempa M dan jarak R
(Abrahamson & Silva, 2007)

Semakin besar magnitudo gempa maka Peak Horizontal Acceleration (PHA) dalam
gravitasi bumi akan semakin besar
Semakin jauh closest distance R maka PHA akan semakin kecil (akibat redaman/
serapan energi tanah/batuan)
Atenuasi : Fungsi dari earthquake mechanism
(Abrahamson & Silva, 2007)

Gempa dengan mekanisme reverse/thrust mempunyai PHA yang lebih besar daripada
gempa strike slip (perbedaan earthquake mechanism)
Atenuasi : Fungsi dari kondisi tanah
(Abrahamson & Silva, 2007)

Jenis tanah (rock, soil) akan berpengaruh terhadap gerakan tanah


Untuk PHA rendah, tanah lunak akan mempunyai PHA lebih besar daripada tanah keras
Untuk PHA tinggi, tanah lunak akan mempunyai PHA lebih kecildaripada tanah keras
Untuk tanah sangat lunak, PHA tanah lunak selalu lebih besar daripada tanah keras
Menurut Idriss (1990,1991) percepatan tanah akibat gempa di tanah
lunak akan lebih besar daripada di tanah keras untuk PHA < 0,40 g.
Atenuasi : Fungsi dari jenis gempa

Pada jarak jauh atenuasi daerah subduksi cenderung lebih lambat dari pada atenuasi
daerah aktif.
Gempa subduksi terdiri atas gempa interface slip dan intra slab, memiliki karakter berbeda
dimana jarak atenuasi dihitung dari 10 km.
Atenuasi : fungsi jenis gempa

Atenuasi umumnya dibuat berdasarkan simulasi rekaman gempa.


PHA daerah midcontinent lebih besar dari PHA daerah active dengan jarak <50 km.
PHA daerah midcontinent lebih kecil dari PHA daerah active dengan jarak >50 km.
Jenis Atenuasi
1. Atenuasi Intensitas gempa (IMM)
2. Atenuasi gerakan tanah (percepatan, kecepatan, simpangan)
3. Atenuasi Arias Intensity (IA)

Sifat Atenuasi :
1. Nilai maksimum parameter gerakan tanah (percepatan, kecepatan, sim-
pangan, intensitas) umumnya terdistribusi secara lognormal (skala loga-
ritma baik bilangan dasar 10 maupun natural logarithmic ln) terhadap
jarak sumber gempa ke pencatat gempa. Oleh karena itu umumnya
dibuat regresi linear, misalnya untuk atenuasi pecercepatan (Y) dalam
bentuk log(Y) atau ln(Y) dan bukannya Y.
2. Log(Y) atau Ln(Y) dipengaruhi secara langsung/linier oleh ukuran gem-
pa, M. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan ukuran gempa M akan
berpengaruh secara langsung/linier terhadap log(Y) atau ln(Y),

3. Amplitudo gelombang bodi menurun dengan rate 1/R (attenuation rate)


sedangkan amplitudo gelombang permukaan kecepatan menurun
dengan rate 1/R, dengan R adalah jarak episenter dalam km

4. Energi yang menyebar dari pusat gempa akan semakin berkurang akibat
redaman material tanah. Kramer (1996) mengatakan bahwa amplitudo
gerakan tanah akan berkurang secara eksponensial menurut jarak R

5. Parameter gerakan tanah juga akan dipengaruhi oleh mekanisme sumber


gempa (source mechanism) yang ditunjuukan oleh jenis patahan (fault
types).
1

0.8

Attenuation rate
Body w aves
0.6
Surface w aves
0.4

0.2

0
1 10 100 1000
Jarak Episeneter, R (km )

Gelombang permukaan (L dan R waves) yaitu gelombang yang paling


membuat kerusakan justru beratenuasi/berkurang secara lebih lambat
Hal ini tidak menguntungkan atau justru merugikan apabila dilihat dari
dampaknya terhadap bangunan
Traveling Earthquake waves
COLA COLA Epicenter
Epicenter PFO Surface wave
Surface wave SSPA
SSPA Mantle
S-wave
PFO
Outer core
S-wave
Inner
Wave propagation core

CTAO P-wave
P-wave
Lingkup Bahasan Atenuasi :
1. Atenuasi gempa Shallow Crustal earthquake
a. Gempa-gempa di daerah active region
b. Gempa-gempa di stable plate continent
2. Atenuasi gempa-gempa subdaksi
a. interface slip earthquake
b. intraslab earthquake
Jenis jenis atenuasi :
1. Attenuasi Intensitas Gempa Imm
2. Atenuasi percepatan, kecepatan dan simp. tanah
3. Atenuasi intensitas Arias Ia
Kategorisasi Perkembangan Atenuasi

1. Atenuasi Intensitas Gempa dan PGA, PGD, PGV pada base rock (T=0)

2. Atenuasi PGA dan Spectral Coordinates dari ground motions T=0


hingga T tertentu
3. Next Generation Attenuation berdasarkan jarak gempa, rupture
directibity, tipe patahan, area patahan, kedalaman, kondisi tanah dsb.
Bentuk-Bentuk Persamaan Atenuasi
1. Atenuasi Intensitas gempa 2. Atenuasi Gerakan Tanah

I MM f (M , R, Fi ) Log (Y ) f (M , R, Fi )

3. Persamaan Atenuasi Intensitas Gempa (Dowrick, 1992)

I a b.M c.R d log R


4. Persamaan Atenuasi Gerakan Tanah (Kramer, 1996)

Ln Y c1 c 2 M c3 M c4 c5 ln ( R c6 .e c7 M ) c8 Ro Ci

5. Persamaan Atenuasi yg disederhanakan (McGuire, 1974)

Y b1 .10 b2M ( R ) b3
Log Y b1 b2 M b3 log ( R )
Atenuasi Intensitas Gempa
Atenuasi ini didasarkan atas gempa2 di New Zealand (Dowrick, 1992)

Isoseismal time dan kedalaman gempa


Model Atenuasi :

I a b M c.r d log r

North Island Pacific Ocean

0
300 200 100 0

Interface slip Pacific Plate

100 EQ

North Island

200

Intermediate
Intra-slab EQ a

300

Potongan a-a

Source mechanism :
400
a

1.patahan normal (normal fault, NF), 500

2. patahan geser (strike-slip fault, SSF)


3. patahan terbalik (reverse fault, RF)
4. patahan kombinasi (obigue fault, OF),
1. Untuk patahan NF dan SSF

I 2,18 1,411 M 0,00439 r 2,709 log r

2. Untuk patahan RF dan OF

I 3,42 1,369 M 0,00449 r 3,037 log r


Tabel 7.2 Pengaruh source mechanism terhadap rasio percepatan tanah
maksimum

Parameter Imm pada rh = 30 km Imm pada rh = 10 km Imm pada rh = 50 km


M=6 M=7 M=6 M=7 M=6 M=7
N+SS R+O N+SS R+O N+SS R+O N+SS R+O N+SS R+O N+SS R+O
Intensitas, Imm 6,3809 6,8674 7,7918 8,2364 7,1072 7,6749 8,5182 9,0439 5,7556 6,1742 7,1667 7,543
log ah 1,8452 1,9668 2,1979 2,3069 2,0268 2,1687 2,3796 2,5109 1,6889 1,7936 2,0417 2,136
ah (cm/dt2) 70,000 92,640 157,72 203,98 106,36 147,47 239,63 324,26 48,856 62,173 110,08 136,7
R&O/(N&S) 1,3234 1,2933 1,3864 1,3531 1,2726 1,242
rata2 rasio 1,3038 1,3697 1,2575
Keterangan Percepatan tanah dihitung menurut persamaan 7.10)
10 150

NF&SSF NF&SSF
8
RF&OF

Perc. tanah (cm/dt2)


RF&OF
100
6
Imm

4
50

0
0 0 100 200 300 400 500 600
0 100 200 300 400 500 600
Jarak Episenter, R(km)
Jarak Episenter, R (km)

1.5
1.1

M=6 M=6
1.08

Rat.Perc.Tnh (RF/NF)
Imm ratio (RF/NF)

M=7
1.25 M=7
1.06

1.04
1
1.02

1
0.75
0 100 200 300 400 500 600
0 100 200 300 400 500 600
Jarak Episenter,R(km)
Jarak Episenter, R(km)
Atenuasi Percepatan Tanah
Tabel 7.3 Spesifikasi Data Gempa

No. Aspek Deskripsi Aspek Ket.


1. Data gempa 1. Sejumlah 900 gempa pantai barat USA (sd.1973)
2. Sejumlah 500 gempa Jepang (sd.1974)
3. Sejumlah 60 gempa Eropa Selatan (sd.1974)
2. Ukuran gempa Ms = 3 s/d 8 ( yang terbanyak 5 s/d 6,5)
3. Jumlah data 1465 data gempa
4. Kedalaman gempa 1 s/d 500 km (paling banyak antara 20 - 40 km)
5. Jarak (R, ) 1 - 1000 km (paling banyak 20 - 300 km)
6. Jenis patahan -
7. Jenis tanah 1. Tanah aluvium meliputi kurang lebih 75 % rekaman
dan sisanya sebanyak 25 % berasal dari :
2. Tanah cukup keras (intermediate)
3. Tanah keras (rock)
8. Durasi gempa s/d 100 dt ( paling banyak antara 20 - 40 dt)
9. Peride getar T 1 - 2 dt ( paling banyak antara 0,2 - 0,5 dt)
Beberapa Worldwide Atenuasi Percepatan Tanah
Tabel 7.4 Beberapa Usulan Persamaan Atenuasi
No. Peneliti Tahun Usulan Persamaan Keterangan
1. Gutenberg dan Richter 1942 & 1956 log ah = 0,333 IMM - 0,50
2. Kawasumi 1951 log ah = 0,50 IJMA - 0,347
3. Newmann 1954 1. Untuk rata2 jarak 25 km
log am = 0,308 IMM - 0,041
2. Untuk jarak rata2 160 km
log am = 0,308 IMM - 0,429
4. Hershberger 1956 log ah = 0,429 IMM - 0,900
5. Medvedev & Sponheuer 1969 log ah = 0,301 IMM - 0,408
6. Ambraseys 1974 log am = 0,36 IMM - 0,16
log av = 0,30 IMM - 0,18
7. Trifunac & Brady 1975 log am = 0,35 IMM - 0,435
log av = 0,38 IMM - 0,968
Keterangan : ah = rata-rata percepatan tanah maksimum arah horisontal
am = percepatan tanah maksimum arah horisontal
av = percepatan tanah vertikal
IMM = intensitas Modified Mercalli
IJMA = intensitas Japanesse Meteorological Agency
Widodo/PSTK/BabI
Atenuasi Percepatan tanah
(worldwide data)
Atenuasi Gerakan Tanah Generasi Ke-1
Atenuasi Percepatan Batuan Dasar
Tabel 8.7 Beberapa rumusan atenuasi Peak Ground Acceleration, PGA (Douglas, 1991)
No Atenuasi Rumusan Atenuasi sat.
0.8.M -2
1. Esteva, 1970 Y = 1230.e (R+25) sms-2 1,02
0.5.M
2. Donovan, 1973 Y = 1080. e (R+25)-1.32 gal 0,71
3. McGuire, 1977 Y = 472.100.278.M.(R+25)-1.301 sms-2
4. Faccioli, 1978 Y = 108,6.100,265.M(R+25)-0.808 gal 0,24
5. Patwardan dkk,1978 Ln Y = Ln (157)+1.04.Ms-1.9.Ln(R+0.864.e0.463Ms) sms-2
6. Cornell, 1979 Ln Y = 6,74+0.858.ML-1.8.Ln(R+25) sms-2 0,57
7. Campbell,1981 Y = 0,0159.e 0.868.M.(R+0.0606.e 0.7.M)-1.09 g 0,37
8 Crouse, 1987 Ln Y = 2,4846+0.7334.M-0.0151M2- 0.5056.Ln(R+1)-0.0094.R gal 0.58
9 Petrovski & Marcellini, 1988 Ln Y = 6.48+0.544.M-1.33.Ln(R+20) sms-2 0.67
10 Campbell, 1989 Ln Y = -2.501+0.623.ML-Ln(R+7,28) g 0,51
11 Alfaro, 1990 Log Y = -1.116+0.312.Ms-log (R2+7,92)0,5 g 0,21
12 Ambraseys,1990 Log Y = -1,101+0,2615.Mw-Log r2 -0,00255.r, r = (R2+7,22 )0,5 0,25
13 Campbell, 1990 Ln Y = -2,245+1,09.M-1,89.Ln(R+0,361.e0,576.M)+0,218.F g 0,45
F = 0 untuk strike-slip dan F = 1 untuk reverse
14 Amb. & Boomer 90 Log Y = -1,09 + 0,238 M-Log r -0,0005r, r = (R2+62 )0,5 g 0,28
15 Hou & Hu, 1991 Log Y = 0,894+0,563.M-1,523Log(R+0,231.e0,626.M) gal 0,22
16 Idriss, 1991 Ln Y = (-0,15+e(2,26-0,083)M) +(-e(1,602-0,142M)).Ln(R+20)+0,2.F, M6 g 1,39
F = 0, 0,5 dan 1 untuk strike slip, oblique dan reverse-slip
17 Campbell, 1993 Ln Y = -3,15+0,683M-Ln(R2+(0,0586.e(0,683M))2)0,5-(0,015 - g 0,50
0,000995)R+0,27.F+(-0,105Ln(R))S, rock S=1, F = 1 unt. reverse
18 Xiang & Gao,1994 Y = 1291,07.e0,5275M (R+15)-1,5785 sms-2 0,52
19 Ambraseys, 1995 Log Y = -1,09+0,238Ms-0,0005.r Log r, r2 = R2+62, M < 7,4 g 0,28
20 Ambraseys, 1996 Log Y = -1,48+0,266M-0,922Log r + 0,117SA+0,124SS g 0,25
Untuk rock SA=0, SS = 0, soft soil SA = 0, SS = 1,81
Widodo/PSTK/BabI (0,6232M)
21 Crouse -McGuirre,96 Ln Y = -2,3427+1,0917M-1,7516Ln(R+0,413.e )+ 0,0875.F g 0,43
F = 0 untuk strike-slip dan F=1 untuk reverse-slip
Plot antara Jarak Episenter R lawan Percepatan Tanah
800
Esteva
Donovan
McGuire
700
Faccioli
Padwardan
Cornell79
600 Campbell81
Kawashima
Crouse
Ground Acc (cm/sec2)

Petrovski
500
Campbell89
Yogya2006
Alfaro
400 Ambraseys
Campbell90
Amb&Boomer92
300 Hu1991
Theodolidis

200

100

0
0.01 0.1 1 10 100
Jarak Episenter, R (km)
Widodo/PSTK/BabI
500
Esteva
Donovan
450
McGuire
Faccioli
400 Padwardan
Cornell79
350 Campbell81
Ground Acc (cm/sec2)

Kawashima
300 Crouse
Petrovski
Campbell89
250
Yogya2006
Alfaro
200 Ambraseys
Amb&Boomer92
150 Hu1991

100

50

0
1 10 100
Jarak Episenter,R (Km)
Atenuasi Gerakan Tanah Generasi Ke-2
Atenuasi Spectral Coordinates Abrahamson dan Silva (1997)

a) Peak Ground Acceleration (base rock), T 0 dt


1.25 HW,M=6 1.25 FW,M=6
HW,M=7 FW,M=7
SS,M=6 SS,M=6
1 SS,M=7 1 SS,M=7
PGA (g)

PGA (g)
0.75 0.75

0.5 0.5

0.25 0.25

0 0
0.01 0.1 1 10 100 0.01 0.1 1 10 100
Rjb Distance (km ) Rjb Distance (km )

1.25 OBL-HW,M=6 1.25 OBL-FW,M=6


OBL-HW,M=7 OBL,FW,M=7
1 SS,M=6 1 SS,M=6
SS,M=7 SS,M=7
PGA (g)
PGA (g)

0.75 0.75

0.5 0.5

0.25 0.25

0 0
0.01 0.1 1 10 Widodo/PSTK/BabI
100 0.01 0.1 1 10 100
Rjb Distance (km ) Rjb Distance (km )
b) Peak Spectral Acceleration (PSA)
1 1

HW,M=7 FW,M=7
0.75 0.75
HW,M=6 FW,M=6
PSA (g)

PSA (g)
0.5 0.5

0.25 0.25

0 0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Period,T (sec) Period,T (sec)

1 35
30
HW,M=7 M=7
0.75 25
% HW-FW
FW,M=7 M=6
PSA (g)

20
0.5
15
10
0.25
5
0 0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Widodo/PSTK/BabI0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Period,T (sec) Period,T(sec)
Atenuasi Spectral Coordinates Joyner dan Fumal (1997)

0.75 0.75
RF, M=6
SS,M=6 RF,M=7
SS,M=6
0.5 SS,M=7 0.5
PGA (g)

PGA (g)
SS,M=7

0.25 0.25

0 0
PGA 0.01 0.1 1 10
Rjb Distance (km )
100 0.01 0.1 1 10
Rjb Distance (km )
100

0.6 0.6
0.5 RF,M=7 0.5 SS,M=7
RF,M=6.5 SS,M=6.5
0.4 0.4

PSA (g)
RF,M=6
PSA (g)

SS,M=6
0.3 0.3
0.2 0.2
0.1 0.1
0 0

PSA 0 0.5 1 1.5 2 0 0.5 1 1.5 2


Widodo/PSTK/BabI
Period, T(sec) Period,T(sec)
Atenuasi Spectral Coordinates Idriss (2002)

1.4 1.4 SS,M=7


1.2 RF, M = 6 1.2 RF,M=7
SS,M=6

PGA (cm/dt2)
SS, M = 6
PGA (cm/dt2)
1 1 RF,M=6
0.8 0.8
0.6 0.6
0.4 0.4
0.2 0.2
0 0

PGA 0.01 0.1 1


Jarak (km )
10 100 0.01 0.1 1
Jarak (km )
10 100

0.8 0.8
RF,M=6 SS,M=6
0.6 RF,M=6.5 0.6
SS,M=6.5
PSA (g)

PSA (g)
RF,M=7 SS,M=7
0.4 0.4

0.2 0.2

0 0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
PSA
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Widodo/PSTK/BabI
Period, T(sec) Period, T(sec)
Atenuasi Gerakan Tanah Generasi Ke-3
(Next Generation Attenuation, NGA)

Atenuasi Abrahamson dan Silva (2007)

PGA PSA
0.6 0.4

0.5 M=6
0.3 M=7
0.4

PSA (g)
PGA (r)

0.3 0.2

0.2 M=6
0.1
0.1 M=7

0 0
0.01 0.1 1 10 100 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Rjb Distance (km ) Period, T (sec)
Widodo/PSTK/BabI
Atenuasi Spectral Coordinates Boore dan Atkinson (2007)

PGA PSA
0.6 0.5
0.5 M=6
0.4
0.4 M=7
PGA (g)

PSA (g)
0.3
0.3
M=6 0.2
0.2
M=7
0.1 0.1

0 0
0.01 0.1 1 10 100 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Rjb Distance, Km Period,T (sec)
Widodo/PSTK/BabI
Atenuasi Spectral Coordinates Campbell dan Bozorgnia (2007)

PGA PSA
0.4 0.6

0.5
0.3
0.4
PSA (g)
PSA (g)

0.2 0.3

0.2
0.1 M=6
0.1
M=7
0
0
0 0.5 1 1.5 2
0.01 0.1 1 10 100
Rjb Distance, Km Widodo/PSTK/BabI Period, T (sec)
Log (av ) 0,17. I mm 0,27 M 0,74.Log ( R) 0,09 (worldwide)

Log (ah ) 0,15. I mm 0,21 M 0,65.Log ( R) 0,73 (worldwide)

700

600 USA
Perc.Tnh (cm/dt2)

500 Japan

400
Eropa Sel.
Worldw ide
300

200

100

0
0 50 100 150 200 250 300

Jarak Episenter, R(km )


700
Dovan
Wiratman
600
FukushimaTanaka
Crouse
Ground Acc (cm/sec2)

500 JoynerBoore
Campbell
400

300

200

100

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
700
Dovan
Wiratman
600
FukushimaTanaka
Crouse
Ground Acc (cm/sec2)

500 JoynerBoore
Campbell
400

300

200

100

0
1 10 100
Tugas Rumah
1. Sebukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atenuasi gerakan
tanah? Bagaimana faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap
atenuasi gerakan tanah!
2. Bagaimana pengaruh hubungan jarak dan atenuasi terhadap gelombang
P-wave dan L-wave?
3. Dari pengertian atenuasi gerakan tanah diketahui bahwa jarak merupakan
faktor utama yang mempengaruhi atenuasi gerakan tanah. Mengapa
demikian!
4. Apa saja perbedaan atenuasi gerakan tanah antar generasi!
Ketentuan:
1. Tugas dikerjakan dengan tulisan tangan bertinta biru pada
kertas double folio, mencantumkan Nama, NIM dan Kelas di
sisi kanan atas kertas double folio.
2. Tugas rumah dikumpulkan pada saat perkuliahan Teknik
Kegempaan hari Selasa tanggal 3 Mei 2016.
Sampai bertemu minggu depan..
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai