Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH PEMBERIAN

ROYAL JELLY TERHADAP


GAMBARAN HISTOLOGIS OVARIUM
TIKUS PUTIH

Peneliti : Sri Rahayu

Dibacakan oleh Rahajeng SNR


PENDAHULUAN
Reproduksi pubertas
Wanita fertilsiklus reproduksi normal
ovulasi & menstruasi perkawinan
kehamilan & kelahiran

Gangguan fungsi reproduksi


INFERTILITAS pria & wanita atau
pasangan
Penyebab infertilitas wanita :
40% ovulasi
Ketidakseimbangan hormon
Tumor pituitari
Obesitas
Terlalu kurus
Penggunaan alkohol & obat berlebihan
Kelainan pada organ reproduksi
Stress
Gizi tidak seimbang
Polusi dan radiasi(Gelman 2006)
Royal Jelly suplemen energi, kecantikan,
penunjang vitalitas reproduksi

Percobaan pd ayammeningkatkan
produksi telur
Produksi telur ayam 2x lipat drpd yg tidak
Meningkatkan libidomeningkatkan
aktivitas seksual pria dan wanita
Meningkatkan hormon androgen pd pria &
estrogen pd wanita
Rumusan Masalah
1. Apakah pemberian royal jelly dapat
meningkatkan jumlah folikel primer,
sekunder, tersier dan de Graaf ?
2. Apakah ada hubungan antara
peningkatan dosis royal jelly dan
peningkatan jumlah folikel ovarium tikus
putih?
Tujuan Umum
Mempelajari pengaruh pemberian Royal
jelly yang diberikan per oral dalam
beberapa dosis terhadap gambaran
histologis ovarium tikus putih meliputi
jumlah folikel primer, sekunder, tersier dan
de Graaf.
Tujuan Khusus
1. Mempelajari pengaruh pemberian Royal jelly
terhadap jumlah folikel primer
2. Mempelajari pengaruh pemberian Royal jelly
terhadap jumlah folikel sekunder
3. Mempelajari pengaruh pemberian Royal jelly
terhadap jumlah folikel tersier
4. Mempelajari pengaruh pemberian Royal jelly
terhadap jumlah folikel de Graaf
5. Mempelajari hubungan antara dosis Royal
Jelly dengan jumlah folikel
Metode Penelitian
Penelitian eksperimen laboratoris
Rancangan Penelitian
K1 (P1) 01
K2 (P2) 02
R S K3 (P3) 03
K4 (P4) 04

Ket :
R : randomisasi
S : sampel
K1 : kelompok kontrol
K2 : kelompok perlakuan diberikan Royal
jelly 12,5 mg/200gBB/hr per oral
K3 : kelompok perlakuan diberikan Royal
jelly 25 mg/200gBB/hr per oral
K4 : kelompok perlakuan diberikan Royal
jelly 37,5 mg/200gBB/hr per oral
P1-P4 : perlakuan
01 04 : pengamatan
Prosedur
28 tikus putih acak 4 kelompok
Pemberian Royal jelly setiap hari per oral
dgn NGT selama 16 hari
Setelah perlakuan tikus dikorbankan
dgn eter berlebih
Ovarium diambildimasukkan toples berisi
formalin 10 %pemeriksaan mikroskopis
Data diperoleh dari .
Penghitungan jumlah folikel ovarium
Menggunakan mikroskop cahaya dengan
pembesaran 10X10
Pengamatan dengan 5 lapang pandang
Dihitung dan dibuat rata-ratanya
METODE ANALISIS
1. Analisis deskriptifrerata dan standar
deviasi pd masing-masing kelompok
2. Uji normalitas untuk populasi uji
Komolgorov Smirnov
3. Uji homogenitas ragam uji Levene
4. Uji Anova satu arah
5. Uji Korelasiuji Pearson
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF
Kel Jumlah primer Sek Ter Degraf
P1 Rerata 2,114 1,757 1,716 2,871
SD 1,796 0,873 0,837 0,381
Replikasi 7 7 6 7
P2 Rerata 1,372 1,750 3,233 3,471
SD 0,478 0,935 1,547 1,518
Replikasi 4 6 6 7
P3 Rerata 2,160 1,371 1,500 4,383
SD 0,976 0,549 0,408 2,035
Replikasi 5 7 4 7
P4 Rerata 3,225 2,800 1,303 3,607
SD 2,310 0,908 0,583 2,035
Replikasi 4 5 5 6
HASIL
Uji Normalitas
Uji normalitas untuk populasi uji
Komolgorov Smirnov
Taraf signifikasi () 0,05
Ho =data berdistribusi normal
H1 = data tidak berdistribusi normal
Apabila p> maka Ho diterima dan
sebaliknya p< maka Ho ditolak
Dan hasilnya berdistribusi normal
Hasil Uji Normalitas
Data Variabel Tergantung
Variabel Tergantung Nilai -P

Primer 0,120

Sekunder 0,282

Tersier 0,248

De Graaf 0,426
UJI HOMOGENITAS RAGAM
UJI LAVENE
Hipotesis
Ho : 1 = 2 = 3 = 4 (ragam homogen)
H1 : paling tidak ada satu pasang 1 yang
tidak sama (ragam tidak homogen)
Apabila nilai p > maka Ho diterima, bila
p < maka Ho ditolak
HASIL UJI HOMOGENITAS RAGAM
VARIABEL TERGANTUNG

Variabel Tergantung Nilai P

Primer 0,079

Sekunder 0,664

Tersier 0,403

De Graaf 0,088
Dari tabel tersebut didapatkan hasil bahwa
folikel primer, sekunder, tersier dan de
Graaf memiliki ragam yang sama
UJI ANOVA SATU ARAH
Taraf signifikasi 0,05
Bila terdapat perbedaan bermakna dalam uji F
akan dilanjutkan ke uji Beda Nyata Terkecil
(BNT) 5% untuk membandingkan perlakuan
Ho : i1=i2=i3=i4(tidak terdapat perbedaan
pengaruh perlakuan)
H1 : paling tidak ada satu pasang i1 yg tidak
sama
Apabila nilai p > maka Ho diterima, bila p <
maka Ho ditolak
Hasil Uji Anova Satu Arah
Variabel Tergantung Nilai- p

Primer 0,338

Sekunder 0,049

Tersier 0,079

De Graaf 0,426
Hasilnya tidak terdapat perbedaan
pengaruh perlakuan terhadap folikel
primer, tersier dan de Graaf.
Tapi untuk folikel sekunder p<0,05 yang
berarti terdapat perbedaan pengaruh
perlakuan.
Maka dilakukan uji lanjutan dengan uji
BNT dengan taraf signifikasi 0,05 hasil
???(di jurnal tidak dicantumkan)
Uji Korelasi
Untuk mengetahui keeratan hubungan
antara pemberian Royal jelly dengan dosis
yang berbeda terhadap jumlah folikel
Nilai Korelasi
Antara Dosis dengan Folikel
V1 V2 Nilai K Sig Ket

Dosis Primer 0,294 0,209 Korelasi rendah,


Tidak signifikan
Sekunder 0,273 0,552 Korelasi rendah,
Tidak signifikan
Tersier 0,137 0,056 Korelasi rendah,
Tidak signifikan
De Graaf 0,372 0,056 Korelasi rendah,
Tidak signifikan
Pembahasan
Efek royal jelly terhadap fertilitas dapat
diketahui dengan pengamatan jumlah
folikel primer, sekunder, tersier dan de
Graaf
Pemberian royal jelly sebesar 12,5
mg/200g BB/hr, 25 mg/200g BB/hr, 37,5
mg/200g BB/hr dan kontrol memberikan
pengaruh yang sama terhadap folikel
primer, tersier dan de Graaf.
Sedangkan hasil dari analisis ragam satu
arah pada folikel sekunder diketahui
terdapat pengaruh yang nyata antara
kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan.
Pemberian royal jelly sebesar 12,5
mg/200g BB/hr, 25 mg/200g BB/hr, 37,5
mg/200g BB/hr dan kontrol memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap folikel
sekunder.
Adanya pengaruh gonadotropin dalam royal
jelly sehingga sekresi FSH dan LH
menyebabkan kenaikan pertumbuhan
folikel sekunder ovarium.
KESIMPULAN
Tidak ada pengaruh pemberian Royal Jelly
dalam dosis terhadap jumlah folikel primer
Ada pengaruh pemberian Royal Jelly dalam
berbagai dosis terhadap jumlah folikel sekunder
Tidak ada pengaruh pemberian Royal Jelly
dalam dosis terhadap jumlah folikel tersier
Tidak ada pengaruh pemberian Royal Jelly
dalam dosis terhadap jumlah folikel de Graaf
Tidak ada korelasi antara tiga dosis perlakuan
ada perkembangan jumlah folikel primer,
sekunder, tersier dan folikel de Graaf.
https://www.google.com/search?q=PENGARUH+PEMBERIAN+%0BROYAL+JELLY+TERHADAP+G
AMBARAN+HISTOLOGIS+OVARIUM+TIKUS+PUTIH&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b

Anda mungkin juga menyukai