YAHYA , MARS
WORKSHOP KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO
KOMITE NASIONAL
DI RUMAH SAKIT
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
Balint and colleagues introduced the
term patient-centered medicine in 1969.
The term patient-centered care was
coined by Harvey Picker (Picker
Institute, 1988)
1915-2008
2
Memasukkan perspektif ttg pasien & keluarga langsung ke dalam
perencanaan, pemberian dan evaluasi dari yan kes/RS, sehingga
meningkatkan mutu dan keselamatan, itulah patient- and family-
centered care.
Penelitian menunjukkan bahwa bila para administrator / PPK,
bermitra dengan pasien & keluarga, maka mutu dan safety dari
pelayanan kesehatan akan meningkat, biaya menurun, dan
kepuasan provider maupun pasien akan meningkat.
Laporan
Institute of Medicine IOM
TO ERR IS HUMAN
Building a Safer Health System
Wake-up Call
.bagi dunia pelayanan kesehatan.
Crossing the Quality Chasm:
A New Health System for
the 21st Century (2001)
Picker Institute :
9
What are the Core Concepts of Patient Centered Care?
1. Martabat dan Respek.
Pemberi pelayanan kesehatan mendengarkan, menghormati &
menghargai pandangan serta pilihan pasien & keluarga.
Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien
& keluarga dimasukkan dlm perencanaan pelayanan dan pemberian
pelayanan kesehatan
2. Berbagi informasi.
Pemberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi
informasi secara lengkap pasien & keluarga.
Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan
akurat
Asesmen : metode, substansi / kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. Partisipasi.
Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm
asuhan dan pengambilan keputusan / pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama. 10
1. Setiap individu Pasien (Ps) adalah pusat dalam proses asuhan pasien (patient care),
dgn 4 konsep inti PCC : Martabat & Respek, Informasi, Partisipasi, Kolaborasi
2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dgn pola tim interdisiplin, diposisikan
mengelilingi Ps, masing2 dgn kompetensi yg memadai termasuk Interproffesional
Competency, memberikan kontribusi profesinya yg setara, dgn Kolaborasi
Interprofesional (Interproffesional Collaboration), melaksanakan asuhan dalam
tugas mandiri, delegatif dan kolaboratif, serta DPJP adalah sbg Team Leader.
3. Ps & keluarga adalah Mitra PPA, bagian dari tim : mereka ikut memilih alternatif
ikut memiliki keputusan ikut bertanggungjawab
4. PPA menghormati dan responsif terhadap pilihan, kebutuhan & nilai-nilai pribadi Ps
5. Keputusan klinis diproses berdasarkan nilai-nilai pasien Personalized Care
6. PPA mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap dan adekuat kpd Ps
& keluarga, sehingga mereka paham secara komprehensif & adekuat
7. DPJP sbg Team Leader melakukan koordinasi, integrasi & review asuhan pasien
dalam tim PPA
8. Dalam konteks PCC difungsikan Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
(berbasis klien) menjaga kontinuitas pelayanan serta kendali mutu biaya utk
memenuhi kebutuhan Ps dan keluarga 11
Asuhan Pasien
Model Traditional
Asuhan Pasien
Model
Patient Centered
Care
Model Tradisional Pelayanan Kesehatan
Dokter =
Perawat
Fisio Captain of the ship
terapi Apoteker
Ahli
Analis Gizi
Lainnya
Interdisciplinary
Dokter Pasien
Team Integrasi Ahli
Model Gizi
Radio
Kompetensi grafer Lainnya
Analis
yg memadai
PCC merupakan pendekatan yg lbh modern dan inovatif dlm pelayanan kes
sekarang, diterapkan dgn cepat di banyak RS di seluruh dunia.
Model ini telah menggeser semua PPK menjadi di SEKITAR PASIEN
fokus pada pasien Patient-centered Care
Sbg tambahan, mereka semua sama pentingnya bila tiba pada kontribusi setiap
profesional dalam pelayanan kesehatan thd pasien dan tim
Interdisciplinary team model kompetensi-kewenangan yang memadai
Professional Behavioral demonstrations of an
integrated set of knowledge, skills, and
Competency
attitudes that define the domains of work
of a specific health profession applied in
specific care contexts
1. Sistem kes di semua bagian dunia ada dibawah tekanan dan tdk dpt
mengatasinya bila mereka terus memusatkan perhatian pd penyakit dan
bukannya kepada pasien;
2. Mereka membutuhkan keterlibatan dari pasien secara individual yg
melekat thd pengobatan mereka, membuat perubahan perilaku dan kelola-
diri
3. Yan kes yg patient-centered bisa jadi merupakan cara yg paling efektif-
biaya utk meningkatkan hasil kes bagi pasien
4. Prioritas Pasien, keluarga dan PPK berbeda dlm setiap negara dan dalam
setiap area penyakit, tetapi dari keberagaman ini kita mempunyai
kesamaan prioritas. Untuk mencapai yan kes yg patient centered, kita
harus mendasarkan pada Lima Prinsip berikut ini :
19
a) Hormat.
Menghormati kebutuhan, pilihan dan nilai-nilai mereka yg unik,
Juga otonomi dan kebebasan mereka
b) Pilihan dan pemberdayaan.
Pasien mempunyai hak & tangg jwb utk berpartisipasi, sbg mitra,
dlm membuat keputusan yan kes yg mempengaruhi hidup mereka
c) Keterlibatan pasien dalam kebijakan kesehatan.
Pasien dan organisasi pasien layak utk mengambil tangg- jwb
pembuatan-kebijakan yan kes
d) Akses dan dukungan.
Pasien harus mempunyai akses ke yan kes dgn jaminan kondisi
mereka.
Ini termasuk akses ke yan, pengobatan, yan pencegahan dan
kegiatan promosi kes yg aman, bermutu serta tepat
e) Informasi.
Informasi yg akurat, relevan & komprehensif adalah penting utk
memampukan pasien dan PPK utk membuat keputusan yg
diberitahukan ttg pengobatan yan RS dan hidup dgn kondisi mereka
20
Kesimpulan
1. Pada model asuhan pasien yang tradisional, Dokter merupakan
pusat dari asuhan pasien, patient safety belum terjamin.
2. Pada model Patient Centered Care (PCC), pasien adalah pusat,
para pemberi pelayanan kesehatan mengelilingi / melayani pasien,
dan PPK tsb dalam fungsi yg setara dan berkolaborasi, sehingga
disebut interdisciplinary team model
3. PCC merupakan mainstream model dalam pelaksanaan asuhan
pasien, namun masih belum dipahami sepenuhnya, belum
sepenuhnya dihargai
4. PCC di Indonesia dipopularkan melalui Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
5. PCC dilaksanakan dalam KPRS pada 7 Langkah, 7 Standar, 6
Sasaran Keselamatan Pasien, Program WHO P4PS, Standar
Akreditasi Baru Rumah Sakit
6. Terapkan PCC one step at a time
21
Terimakasih
Atas perhatiannya