Anda di halaman 1dari 30

LONG CASE

TUMOR SUPRARENAL

Maria V Balun

Pembimbing
Dr. Jean E. Pello, Sp.B
Anatomi dan Fisiologi
Pendahuluan
Angka kejadian tumor suprarenal atau
tumor adrenal cukup jarang yaitu 7,3%.

Populasi anak-anak, dimana angka kejadiannya


hanya sekitar 0,3-0,4 % dari keseluruhan
keganasan pada anak-anak.

perempuan : pria : 2,5-3 : 1

>> Dekade awal dan dekade 4 5


Definisi
Kanker adrenal merupakan kondisi tumor
ganas yang terdapat pada kelenjar adrenal,
yang dibagi menjadi sub-kortikal adrenal
adenoma, kanker adrenal kortikal dan tumor
medula adrenal
Klasifikasi
Tumor
Korteks

Tumor
Suprarenal

Tumor
Medula
Klasifikasi
Adrenokortikal
Adenoma

Tumor
Korteks
Adrenokortikal
Karsinoma/ ACC
Klasifikasi

Feokromositoma

Tumor
Medula

Neuroblastoma
Klasifikasi

Fungsional

Tumor
Suprarenal

Non
fungsional
Gejala Klinis

penekanan
tumor
produksi adrenal pada
hormon organ sekitar
produksi aldosteron
kortisol
produksi
hormon
androgen
dan estrogen
Gejala Klinis (2)
Tekanan darah tinggi
Kadar potassium rendah
Palpitasi jantung
Nervousness
Perasaan kecemasan atau serangan panik
Sakit kepala
Keringat berlebihan
Diabetes
Sakit perut
Gejala Klinis (3)
Peningkatan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan atau penurunan berat badan
Kelemahan
Tanda peregangan abdomen
Pertumbuhan rambut yang berlebihan
Perubahan genitalia
Jerawat yang tidak biasa
Perubahan libido
Pemeriksaan Penunjang
USG
CT Scan
MRI
PET Scan
Darah Lengkap
Biopsi
Stadium
TX : Tumor primer tidak bisa dievaluasi
T0 : Tidak ada tumor primer.
T1 : Tumornya berukuran 5 sentimeter (cm) atau kurang dan belum
tumbuh di luar kelenjar adrenal
T2 : Tumor lebih besar dari 5 cm dan belum tumbuh di luar kelenjar
adrenal.
T3 : Tumor bisa bermacam-macam. Ini telah tumbuh ke daerah
sekitar kelenjar adrenal namun belum menyebar ke organ terdekat.
T4 : Tumor itu memiliki ukuran dan telah berkembang menjadi salah
satu dari berikut ini:
Jaringan atau organ terdekat, seperti ginjal
Diafragma
Pembuluh darah lebih besar, seperti aorta dan vena cava
Pankreas
Limpa
Hati
NX: Kelenjar getah bening regional tidak dapat
dievaluasi.
N0 : Kanker belum menyebar ke kelenjar getah
bening regional.
N1: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening
regional
M0 : Kanker belum menyebar ke bagian tubuh yang
lain.

M1: Kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain di


luar organ terdekat
Stadium I: Tumornya 5 cm atau lebih kecil dan belum
tumbuh melampaui kelenjar adrenal. Ini belum menyebar
ke kelenjar getah bening regional atau ke bagian tubuh
lainnya (T1, N0, M0).

Stadium II : Tumor lebih besar dari 5 cm. Ini belum


berkembang melampaui kelenjar adrenal atau
menyebar ke kelenjar getah bening regional atau
bagian tubuh lainnya (T2, N0, M0).
Stadium III : Tumor digambarkan sebagai berikut
Ukuran 5 cm atau lebih kecil dan telah menyebar ke
kelenjar getah bening regional tetapi tidak ke bagian
tubuh yang lain (T1, N1, M0).
Ukuran lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke
kelenjar getah bening regional namun tidak ke bagian
tubuh yang lain (T2, N1, M0).
Semua ukuran dan telah tumbuh melampaui kelenjar
adrenal tapi tidak ke organ terdekat (T3, N0, M0)
Stadium IV : Tumor digambarkan sebagai berikut:
Semua ukuran dan telah tumbuh ke daerah sekitar kelenjar
adrenal tapi tidak ke organ terdekat. Tumor telah menyebar ke
kelenjar getah bening regional namun tidak ke bagian tubuh
yang lain (T3, N1, M0).
Semua ukuran kuran dan telah menyebar ke organ terdekat tapi
tidak ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lainnya di luar
organ terdekat (T4, N0, M0).
Semua ukuran dan telah menyebar ke organ terdekat. Tumor
telah menyebar ke kelenjar getah bening regional namun tidak
ke bagian tubuh lain di luar organ terdekat (T4, N1, M0).
Tumor telah menyebar ke bagian lain dari tubuh (setiap T, N,
M1).
Penatalaksanaan

Pembedahan Hormonal kemoterapi Radiasi


Laporan Kasus
Identitas
Nama : An. Bernadus Babo
Umur :13 tahun
Jenis kelamin : laki laki
Agama : Katolik
Anamnesis
Keluhan Utama : Sesak napas
RPS :Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1
hari SMRS. Sesak dirasakan terus menerus sepanjang
hari dan terasa semakin memberat. Sesak yang dialami
disertai dengan keluhan lemas yang mulai dirasakan
pasien 2 hari SMRS dimana keluhan ini diawali dengan
keluhan mual muntah yang dialami pasien sejak 1
minggu SMRS sehingga pasien tidak dapat makan.
Pasien juga mengeluhkan nyeri perut yang sudah
dirasakan sejak 2 minggu SMRS. Nyeri dirasakan di perut
bagian atas dan terasa seperti tertusuk tusuk dan
disertai dengan keluhan susah BAB. Selain itu pasien juga
mengeluhkan sakit kepala seperti tertusuk tusuk dan
jantung yang berdebar debar sejak 1 minggu SMRS.
RPD : Pasien mempunyai riwayat Tumor
suprarenal dan infeksi jantung sehingga
dirawat di RSUD Maumere. Pasien juga
mempunyai riwayat menderita sumbatan
pembuluh darah otak sehingga tubuh
sebelah kiri pasien susah digerakan.
Pemeriksaan fisik
GCS : E4V5M6
TTV : TD 140/70 mmHg
N : 50 x/menit
RR : 48 x/menit
T : 36,3
Mata : sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (+/+)
Telinga : Dalam batas normal
Hidung : Dalam batas normal
Leher : Dalam batas normal
Pulmo
I : pengembangan dada simetris, retraksi (+)
P : nyeri tekan (-), Krepitasi (-)
P : sonor
A : Vesikular (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
Cor : S1S2 tunggal reguler, murmur (+), gallop
(-)
Abdomen
I : Distensi (+)
A : Bising usus (+)
P : nyeri tekan (+), massa (+) regio epigastrik
dan hipokondrial kanan
P : Timpani
Ekstremitas
Look : deformitas (-), ikterik (-)
Feel : CRT < 2 detik, akral hangat
Movement : ROM normal
Assessment
Tumor suprarenal dd tumor abdomen
Planning therapy
IVFD Aminofluid : D5 : NaCl 1:1:1 /24 jam
Ceftriaxon 2 x 1 g
Ranitidin 2 x 1
Ketorolac 3 x 1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai