Anda di halaman 1dari 16

Proposal Penelitian

PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG


DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN SUSU FORMULA
DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

Oleh:
FRINDI MAKI
13011104055

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MANADO 2016
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang


tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan
peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi lebih
dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali
sehari dengan atau tanpa lender darah (Hidayat, 2012).
dalam buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.

Penelitian yang dilakukan oleh


Ameliasari (2015) Merupakan strategi utama untuk
Penelitian yang di lakukan
memenuhi kecukupan gizi,
oleh Astasari (2013) menyebutkan terdapat mencegah penyakit termasuk
menyebutkan terdapat perbedaan kejadian diare pada penyakit infeksi (diare).
hubungan antara pemberian bayi berusia 0-6 bulan yang (Sidi, Suradi, Masoara, Boediharjo
susu formula dengan kejadian diberi ASI Eksklusif dengan dan Marnoto, 2007).
diare. yang diberi tidak ASI eksklusif. Dalam buku Manajemen Laktasi.
Berdasarkan Buletin WHO, di dapatkan penyebab kematian bayi
Jendela Data dan Informasi usia 29 hari-11 bulan di Indonesia yang Rikesdas 2013, insiden diare
Kesehatan tahun 2011, Di terbanyak adalah diare (31,4%), merupakan untuk Sulawesi Utara sebesar
dunia sebanyak 6 juta anak penyebab kematian peringkat ke-13 dengan 4,2% dengan kelompok umur
meninggal setiap tahun proporsi 3,5% 0-11 bulan sebesar 5,5%
karena diare Berdasarkan penyakit menular diare
merupakan penyabab kematian peringkat 3.

Pusat Data dan Informasi


Data di Puskesmas Ranotona weru diketahui Maret-
Agustus 2016) jumlah bayi 0-6 bulan 261 bayi, diare yang
Kesehatan RI, 2014
ditangani 23 bayi. Dari 5 responden 2 bayi diberikan ASI Cangkupan ASI Ekslusif
eksklusif dan 3 bayi diberikan susu formula 2 diantaranya Sulawei Utara (2013)
mengalami diare 1 bayi dengan frekuensi diare 1 kali 34,7% dan untuk Susu
dalam kurun waktu 3 bulan sedangkan 1 bayi 4 kali dalam formula 88%
kurun waktu 5 bulan.

Rumusan masalah

Apakah ada perbedaan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif
dengan susu formula?
Tujuan khusus
Menganalisis perbedaan
Mengidentifikasi Mengidentifikasi kejadian diare pada bayi
kejadian diare pada bayi kejadian diare pada bayi
usia 0-6 bulan yang
usia 0-6 bulan yang
Tujuan Umum diberi ASI eksklusif.
usia 0-6 bulan Susu diberi ASI eksklusif
formula. dengan susu formula.
Untuk mengetahui perbedaan
kejadian diare pada bayi usia 0- Bagi Orang Tua
6 bulan yang diberi ASI eksklusif
dengan susu formula di
Puskesmas Ranotana Weru.
Bagi Institusi Pendidikan

Bagi Pelayanan Kesehatan

Bagi ilmu keperawatan


Kebutuhan Nutrisi
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan Usia
Tumbuh Kembang

Menurut Hidayat (2012) kebutuhan nutrisi pada anak dapat


dikelompokkan berdasarkan:
Umur 0-4 Bulan : kebutuhan nutrisi bayi semuanya melalui air
susu ibu yang terdapat komponen yang paling seimbang, akan
tetapi apabila terjadi gangguan dalam air susu ibu maka dapat
menggunakan susu formula namun kegunaan atau manfaat jauh
lebih baik menggunakan ASI.
Umur 4-6 Bulan : Pada usia ini kebutuhan nutrisi pada anak tetap
yang utama adalah air susu ibu kemudian ditambah lagi dengan
bubur susu dan sari buah, pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
anak terdapat tambahan mengingat seiring dengan perkembangan
fungsi sistem pencernaan. Dalam buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.
ASI eksklusif

Asi eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman


pendamping yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan
usia 6 bulan pemberian makanan pendamping ASI justru akan
menyebabkan pengurangan kapasitas lambung bayi dalam
menampung asupan cairan ASI sehingga pemenuhan ASI yang
seharusnya dapat maksimal telah tergantikan oleh makanan
pendamping (Sulistyawati, 2009). Dalam Buku Ajar Asuhan Keperawatan.

Bayi yang didiagnosis galaktosemia


Bayi yang didiagnosis feniketonuria
Kontraindikasi Bayi prematur
ASI Bayi yang menyusu yang mengalami
masalah medis
Kebudayaan
Kondisi ibu
Susu formula

Susu formula bayi adalah cairan atau


bubuk dengan formula tertentu yang
diberikan pada bayi. Susu formula
merupakan pengganti ASI yang memiliki
peranan yang penting dalam makanan bayi
karena seringkali digunakan sebagai satu-
satunya sumber gizi bagi bayi. (Posyandu
Indonesia, 2011).
Perbedaan ASI dan Susu formula

Faktor antistreptokokus Tidak ada faktor anti infeksi


Secretory Immunoglobin A Tidak ada Secretory
Faktor pertumbuhan Immunoglobin A
Laktobasilus bifidus Tidak ada Faktor pertumbuhan
Laktoferin
Lisozim
Tidak ada Laktobasilus bifidus
Protein: Casein 30% Tidak ada Laktoferin
Sistin dan Tairin Tidak ada Lisozim
Lemak: Cukup mengandung asam Protein:Casein 80%
lemak esensial (ALE), DHA dan
AA Lemak: Kurang ALE
Mengandung lipase Tidak ada lipase
KERANGKA KERJA PENELITIAN

Independent Dependent

Bayi usia 0-6 bulan yang Kejadian diare


diberi ASI eksklusif
Tidak diare

Kejadian diare
Bayi usia 0-6 bulan yang
diberi susu formula
Tidak diare
Hipotesis Penelitian:
Ha : Ada perbedaan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI
Eksklusif dengan susu formula
H0 : Tidak ada perbedaan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI
Eksklusif dengan susu formula
Definisi Operasional
CROSS SECTIONAL

Di Puskesmas Raanotana Weru


Oktober 2016 - November 2016
POPULASI
Teknik Sampel:
Seluruh ibu yang mempunyai Bayi usia 0-6 bulan Non probability
yang berkunjung di Puskesmas Ranotana Weru purposive sampling
dengan populasi ( Maret- Agustus 2016 ) = 261
bayi

Inklusi Eksklusi

Orang tua yang mempunyai bayi usia 0- Bayi yang sedang sakit atau memiliki
6 bulan penyakit kronik
Berada diwilayah kerja Puskesmas Menolak menjadi responden
Ranotana Weru
Pemberian nutrisi secara ASI eksklusif
dan pemberian nutrisi dengan susu
formula
Orang tua bersedia menjadi responden
Instrumen Penelitian

Pemberian nutrisi
ASI ekslusif Lembar dengan ASI
kuesioner eksklusif

Lembar Pemberian nutrisi


Susu formula dengan susu
kuesioner
formula

Diare Lembar observasi


menggunakan rekam
medik pasien
Prosedur Pengumpulan Data Coding
(memberi
tanda)
Melakukan survey pendahuluan.
Menentukan responden yang
memenuhi kriteria inklusi dan Tabulating
Pengolahan
eksklusi. Editing (pengelompok
data
Menjelaskan kepada responden (memeriksa) an)
tentang penelitian
Menanyakan kepada responden
apakah bersedia
membagikan lembar persetujuan
Cleaning
Peneliti membagikan kuesioner
(pembersihan)
Peneliti memeriksa rekam medik
pasien
Data dimasukan dalam master tabel.
Etika penelitian
Analisis data
Hak Menentukan Sendiri

Univariat Bivariat Hak Pribadi dan Martabat

Hak Untuk Tidak


Kejadian diare Dicantumkan Nama dan
pada bayi yang Uji T tidak Kerahasiaan
diberi ASI berpasangan
eksklusif dengan Hak Untuk Perlakuan Yang Adil
susu formula . = 0,05
Hak Untuk Perlindungan Dari
ketidaknyamanan dan Kerugian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai