Anda di halaman 1dari 61

STERILISASI &

ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O.
THDP ANTIBIOTIKA
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Sejarah Penemuan Sterilisasi :
1. Ambroise Pare (1537) luka tembak dengan pem-balut
dibasahi kuning telur, terpentin dan bahan lain.
2. Ignatz Semmelweis (1816-1865) & Joseph Lister (1827-
1912) Menerapkan konsep antisepsis
- Ignatz Semmelweis ( 1845 - 1848 ) Kasus demam
puerperalis ibu-ibu setelah bersalin karena ditolong
oleh dokter yang tangannya tercemar (otopsi
bedah mayat / menangani aringan nekrotik)
sehingga ia menganjurkan mencuci tangan dengan
campuran air + chlorine setelah melakukan otopsi,
dapat mencegah penularan penyakit.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

Sejarah Penemuan Sterilisasi : (lanjutan)

3. Joseph Lister menganjurkan menggunakan asam


karbol utk mencegah infeksi akibat pembedahan

4. Prof. Von Bergman -> untuk mencegah infeksi


menganjurkan staf dokter menggunakan jas lab
saat melakukan pembedahan.

5. Robert Koch -> Bakteri dan spora yang resisten


terhadap desinfektan dapat dibunuh dengan
menggunakan uap panas.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Sejarah Penemuan Sterilisasi : (lanjutan)

6. Schimmelbusch -> membebaskan luka operasi


dari mikroorganisme dengan cara menguapi
semua instrumen, perban dan benang ligasi.
7. Mikulicz -> menganjurkan memakai sarung
tangan yang telah disterilisasi saat me-
lakukan pembedahan.
8. Prof. Halsted 1890 -> sarung tangan karet
dapat disterilisasi dengan uap.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Sterilisasi :
Proses pembebasan / mensucihamakan sesuatu benda
dari mikro organisme hidup (bakteri, virus, jamur).
Guna sterilisasi :
1. Dalam Lab. Mikrobiologi : Untuk isolasi dan
mendapatkan kultur yg murni,digunakan utk
media perbenihan; instrumen (alat bedah,
alat medis, dan alat suntik, cairan infus),
tindakan medis
2. Dalam I.Bedah & Peny. Dalam : Mencegah
infeksi
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Cara / Metoda Sterilisasi :
I. Fisik : 1. Pemanasan
2. Filtrasi ( Penyaringan )
3. Penyinaran (Radiasi)
4. Getaran ultrasonik
5. Menyaring udara
II. Zat-zat kimia

Mekanismenya :
Merusak permeabilitas membran sel, merusak protein & asam
nukleat dgn koagulasi, denaturasi dan oksidasi
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

I. METODA FISIK
1.1. Sterilisasi dengan Pemanasan
*Banyak dipakai, mudah & lebih baik hasilnya.
*Faktor-faktor yang mempengaruhi :
Jenis pemanasan, Suhu & waktu, Jumlah m.o.,
Kekuatan membentuk spora, Jenis bahan yg
mengandung m.o. yg harus dibunuh.
*Cara pemanasan : a. Kering
b. Basah
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

1.1. Sterilisasi dengan Pemanasan (lanjutan)

Perbedaan Sterilisasi kering & basah


Sterilisasi Kering Sterilisasi Basah
- kurang efektif - lebih efektif
- suhu lebih tinggi, 160o C - suhu lebih rendah, 121o C
- waktu lebih lama, 60 mt - waktu lebih pendek, 15-
30 mt
- membunuh dgn oksidasi - membunuh dengan
sel denaturasi protein & koagulasi
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

Faktor yg mempengaruhi Sterilisasi Pemanasan


1. Suhu dan Lama Pemanasan
* makin tinggi suhu makin pendek waktu yg di-
butuhkan. Misal suhu 121o C waktu dibutuhkan
10-12 menit
2. Jumlah Mikroorganisme dan Bentuk Spora
* makin besar jumlah dan kondisi bentuk spora,
makin tinggi suhu dan lebih lama waktu dibutuh-
kan pd proses sterilisasi
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Faktor yg mempengaruhi Sterilisasi Pemanasan : (lanjutan)
3. Spesies, strain, dan Bentuk Spora
* masing-masing spesies dan spora mempunyai TDP dan TDT sendiri
* TDP = Thermal Death Point : suhu terendah yg dpt membunuh m.o.
-> dlm wkt 10 mt
* TDT = Thermal Death Time : waktu terpendek yg dpt membunuh
m.o.
4. Keadaan Lingkungan
* Oksigen : Bhn organik yg banyak mengandung oksigen dpt bertahan
hidup dlm bentuk vegetatif / spora. Demikian pula Protein, gelatin,
glukose asam nukleat dan fat
* pH : spora (resisten pd pH 7.0) akan akan berkurang sifat
resistensi bila pH naik / turun
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
STERILISASI PANAS KERING
Ada 4 macam metoda :
1. Pemanasan sampai merah (red hot) -> ose
2. Pemanasan tidak sampai merah (flaming) -> mulut
tabung, objek glass, scalpel dll

3. Hot air oven (oven dgn waktu dan suhu dpt diatur
sesuai kebutuhan) -> tabung glass, pipet, swab, scaplel, alat
injeksi

4. Incineration - pembakaran
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

STERILISASI PANAS BASAH


/ LEMBAB / UAP
Ada 3 macam metoda :
I. Pemanasan kurang dari 100o C
II. Pemanasan pada suhu 100o C
III. Pemanasan lebih dari 100o C,
biasanya disertai dgn tekanan
tinggi
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

Pemanasan kurang dari 100o C


1. Pasteurisasi susu
* Cara Holder : 630 C, selama 30 menit
* Cara Flash : 720 C, selama 15 menit
Membunuh : M.tbc, Salmonella, Brucella
2. Sterilisasi Serum / Cairan tubuh : 56oC, 1 hr
3. Sterilisasi Vaksin : 60oC, 1 hr
4.Tindalisasi (sterilisasi bertingkat)
- Dipanaskan antara suhu 70 - 800 C selama 30 menit
setiap hari selama 3 hari berturut-turut
5.Inspisasi
Pemadatan serum / telur secara perlahan dipanaskan 80o C pada
inspisator
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Pemanasan pada 100o C
1. Merebus sp mendidih (100o C) :
- air dididihkan (100oC) selama 5-10 mt
- Utk : instrumen, scalpel, pipet, pinset, gunting, spuit, jarum

2. Memanaskan dgn uap pd suhu 100 o C :


- aliran uap ini sama dgn air mendidih tanpa tekanan (spt
dandang) : utk media perbenihan
- Ada 2 cara :
a. Pemanasan dgn uap pd 100oC selama 90 mt (contineu)
b. Pemanasan dgn uap pd 100oC selama 20-45 mt
(intermitten = sterilisasi bertingkat)
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
PEMANASAN DGN PANAS DIATAS 100Oc
* Cara ini untuk mendapatkan suhu lebih tinggi dr 100oC dgn jalan menaikkan
tekanannya AUTOCLAVE
* Uap yg jenuh memberikan sterilisasi lebih baik karena adanya suhu yg
tinggi
* Suhu tinggi pasti dapat tercapai, bergantung dgn :
a. meningkatkan tekanan dlm autoclave
b. udara yg dibebaskan dari autoclave
* Suhu akan berbeda-beda pd tekanan tertentu, dengan ada atau tidaknya
udara yg dibebaskan dari autoclave (dikeluarkan sebag. kecil, sebag. besar,
atau seluruh udara dikeluarkan)

* Autoclave ada 2 macam : a. Autoclave non-jacketed


b. Steam Jacket Autoclave
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

1.2. Sterilisasi dengan Filtrasi ( Penyaringan )


* Dilakukan pd bahan yg tidak dapat disterilkan dgn
pemanasan

* Menggunakan filter ukuran + 0,7 um

* Utk Larutan Antibiotika, serum, toksin

* Macam-macam filter :
- Berkefeld tanah diatomae
- Chamberland porselein
- Seitz asbes
- Sintered glass filter gelas berlubang
- Cellulose membrane filter membrane
- Fritted glass filter serbuk gelas
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
1.3. Sterilisasi dengan Penyinaran (Radiasi)

A. Radiasi Non-ionisasi
1. Sinar Ultraviolet
- Sinar UV merupakan unsur bakterisidal utama pd sinar matahari,
efektif pd lamda 240 - 290 nm -> spesifik utk diabsorbsi DNA.
- Energi kurang ok penetrasi kurang -> shg hanya dapat diguna- kan utk sterilisasi
permukaan
- Kerugian dpt merusak mata, kalau kontak lama -> luka bakar
- Lampu UV gunanya untuk :
* Membunuh mikroorganisme
* Membuat vaksin
* Sterilisasi pada ruang bedah
* Laboratorium Mikrobiologi
2. Sinar Infra Merah -> energi dilepaskan sbg panas, digunakan utk
alat gelas / logam (panas sp 180 o C)
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
1.3. Sterilisasi dengan Penyinaran (Radiasi) : (lanjutan)

B. Radiasi Ionisasi (Sinar X , gamma)


* Panjang gelombang pendek -> energi lebih besar &
penetrasi lebih kuat
* Bersifat oksidator kuat -> menginduksi perubahan
/ merusak ikatan-ikatan pada DNA sel.
* Gunanya : Untuk sterilisasi : spuit plastik, gloves,
benang, bedah, pembalut.
* Kerugian : mahal, perlu pengamanan khusus,
makanan akan berubah warna, bau & rasa
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

1.4. Sterilisasi dgn Getaran ultrasonik


Mempunyai efek bakterisidal, dapat

menyebabkan guncangan mekanis


yang mengakibatkan pecahnya
dinding sel kuman sel lisis / mati
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
1.5. Sterilisasi untuk ruangan
* Untuk : a. menjaga ruangan dalam keadaan
steril (misal Kamar operasi)
b. menjaga alat-alat yang sudah steril
tidak tercemar oleh kuman.
c. mencegah pencemaran oleh kuman-
kuman udara pada waktu menuang
perbenihan.
* Alat yang digunakan untuk menyaring udara
disebut : LAMINAR AIR FLOW
- Ada 2 cara aliran : a. Aliran vertikal
b. Aliran horizontal
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
II. Sterilisasi Menggunakan Zat Kimia
Zat yg digunakan : 1. Antiseptik
2. Desinfektan
1. ANTISEPTIK ( Anti mikroba topikal ) : dipakai pd
jaringan hidup (menurunkan jumlah total bakteri).
Antiseptik digunakan pada kulit, membran mukosa,
dan luka
Antiseptik yang baik

Interaksi dengan kuman

mematikan kuman menurunkan pertumbuhan


& aktivitas Kuman
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Kriteria Memilih Antiseptik
1. Aksi yg luas menghambat/merusak mikroorganisme
secara luas ( Garam pos., Gram neg., virus,
basilus, M. tbc, fungi, endospora ).
2. Efektifitasnya
3. Kecepatan aktivitas awal
4. Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian
untuk meredam pertumbuhan
5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit
6. Tidak menyebabkan alergi
7. Efektif sekali pakai tidak perlu diulang-ulang
8. Dapat diterima secara visual maupun estetik
Aktivitas terhadap bakteri Aktivitas Efek

Kelompok Gram + Gram - M. tbc virus Awal Residu Dampak

I Alkohol baik baik baik baik cepat buruk kulit kering


II Chlorhexidine baik baik sedang baik sedang baik Ototoksin,
gluconate(CHG)

keratitis
III Hexachlorophene baik buruk tidak buruk lambat baik ada
IV Iodine / Iodophor baik baik baik baik cepat buruk Penyerapan
oleh kulit
menyebabkan iritasi
atau keracunan
V PCMX baik sedang sedang sedang baik baik
(Chloroxylenol)
VI Triclosan baik baik sedang buruk lambat baik
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
2. DESINFEKTANS : adalah bahan kimia yang di-
tujukan untuk membunuh m.o. pada benda mati,
(peralatan, instrumen, meja atau lemari)
a. Klorin : - Hipoklorit : - mendesinfeksi ruangan, alat
bedah
- Derivat klorin :
. Halazon dan parasulfone . Dichloromidobenzoic acid
4 - 8 mg/ liter -> dapat mendesinfeksi air
yang tercemar S. typhi.
b. Fenol dapat merusak membran sel kuman.
- Derivat fenol : Hexachlorofen (dikombinasikan
dengan sabun dapat digunakan sebagai
desinfektan kulit); kresol; hexil resorcinal
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
2. Desinfektas (lanjutan)
c. Logam-logam berat seperti : Hg, Ag (AgNO3 = crede),
As, Zn, Cu dpt mpresipitasi enzim.
Daya anti mikrobanya disebut oligodinamik.
d. Aldehid (Formaldehid 20 %, glutaraldehyd) ->
untuk sterilisasi alat-alat
e. Cara-cara dengan gas
- Etilen oksida untuk mensterilkan alat-alat seperti
kateter, alat optik, bantal, kasur.
- Uap Formaldehid : desinfektan untuk alat-alat yang
tercemar oleh spora, M.tbc.
f. Kreolin, Lisol, Wipol digunakan sebagai desin-
fektan untuk lantai.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
2. Desinfektas (lanjutan)
g. Halogen : J2, Cl2
h. Alkohol : ethanol 70%, isopropanol
j. Zat warna : Gentian violet
k. Surfactant : sabun, detergen
l. Asam anorganik dan organik (benzoat,salycilat)
m. Oksidator : H2O2, KMnO4

KOEFISIEN FENOL :
Angka yg menunjukkan efek bakterisidal zat ttt; dgn
menggunakan lar. pembanding fenol 1%
Angka Fenol : ( C ) zat X dibagi ( C ) fenol minimum
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
SEJARAH PENEMUAN ANTIBIOTIKA :
1. Penisilin : Alexander Fleming ( 1929 ), Chain & Florey ( 1940 )
dapat dibuat sebagai khemotherapeutika.
2. Streptomisin : Waksman ( 1944 )

Defenisi KHEMOTHERAPETIKA :
Semua bahan kimia yg digunakan untuk pengobatan suatu penyakit

Definisi ANTIMIKROBA :
Khemotherapetika (Senyawa dari alam/hasil sintesis) yang dipakai utk
penyakit infeksi, terutama yg disebabkan oleh bakteri, jamur, virus
atau protozoa, yang mempunyai indeks khemoterapi yang tinggi
dengan menghambat proses aktif organisme tersebut pada dosis yang
sangat rendah { Turpin dan Velu ( 1957 ) }

Antimikroba Antibiotik, Anti viral, Anti Jamur


STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

KlASIFIKASI ANTIBIOTIK :

I. Berdasarkan Rumus Kimia


1. Gol. Beta-laktam -> Penisilin (Pen. G,
Pen.V), Ampisilin, Amoxicilin, Cefalosporin
(Cefalotin, Cefazolin,Cefamandol,
Cefuroxime, Cefotaxime, Ceftriaxone).
2. Golongan Aminoglygcosida -> Streptomisin,
Neomisin, Kanamisin, Gentamisin, Paramomisin,
Tobramisin.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
I. Berdasarkan Rumus Kimia : (lanjutan)
3. Golongan Kloramfenikol (Kloramfenikol,
Thiamfenikol
4. Golongan Tetrasiklin (Klortetrasiklin,
Oksitetrasiklin, Doksisiklin, Minosiklin HCL).
5. Golongan Macrolid (Eritromisin, Roxy- thromisin,
Spiramisin, Azythromisin).
6. Golongan Linkomisin (Linkomisin, Clinda-
misin).
7. Golongan polyen (Amfoterisin B, Nistatin).
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
I. Berdasarkan Rumus Kimia : (lanjutan)

8. Golongan Polymxin (Polymixin B, Polymixin E).


9. Golongan Sulfon (Dapson, Sulfokson)
10. Golongan quinolon (Asam nalidiksat,
Norfloxasin, Ciprofloxasin, Ofloxacin).
11. Golongan lainnya (Vankomisin, Sikloserin,
Bacitrasin, Metronidazole)
.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
II. Berdasarkan sumbernya
a. Antibiotik dari mikroba
1. Antibiotik dari jamur / fungi :
Penisilin dari Penisilium notatum
2. Antibiotik dari bakteri :
- dari Eubacteriales (Polimiksin dari
Vacillus polimixa)
- dari Micromonosporaceae (Genta-
misin dari Micromonospora purpure).
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

II. Berdasarkan sumbernya (lanjutan)

b. Antibiotik dari algae (asam usnat)


c. Antibiotik dari tanaman tinggi
(Garlisina dari Allium sativum)
d. Antibiotik dari binatang (Eritrina dari
sel darah merah sapi).
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
III. Berdasarkan mekanisme kerja
A. Menghambat sintesa dinding sel bakteri,
pada waktu sel membelah diri -> menyebabkan
sel mati lysis (efek bakterisidal )
Penisilin, Sikloserin, Vankomisin, Basitracin,
Cephalosporin (Cefotaxim,Ceftriaxone).

B. Mempengaruhi permeabilitas membran


sel kuman -> Gol. Polimiksin Polimiksin B,
Polimiksin E ( kolistin ), Polyen, Nistatin,
Amphotericin-B
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
III. Berdasarkan mekanisme kerja (lanjutan)

C. Menghambat sintesa protein -> Antibiotik


yang mampu menghambat salah satu proses dari proses
sintesis protein
1). Menghambat proses translasi mikroba
a. Menghambat kerja ribosom 30 S
(Streptomisin, Tetrasiklin, Netilmisin, Kanamisin)
b. Menghambat kerja ribosom 50 S
(Kloramfenikol, Klindamisin, Linkomisin,
eritromisin)
2). Menghambat proses transkripsi mikroba
(Rifamfisin, Aktinomisin).
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

III. Berdasarkan mekanisme kerja (lanjutan)

D. Menghambat reaksi metabolik spesifik yaitu


menghambat reaksi enzimatik -> bersifat
Bacteriostatik : (Sulfonamid, INH, PAS,
Trimetoprim)

E. Menghambat Sintesa Asam Nukleat (reaksi


translasi / transkripsi) Nalidixic acid,
Mitomycin dan Rifamycin
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
IV. Berdasarkan spektrum kerja
1. Spektrum luas ( Broad spektrum )
Efek terhadap bakteri Gram pos, Gram neg.,
Mikoplasma, Klamidia, Ricketsia, kadang-kadang
Protozoa.
Contoh : Kloramfenikol, Tetrasiklin.
2. Spektrum sempit ( Narrow spektrum )
Efektif terhadap bakteri Gram pos. atau Gram neg.
saja
Contoh : Penisilin, Sefalosporin, Eritromisin,
Polimiksin.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

V. Berdasarkan Cara Kerja


1. Golongan Antibiotik yang bersifat Bakterisid
( membunuh bakteri )
Contoh : Antibiotik Beta-laktam Yaitu :
Penisilin, Sefalosporin.
2. Golongan Antibiotik yang bersifat
Bakteriostatik ( menghambat pertumbuhan
bakteri )
Contoh : Tetrasiklin, Kloramfenikol.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
1). Menghambat sintesis dinding sel

2). Menghambat sintesis protein

Transkripsi Translasi
DNA mRNA Sintesis Protein

Replikasi
a b 3). Menghambat aktivitas
DNA enzimatik
4). Menghambat sintesis
asam nukleat aktivitas enzimatik

5). Merusak plasma membran


STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
OBAT RASIONAL
Obat yang diberikan setelah mendiagnosa penyakit dengan tepat dan
kerjanya mengenai sasarannya, dengan efek samping yg ditimbul-
kannya seminimal mungkin.
Sehingga untuk menggunakan Antibiotika secara rasional efektif &
aman diperlukan :
1. Diagnosa sebab penyakit secara tepat
2. Memilih AB yang paling tepat
3. Memberikan dosis yang tepat
4. Waktu pemberian yang tepat
5. Perhatikan kondisi patofisiologis pasien secara tepat
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
EFEK SAMPING PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
1. Reaksi alergi
Merupakan respon idionsinkrasi pada individu yang peka
akibat kelainan imunitas individual.
Manisfestasi gejala dari yang ringan berupa erupsi kulit.
Manifestasi gejala yang berat berupa syok anafilaktik.
Contoh : Penisilin, Sulfonamid, Streptomisin
2. Reaksi toksik
Dapat terjadi pada individu tergantung dari dosis
kandungan obat dalam tubuh.
Manifestasi yang terjadi :
- Sementara dan menetap
- Setelah pemakaian lama / segera
Contoh : Gangguan pendengaran akibat gentamisin.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Pemilihan Antibiotik sebaiknya dipertimbangkan :
1. Faktor penyakit
2. Faktor obat
3. Faktor resipien

1. Faktor penyakit :
1 Bersifat selektif untuk bakteri penyebab infeksi
2 Jenis dan dosis tergantung dari tempat lokalisasi infeksi.
3 Mempunyai daya penetrasi yang cukup untuk dapat
menembus : - sawar otak pada meningitis
- dinding abses
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Pemilihan Antibiotika sebaiknya dipertimbangkan : (lanjutan)

2. Faktor obat
- Antibiotika yang ideal adalah :
1 Mempunyai spektrum yang sempit sehingga selektif
terhadap bakteri penyebab.
2 Sebaiknya bersifat bakterisida, kecuali bila tidak ada yang
sensitif dapat diberikan bakteriostatik.
3 Efek anti bakterinya tidak dipengaruhi oleh cairan tubuh,
eksudat, protein /enzim.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Pemilihan Antibiotika sebaiknya
dipertimbangkan : (lanjutan)
2. Faktor obat (Lanjutan)

4 Dapat mencapai jaringan yang terinfeksi dengan


baik, kadarnya cukup berada dalam waktu
cukup lama dalam darah / daerah yang
terinfeksi.
5 Tidak menimbulkan resistensi
6 Mempunyai efek toksik yang minimal bagi
pasien.
7 Cukup aman bagi wanita hamil dan anak-anak.
8 Harganya murah sehingga dapat terjangkau.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Pemilihan Antibiotika sebaiknya
dipertimbangkan : (lanjutan)
3. Faktor pasien
Faktor tubuh manusia yang mempengaruhi
keberhasilan terapi Antibiotika yaitu :
1 Umur (dewasa, anak-anak, neonatus)
2 Genetik (kelainan genetika)
3 Kehamilan (trimester I, II, III)
4 Penyakit yang menyertai (peny. Khronis)
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Antibiotik PROPHYLAXIS :
adalah antibiotik yang digunakan untuk
mengantisipasi terjadinya infeksi oleh m.o.
tertentu yang sensitif terhadap antibiotik
tersebut.
Tujuan :
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi
luka operasi dengan mengupayakan konsentrasi
antibiotik yang mematikan m.o. pada saat
sayatan dimulai sampai operasi selesai
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Resistensi :
Suatu sifat tidak terganggunya kehidupan bakteri
atau suatu usaha bakteri agar tetap survive
Sejarah :
1. Paul Ehrlich ( 1902 - 1909 ) tikus yang
diinfeksi dengan trypanosoma dan diobati dengan
zat warna azo, arsenil organik dan triphenyl
methone trypanosoma menjadi resisten
setelah kontak dengan obat- obat tersebut.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Sejarah : (lanjutan)

2. Tahun 1938 Nesseria gonorrhoeae sensitif


terhadap sulfa;
Tahun 1948 Nesseria gonorrhoeae resisten

sehingga sulfa tidak digunakan lagi.


3. Nesseria gonorrhoeae resisten terhadap
penisilin Strain-strain ini menghasilkan
enzim penisilinase.
4. Stafilokokus resisten terhadap Penisilin
oleh karena produksi enzim beta laktamase.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Cara terjadinya resistensi

I. Non Genetik
II. Genetik
III. Resistensi Silang

Resistensi Non Genetik :


o.k. antibiotik kontak dengan bakteri yang meta-
bolismenya tidak aktif.
Misal : M. tbc dapat hidup lama dalam jaringan
pend. bertahun-tahun selama pasca infeksi tetapi
tidak replikasi karena daya tahan penderita cukup
besar. Kondisi ini M. tbc tidak dapat dibunuh oleh
antibiotika.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Resistensi Genetik :
Resistensi oleh karena adanya perubahan gen.

Resistensi Genetik ada 2 macam :


1. Resistensi alami :
Dapat terjadi pd populasi bakteri terhadap
antibiotik.
Misal : obat tdk dapat penetrasi ke
dlm dinding sel / membran sel
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
2. Resistensi Dapatan
Bakteri yang awalnya sensitif kemudian baru berubah menjadi
resisten
Resistensi dapatan terjadi o.k. faktor :
1).Khromosal -> sifat resisten didapat o.k.
adanya induksi sehingga terjadi mutasi
pada khromnosom
2).Ekstra Khromosomal -> sifat resistensi
didapat karena memperoleh gen resistensi dari luar (mel. plasmid
yang mengandung faktor resisten = R faktor, dr bakt.resist).
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Resistensi Ekstra khromosomal terjadi
mel. cara :
1. Transformasi -> mendapat DNA mengandung
gen langsung ke dalam sel
2. Transduksi -> mendapat DNA mengandung gen
dengan perantaraan bakteriofaga
3. Konjugasi -> mendapat DNA mengandung gen
dengan cara kontak langsung antara sel donor
dan resepien
4. Transposisi -> mendapat DNA mengandung gen
dari khromosom ke plasmid atau sebaliknya
pada sel yang sama
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Mekanisme terjadinya resistensi (Weinstein
1984)
1. Produksi enzim penginaktivasi anti-
biotika
misal :- Bakteri Stafilokokus -> Enzim Beta
laktamase thdp penisilin dan
sefalosporin.
- Bakteri Gram (-) ttt -> Asetil
transferase thdp kloramfenikol,
Fosforilase, asetilase dan adenilase thdp
aminoglikosida.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

Mekanisme terjadinya resistensi (Weinstein


1984) : (lanjutan)
2. Perubahan permeabilitas membran dinding sel bakteri,
sehingga penetrasi antibiotika kedalam sel bakteri
terhambat.
misal : Stafilokokus terhadap tetrasiklin.

3. Perubahan dalam struktur sasarannya


* Subunit 50S dari ribosom m.o. sbg sasaran /
tempat penempelan / reseptor antibiotika mengalami
perubahan -> untuk eritromisin pada stafilokokus.
* Penisilin reseptor berubah bagi m.o. resisten
penisilin
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

Mekanisme terjadinya resistensi


(Weinstein 1984) : (lanjutan)

4. Perubahan metabolisme sel kuman,


sehingga tidak tergantung oleh
suatu senyawa yang mudah
dipengaruhi antibiotika.
misal : dihidrofolat oleh trimetroprim,
sulfonamid, INH dan PAS.
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Mekanisme terjadinya resistensi
(Weinstein 1984) : (lanjutan)

5. Produksi bahan metabolit yg


bersifat Antagonis-kompetitif
terhadap obat
misal : M.o. yang peka thdp
sulfonamide akan memproduksi
PABA dlm jumlah besar -> toksis
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Cara menanggulangi masalah
resistensi
1. Pemberian resep antibiotika hanya bila
dugaan bakteri penyebab infeksi sudah
sangat kuat.
2. Agar diusahakan identikasi bakteri
penyebabnya dan tentukan kepekaan.
3. Hindarkan penggunaan antibiotika yang
dik.secara umum resisten di masyarakat.
4. Mengurangi penggunaan antibiotika
topikal, dianjurkan gunakan antiseptikum
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA

Cara menanggulangi masalah resistensi :


(lanjutan)

5. Perpendek waktu pemberian antibiotika


6. Kurangi pemakaian antibiotika profilaksis
7. Gunakan antibiotika berspektrum sempit
8. Patuhi petunjuk pemakaian antibiotika
9. Tulis antibiotika atas indikasi klinik,
bukan permintaan penderita / Farmasi
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
Tes kepekaan / Tes Resistensi
Cara utk mengetahui apakah sesuatu antibiotika /
khemotherapetika efektif tidak terhadap m.o.

Ada 2 cara :
1). Kualitatif / Difusi Method : Cara Kirby Bauer
- menggunakan piring kertas antibiotika
- dipasang pd perbenihan padat dr m.o.
- lihat ada zone hambat atau tidak

2). Kuantitatif : Dilution method


- digunakan untuk menentukan kadar hambat minimum
(MIC = KHM) dan kadar bunuh minimum (MBC =
KBM)
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
DIFUSI METHOD : Cara Kirby Bauer
Muller Hinton Agar
Sensitif :
R : Resisten Adanya diameter
hambat ( zona
hambat )
A ; Sensitif Semakin lebar zona
hambat semakin
sensitif

I : Intermediate Resisten :
Tidak ada zona
hambat
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
DILUTION METHOD
* 1 ml suspensi bakteri (1 x 106 cfu/ml) ditambahkan
kedalam 1 ml broth yg mengandung antibiotika
dgn konsentrasi tertentu (ug/ml)
* volume menjadi 2 ml dgn konsentrasi antibiotika
menjadi separuh dari semula
* inkubasi semalam -> besok lihat ada pertumbuhan
bakteri atau tidak (kekeruhannya) > MIC
* dari tabung yg tak ada pertumbuhan bakteri
(jernih) dilakukan penanaman pada lempeng agar ->
inkubasi semalam
* Lihat ada tidak pertumbuhan bakteri / koloni ->
MBC
STERILISASI, ANTIBIOTIKA &
RESISTENSI M.O. THDP ANTIBIOTIKA
E TEST

Perkembangan Teknik terakhir yang


merupakan modifikasi dari Metoda Difusi
disk dan Dilusi agar

Test ini simpel, ongkos murah, dan merupakan


metoda yang cepat untuk menentukan MIC
dari suatu antibiotik tunggal

Anda mungkin juga menyukai