Anda di halaman 1dari 17

Penyakit paru obstruktif kronik - Dr. M.

Yusuf Hamra, MSc, SpPD

Diperkenalkan orang Indian kepada Christopher Columbus,


kemudian menyebar cepat ke Eropa.
Kandungan utama rokok yang menyebabkan ketergantungan
adalah nikotin.
Rokok yang belum menyala mgd : nikotin, karsinogen dan
toksin lain
Rokok yang sdh menyala mgd : nikotin, CO dan 4000
komponen lain.
Pengertian

Penyakit kronik saluran napas yg dpt


dicegah & diobati ditandai hambatan aliran
udara yg tidak sepenuhnya reversibel
bersifat progresif secara perlahan.
Ada manifestasi sistemik, respons inflamasi
paru terhadap partikel atau gas yg
berbahaya
Faktor Risiko
1. Faktor pejamu (host)
genetik,
hiperesponsif jalan
napas,
pertumbuhan paru

2. Faktor perilaku (kebiasaan) merokok


3. Faktor lingkungan
polusi outdoor
polusi indoor

Sumber : Prof. Faisal Yunus (PDPI)


Diagnosis

Diagnosis klinis (Suspek PPOK): Berdasarkan


anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang (foto toraks,
Laboratorium, APE & Spirometri)
Diagnosis dengan alat spirometer dapat
menentuan derajat PPOK (ringan, sedang,
berat)
Diagnosis

Anamnesis
Gejala batuk-batuk, berdahak dan sesak napas
Gejala berlangsung lama, makin memberat
Sesak napas bertambah saat beraktivitas
Ada riwayat merokok atau pajanan polusi

Pemeriksaan Fisik
pernafasan pursed lips
Dada cembung dada tong
Sela iga melebar
Hipersonor
bunyi napas vesikuler melemah
Sianosis, jari tabuh
Ronki kering atau wheezing
Bunyi jantung jauh
Pemeriksaan Radiologi

Pada awalnya pemeriksaan bisa normal


Tahap lanjut, tanda-tanda hiperinflasi
~ Paru lebih lusen
~ Sela iga melebar
~ Diafragma mendatar
~ Jantung menggantung/pendulum
(tear drop appearance)
Air Trapping

Terjadi pada penderita PPOK


Hasil akhir dari peningkatan kerja napas (work of breathing)
Kerja mekanik otot pernapasan tidak baik
Berperan dalam menimbulkan sensasi sesak (dyspnea)

Normal Hyperinflation

Images courtesy of Denis ODonnell, Queens University, Kingston, Canada


Fungsi Paru

APE
Ada tidak penyempitan saluran napas
Uji bronkodilator, dengan Ventolin 4 8 semprot dengan
spacer
Respons bronkodilator kurang, kenaikan < 20 %
Diagnosis Banding PPOK dan Asma

PPOK ASMA
Onset Biasanya >35 -40-th Semua umur, biasanya
40 th)

Riwayat merokok -
Biasanya >20 bks tahun Biasanya tidak
merokok
Riwayat Keluarga Umumnya tdk ada Biasanya ada

Reversibel Tidak reversibel penuh Sangat reversibel


Hanya reversibel sebagian Biasanya faal paru-
Dengan bronkodilator Hampir normal
Saluran napas
Berhenti merokok
dapatMengurangi penurunan
faal paru
Barnes PJ (1999)
Dianosis Banding PPOK dan Asma

PPOK ASMA
Pola Gejala Biasanya kronik Bervariari dari hari ke hari
Progresif lambat Malam/menjelang pagi
Tidak spesifik

Batuk (paling Dini hari Malam


Menonjol) Setelah latihan -

Sputum purulen Khasl Jarang

PeningkatanIgE Jarang Sering

Eosinofil Jarang Sering

Barnes PJ (1999)
Terapi PPOK Stabil

Farmakologis :
Bronkodilator : agonis B2, antikolinergik, metilxantin
Dianjurkan bronkodilator kombinasi daripada menaikkan
dosis monoterapi
Steroid : pada PPOK yang menunjukkan respon pada uji
steroid
Obat-obat tambahan lain : mukolitik, antioksidan, vaksinasi
Non-farmakologis
Rehabilitasi : latihan fisik, endurance, latihan pernafasan
Terapi oksigen jangka panjang
Nutrisi
Pembedahan : pada PPOK berat
Terapi PPOK eksaserbasi akut

Terapi oksigen terkontrol, melalui kanul nasal atau


venturi mask
Bronkodilator : inhalasi agonis B2+antikolinergik, pada
kasus berat ditambah drip aminopilin 0,5 mg/kgBB/jam
Steroid intravena
Antibiotika
Ventilasi mekanik pada gagal nafas akut atau kronik
Algoritma PPOK Stabil

EDUKASI FARMAKOLOGI NON FARMOKOLOGI

Berhenti Merokok Bronkodilator kerja Rehabilitasi


Pengetahuan dasar PPOK singkat bila perlu : Latihan Pernapasan dan fisik
Obat-obatan Anti kolinergik Fisioterapi dada
Pencegahan perburukan 2 agonist Nutrisi
penyakit Xantin
Menghindari pencetus Kombinasi LABA + kortikosteroid
Penyesuaian aktivitas (LABACS)
Antioksidan
Dipertimbangkan mukolitik
Tindak Lanjut

Kontrol ke puskesmas 1 bulan/ kali?


Lakukan penilaian klinis
Lakukan APE
Pengobatan disesuaikan berat PPOK
Kontrol ke RS 3 bulan sekali?
Semoga senantiasa sehatAmin

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai