dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi, membangun sel-sel baru, atau berfungsi dalam reaksi-reaksi kimia lainnya. Fungsi nutrien sebagai berikut : Menyediakan energi, sebagai bahan bakar untuk aktivitas dan metabolisme seluler Membangun komponen-komponen kimia Mineral dan vitamin yang berpartisipasi dalam bermacam-macam reaksi metabolik. Nutrien dapat dibagi menjadi enam kelompok utama, yaitu : 1. Karbohidrat Fungsi karbohidrat yang utama adalah sebagai pemasok energi. Dalam 1 gram karbohidrat mampu menghasilkan 4 kkalori yang melalui proses pembakaran kimiawi di dalam tubuh akan menjadi sumber energi. 2. Lemak Lemak merupakan komponen pembangun sel. Selain itu, lemak dapat melarutkan vitamin A, D, E dan K sehingga membantu penyerapan vitamin tersebut oleh tubuh. Lemak juga dapat melindungi alat-alat tubuh dan dapat menjaga suhu tubuh stabil. 3. Protein Fungsi protein yang utama yaitu sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme pada tubuh manusia. Dan yang perlu anda ketahui bahwa protein itu tidak diproduksi dari tubuh kita melainkan bersumber dari makanan yang mengandung protein yang kita konsumsi. 4. Vitamin dan Mineral Vitamin penting bagi pertumbuhan, kesehatan, dan reproduksi. Kebanyakan vitamin tidak dapat diproduksi sendiri sehingga kita harus memperolehnya dari luar melalui makanan. Jika seseorang mengalami kekurangan vitamin dia akan mengalami avitaminosis. Dapur yang Sehat Untuk menciptakan dapur yang sehat, harus memperhatikan hal-hal berikut ini: 1. Cahaya pada dapur a. Cahaya Matahari b. Cahaya Lampu 2. Sirkulasi Udara dalam Dapur 3. Kebersihan Dapur Lanj... 4. Kebersihan Lemari Es 5. Kebersihan Alat 6. Tempat Penyimpanan Makanan Beberapa Cara dalam Mencuci Sayur dengan Benar 1. Cuci tangan dengan sabun hingga bersih. 2. Basuh dan gosok perlahan dengan tangan permukaan buah dan sayur di bawah kran air mengalir. Jangan gunakan sabun atau yang lainnya untuk mencuci karena bisa mempengaruhi rasa. 3. Buang daun terluar yang membungkus jika mencuci kol/kubis, dan rendam sebentar untuk mencuci sawi, kangkung dan sayuran berdaun lainnya untuk merontokkan ulat, tanah yang menempel dan lain sebagainya 4. Rendam dengan garam untuk mencuci brokoli, kol dan sayuran lainnya yang sudah dicuci bagian sela-selanya agar ulat bisa rontok. 5. Jika membersihkan jamur, cukup sikat dengan halus dengan sikat gigi bekas. Jika mencucinya dengan air, justru akan menyulitkan menghilangkan kotoran dan jamur bisa menyerap air, sehingga merusak rasanya. 6. Basuh lagi setiap kali kamu mencuci buah dan sayuran jika menggunakan wadah, tidak dengan air mengalir. 7. Terakhir, pisahkan yang sudah dicuci dengan yang belum dicuci. Pastikan juga talenan selalu bersih, tidak digunakan untuk memotong daging, ikan atau yang lainnya yang kemungkinan mengandung bakteri. Alasan : Hindari memotong sayuran terlalu lama sebelum dimasak. Jarak yang terlalu lama antara saat memotong sayuran atau buah dengan memasak bisa menimbulkan kerusakan. Alasannya, potongan sayur maupun buah dapat terpapar papas, cahaya, dan oksigen, si perusak zat gizi. Lebih baik potong sayuran atau buah saat akan dimasak atau dimakan Alasan : Hindari memotong sayuran terlalu lama sebelum dimasak. Jarak yang terlalu lama antara saat memotong sayuran atau buah dengan memasak bisa menimbulkan kerusakan. Alasannya, potongan sayur maupun buah dapat terpapar papas, cahaya, dan oksigen, si perusak zat gizi. Lebih baik potong sayuran atau buah saat akan dimasak atau dimakan Berbagai cara untuk mengolah makanan 1.Merebus Masukkan sayuran setelah air mulai mendidih dan jangan direbus terlalu lama. Angkat sayuran dan segera masukkan dalam air es / air dingin untuk menghentikan proses pemasakan karena suhu yang panas 2. Mengukus Kukus sayuran hingga matang, namun jangan terlalu lama agar tetap renyah dan warnanya bagus. Waktu mengukus bervariasi tergantung jenis dan tekstur sayuran, umumnya 5 10 menit. Jika air mulai berkurang dan sayuran belum matang, bisa tambahkan air panas. Sayuran yang cocok dikukus antara lain buncis, wortel, asparagus, brokoli, jagung, dan kentang. 3. Menumis Gunakan sedikit minyak dan panaskan dulu. Sayuran bertekstur keras sebaiknya dimasukkan lebih dulu karena proses pemasakannya butuh waktu lebih lama. Sedangkan sayuran yang berupa daun-daunan bisa dimasukkan paling akhir agar tidak terlalu lembek. Masak dengan api sedang dan jangan terlalu lama, kurang lebih 5 10 menit. 4. Memasak tanpa air dan minyak Cara ini lebih cocok diterapkan pada sayuran berdaun hijau yang memasaknya tak butuh waktu lama, kurang lebih 3 5 menit. Kandungan air pada sayuran akan dengan sendirinya membantu proses pemasakan. 5. Memanggang Metode ini bisa diterapkan pada sayuran yang berkulit agak tebal atau bertekstur padat, seperti misalnya terong, paprika, jagung, asparagus, jamur, dll. Untuk sayuran berukuran tebal seperti terong, lebih baik dipotong-potong dulu menjadi bagian lebih kecil agar masaknya merata. Hal yang Perlu Diperhatikan
1.Bahaya Santan Dipanaskan
Peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh akan bereaksi menimbulkan berbagai risiko jenis penyakit 2. Pemakaian Minyak Goreng Pemakaian minyak yang berulang akan menyebabkan minyak teroksidasi dan terbentuk polimer-polimer seperti akrilamid yang bersifat karsinogenik. 3. Singkong mentah mengandung racun, yang termasuk golongan glikosida sianogenik. Racun ini akan berubah menjadi sianida saat dikonsumsi. 4. Biji apel mengandung zat amygdalin yang akan melepaskan sianida saat berinteraksi dengan enzim pencernaan. 5. Racun alami yang dikandung kentang termasuk dalam golongan glikoalkaloid dengan dua macam racun utama yaitu solanin dan chaconine 6. Bayam mengandung asam oksalat yang dapat mengikat kalsium yang akan mengiritasi lambung dan membentuk batu ginjal. 7. Tomat mengandung atropin atau solanin yang termasuk ke dalam golongan glikoalkaloid. Racun ini lebih banyak terdapat pada tomat yang masih hijau dan masih belum begitu matang. 8. Kacang merah mengandung fitohemaglutinin yang tergolong racun lektin. Terutama terdapat pada kacang merah yang masih mentah atau yang dimasak kurang sempurna. 9. Di dalam biji jengkol terkandung asam jengkolat. Berbeda dengan petai cina yang mengandung mimosin, yaitu sejenis racun yang dapat menjadikan rambut rontok karena retrogresisi di dalam sel-sel partikel rambut 10. Seledri mengandung psoralen dari golongan kumarin yang jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari