Referat
Referat
Pembimbing:
dr. Juspeni Kartika, Sp.PD
Oleh:
Nur Umami Annisa
PENDAHULUAN
pulmonal.
KLASIFIKASI PENYAKIT JANTUNG REMATIK
2. Stenosis Mitral
4. Stenosis Aorta
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Faktor risiko yang berpengaruh pada timbulnya PJR dibagi menjadi faktor intrinsik
dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik, antara lain :
Demam Rematik (DR)
Suatu sindroma klinik penyakit akibat infeksi kuman Streptococcus beta
hemolitycus grup A pada tenggorokan yang terjadi secara akut ataupun
berulang dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu poliartritis migrans akut,
karditis, korea, nodul subkutan dan eritema marginatum.
Etiologi DR:
Streptococcus beta hemolitycus grup A, terutama serotipe M1, 3, 5, 6, 14, 18,
19 dan 24. Yang pada sebagian besar kasus diawali dengan adanya infeksi
saluran napas atas.
Beberapa faktor predisposisi lain yang berperan pada penyakit ini adalah
keadaan sosio ekonomi yang rendah, penduduk yang padat, golongan etnik
tertentu, faktor genetik, daerah iklim sedang, daerah tropis bercuaca lembab
dan perubahan suhu yang mendadak.
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Streptokokus hemolitik grup A
menginfeksi
Antibodi streptokokus
rekasi silang
perikarditis
miokarditis endokarditis
GEJALA KLINIS
Manifestasi klinis demam rematik yang paling sering dijumpai adalah demam dan poliarthritis.
Poliarthitis didapati pada 60-75% kasus dan karditis pada 50-60%. Prevalensi terjadinya korea
bervariasi antar populasi, yakni antara 2-30%. Sedangkan eritema marginatum dan nodulus
subkutan jarang dijumpai, sekitar kurang dari 5% kasus demam rematik.
Mayor :
- Karditis
Diagnosa karditis ditegakkan dengan menemukan 1 dari 4 kriteria berikut:
(1) Bising jantung organik. Pemeriksaan ekokardiografi yang menunjukkan adanya
insufisiensi aorta atau insufisiensi mitral saja, tanpa adanya bising jantung organik tidak
dapat disebut sebagai karditis.
(2) Perikarditis (bising gesek, efusi perikardium, nyeri dada, perubahan EKG).
(3) Kardiomegali pada foto toraks, dan
(4) Gagal jantung kongestif
- Arthritis
- Korea Sydenham
- Eritema Marginatum
- Nodulus Subkutan
Minor :
- Demam
- Arthralgia
- Nyeri abdomen
- Anoreksia, mual dan muntah
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
WHO tahun 2002 2003 berdasarkan kriteria Jones
Demam rematik serangan rekuren tanpa Dua mayor atau satu mayor dan dua
PJR minor ditambah dengan bukti infeksi SGA
Demam rematik serangan rekuren Dua minor ditambah dengan bukti infeksi
dengan PJR
PJR (stenosis mitral murni atau kombinasi Tidak diperlukan kriteria lainnya untuk
dengan insufisiensi mitral dan atau mendiagnosis sebagai PJR
tanpa gangguan katup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
- Kultur tenggorok
- Antibody Streptococcus Titer O (ASTO) dan anti
streptococcal DNAse B (ADB)
- C-reactive protein
- Erythroscyte Sedimentation Rate (ESR)
- Blood culture
- Rheumatoid factors
IMAGING
Chest Radiography bisa didapatkan kardiomegali
karena karditis
Ekokardiografi
TATALAKSANA
Pengobatan demam rematik ditujukan pada 3 hal, yaitu:
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
Tabel 2. Pencegahan primer dan sekunder demam rematik
Pencegahan primer: pengobatan terhadap faringitis streptokokus untuk mencegah serangan primer
demam rematik
Intramuskular Benzatin PNC G 1.2 juta unit (600.000 Satu kali
unit untuk BB <27 kg)
Oral Penisilin V 250 mg/400.000 unit 4 kali sehari selama
10 hari selama 10
hari
Eritromisin 40 mg/kgBB/hari 3-4 kali sehari
(jangan lebih dari 1 selama 10 hari
gr/hari)
Yang lain seperti: Dosis berfariasi
Klindamisin,
nafsilin,
amoksisilin,
sefaleksin
Tabel 3. Durasi pencegahan sekunder demam rematik
Kategori Durasi
Demam rematik dengan karditis Sekurang-kurangnya 10 tahun sejak
dan kelainan menetap* episode yang terakhir dan sampai
usia 40 tahun dan kadang-kadang
seumur hidp
- CHF
PROGNOSIS